A. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengisolasi dan menentukan kadar kafein
dalam teh.
B. Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah berdasarkan tehnik ekstraksi pelarut dengan menggunakan
C. Landasan Teori
Kafeina, atau lebih populernya kafein, ialah senyawa alkaloid xantinaberbentuk kristal dan
berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktifdan diuretik ringan. Kafeina ditemukan
oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Kafeina juga
disebut guaranina ketika ditemukan pada guarana, mateina ketika ditemukan pada mate,
dan teina ketika ditemukan pada teh. Semua istilah tersebut sama-sama merujuk pada senyawa kimia
yang sama.
bahan pangan seperti biji kopi, daunteh, buah kola, guarana, dan maté. Pada tumbuhan, ia berperan
sebagai pestisidaalami yang melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh, daun
mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul 194.19
dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air). Secara ilmiah, efek
langsung dari kafein terhadap kesehatan sebetulnya tidak ada, tetapi yang ada adalah efek tak
langsungnya seperti menstimulasi pernafasan dan jantung, serta memberikan efek samping berupa
rasa gelisah (neuroses), tidak dapat tidur (insomnia), dan denyut jantung tak berarturan (tachycardia).
Dari beberapa literatur, diketahui bahwa kopi dan teh banyak mengandung kafein
dibandingkan jenis tanaman lain, karena tanaman kopi dan teh menghasilkan biji kopi dan daun teh
atau 1,3,7-trimetilxantin. Kristal kafein dalam air berupa jarum-jarum bercahaya. Bila tidak
mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 oC-239 oC dan menyublim pada suhu yang lebih
rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi serikit larut dalam air dingin dan
alkohol. Kafein bersifat basa lemah dan hanya dapat membentuk garam dengan basa kuat (Abraham,
2010).
Alat-Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain sebagai berikut : Corong
pisah 1 buah, Cawan penguap 1 buah, Gelas ukur 100 mL 2 buah, Batang pengaduk 1 buah , Botol
semprot 1 buah , Pemanas 1 buah, Corong 1 buah, Erlenmeyer 1 buah Corong Buchner 1 buah, Pipet
C. Prosedur Kerja
25 gram daun teh kering
20 gram natrium karbonat
1. Data Pengamatan
Berat Kristal kafein = Tidak terbentuk
2. Struktur Kafein
F. Pembahasan
Alkaloid adalah sebuah golongan senyawa basa bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan
terdapat pada tumbuhan. Alakaloid merupakan hasil dari metabolisme sekunder. Alkaloid biasanya
diklasifikasikan menurut keasaman sumber asal molekulnya, didasari dengan metabolism pathway
yang dipakai untuk membentuk molekul itu. Salah satu contoh dari senyawa alkaloid yaitu kafein..
Kafein merupakan jenis alkaloid yang secara alamiah terdapat dalam biji kopi, daun teh,
daun mete, biji kola, biji coklat, dan beberapa minuman penyegar. Kafein memiliki berat molekul
194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan kafein 1% dalam air).
Kafein merupakan senyawa bahan alam yang tersebar luas dan tergolong dalam senyawa
alkaloid. Kafein memiliki berat molekul 194.19 dengan rumus kimia C8H10N8O2 dan pH 6.9 (larutan
kafein 1% dalam air), bersifat basa lemah, berbentuk serbuk putih yaitu kristal-kristal panjang,
rasanya pahit, Bila tidak mengandung air, kafein meleleh pada suhu 234 oC-239 oC dan menyublim
pada suhu yang lebih rendah. Kafein mudah larut dalam air panas dan kloroform, tetapi serikit larut
dalam air dingin dan alkohol. Kafein bersifat basa lemah dan hanya dapat membentuk garam dengan
Kafein dapat diisolasi dari teh dengan pelarut air dan kloroform karena kelarutan kafein
dalam kedua pelarut itu besar. Air sebagai pelarut mempunyai banyak keuntungan, selain murah juga
mudah didapat dan selama isolasi tidak merusak kafein walaupun pada suhu tinggi. Kesukaran yang
timbul karena menggunakan air sebagai pengekstrak adalah waktu isolasi yang lama, pemecahan
kafein dari garam-garam tanaman sukar, hal ini mengakibatkan kafein yang dapat diekstrak sedikit
sekali.
Seperti yang diketahui bahwa kafein merupakan derivat xantin yang dapat memberikan efek
utama dalam hal merangsang sistem saraf pusat terutama pada pusat nafas, merangsang otot jantung,
relaksasi otot polos dan dapat meningkatkan diuresis, selain itu dapat menyempitkan pembuluh darah
otak yang baik pada sakit kepala dan migran. Perlu diketahui bahwa pengkonsumsian kafein yang
terlalu banyak menyebabkan pengerasan pembuluh darah yang dapat memicu serangan jantung dan
Isolasi kadar kafein dalam teh, seperti pada percobaan ini yang didasarkan pada distribusi
solut dalam hal ini kafein dalam teh antara dua fasa yaitu fasa organic dan fasa air. Karena teh dapat
larut dengan baik pada air panas, sehingga harus dilarutkan pada air panas yang mendidih dan
ditambahkan natrium karbonat. Selanjutnya dibiarkan selama 7 menit. Hal ini dilakukan agar dapat
kedalam Erlenmeyer. Fungsi dari penyaringan ini yaitu agar kafein yang terdapat dalam
campuran teh tadi dapat terpisah dari residu atau ampas teh, sehingga yang didapat dalam filtrat yaitu
kafein. Residu yang dihasilkan ditambahkan 50 mL air panas dan di dekantasi dengan tujuan agar
tidak ada sisa kafein yang tertinggal dalam residu. Filtrat yang dihasilkan kemudian digabungkan
dengan filtrat yang pertama dihasilkan. Aduk selama kurang lebih 20 menit, dinginkan. Filtrat
dimasukan kedalam corong dan ditambahkan 30 mL kloroform. Penambahan kloroform ini berfungsi
untuk melarutkan kafein dalam filtrat. Kafein dalam filtrat larut ditandai dengan terbentuknya dua
lapisan pada filtrat, dimana lapisan atas merupakan lapisan fasa organik yang mengandung sisa garam
dan Pb dan lapisan atau fasa air (lapisan bawah) merupakan lapisan yang mengandung kafein dalam
kloroform. Setelah kedua larutan tersebut terdistribusi menjadi dua lapisan yang mana larutan
kloroform tadi telah mengikat kafein. Terbentuknya dua lapisan tadi disebabkan karena berat jenis
antara kedua larutan tersebut berbeda dimana larutan teh bersifat polar sedangkan pada lapisan bawah
Larutan teh mempunyai berat jenis yang lebih kecil bila dibandingkan dengan kloroform.
Perbedaan berat jenis kedua larutan tersebut mengakibatkan terbentuknya dua lapisan. Dimana lapisan
atas adalah larutan teh, sedangkan lapisan bawah merupakan larutan kloroform (CHCl3). Lapisan
bawah yang mengandung kafein ditampung dalam cawan penguap dan lapisan atas dibilas kembali
dengan kloroform. Hal ini dimaksudkan agar kafein yang masih ada pada lapisan atas/fasa air larut
dan sekaligus memurnikan kafein dari zat-zat pengotornya, sehingga kafein yang diperoleh benar-
benar murni. Fungsi dari penambahan CHCl3 ini yaitu untuk mengekstrak kafein. Selanjutnya
ditambahkan kembali CHCl3 mempunyai tujuan agar kafein yang berada dalam larutan tehyang telah
dikeluarkan sebelumnya masih bersisa di dalam corong pisah tersebut sehingga untuk mengikatnya
kembali maka ditambahkan larutan CHCl3. Proses ekstraksi ini berlangsung atau terjadi proses
kesetimbangan setelah dilakukan proses penggocokan, sebab larutan baru dapat dipisahkan setelah
larutan tersebut berada dalam keadaan diam. Dalam hal ini corong pisah yang kita gunakan harus
diguncang dengan kuat agar kedua larutan terdistribusi dalam dua fase polar dan non polar sehingga
pada suhu dan tekanan yang tetap terjadi kesetimbangan kimia. Proses penenangan yang dilakukan
dimaksudkan untuk menstabilkan molekul-molekul yang terganggu pada saat dilakukan proses
penggocangan atau biasa disebut pengaturan diri sehingga tercapai kesetimbangan kimia, maka
terbentuklah dua fasa. Lapisan atas merupakan campuran teh dengan air sedangkan pada lapisan
bawah merupakan larutan kloroform terdapat kafein yang larut didalamnya. Setelah disaring, tidak
ada kristal kafein yang terbentuk. Hal ini disebabkan karena pelarut yang digunakan dalam hal ini
adalah kloroform sudah terlalu lama dan sdah tidak layak pakai.
H. Simpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang diperoleh bahwa kristal kafein tidak terbentuk.
Tugas Setelah Praktikum
1. Apa kegunaan kloroform pada percobaan ini? Dan mengapa pada langkah ke 6 dari cara kerja diatas
2. Bagaimana bentuk struktur bentuk kafein yang diperoleh, tuliskan rumus strukturnya!
Jawab
1. Tujuan penambahan kloroform pada percobaan ini adalah untuk mengekstrat kafein dari larutan kopi,
pada langkah ke 6 ditambahkan lagi kloroform dengan tujuan agar kafein yang ada dalam larutan kopi
diikat kembali setelah dikeluarkan sebelumnya yang masih bersisa didalam corong pisah.
(1,3,7-trimetilxantin)
DAFTAR PUSTAKA
Abraham, 2010. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. UNHALU : Kendari.
Hasnawati, 2005. Analisis Kuantitatif Kafein Dalam Minuman Suplemen Menggunakan Spektrofotometer UV-
Vis. UNHALU. Kendari.
http://richardsalamba.blogspot.co.id/2012/05/isolasi-kafein-dari-teh.html