Anda di halaman 1dari 5

Proposal Usaha Tempe Penyet “Leyeh-leyeh”

Latar Belakang

Setiap orang pasti ingin menjadi bos di bisnis atau usahanya sendiri. Hanya orang-orang yang
berpikiran sempitlah yang seumur hidup ingin menjadi orang gajian.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah
cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal
ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa.
Hanya orang bernyali besarlah yang mampu menggelontorkan sejumlah dana demi sebuah
harapan yang belum pasti.
Bisnis atau usaha adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisis yang sangat dalam
tentang prospek kedepannya dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus
dimulai sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapet berpikir dan mengolah
otak demi kesuksesan usaha yang kita geluti tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita mulai mencoba dari sekarang.
Inilah yang melatar belakang akan berdirinya sebuah tempat makan berbasis one stop for
Tempe.
Adapun visinya: ingin mengenalkan makanan yang benar-benar tabu atau baru ke masyarakat
bahwa masih ada makanan yang lezat, bergizi dan penuh vitamin(tempe ini),ternyata bisa
menjadi makanan favorit keluarga.
Misi: agar usaha rumah makan ini menjadi kebanggaan masyarakat dan memperoleh
keuntungan yang memuaskan.

Nama usaha
Usaha yang akan dirintis berupa tempat makan dengan menu utama tempe, dan segala hal
yang berhubungan dengan tempe.
Detailnya masih sedang dibicarakan lebih lanjut. Disamping menu-menu pendukung seperti;
minuman sari buah, makanan ringan, dan masih banyak lagi. Inovasi akan terus berlanjut
seiring dengan perkembangan jaman itu PASTI !!
Sedang nama usahanya adalah rumah makan lesehan “Inges Terus”

Kepengurusan ( Aspek Management )


Pimpinan :Hj. Istiharah, SEI., MSI
Sekretaris : Durrotul elvi bariroh
Bendahara :1) Walidah
2) Septiana
Konsultan :1) Papit susilowati
2) Yeni wahyuningsih
Penanggung jawab :1) Zulfah
2) Evi sulistiyaningsih
Tenaga kerja :1) Arningsih
2) Ema suryani
3) Jumahir
4) Himawan hadi
Marketing :1) Wirawan
2) Rahmat

Cara Merintis Usaha


Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha:
(1) Merintis usaha baru (starting), yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan
menggunakan modal, ide, organisasi, dan manajemen yang dirancang sendiri. Ada tiga
bentuk usaha baru yang dapat dirintis:(a) perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), yaitu
bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh seseorang, (b) persekutuan (partnership),
yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebih yang secara bersama-sama menjalankan
usaha bersama, dan (c) perusahaan berbadan hukum (corporation), yaitu perusahaan yang
didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
(2) Membeli perusahaan orang lain (buying), yaitu dengan membeli perusahaan yang telah
didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi
usaha yang sudah ada.
(3) Kerja sama manajemen (franchising), yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur
(franchisee) dengan perusahaan besar (franchisor/parent company) dalam mengadakan
persetujuan jual-beli hak monopoli untuk menyelenggarakan usaha (waralaba). Kerja sama
ini biasanya dengan dukungan awal seperti pemilihan tempat, rencana bangunan, pembelian
peralatan, pola arus kerja, pemilihan karyawan, pembukuan, pencacatan dan akuntansi,
konsultasi, penetapan standar, promosi, pengendalian kualitas, riset, nasihat hukum, dan
sumber-sumber permodalan.
Adapun bagian proses bisnis dapat digambarkan seperi dibawah
Uang + Fasilitas
Kredit Orang
Barang
Jasa
Pasar
Anda
Ide
++++++

Uang
Profit
+

Pada gambar di atas, bahwa untuk memulai usaha harus diawali dengan ide. Setelah ada ide,
langkah berikutnya adalah mencari sumber dana fasilitas baik barang uang maupun orang.
Sumber dana tersebut adalah berasal dari badan-badan keuangan seperti bank dalam bentuk
kredit atau orang yang bersedia menjadi penyandang dana.
Dalam merintis usaha baru, ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1. Bidang dan jenis usaha yang dimasuki
2. Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan dan yang akan dipilih
3. Tempat usaha yang akan dipilih
4. Organisasi usaha yang akan digunakan
5. Jaminan usaha yang mungkin diperoleh
6. Lingkungan usaha yang berpengaruh

Tempat Usaha
Setelah melalui beberapa tahap pencarian, tempat yang memungkinkan dimulainnya usaha
adalah lesehan di kawasan jalan sayang-sayang – mataram, lombok.
Daerah ini dinilai cukup strategis dan cukup sejuk serta pemandangan yang menawarkan
sejuta keindahan dan juga merupakan jalur lalu lintas yang berhubungan langsung dengan
bandara selaparang lombok, sehingga akan mudah dijangkau oleh para wisatawan yang baru
datang ke lombok untu beristirahat sejenak menyantap makanan yang di suguhkan dengan
pariasi tempe.
Dan juga strategis karena berdekatan dengan pasar sayang-sayang, tidak jauh dari pasar
tersebut ada supermatket dan beberapa perumahan-perumahan penduduk.
Lokasi tepat berada di depan jalan dua arah yang dilewati beberapa angkutan dan beberapa
titik usaha srategis seperti; Hotel Lombok Raya, salon, bengkel, toko bunga, toko aksesoris
dari mutiara asli lombok, warnet, apotik, Mall Mataram dan lain-lain.
Peta terlampir.

Rekan usaha
Mengingat potensial market yang ditawarkan pada proposal ini cukup menarik, kami ingin
menawarkan beberapa tawaran kerjasama bagi para investor. Adapun bentuk kerjanya antara
lain:
1. investor tunggal ingin menginvestasikan sejumlah dana sesuai dengan seluruh kebutuhan
dari usaha ini. Dan akan bagi hasil sejumlah 100% dari omset perbulan, setelah dikurangi
biaya oprasional termasuk pelaksaanaan usaha ini. Ketentuan ini dapet berubah-ubah
sewaktu-waktu dan bicarakan dengan jalan kekeluargaan.
2. investor berbagi ingin menginvestasikan sejumlah dana yang dibutuhkan untuk memulai
usaha ini. Bagi hasil yang diterima akan dipersentase-kan dengan investor lain setelah
dikurangi biaya oprasional termasuk pelaksanaan usaha ini. Ketentuan ini dapet berubah
sewaktu-waktu dan dibicarakan dengan jalan kekeluargaan.
3. donator investasi sosial tanpa mengharapkan bagi hasil.
Perinsip yang digunakan dalam usaha ini adalah persentase proporsionalterhadap dana yang
ditanamkan demi keberlangsungan usaha ini. Pelaksanaan oprasional memiliki persentase
sejumlah xx% dari omset bulanan (akan dibahas secara kekeluargaan).
Dan akan berubah seiring perkembangan waktu dan kondisi, seperti; terjadi loss atau rugi
dibulan-bulan awal, terjadi BEP, penambahan biaya oprasional dan lain sebagainya.
Perjanjian kerjasama ini bersifat mengikat dan dapet berubah setelah melalui pembicaraan
secara kekeluargaan

Dan juga bisa digambarkan lingkungan usaha seperti dibawah ini


Minat masyarakat
investor

Bisnis
Pemasok
Pelanggan
Penyalur
Demografi & gaya hidup
pemasaran
Karyawan
Waktu Oprasional
Waktu oprasional rumah makan ini direncanakan mulai tanggal 17 agustus tahun 2008.
Dan jam buka :08.00-12.00
Istirahat & shalat zuhur :12.00-12.30
Melayani para pembeli :12.30-15.00
Istirahat & shalat ashar :15.00-15.30
Melayani para pembeli :15.30-18.00
Istirahat & shalat magrib : 18.00-18.15
Melayani para pembeli :18.15-00.00
Waktu dapet berubah-ubah dan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar.

Anggaran dana atau Modal


Banyak orang urung menjadi wirausaha karena terkendala modal. Saat memutuskan untuk
berbisnis, orang akan selalu berpikir tentang berapa modal yang akan mereka keluarkan.
Namun dalam usaha ini rencana anggaran dana yang akan digunakan lebih kurang sejumlah
Rp 27.500.000,- dengan perincian sebagaimana berikut:
Modal sendiri Rp 18.000.000,-
Modal pinjaman Rp 12.500.000,-

Pengeluaran bulan pertama


Sewa tempat (minimal 6 bulan) Rp 10.000.000,-
Meja dan tikar (8 pasang @ Rp 300.000,-) Rp 2.400.000,-
TV (2 buah @ 500.000,-) Rp 1.000.000,-
Sond system ( 1 buah @ 800.000,-) Rp 800.000,-
Lemari Es Rp 3.000.000,-
Modal awal bahan makanan (1 bulan @ 250.000/hari) Rp 7.500.000,-
Karyawan (4 orang @ Rp 250.000,- / bulan) Rp 1.000.000,-
Spandu dan brosur, dll Rp 700.000,-
Mangkok, piring, sendok, tempat tisue dll Rp 750.000,-
Peralatan memasak Rp 500.000,-
Oprasional listrik, air, telpon (1 bulan) Rp 850.000,-
Biaya tidak terduga Rp 2.000.000,-
Total Rp 30.500.000,-
Tingkat keuntungan diperkirakan 25% pada awal berdiri karena kita akan memakai diskon
untuk penglaris dan untuk seterusnya sebesar 75%.
Pemasukan utama adalah dari modal sendiri baik yang ada di tabungan, deposito atau barang-
barang yang berharga yang bisa menghasilkan uang dan investor-investor yang bersedia
menanamkan modalnya demi keberlangsungan uaha ini. Dan juga tidak tidak lupa dukungan
dari bebagai pihak khususnya keluaraga.

Alasan Kekeh
1. Percaya Diri ( self confidence )
Kepercayaan diri adalah sikap dalam keyakinan seseorang dalam melaksanakan dan
menyelesaikan tugas-tugasnya. Dalam praktik, sikap dan kepercayaan ini merupakan sikap
dan keyakinan untuk memulai, meneruruskan suatu pekerjaan yang dihadapi. Percaya akan
kemampuan diri untuk tetap eksis menjalankan usaha ini. Dan juga memiliki keyakinan yang
kuat bahwa usaha apa yang kita geluti sekarang ini memang benar-benar adalah pilihan yang
tepat dan juga peluang bisnis ini sangat bagus, karena di daerah lombok belum ada rumah
makan tempe penyet.
Keberanian yang tinggi dalam mengambil resiko dan perhitungan yang matang yang diikuti
dengan optimisme harus disesuaikan dengan kepercayaan diri. Oleh sebab itu, optimisme dan
keberanian mengambil resiko dalam menghadapi suatu tantangan dipengaruhi oleh
kepercayaan diri. Kepercayaan diri juga ditentukan oleh kemandirian dan kemampuan
sendiri.
2. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasi. Adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilaimotif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan,
tekad dan kerja keras, mempunyai dorongan yang kuat, energik, dan berinisiatif. Berinisiatif
arinya selalu ingin mencari dan memulai. Untuk memulai diperkuat niat dan tekad yang kuat,
serta karsa yang besar. Sekali sukses atau berprestasi, maka sukses berikutnya akan
menyusul, sehingga usaha yang kita geluti semakin maju dan berkembang.
3. Keberanian mengambil resiko
Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama dalam
menjalankan usaha. Seorang wirausaha yang tidak mau mengambil resiko akan sukar
memulai atau berinisiatif.
Kemampuan untuk mengambil resiko ditentukan oleh: keyakinan diri, kesedian untuk
menggunakan kemampuan, dan kemampuan untuk menilai resiko secara realistis.
4. Berorientasi kemasa depan
Orang yang berorientasi kemasa depan adalah orang yang memiliki persepektif dan
pandangan ke masa depan. Karena memiliki pandangan yang jauh kemasa depan, maka ia
selalu berusaha untuk berkarsa dan berkarya. Kuncinya pada kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda dengan yang sudah ada sekarang. Pandangan yang jauh
kedepan, membuat seorang wirausaha tidak cepat puas dengan karsa dan karya yang sudah
ada sekarang.
5. Keorisinilan; kreativitasdan inovasi
Nilai inovatif, kreatif, dan fleksibel merupakan unsur-unsur keorisinilan seseorang.
Wirausaha yang inovatif adalah orang yang kreatif dan yakin dengan adanya cara-cara baru
yang lebih baik ( Yuyun Wirasasmita, 1994:7). Ciri-cirinya adalah:(a). tidak pernah puas
dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.(b). selalu
menuangkan imajinasi dalam pekerjaan.(c) selalu ingin tampil berbeda atau selalu
memanfaatkan perbedaan.

Analisis SWOT
Strength ( kekuatan )
(1). Image positif yang dimiliki oleh pemilik rumah makan
(2). Memiliki tujuan yang jelas dalam mengelola dan mengembangkan rumah makan.
(3). Tempatnya yang strategis dan mudah dijangkau.
(4). Kreatif dan inovatif
(5). Keyakinan yang kuat untuk mengembangkan usaha.

Wakness ( kelemahan )
(1). Tempat masih nyewa.
(2). Tempat parkir yang lumayan sempit
Opportunity ( peluang )
(1). Menjadi rumah makan yang diterima masyarakat dan dapat mewarnai rumah makan –
rumah makan yang ada di lombok
(2). Mendapat pengakuan yang resmi dari masyarakat
Threat ( ancaman )
(1). Banyak rumah makan yang ada di sekitar, yang mau meniru.
(2). Kurangnya karyawan sehingga membuat masyarakat ngantri untuk di layani.

Kesimpulan ( Penutup )
Semoga proposal ini dapet menjadi rujukan dalam mengerjakan atau menjalani berbagai
macem usaha khususnya dalam membuka rumah makan, agar tetap eksis dan sesuai dengan
apa yang direncanakan.

Anda mungkin juga menyukai