Laboratorium Bioproses
PEMBUATAN YOGHURT
Disusun oleh:
Kelompok A3
Ananda Rahmah Salsabila 2004103010057
Riralita Arliani 2004103010030
Humaira Akhmarina 2004103010056
Nabila Sri Kurnia A 2004103010087
Tabel 4.2 Hasil perhitungan kadar asam laktat dengan starter yakult
Waktu Volume Volume rata rata Kadar asam laktat
Inkubasi Sampel titrasi (ml)
(jam) (ml)
0 5 1,36 0,244%
12 5 4,06 0,730%
18 5 3 0,54%
24 5 2,8 0,504%
4.2 Pembahasan
Pada pembuatan yoghurt pada praktikum ini, pada sampel pertama digunakan
bakteri starter yaitu campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
thermopilus, sedangkan pada sampel kedua menggunakan starter yakult.
4
pH
0
0 12 18 24
Waktu Inkubasi (jam)
Berdasarkan gambar 4.1 terlihat bahwa, pada waktu inkubasi 0-12 jam pH
mengalami penurunan dimana pH dari 6 menjadi 4, sedangkan pada waktu
inkubasi 12-24 jam selanjutnya ph tetap sama yaitu bernilai 4. Sehingga dapat
dikatakan bahwa dengan bertambahnya waktu inkubasi, maka pH mengalami
penurunan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2018) bahwa
semakin bertambahnya waktu inkubasi aktivitas mikroba semakin meningkat dan
jumlah mikroba semakin banyak, sehingga mengakibatkan pH medium menjadi
turun. Selain itu, bakteri asam laktat akan memanfaatkan gula dalam susu untuk
difermentasi menjadi asam laktat hingga terjadi penurunan nilai pH. Hal ini juga
membuktikan terjadinya perubahan kimia pada komponen gula menjadi
komponen asam. Dengan adanya perubahan nilai pH yang terjadi pada setiap
skala waktu inkubasi, terlihat bahwa waktu inkubasi mempengaruhi pembentukan
asam pada yoghurt (Nugroho, 2018).
0.8
0.6 Starter
Lactobacillus
bulgaricus dan
0.4 Streptococcus
thermohillus
0.2
0 Starter yakult
0 12 18 24
Waktu inkubasi (jam)
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, terlihat bahwa pada konsentrasi asam laktat
dengan starter Lactobacillus dan Streptococcus dalam waktu inkubasi 0 jam kadar
asam laktat adalah 0,234 %, kemudian meningkat saat waktu inkubasi 12 jam
dengan kadar asam laktat 0,684 % dan kembali meningkat pada waktu inkubasi
18 jam dengan kadar asam laktat 1,116 %. Adapun pada konsentrasi asam laktat
dengan starter yakult, dalam waktu inkubasi 0 jam kadar asam laktat adalah
0,2448 % kemudian meningkat saat waktu inkubasi 12 jam dengan kadar asam
laktat 0,7308 %. Jadi, dengan bertambahnya waktu inkubasi maka konsentrasi
asam laktat mengalami peningkatan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Arini (2017) bahwa
dengan bertambahnya waktu inkubasi, aktivitas mikroba meningkat dan jumlah
mikroba semakin banyak sehingga menyebabkan jumlah asam laktat yang
terbentuk semakin banyak (Arini, 2017). Selain itu, bakteri asam laktat akan
memanfaatkan gula dalam susu untuk difermentasi menjadi asam laktat sehingga
terjadi peningkatan konsentrasi asam laktat (Nugroho, 2018).
Namun pada waktu inkubasi selanjutnya, kadar asam laktat justru mengalami
penurunan. Seperti pada gambar 4.2 dengan starter bakteri asam laktat pada saat
waktu inkubasi 18 jam, kadar asam laktat 1,116 %, kemudian menurun saat waktu
inkubasi 24 jam dengan kadar asam laktat 1,0908 %, begitu pula halnya dengan
starter yakult yang bahkan lebih dulu menurun pada waktu inkubasi 18 jam.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ardiawati (2015)
bahwa pada waktu inkubasi yang semakin bertambah diakhir,maka akan adanya
degradasi asam laktat yang disebabkan asam laktat dimetabolisme oleh mikroba
menjadi energi yang dibutuhkannya untuk bertahan hidup atau berkembang biak
sehingga kadar asam laktat mengalami penurunan (Ardiawati, 2015).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (2019),
bahwa hal tersebut terjadi karena yoghurt akan lebih efektif dibuat menggunakan
starter dari bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus dan Streptococcus daripada
starter lainnya. Atau dapat dikatakan bahwa kombinasi starter dalam pembuatan
yogurt dengan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus yang
dapat tumbuh bersama-sama secara simbiosis sehingga akan menghasilkan asam
lebih banyak dari pada digunakan hanya salah satu saja atau starter lainnya seperti
yakult (Purnomo, 2019).
BAB V
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Ardiawati, Y. dan. Hidayati, N. F. (2015). Pengaruh waktu inkubasi terhadap
kadar asam laktat dalam pembuatan fruithurt dari kulit buah semangka.
Seminar nasional sains dan teknologi. 17, November 2019, Jakarta,
Indonesia. Hal. 4
LAMPIRAN A
DATA PENGAMATAN
Tabel A.1 Hasil pengukuran pH dan volume titrasi pada sampel yoghurt dengan
starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcusthermophillus
Tabel A.2 Hasil pengukuran pH dan volume titrasi pada sampel yoghurt dengan
starter yakult
Waktu Volume Volume Titrasi
Inkubasi (jam) Sampel (ml)
pH
(ml) I II III Rata-
rata
0 6 5 1,5 1,3 1,3 1,36
12 4 5 4,3 4 3,9 4,06
18 4 5 3,2 3 2,8 3
24 4 5 3,4 3,4 2,6 2,8
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN DATA
Diketahui:
N NaOH : 0,1 N
V C 3 H 6 O 3 : 5ml
BM C 3 H 6 O3 : 90
Kadar asam laktat dapat dicari dengan menggunakan rumus:
VNaOH ×N×BM
×100 %
Kadar asam laktat : Vsampel×1000
Menggunakan rumus tersebut dapat kita cari kadar asam laktat dari masing-
masing percobaan.
B.1 Perhitungan kadar asam laktat pada sampel yoghurt dengan starter
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus
1,3×0,1×90
= ×100 %
5×1000
=0 , 234 %
B.2 Perhitungan kadar asam laktat pada sampel yoghurt dengan starter
yakult
a. Waktu inkubasi 0 jam:
VNaOH×N ×BM
= ×100 %
Kadar asam laktat Vsampel×1000
1 , 36×0,1×90
= ×100 %
5×1000
=0 , 2448 %
VNaOH×N ×BM
= ×100 %
Kadar asam laktat Vsampel×1000
2,8×0,1×90
= ×100 %
5×1000
=0 , 504 %
0 , 2448+0 , 7308+0 , 54+0 , 504
= =0 ,504 %
Rata-rata kadar asam laktat 4
LAMPIRAN C
GAMBAR
7
6
5
4
pH
3
2
1
0
0 12 18 24
Waktu Inkubasi (jam)
1.2
Konsentrasi Asam Laktat (%)
0.8
0.6 Starter
Lactobacillus
0.4 bulgaricus dan
Streptococcus
0.2 thermohillus
0
Starter yakult
0 12 18 24
Waktu inkubasi (jam)