Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahamatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Temanggung,17 Juli 2019

Penyusun

[Type text] Page 1


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................1

BAB I ...........................................................................................................................2

A. Latar Belakang.........................................................................................................2

B. Rumusan Masalah....................................................................................................2

C. Tujuan......................................................................................................................3

BAB II...........................................................................................................................5

PEMBAHASAN...........................................................................................................5

A. Deskripsi Kromatografi............................................................................................5

B. Teori Pemisahan Pada Kromatografi.......................................................................6

C. Jenis Jenis Kromatografi Berdasarkan Fase Gerak dan Diam.................................8

D. Jenis Jenis Kromatografi Berdasarkan Geometri.....................................................9

E. Jenis Jenis Kromatografi Berdasarkan Pemisahan.................................................10

BAB III.......................................................................................................................13

PENUTUP...................................................................................................................13

A. Kesimpulan............................................................................................................13

B. Saran.......................................................................................................................13

Daftar Pustaka ............................................................................................................13

[Type text] Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah banyak
digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti detilasi, kristalisasi,
pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai keuntungan dalam pelaksanaan
yang lebih sederhana, penggunaan waktu yang sangat singkat terutama mempunyai
kepekaan yang tinggi serta mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi,
Metode ini digunakan, jika dengan metode lain tidak dapat di lakukan misalnya
karena jumlah cuplikan sangat sedikit atau campurannya kompleks.

Meskipun dasar kromatografi adalah suatu proses pemisahan namun banyak diantara
cara ini dapat digunakan untuk analisi kuatitatif. Jenis-jenis kromatografi yang
bermanfaat dalam analisi kualitatif dan analisis kuantitatif adalah kromatografi
kertas, kromatigrafi lapis tipis (KLT), kromatografi kolom, kromatografi gas, dan
kromatografi cair kinerja tinggi. Kromatografi kertas dan KLT pada umunya lebih
bermanfaat untuk tujuan indentifikasi, karena lebih mudah dan sederhana.

Kromatografi kolom memberikan pemilihan fase diam yang lebih luas dan berguna
untuk pemisahan campuran secara kuantitatif. Dalam indutri metode inibanyak
dipakaiuntuk menghilangkan zat-zat yang tidak diinginkandalam hasil, misalnya
pada pemurnian minyak tanah atau minyak goring dan pemurnian hidroksidayang
dihasilkan dari proses elektrolisis.

Teknik pemisahan kromatografi dilakukan untuk mendapatkan pemisahan campuran


diantara dua fase.Fase tersebut adalah fase diam dan fase gerak.Fase diam dapat
berupa zat cair dan zat padat, sedangkan fase gerak dapat berupa zat cair atau gas.

Latar belakang dari makalah ini adalah menghadirkan materi dasar yang akan
memperkenalkan dengan berbagai aspek dari proses kromatografi, menjelaskan
dalam istilah yang sederhana bagaimana prinsip kerja kromato grafi, dan
menunjukan beberapa penerapan yang telah membuat kromatografi tidak dapat
diabaikan dalam berbagai bidang kehidupan.

B. Rumusan masalah

1. Apa deskripsi dari kromatografi?

2. Bagaimana teori pemisahan pada kromatografi?

3. Apa saja jenis-jenis kromatografi berdasarkan fasa diam dan fasa gerak?

4. Apa saja jenis-jenis kromatografi berdasarkan sistem geometri?

5. Apa saja jenis-jenis kromatografi berdasarkan prinsip pemisahan?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami deskripsi kromatografi.

[Type text] Page 3


2. Mengetahui dan memahami teori pemisahan pada kromatografi

3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kromatografi berdasarkan fasa diam dan


fasa gerak

4. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kromatografi berdasarkan sistem


geometri

5. Mengetahui dan memahami jenis-jenis kromatografi berdasarkan prinsip


pemisahan

[Type text] Page 4


BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kromatografi

Kromatografi pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani RusiaMichael


Tsweet pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman
dengan cara perkolasi esktrak petroleum eter dalam kolom gelas yangberisi kalsium
karbonat (CaCo3). Saat ini kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling
umum dan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis dan dapat
dimanfaatkan untuk melakukan analisis, baik analisis kualitatif, kuantitatif, atau
preparative dalam bidang farmasi, lingkungan, industri, dan sebagainya.
Kromatografi suatu teknik pemisahan yang menggunakan fase diam (stationary
phase) dan fase gerak (mobile phase)(Rohman, 2007).

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada
adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak
(mobile phase).Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu χρῶμα yang berarti
warna dan γράφειν yang berarti menulis.

Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik.Tujuan kromatografi


preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya
digunakan untuk pemurnian).Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui
perbandingan senyawa dalam campuran.

Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:

1. Analit adalah zat yang dipisahkan.

2. Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya
puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.

3. Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.

4. Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.

5. Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.

[Type text] Page 5


6. Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.

7. Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi
komponen analit.

B. Teori Pemisahan pada Kromatografi

Ada dua pendekatan yang digunakan untuk menjelaskan tentang proses pemisahan
yang digunakan dalam metode kromatografi, yaitu plate theory dan rate theory.

1. Plate Theory,

dikenalkan pertama kali oleh Martin dan Synge pada tahun 1941. Teori ini
didasarkan pada analogi dengan proses distilasi dan ekstraksi. Plate Theory
mengasumsikan bahwa pada kromatografi kolom terdapat sejumlah lapisan-lapisan
pemisah yang dikenal sebagai theoretical plates. Pemisahan sampel antara fasa diam
dan gerak terjadi pada “plates” tersebut. Analit bergerak sepanjang kolom melalui
transfer keseimbangan fasa gerak dari satu plate ke plate selanjutnya.

Pengertian kromatografi, Jenis-Jenis kromatografi Cara Kerja Kromatografi, sejarah


kromatografi, prinsip kerja kromatografi, teori pemisahan, teori plate, teori rate,
waktu retensi, van deemter, difusi eddy, difusi longitudinal, kolom, planar, partisi,
pertukaran ion, eksklusi, afinitas

Teori Plate

Dalam plate theory, kita mengasumsikan bahwa kolom kromatografi merupakan


sebuah sistem tetap dalam kesetimbangan. Masing-masing spesies menunjukkan
sistem keseimbangan antara fasa diam dan fasa geraknya.

2. Rate Theory,

dikenalkan oleh J.J. van Deemter pada tahun 1956 dimana proses pemisahan
didasarkan pada jumlah pemisahan pada kondisi dinamisnya. Proses yang terjadi
dalam kolom membutuhkan waktu tertentu untuk zat terlarut mencapai
keseimbangan dengan fase diam dan fase geraknya. Hasil analisis kromatogram
berupa puncak-puncak kromatografi yang dipengaruhi oleh laju elusinya. Bentuk
atau karakter pelebaran puncak kromatogram disebabkan oleh 3 faktor yaitu difusi
eddy, difusi longitudinal dan transfer masa.

a. Diffusi Eddy

[Type text] Page 6


Difusi Edi disebabkan karena ketidakseragaman packing pada kromatografi kolom,
meliputi perbedaan bentuk, ukuran partikel-partikel pengisi kolom, cara pengisian
kolom, dan diameter dari kolom Perbedaan ini mengakibatkan solut akan mengambil
jalan yang berbeda untuk melalui kolom sehingga terjadi perbedaan waktu keluarnya
molekul-molekul dari kolom. Perbedaan tersebut menyebabkan pelebaran puncak
dari solut. Untuk memperkecil efek ini, digunakan partikel-partikel kecil dengan
ukuran sama tetapi tidak menyebabkan penurunan tekanan yang terlalu tinggi dalam
kolom, diameter kolom yang kecil, pengepakan yang mampat dan ukuran sama tanpa
memecahkan partikel-partikel pengisi kolom tersebut.

Pengertian kromatografi, Jenis-Jenis kromatografi Cara Kerja Kromatografi, sejarah


kromatografi, prinsip kerja kromatografi, teori pemisahan, teori plate, teori rate,
waktu retensi, van deemter, difusi eddy, difusi longitudinal, kolom, planar, partisi,
pertukaran ion, eksklusi, afinitas

Pelebaran puncak akibat distribusi Eddy

b. Difusi Longitudinal

Difusi Longituidinal disebabkan karena kecenderungan zat terlarut untuk berdifusi.


Molekul-molekul zat terlarut cenderung untuk berdifusi dari daerah yang
konsentrasinya tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. Akibatnya, waktu
melintasi kolom, molekul-molekul akan menyebar (berdifusi) ke belakang dan ke
depan. Derajat pelebaran puncak pada longitudinal diffusion dipengaruhi oleh proses
difusi solut dan Laju alir solut selama melewati kolom.

c. Transfer Massa

Transfer massa untuk pemisahan zat terlarut pada fase diam, tidak terjadi begitu saja
melainkan bergantung pada partisi zat terlarut dan koefisien difusinya.

Yang pertama transfer massa fase gerak. Solut yang tidak bergerak melalui kolom
ketika berada pada fase gerak dalam kondisi stagnant akan membutuhkan waktu
lebih lama di dalam kolom daripada solut yang melewati kolom begitu saja bersama
fase geraknya. Transfer massa fase gerak dapat menyebabkan pelebaran puncak
kromatogram karena perbedaan profil alir pada kanal atau diantara partikel
pendukung pada kolom. Solut yang melalui bagian tengah kanal akan lebih dahulu
mencapai ujung kolom daripada solut yang melalui bagian tepi kanal. Derajat
pelebaran puncak yang dipengaruhi oleh difusi Eddy dan transfer massa fase gerak
dikarenakan ukuran dari packing materialnya dan laju difusi solut.

[Type text] Page 7


Pengertian kromatografi, Jenis-Jenis kromatografi Cara Kerja Kromatografi, sejarah
kromatografi, prinsip kerja kromatografi, teori pemisahan, teori plate, teori rate,
waktu retensi, van deemter, difusi eddy, difusi longitudinal, kolom, planar, partisi,
pertukaran ion, eksklusi, afinitas

Difusi transfer massa fasa gerak

Yang kedua adalah Transfer massa fase gerak tetap (stagnant). Transfer massa fase
gerak stagnant menyebabkan pelebaran puncak karena perbedaan laju difusi dari
molekul solut antara fase gerak diluar pori pada fase diam (flowing mobile phase)
dengan fase gerak didalam pori (stagnant) pada fase diamnya (stagnant mobile
phase). Derajat pelebaran puncak sangat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu ukuran,
bentuk dan struktur pori dari packing material, difusi dan retensi dari solute, serta
laju alir solut ketika melalui kolom.

C. Jenis-jenis Kromatografi berdasarkan Fase Diam dan Fase Gerak

Berdasakan Macam fasa gerak

1. Kromatografi Cair
(KCKT/HPLC)
2. Kromatografi Gas
(KG/GC)

Kromatografi Gas-Cair

Disebut juga sebagai kromatografi fasa uap. Metode ini paling banyak
digunakan karena
efisien, serba guna, cepat dan peka.Cuplikan dengan ukuran beberapa
microgram sampai dengan ukuran 10 x 10-15 gram masih dapat dideteksi.
Kelemahannya, komponen cuplikan harus mempunyai tekanan beberapa torr
pada suhu kolom.

Kromatografi Gas-Padat

Kromatografi jenis ini pada awalnya kurang berkembang. Penemuan jenis-


jenis padatan baru sebagai hasil riset memperluas penggunaan metode ini.
Kelemahan metode ini mirip dengan kromatorafi cair-padat.

Kromatografi Cair-Cair

[Type text] Page 8


Menggunakan fasa diam berupa lapisan tipis cairan yang terserap pada
padatan inert berpori, yang berfungsi sebagai fasa pendukung.Keuntungan
metode ini ialah
pilihan kombinasi cairan yang digunakan cukup banyak, koefisien
distribusinya tidak tergantung pada konsentrasi, sehingga hasil pemisahannya
cukup tajam.

Kromatografi Cair-Padat

Metode kromatografi ini banyak digunakan untuk analisis biokimia dan


organik. Teknik pelaksanaanya dilakukan dengan kolom kaca, dimana fasa
diam dapat dipilih silica gel atau alumina.

Kromatografi Cair-Padat

Kekurangan metode ini ialah:


a. pilihan fasa diam (adsorben) yang digunakan terbatas;
b. koefisien diatribusi untuk serapan seringkali tergantung pada kadar total,
sehingga pemisahannya kurang sempurna.

D. Jenis-jenis Kromatografi Berdasarkan Sistem Geometri

Klasifikasi jenis kromatografi berdasarkan sistem geometrinya dapat dibagi menjadi


kromatografi kolom dan kromatografi planar.

a. Kromatografi kolom

Kromatografi kolom, fase diamnya terdeposisi pada pipa yang berbentuk kolom.
Pada kromatografi kolom, komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama fase
gerak melalui kolom tersebut dan kemudian setiap komponen akan terpisahkan.

Kromatografi gas menggunakan kolom sebagai pemisah

Setiap komponen yang keluar dari kolom akan masuk ke detektor untuk dianalisis.
Hasilnya disajikan dalam bentuk puncak-puncak (peaks) kromatogram yang
mengidentifikasikan konsentrasi eluen sebagai fungsi waktu. Luasan puncak
sebanding dengan konsentrasi komponen sampel.

Kolom Kapiler Kromatografi

b. Kromatografi planar

[Type text] Page 9


Kromatografi Planar (Kromatografi lapis tipis) merupakan jenis kromatografi di
mana fase diamnya berupa film tipis dengan partikel padat yang terikat bersama
melalui kekuatan mekanik pada senyawa pengikat seperti kalsium sulfat.

Kromatografi planar – kromatografi lapis tipis

Pada kromatografi lapis tipis ini komponen yang akan dipisahkan bergerak bersama
fase gerak dalam sebuah bidang datar. Senyawa yang bergerak terlihat seperti noda
(spot) yang dapat dikenali. Posisi noda menunjukkan identitas suatu
komponen/senyawa, sedangkan besar atau intensitas noda menunjukkan
konsentrasinya.

Pada kromatografi planar ini beberapa bercak komponen/senyawa dapat dipisahkan


langsung secara bersamaan maupun dipisahkan dengan beberapa langkah, dimana
langkah yang selanjutnya tegak lurus arahnya dengan langkah yang pertama. Cara ini
dikenal dengan metode kromatografi dua dimensi. Gambar dibawah ini menunjukkan
proses pemisahan menggunakan metode kromatografi planar.

E. Jenis-jenis Kromatografi Berdasarkan Prinsip Pemisahan

Klasifikasi jenis kromatografi berdasarkan prinsip pemisahannya dapat dibagi


menjadi Kromatografi Adsorpsi, Kromatografi Partisi, Kromatografi Pertukaran ion,
Exclusion Chromatography dan Affinity Chromatography.

a.Kromatografi Adsorpsi

Pada jenis kromatografi adsorpsi, prinsip pemisahan berdasarkan proses adsorpsi


analit dalam permukaan padatan fase diam. Padatan fase diam dapat berupa silika gel
atau alumina yang memiliki luas permukaan relatif besar. Kromatografi adsorpsi
merupakan salah satu metode kromatografi yang cukup lama. Pemisahan didasarkan
pada perbedaan sifat afinitas adsorpsi dari komponen sampel pada permukaan
padatan aktif. Kromatografi adsorpsi menggunakan fase gerak cairan maupun
padatan yang mampu teradsorp pada permukaan fase diamnya. Pada gambar dibawah
ini ditunjukkan interaksi adsorpsi antara analit pada fase gerak dengan permukaan
fase diamnya.

Kromatografi adsorpsi

Metode kromatografi adsorpsi memiliki beberapa kelemahan dia antaranya yang


pertama adalah keterbatasan jumlah adsorben yang dapat digunakan untuk
melakukan pemisahan. Kedua adalah koefisien distribusi terhadap adsorpsi yang

[Type text] Page 10


seringkali tergantung pada konsentrasi total komponen yang akan dipisahkan,
sehingga mengakibatkan pemisahan kurang sempurna.

b. Kromatografi Partisi

Kromatografi partisi adalah kromatografi dimana proses pemisahannya berdasakan


kemampuan adsorpsi analit pada lapisan tipis cairan yang dilapiskan pada partikel
padatan inert fase diamnya. Prinsip utama pemisahan berdasarkan perbedaan
kelarutan antara komponen sampel pada fase diamnya (gas chromatography), atau
berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam fase gerak dengan fase diamnya
(liquid chromatography). Keuntungan metode kromatografi partisi ini adalah
distribusinya tidak bergantung pada konsentrasi, sehingga pemisahan dapat terjadi
lebih baik.

Kromatografi partisi

c. Kromatografi Pertukaran ion

Pada kromatografi penukar ion, ion terpisahkan berdasarkan gaya elektrostatiknya


membentuk grup fungsional yang bermuatan pada fase diam. Kromatografi penukar
ion menggunakan resin sebagai padatan fase diam yang berguna untuk mengikat
anion atau kation. Larutan ion bermuatan pada fase gerak akan berikatan denga resin
yang memiliki muatan berlawanan melalui gaya elektrostatik.

Kromatografi penukar ion

d. Exclusion Chromatography

Exclusion Chromatography merupakan tipe kromatografi yang tidak banyak


dipengaruhi oleh interaksi antara fase diam dengan zat terlarutnya. Proses pemisahan
berdasarkan volume hidrodinamik dari molekul atau partikel. Dalam teknik ini, gel
nonionik dengan ukuran pori yang sama digunakan untuk memisahkan campuran
berdasarkan perbedaan ukuran molekulnya (BM).

Pengertian kromatografi, Jenis-Jenis kromatografi Cara Kerja Kromatografi, sejarah


kromatografi, prinsip kerja kromatografi, teori pemisahan, teori plate, teori rate,
waktu retensi, van deemter, difusi eddy, difusi longitudinal, kolom, planar, partisi,
pertukaran ion, eksklusi, afinitas

Kromatografi eksklusi

Molekul-molekul yang kecil akan memasuki pori-pori dari gel sedangkan molekul
besar akan melewati sela-sela gel lebih cepat bila dibandingkan dengan molekul yang

[Type text] Page 11


melewati pori-porinya. Jadi urutan elusi mula-mula adalah molekul yang lebih besar,
molekul sedang, dan terakhir molekul yang paling kecil. Apabila fasa diamnya
adalah gel yang hidrofil maka teknik ini disebut gel filtration chromatography dan
bila digunakan gel yang hidrofob (polystyrene-divinylbenzene) disebut gel
permeation chromatography.

e. Affinity Chromatography

Kromatografi afinitas bekerja berdasarkan pada interaksi spesifik antara satu jenis
molekul zat terlarut dengan jenis molekul lain yang terimmobilisasi dalam fase diam.
Sebagai contoh, molekul yang terimmobilisasi dapat menjadi antibodi untuk
beberapa protein yang spesifik. Saat zat terlarut yang mengandung campuran protein
melewati molekul ini, hanya protein tertentu saja yang akan bereaksi dengan antibodi
yang terimmobilisasi pada fase diam.

[Type text] Page 12


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

 Kromatografi merupakan suatu metode pemisahan yang dewasa ini telah


banyak digunakan, dibandingkan dengan metode yang lainnya seperti
detilasi, kristalisasi, pengendapan, ekstraksi, dan lain-lain mempunyai
keuntungan dalam pelaksanaan yang lebih sederhana, penggunaan waktu
yang sangat singkat terutama mempunyai kepekaan yang tinggi serta
mempunyai kemampuan memisahkan yang tinggi, Metode ini digunakan, jika
dengan metode lain tidak dapat di lakukan misalnya karena jumlah cuplikan
sangat sedikit atau campurannya kompleks.
 proses pemisahan yang digunakan dalam metode kromatografi, yaitu plate
theory dan rate theory.
 Berdasakan Macam fasa gerak
1. Kromatografi Cair
(KCKT/HPLC)
2. Kromatografi Gas
(KG/GC)
 Kromatografi Gas-Cair
Disebut juga sebagai kromatografi fasa uap. Metode ini paling banyak
digunakan karena
efisien, serba guna, cepat dan peka.

Saran

Diharapkan pembaca dapat memahami isi materi yang disampaikan dalam


mkalah ini.dan semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca.

F. Daftar Pustaka

1. http://kedaisains.blogspot.com/2017/05/cara-kerja-kromatografi.html?m=1
2. https://www.seputarpengetahuan.co.id/2017/09/pengertian-kromatografi-
jenis-kromatografi-dan-penjelasan.html
3. https://aqitawidya23.blogspot.com/2017/05/makalah-pemisahan-dengan-
cara.html?m=1
4. https://contohsoal.co.id/kromatografi/

[Type text] Page 13


[Type text] Page 14

Anda mungkin juga menyukai