Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahamatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
KATA PENGANTAR..................................................................................................1
BAB I ...........................................................................................................................2
A. Latar Belakang.........................................................................................................2
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN...........................................................................................................5
A. Deskripsi Kromatografi............................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................13
A. Kesimpulan............................................................................................................13
B. Saran.......................................................................................................................13
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak
digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi,
pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan
yang lebih sederhana, penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai
kepekaan yang tinggi serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi,
Metode ini digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat di lakukan misalnya
karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya kompleks.
Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak diantara
cara ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi yang
bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi
kertas, kromatigrafi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom, kromatografi gas, dan
kromatografi cair kinerja tinggi. Kromatografi kertas dan KLT pada umunya lebih
bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena lebih mudah dan sederhana.
Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan berguna
untuk pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri metode inibanyak
dipakaiuntuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkandalam hasil, misalnya
pada pemurnian minyak tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksidayang
dihasilkan dari proses elektrolisis.
Latar belakang dari makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan
memperkenalkan dengan berbagai aspek dari proses kromatografi, menjelaskan
dalam istilah yang sederhana bagaimana prinsip kerja kromato grafi, dan
menunjukan beberapa penerapan yang telah membuat kromatografi tidak dapat
diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.
B. Rumusan masalah
3. Apa saja jenis-jenis kromatografi berdasarkan fasa diam dan fasa gerak?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kromatografi
Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada
adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak
(mobile phase).Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu χρῶμα yang berarti
warna dan γράφειν yang berarti menulis.
2. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya
puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.
4. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
7. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi
komponen analit.
Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan tentang proses pemisahan
yang digunakan dalam metode kromatografi, yaitu plate theory dan rate theory.
1. Plate Theory,
dikenalkan pertama kali oleh Martin dan Synge pada tahun 1941. Teori ini
didasarkan pada analogi dengan proses distilasi dan ekstraksi. Plate Theory
mengasumsikan bahwa pada kromatografi kolom terdapat sejumlah lapisan-lapisan
pemisah yang dikenal sebagai theoretical plates. Pemisahan sampel antara fasa diam
dan gerak terjadi pada “plates” tersebut. Analit bergerak sepanjang kolom melalui
transfer keseimbangan fasa gerak dari satu plate ke plate selanjutnya.
Teori Plate
2. Rate Theory,
dikenalkan oleh J.J. van Deemter pada tahun 1956 dimana proses pemisahan
didasarkan pada jumlah pemisahan pada kondisi dinamisnya. Proses yang terjadi
dalam kolom membutuhkan waktu tertentu untuk zat terlarut mencapai
keseimbangan dengan fase diam dan fase geraknya. Hasil analisis kromatogram
berupa puncak-puncak kromatografi yang dipengaruhi oleh laju elusinya. Bentuk
atau karakter pelebaran puncak kromatogram disebabkan oleh 3 faktor yaitu difusi
eddy, difusi longitudinal dan transfer masa.
a. Diffusi Eddy
b. Difusi Longitudinal
c. Transfer Massa
Transfer massa untuk pemisahan zat terlarut pada fase diam, tidak terjadi begitu saja
melainkan bergantung pada partisi zat terlarut dan koefisien difusinya.
Yang pertama transfer massa fase gerak. Solut yang tidak bergerak melalui kolom
ketika berada pada fase gerak dalam kondisi stagnant akan membutuhkan waktu
lebih lama di dalam kolom daripada solut yang melewati kolom begitu saja bersama
fase geraknya. Transfer massa fase gerak dapat menyebabkan pelebaran puncak
kromatogram karena perbedaan profil alir pada kanal atau diantara partikel
pendukung pada kolom. Solut yang melalui bagian tengah kanal akan lebih dahulu
mencapai ujung kolom daripada solut yang melalui bagian tepi kanal. Derajat
pelebaran puncak yang dipengaruhi oleh difusi Eddy dan transfer massa fase gerak
dikarenakan ukuran dari packing materialnya dan laju difusi solut.
Yang kedua adalah Transfer massa fase gerak tetap (stagnant). Transfer massa fase
gerak stagnant menyebabkan pelebaran puncak karena perbedaan laju difusi dari
molekul solut antara fase gerak diluar pori pada fase diam (flowing mobile phase)
dengan fase gerak didalam pori (stagnant) pada fase diamnya (stagnant mobile
phase). Derajat pelebaran puncak sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu ukuran,
bentuk dan struktur pori dari packing material, difusi dan retensi dari solute, serta
laju alir solut ketika melalui kolom.
1. Kromatografi Cair
(KCKT/HPLC)
2. Kromatografi Gas
(KG/GC)
Kromatografi Gas-Cair
Disebut juga sebagai kromatografi fasa uap. Metode ini paling banyak
digunakan karena
efisien, serba guna, cepat dan peka.Cuplikan dengan ukuran beberapa
microgram sampai dengan ukuran 10 x 10-15 gram masih dapat dideteksi.
Kelemahannya, komponen cuplikan harus mempunyai tekanan beberapa torr
pada suhu kolom.
Kromatografi Gas-Padat
Kromatografi Cair-Cair
Kromatografi Cair-Padat
Kromatografi Cair-Padat
a. Kromatografi kolom
Kromatografi kolom, fase diamnya terdeposisi pada pipa yang berbentuk kolom.
Pada kromatografi kolom, komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase
gerak melalui kolom tersebut dan kemudian setiap komponen akan terpisahkan.
Setiap komponen yang keluar dari kolom akan masuk ke detektor untuk dianalisis.
Hasilnya disajikan dalam bentuk puncak-puncak (peaks) kromatogram yang
mengidentifikasikan konsentrasi eluen sebagai fungsi waktu. Luasan puncak
sebanding dengan konsentrasi komponen sampel.
b. Kromatografi planar
Pada kromatografi lapis tipis ini komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama
fase gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang bergerak terlihat seperti noda
(spot) yang dapat dikenali. Posisi noda menunjukkan identitas suatu
komponen/senyawa, sedangkan besar atau intensitas noda menunjukkan
konsentrasinya.
a.Kromatografi Adsorpsi
Kromatografi adsorpsi
b. Kromatografi Partisi
Kromatografi partisi
d. Exclusion Chromatography
Kromatografi eksklusi
Molekul-molekul yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul
besar akan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang
e. Affinity Chromatography
Kromatografi afinitas bekerja berdasarkan pada interaksi spesifik antara satu jenis
molekul zat terlarut dengan jenis molekul lain yang terimmobilisasi dalam fase diam.
Sebagai contoh, molekul yang terimmobilisasi dapat menjadi antibodi untuk
beberapa protein yang spesifik. Saat zat terlarut yang mengandung campuran protein
melewati molekul ini, hanya protein tertentu saja yang akan bereaksi dengan antibodi
yang terimmobilisasi pada fase diam.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
F. Daftar Pustaka
1. http://kedaisains.blogspot.com/2017/05/cara-kerja-kromatografi.html?m=1
2. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-kromatografi-
jenis-kromatografi-dan-penjelasan.html
3. https://aqitawidya23.blogspot.com/2017/05/makalah-pemisahan-dengan-
cara.html?m=1
4. https://contohsoal.co.id/kromatografi/