com
MAKALAH
KROMATOGRAFI GAS
Disusun Oleh :
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2019
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-gc 1 1/20
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penyusun, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas
Makalah Kimia Analisis guna mendapatkan nilai tugas dengan sebaik-baiknya.
Adapun makalah ini telah penyusun usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan
bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penyusun tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan
lapang dada dan tangan terbuka penyusun membuka selebar – lebarnya bagi pembaca dan penilai
yang ingin memberi saran dan kritik kepada penyusun sehingga penyusun dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil hikmah dan
manfaatnya sehingga dapat memberikan informasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................................2
A. Kromatografi..................................................................................................................................2
B. Kromatografi Gas...........................................................................................................................2
BAB III....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
A. Simpulan...................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................19
ii
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan kromatografi?
3. Apa sajakah komponen dalam kromatografi gas dan cara kerja dari alat tersebut?
C. Tujuan
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kromatografi
1
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kromatografi
Kromatografi pertama kali dikenalkan oleh Michael Tswest (1906) yaitu seorang
botani dari Rusia. Pengertian kromatografi adalah metode pemisahan yang didasarkan
atas distribusi diferensial komponen sampel diantara dua fase. Menurut pengertian ini
kromatografi selalu melibatkan dua fasa yaitu fasa diam (stationary phase) dan fase
gerak (mobile phase). Fasa diam dapat berupa padatan atau cairan yang terikat pada
permukaan padatan (kertas atau suatu adsorben). Sedangkan fasa gerak dapat berupa
cairan yang disebut eluen.
Komponen yang dipisahkan harus larut dalam fasa gerak dan harus mempunyai
kemampuan untuk interaksi dengan fasa diam dengan cara melarut didalamnya,
teradsopsi, atau bereaksi secara kimia (penukar ion). Pemisahan terjadi berdasarkan
perbedaan migrasi zat-zat yang menyusun sampel. Hasil pemisahan dapat digunakan
untuk keperluan identifikasi, penetapan kadar, serta pemurnian suatu senyawa.
Metode kromtografi dalam beberapa hal ada kemiripan dengan metode
pemisahan secara ekstrasi arah berlawanan dari Craig yaitu sama-sama menggunakan
dua fasa,dimana fasa satu bergerak terhadap fasa lainnya, terjadi kesetimbangan zat
terlarut diantara dua fasa. Metode kromatografi terus berkembang dengan peralatan
yang modern dan hasil yang lebih selektif, akurat, dan digunakan sampel sangat kecil
misalnya kromatografi gas dan kromatografi cair.
B. Kromatografi Gas
Kromatografi gas (GC) digunakan untuk memisahkan komponen mudah
menguap dari campuran. Pada prinsipnya pemisahan dalam GC disebabkan oleh
perbedaan dalam kemampuan distribusi analit diantara fasa gerak dan fasa diam di
dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang berbeda. Kromatografi gas sendiri terdiri
dari 2 yaitu kromatografi gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi,
teknik kolom dan nama alat GLC dan kromatografi gas padat dengan mekanisme
pemisahan absorbsi, teknik kolom dan nama alat GSC. Namun GSC jarang digunakan
sehingga pada umumnya yang disebut dengan GC saat ini adalah GLC.
2
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
a. Gas yang merupakan fase gerak sangat cepat mengadakan kesetimbangan antara
fase gerak dengan fase diam.
b. Kecepatan gas yang tinggi dapat juga digunakan.
2. Sederhana:
Alat GLC relatif sangat mudah dioperasikan. Interprestasi langsung dari data yang
diperoleh dapat dikerjakan. Harga dari alat GLC relatif murah.
3. Sensitif:
GLC sangat sensitif. Alat yang paling sederhana dapat mendeteksi konsentrasi
dalam ukuran 0,01% (=100 ppm). Alat-alat GLC yang lebih rumit dapat
mendeteksi senyawa yang konsentrasinya hanya beberapa ppm. Disebabkan
sensitivitas yang tinggi dari GLC maka hanya memerlukan sejumlah kecil dari
cuplikan, biasanya dalam ukuran mikroliter.
4. Pemisahan: (resolution=performance)
2) Asam oleat dengan titik didih 229 0C pada tekanan 15 mmHg
0
3) Asam linoleat dengan titik didih 237 C pada tekanan 15 mmHg
Senyawa-senyawa tersebut tidak mungkin dipisahkan dengan cara distilasi atau
dengan cara ekstraksi, tetapi sangat mudah dipisahkan dengan GLC, yang hanya
membutuhkan waktu sekitar 23 menit.
5. Analisa: dapat digunakan sebagai:
6. Alat GLC dapat digunakan dalam waktu yang lama dan berulang-ulang
Alat GLC atau GC terdiri atas 7 bagian yang pokok seperti pada gambar, yaitu:
1. Silinder tempat gas pembawa/pengangkut
2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
3. Tempat injeksi cuplikan
4. Kolom
5. Detector
6. Pencatat
7. Thermostat untuk 3, 4 dan 5
3
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
molekuler sieve. Pengeringan gas pembawa akan menjamin hasil yang dapat
diulang.
Pemilihan gas pengangkut atau pembawa ditentukan oleh detektor yang
digunakan. Tabung gas pembawa dilengkapi dengan pengatur tekanan keluaran
dan pengukur tekanan. Sebelum masuk ke kromatografi, (harusnya) ada pengukur
kecepatan aliran gas serta sistem penapis molekuler untuk memisahkan air dan
pengotor gas lainnya. Pada dasarnya kecepatan alir gas diatur melalui pengatur
tekanan dua tingkat yaitu pengatur kasar ( coarse) pada tabung gas dan pengatur
halus ( fine) pada kromatograf. Tekanan gas masuk ke kromatograf (yaitu tekanan
dari tabung gas) diatur pada 10 s.d 50 psi (di atas tekanan ruangan)
untuk memungkinkan aliran gas 25 s.d 150 mL/menit pada kolom terpaket dan 1 s.d 25
mL/menit untuk kolom kapiler.
2. Pengatur aliran dan pengatur tekanan
Pengatur aliran ini disebut pengatur atau pengurang Drager. Drager bekerja
baik pada 2,5 atm, dan mengalirkan massa aliran dengan tetap. Tekanan lebih
pada tempat masuk dari kolom diperlukan untuk mengalirkan cuplikan masuk ke
dalam kolom. Ini disebabkan, kenyataan lubang akhir dari kolom biasanya
mempunyai tekanan atmosfir biasa. Juga oleh kenyataan bahwa suhu kolom
adalah tetap, yang diatur oleh thermostat, maka aliran gas tetap yang masuk kolom
akan tetap juga.
Demikian juga komponen-komponen akan dielusikan pada waktu yang tetap
yang disebut waktu penahanan (the retention time), t R. Karena kecepatan gas
tetap, maka komponen juga mempunyai volume karakteristik terhadap gas
pengangkut = volume penahanan (the retention volume), vr. Kecepatan gas akan
mempengaruhi effisiensi kolom. Harga-harga yang umum untuk kecepatan gas
untuk kolom yang memiliki diameter luar.
1/4" O.D : kecepatan gas 75 ml/min
1/8" O.D : kecepatan gas 25 ml/min.
3. Tempat injeksi (The injection port)
Dalam pemisahan dengan GLC cuplikan harus dalam bentuk fase uap. Gas
dan uap dapat dimasukkan secara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa
organik berbentuk cairan dan padatan. Hingga dengan demikian senyawa yang
berbentuk
6
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
Tempat injeksi dari alat GLC selalu dipanaskan. Dalam kebanyakan alat,
suhu dari tempat injeksi dapat diatur. Aturan pertama untuk pengaturan suhu ini
adalah batiwa suhu tempat injeksi sekitar 50°C lebih tinggi dari titik didih
campuran dari cuplikan yang mempunyai titik didih yang paling tinggi. Bila kita
tidak mengetahui titik didih komponen dari cuplikan maka kita harus mencoba-
coba. Sebagai tindak lanjut suhu dari tempat injeksi dinaikkan. Jika puncak-
puncak yang diperoleh lebih baik, ini berarti bahwa suhu percobaan pertama
terlalu rendah. Namun demikian suhu tempat injeksi tidak boleh terlalu tinggi,
sebab kemungkinan akan terjadi perubahan karena panas atau penguraian dari
senyawa yang akan dianalisa.
Kolom merupakan jantung dari kromatografi gas. Bentuk dari kolom dapat
lurus, bengkok, misal berbentuk V atau W, dan kumparan/spiral. Biasanya
bentuk dari kolom adalah kumparan. Kolom selalu merupakan bentuk tabung. Tabung
ini dapat terbuat dari :
7
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
e. Gelas
Panjang kolom dapat dari 1 m sampai 3 m. Diameter kolom mempunyai
berbagai ukuran, biasanya pengukuran berdasarkan diameter dalam dari kolom
gelas yaitu antara 0,3 mm hingga 5 min. Kebanyakan kolom yang digunakan
berupa stainles steel dengan diameter luar (OD) dari I/S atau 1/4 inch (0,3 atau
0,6 cm). Pada GSC kolom diisi dengan penyerap (adsorbent), sedangkan pada
GLC kolom diisi dengan "solid support" (padatan pendukung) yang diikat oleh
fase diam.
disebut ditom yang pori-porinya sangat kecil. Luas permukaan dari struktur
berpori sekitar 20 m2 /g. Luas permukaan yang besar ini dibutuhkan untuk
mendistribusi fasa diam yang bersifat cairan dalam GLC.
Padatan pendukung yang biasa digunakan adalah Kiesel Guhr
(forementionned-diatomaceous earth). Nama dalam perdagangan: diatoport,
celite, chromosorb. Padatan pendukung ini terutama terdiri dari SiO 2. Yang
paling penting adalah chromosorb. Ada beberapa jenis chromosorb:
a) Chromosorb G: luas permukaan yang kecil, hingga hanya dapat digunakan
untuk mengikat fasa cair dalam jumlah yang sedikit, merupakan materi
8
yang sangat keras; baik untuk pemisahan senyawa-senyawa yang polar.
Ini merupakan padatan yang bersifat universal.
b) Chromosorb P: berwarna kemerah-merahan; biasanya dignakan untuk
Dalam GLC fasa diam berupa cairan. Pada fasa cairan inilah pemisahan
komponen-komponen dari cuplikan terjadi. Dasar kerja adalah partisi antara
fasa cairan dan fasa gerak(=gas).
Suhu Kolom
Aturan umum dapat dinyatakan sebagai berikut:
Kenaikan sebesar 30 0C dalam suhu kolom akan menurunkan setengah harga
k, jadi menurunkan juga setengah dari waktu retensi. Hingga suhu kolom yang
lebih tinggi akan menurunkan waktu analisa. Tetapi, biasanya, pemisahan dapat
ditingkatkan dengan penurunan suhu kolom. Ini berarti harus ada suhu kolom
optimum dalam analisa GLC.
Pada umumnya ada aturan yaitu: suhu kolom yang paling besar adalah harga
rata-rata dari titik didih dari cuplikan. Jumlah yang tinggi dari fasa cair akan
memerlukan suhu kolom yang lebih tinggi. Dalam menentukan suhu kolom kita
harus memperhatikan juga suhu maksimum yang diperbolehkan dari fasa cair yang
digunakan bila tidak, terjadi “colum bleeding” (=penguapan dari fasa diam).
Meskipun demikian dalam setiap hal suhu yang digunakan harus di atas titik lebur
dari senyawa atau cuplikan.
Pemilihan yang tepat fasa diam untuk GLC
9
1. Fasa cair non polar
10
a. Fasa cair non polar yang terkenal adalah : APIEZON
Fasa-fasa cair semi polar terdiri dari rantai non polar yang panjang, yang
terikat pada gugus-gugus polar atau dapat menjadi polar. Yang sering
digunakan adalah ester-ester dari asam ftalat dan alkohol-alkohol tinggi, misal
dionilftalat.
3. Fasa-fasa cair polar
Fasa-fasa cair polar mengandung gugus-gugus polar. Fasa cair polar yang
terkenal adalah polieter. Carbowax termasuk dalam golongan ini. Fasa-fasa
cair polar dpat mempunyai sifat baik sebagai penerima (acceptors) amupun
pemberi (donor) ikatan hidrogen. Sehingga fasa cair tersebut dapat
memisahkan campuran senyawa-senyawa polar dan non polar dalam suatu
cuplikan yaitu dengan menahan komponen-komponen polar.
5. Detektor
11
Detektor yang peka terhadap senyawa organik yang mengandung fosfor
adalah FID, ECD, dan FPD. Detektor penangkap elektron ( Electron Capture
12
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
Detector – ECD). Pada penetapan ini, digunakan detektor penangkap elektron.
Detektor ini merupakan modifikasi dari FID yaitu pada bagian tabung ionisasi.
Dasar dari ECD ialah terjadinya absorbsi e- oleh senyawa yang mempunyai
afinitas terhadap e- bebas (senyawa-senyawa elektronegatif). Dalam detektor gas
terionisasi oleh partikel yang dihasilkan dari 3H atau 63
Ni. Detektor ini mengukur
kehilangan sinyal ketika analit terelusi dari kolom kromatografi. Detektor ini peka
terhadap senyawa halogen, karbonil terkoyugasi, nitril, nitro, dan organo logam,
namun tidak peka terhadap hidrokarbon, ketone, dan alkohol.
6. Oven kolom
Kolom terletak didalam sebuah oven dalam instrumen. Suhu oven harus diatur dan
sedikit dibawah titik didih sampel. Jika suhu diset terlalu tinggi, cairan fase diam
bisa teruapkan, juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir
terlalu cepat dalam kolom sehingga menjadi terpisah (Hendayana, 2001).
7. Rekorder
lanjut dari rekorder dan elektrometer dengan melanjutkan sinyal dari rekorder
dan elektrometer ke sebuah unit pengolah pusat (CPU, Central Procesing Unit ).
13
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
ke dalam GC.
3. Pastikan tabel perekam dan diatur ke kecepatan grafik yang sesuai (Arrow A).
Mengatur baseline menggunakan nol pada tabel perekam (Arrow B). Dengan pena
di tempat, menyalakan bagan (Arrow D), pastikan pena ke bawah (yang menandai
kertas) dan kertas bergerak.
4. Menyuntikkan sampel baik ke kolom A atau kolom B sesuai instruksi. Pegang
tingkat jarum suntik dan mendorong jarum sepenuhnya ke injector. Setelah jarum
tidak lagi terlihat, dengan cepat dorong pendorong dan kemudian tarik jarum
suntik injeksi keluar dari pelabuhan.
14
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
Gambar 5. Injeksi
Catatan:
a. Injector sangat panas, jadi berhati-hatilah untuk tidak menyentuh perak disk.
b. Jarum akan melewati septum karet, sehingga akan terasa beberapa perlawanan.
c. Suntikkan dengan cepat untuk hasil terbaik. Jangan ragu untuk menyuntikkan
jarum setelah benar diposisikan di pelabuhan injeksi.
d. Lepaskan jarum suntik segera setelah injeksi. (Pelaksanaan catatan C dan D
membantu untuk memastikan bahwa semua sampel memasuki GC kolom di
sekitar waktu yang sama.)
5. Menandai waktu injeksi pada tabel perekam. Ini dapat dilakukan dengan
menyesuaikan nol tepat setelah sampel disuntikkan.
15
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
memasukkan senyawa tunggal ke dalam GLC, maka senyawa tersebut akan teruapkan
dan terlarut dalam gas pembawa. Jika senyawa ini masuk ke dalam kolom, ia akan
ditarik oleh fasa cair. Kemudian akan dipartisikan sesuai dengan hukum NERNST.
Hukum NERNST menyatakan:
2. Afinitas didasarkan pada interaksi antara cuplikan senyawa dengan fasa diam
Jika harga k tetap pada kisaran konsentrasi yang besar, maka kita akan mendapatkan :
Linear GLC. Kita selalu mempunyai GLC linear yang tidak ideal, karena kolom yang
ideal tidak terdapat. Apabila dilihat pada kromatogram gas normal, tidak ada puncak-
puncak kecil, tetapi berupa bentuk-bentuk kurva yang disebut kurva-kurva Gauss atau
bila keadannya lebih jelek akan menghasilkan puncak-puncak berekor atau
pemanjangan di muka.
Hal ini disebabkan adanya kenyataan berikut:
1. Difusi eddy: difusi ini disebabkan oleh kenyataan bahwa kecepatan gas pembawa
tidak sama di dalam seluruh kolom. Ini disebabkan oleh kenyataan bahwa bagian-
bagian dari pori yang dilalui tidak sama panjang.
2. Difusi molekuler : terutama dalam fasa gas, molekul-molekul cuplikan dapat
bergerak dalam arah yang salah yang disebabkan oleh difusi.
3. Kesetimbangan yang lambat : beberapa molekul tetap tinggal lama, lainnya
sebentar dalam fasa diam
4. Harga k tidak tetap: ini disebabkan perbedaan rasio distribusi dalam kolom
16
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
operasi.
2. Efisiensi pelarut : hasil dari interaksi antara cuplikan dengan fasa diam, efisiensi
Konsep tentang pelat adalah imaginasi: sutu kolom GLC tidak memiliki pelat-
pelat, tetapi merupakan penggambaran dari partikel-partikel yang terikat pada
fasa cair seperti halna dalam GLC. Dasar teroi pelat adalah dari distribusi.
Pelat atau HETP, adalah tinggi dari kolom yang cukup untuk tercapainya
kesetimbangan antara solute dalam fasa gerak dan fasa cair yang tetap. Leih
banyak pelat yang dimiliki oleh kolom, akan memberikan puncak yang lebih
kecil, atau efisiensi kolom lebih baik. Efisiensi kolom naik jika jumlah pelat
teoritis lebih.
Suatu kenyataan dari teori pelat ialah bahwa ia tidak dapat mengatakan
bagaimana jumlah pelat dari suatu kolom dpat dinaikkan. Keuntungannya ialah
bahwa kita dapat dengan mudah menghitung jumlah pelat dari suatu kolom
tertentu.
b. Teori Kelajuan
Teori kelajuan telah dikembangkan oleh Van Deemter. Bentuk persamaan van
Deemter adalah:
Persamaan ini memberikan jawaban bagimana untuk meningkatkan peranan
kolom kromatografi.
17
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
Efisiensi pelarut,
Koefisiensi distribusi (=partisi), k, tergantung pada suhu. Harga k turun dengan
kenaikan suhu, karena molekul-molekul akan lebih lama berada dalam fasa gas
pada suhu yang lebih tinggi.
D. Analisa Gas Kromatograf
Contoh Soal:
1. Data luas puncak berikut diperoleh dari kromatogram campuran butil alkohol (
faktor koreksi detektor diperoleh dari percobaan lain dengan jumlah alkohol murni
diketahui). Tentukan persentase masing-masing butil alkohol.
Alkohol Luas Puncak cm2 Faktor Koreksi Detektor Luas Puncak sebenarnya
n-butil 2,74 0,603 1,652
i-butil 7,61 0,530 4,033
s-butil 3,19 0,667 2,178
t-butil 1,66 0,681 1,130
Jumlah Luas Puncak 8,943
18
Kolom yang merupakan hasil kali kolom 2 dan 3
Jadi,
2. Terdapat kolom kromatografi gas dengan diameter 9 mm. Jika kecepatan volume
retensi adalah 70 ml/ menit, sedangkan waktu retensinya adalah 12 sekon. Maka
panjang kolom yang sesuai dengan piranti tersebut adalah...
12 sekon = 0,2 menit
Volume saat 0,2 menit= 70ml/ menit x 0,2 menit = 14 ml=14000
mm3 Volume kolom = volume gas
3,14x (4,5)2xp= 14000
P= 220,178 mm= 22,0178 cm
3. Dalam analisa GLC dari dua campuran komponen, waktu retensi dari puncak A
adalah 14 min dan puncak B adalah 17 min. Lebar puncak pada garis dasar dari
puncak B adalah 1 min. Puncak udara terelusi setelah 1 min setelah penginjeksian
cuplikan. Pemisahan ini diperoleh dengan kolom sepanjang 3 meter. Hitunglah
panjang kolom minimum yang dibutuhkan untuk mendapatkan pemisahan 1,5.
Jawab:
19
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
20
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Kromatografi adalah metode pemisahan yang didasarkan atas distribusi diferensial
komponen sampel diantara dua fase.
2. Kromatografi gas (GC) digunakan untuk memisahkan komponen mudah menguap
5. Detector
6. Pencatat
7. Terminal untuk 3, 4 dan 5
21
5/11/2018 Makalah GC - slidepdf.com
DAFTAR PUSTAKA
Hendayana, Sumar. 1994. Kimia Analitik Instrumen. Edisi Kesatu. Semarang : IKIP
Semarang Press.
Basset, J. dkk. 1978. Vogel`s Textbook of Quantitative Inorganic Analysis. 4th ed. London :
Longman.
Sastrohamidjojo, Harjono. 2003. Kromatografi. Yogyakarta : Liberty.
http://www.chem-is try.org/ materi_kimia/ instrumen_analisis/ kromatografi1/ kromatografi_
gas cair/ (akses: 19 Oktober 20111 ; 13.00 WIB )
22