DISUSUN OLEH:
HAERUNNISA
G1A017028
2020
HALAMAN PENGESAHAN
PENYUSUN : HAERUNNISA
NIM :G1A017028
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat lulus mata kuliah Kerja
Praktik yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi Lanjut, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mataram.
Disetujui oleh,
DosenPembimbing Penyelia
Mengetahui,
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas segala
karunia-Nya sehingga laporan Kerja Praktik (KP) ini berhasil
diselesaikan.Kerja Praktik ini dilaksanakan sejak bulan Januari-Februari
dengan judul Pembuatan Herbarium famili Piperaceae, dengan kegiatan
utama berupa pembuatan herbarium tumbuhan famili Piperaceae.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Sukiman, S.Si selaku dosen
pembimbing, Bapak Ibu Dr. Kurniasih Sukenti selaku penyelia yang telah
banyak memberi saran dan bantuan dalam penyusunan laporan Kerja
Praktik ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga
serta kawan seperjuangan atas segala doa dan kasih sayangnya.
Haerunnisa
iii
DAFTAR ISI
Isi Hal
HALAMANPENGESAHAN..............................................................................i
KATAPENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTARISI......................................................................................................iii
DAFTARTABEL................................................................................................v
DAFTARGAMBAR..........................................................................................vi
DAFTARLAMPIRAN......................................................................................vii
BABIPENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 LatarBelakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................2
1.3 Manfaat.....................................................................................................3
BAB II PROFIL ORGANISASIDANMANAJEMEN.......................................4
3.1 Herbarium...............................................................................................10
3.1.1DefinisiHerbarium........................................................10
3.1.2 Jenis-jenisHerbarium...............................................................10
3.1.3 FungsiHerbarium.....................................................................11
3.2 FamiliPiperaceae....................................................................................11
3.2.1 Definisifamili Piperaceae........................................................11
3.2.2 Karakteristikfamili Piperaceae................................................12
3.2,3 Pemanfaatanfamili Piperaceae................................................13
BAB IV METODEKERJAPRAKTIK..............................................................14
iv
4.2.2 Bahan.......................................................................................16
4.3 CaraKerja...............................................................................................16
4.3.1 SurveiLapangan.......................................................................16
4.3.2 PengambilanSampel................................................................16
4.3.3Pengawetan danPengeringan Sampel.......................................17
4.3.4 Penempelandan Penyimpanan Sampel....................................17
4.3.5 IdentifikasiSampel...................................................................17
4.4 AnalisisData...........................................................................................18
BAB V HASILDANPEMBAHASAN..............................................................19
5.1 PembuatanHerbarium.............................................................................19
5.1.1 Pengambilan sampel Piperaceae
5.2 DeskripsiSpesies 25
BABIVPENUTUP............................................................................................29
6.1 Kesimpulan.......................................................................................29
6.2 Saran.................................................................................................30
DAFTARPUSTAKA........................................................................................31
LAMPIRAN 34
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Lokasi Sampel famili Piperaceae di Taman Wisata Aik Nyet, Sesaot
vi
DAFTAR GAMBAR
JudulGambar Hal
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
kiseureuh (Piper anducum.), sirih (Piper betle.), kemukas (Piper
cubeba.), daun wati (Piper methyscum.), dan cabe jawa (Piper
retrofractum.)(Tri dkk, 2017).Beberapa jenis dari famili Piperaceae
dimanfaatkan sebagai rempah dan obat-obatan alami peninggalan nenek
moyang terdahulu.Hingga sekarang masih banyak warga yang
membudidayakan bahan-bahan alami untuk dimanfaatkan karena dirasa
manjur dan mudah digunakan.Menurut Esti dan Muzammi (2017) jenis-
jenis Piper yang telah dibudidayakan di antaranya yaitu Piper betle. Dan
Piper ningrum..Masyarakat Indonesia telah lama menggunakan Piper
betle.Untuk kegiatan sosial budaya (ritual, tanda penghormatan dan lain-
lainnya), bahan ramuan obat tradisional dan menyirih, sedangkan Piper
ningrum.Berpotensi untuk tujuan ekonomi.
2
3.2 Tujuan
3.3 Manfaat
3
BAB II
4
Sebagai tindak lanjut dari kebijakan tersebut, Unram terus
berupaya meningkatkan fasilitas laboratorium yang dikoordinir oleh UPT-
MIPA, tidak saja laboratorium-laboratorium dasar untuk menunjang
kegiatan praktikum ilmu dasar, tetapi juga pengembangan fasilitas
laboratorium penelitian seperti Laboratorium Kimia Analitik dan
Laboratorium Immunobiologi dengan fasilitas yang sangat memadai untuk
menunjang program penelitian staf pengajar. Selain itu, jumlah dan
kualifikasi staf dan teknisi terus ditingkatkan, baik melalui program pasca
sarjana maupun pelatihan.Upaya ini dimaksudkan sekaligus sebagai
persiapan pembukaan FMIPA Unram.
5
danprasarana terus dilakukan yaitu dengan meningkat peralatan
laboratorium guna menunjang proses pembelajaran dan penelitian.
6
3.5 Visi Dan Misi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam memiliki visi
sebagai berikut:
7
3.6 Struktur Organisasi
8
Ketua : Dr. Immy Suci Rohyani, SP., M.Si.
9
dengan tumbuhan seperti Morfologi Tumbuhan, Anatomi dan
Perkembangan Tumbuhan, Biosistematika Tumbuhan, Mikroteknik
Tumbuhan serta Biosistematika Tumbuhan Lanjut (FMIPA, 2020).
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
10
3.8 Herbarium
Definisi Herbarium
Spesimen herbarium merupakan tumbuhan atau bagian
tumbuhan yang dikeringkan. Pada pembuatan spesimen herbarium
tumbuhan diperlukan beberapa tahap kerja yaitu: di lapangan dan
di laboratorium. Kerja di lapangan bertujuan untuk mengkoleksi
tumbuhan yang akan dijadikan specimen herbarium. Koleksi harus
mempunyai kelengkapan organ vegetatif dan organ generatif serta
karakter biologinya. Spesimen herbarium yang baik ditentukan
oleh cara mengkoleksinya dan proses.
Jenis-jenis Herbarium
Teknik pengawetan spesimen tumbuhan dibedakan
menjadi dua macam, yaitu herbarium kering dan herbarium basah.
Yang dimaksud dengan herbarium kering adalah spesimen
tumbuhan yang diawetkan melalui proses pengeringan. Proses
11
pengeringan selalu disertai dengan proses pengepresan, dimana
spesimen ditata sedemikian rupa diantara kertas yang dapat
menyerap air, kemudian dijepit dengan kerangka anyaman bilah-
bilah bamboo atau kayu-kayu. Pengeringannya sendiri dilakukan
dengan menggunakan sumber yang berbeda-beda. Sumber yang
paling murah adalah sinar matahari(Gembong,1993). Dikutip dari
Mertha dkk,(2018) proses pembuatan herbarium kering mencakup
kegiatan koleksi sampel, pengepresan, pengeringan, perekatan pada
kertas herbarium, pemberian label yang berisi data-data spesimen,
dan penyimpanan spesimen.
Fungsi Herbarium
Herbarium adalah spesimen yang digunakan untuk studi
taksonomi.Dikancah internasional herbarium digunakan untuk
mengetahui kekayaan berupa sumber daya alam khususnya daya
nabati.Kesejahtraan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kekayaan
12
nabatinya, sehingga dokumentasi terhadap sumberdaya nabati
dirasa sangat diperlukan.Setiap negara biasanya memiliki suatu
lembaga herbarium, baik lembaga yang berdiri sendiri ataupun
merupakan bagian dalam suatu lembaga penelitian biologi yang
lingkup penelitiannya lebih luas, maupun merupakan bagian suatu
universitas atau fakultas. Bahkan dalam suatu negara maju terdapat
sejumlah herbarium yang dalam pelaksanaannya sering didampingi
oleh oleh suatu kebun raya sebagai tempat melestarikan kehadiran
jenis-jenis tumbuhan tertentu dibumi(Gembong,1993).
13
Taksonomi atau kedudukan dari marga Piper dalam sistematika
tumbuhan adalah :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Piperales
Suku : Piperaceae
14
(Tjitrosoepomoe, 1994: Irvan dan Elly,2019).Sedangkan habitat
alami yang baik untuk anggota suku Piperaceae adalah di tempat
yang lembab dan kaya akan humus (Purnomo, 2000:
Munawarah dan Yuzammi, 2017: Irvan dan Elly, 2019).
15
16
17
BAB IV
4.2.1 Alat-alat
18
kamera, sasak, Global Positioning System (GPS), botol semprot,
penggaris, pisau dan gunting.
4.2.2 Bahan
19
sehingga dapat menjadi acuan untuk mengkaji persebaran
spesies tanaman. Spesimen yang diambil adalah berupa
tubuh tumbuhan yang lengkap bagian vegetatifnya, yaitu
bagian akar batang dan daun, serta bagian generatif yaitu
bagian bunga dan buah(Gembong,1993).Pendokumentasian
sampel ditempat tumbuhnya juga diperlukan untuk
membantu identifikasi selanjutnya. Sampel tumbuhan
diambil dengan cara dipotong dengan pisau, luka bekas
potongan diselimuti dengan tisu yang telah dibasahkan
dengan sedikit air sebelumnya, kemudian semua bagian
spesimen dimasukkan kedalam kantong plastik lalu diikat
hingga kedap udara. Pemberian air dilakukan agar sampel
tetap segar, sedangkan kantong plastik diikat hingga kedap
udara untuk menghindari transpirasiyang akan
menyebabkan kelayuan pada spesimen.
20
mempermudah pengecekan selama pengeringan
berlangsung.
21
dilakukan pada bagian-bagian tertentu, dilakukan dengan
rapi dan diusahakan tidak menutupi organ tumbuhan yang
perlu diperlihatkan.Selain itu perekatan dimaksudkan agar
sampel tumbuhan tidak mudah bergeser sehingga aman
selama penyimpanan.
22
4.4 Analisis Data
23
BAB V
24
yang perdu.Famili Piperaceae tumbuh baik di tempat yang
ternaungi dan mendapat sedikit cahaya matahari dengan
udara cukup lembab, terlebih dengan jenis habitus liana
memerlukan batang pohon sebagai media untuk
memanjat.Area Taman Wisata Aik Nyet Sesaot berupa
hutan dengan tutupan berupa pohon tinggi dan dilewati oleh
sungai dari aliran kaki gunung sehingga disekitarnya
memiliki suhu relatif dingin dan lembab.
25
dilakukan di laboratorium atau ditempat kerja, sehingga
perlengkapan yang dibawa bersifat sederhana, diantaranya
kantong plastik sebagai pengganti tromol botani untuk
menyimpan sampet tanaman sementara, pisau atau cutter
untuk memotong, aplikasi GPS untuk keperluan data
koordinat habitat sampel,buku kolektor dan alat tulis untuk
melakukan identifikasi sementara. Data-data lapangan juga
perlu dicatat meliputi tanggal koleksi sampel, nama lokasi
pengambilan sampel, habitat, ketinggian tempat, dan titik
koordinat.
Sampel yang ditemukan pada lokasi Taman Wisata
Aik NyetSesaot berjumlah lima spesies yaitu Piper betle L.,
Piper baccatum Blume., Piper mollissimum Blume., Piper
umbellatum L.Dan Piper retrofractum Vahl.. Rincian
mengenai sampel dan tempat ditemukannya dapat dilihat
pada Tabel 1.
26
banyak ditemukan yaitu jenis Piper betleL.Jenis sirih ini
hampir dapat ditemukan disemua wilayah taman wisata Aik
Nyet, Sesaot, baik diarea pintu masuk, tepi sungai dan yang
paling banyak adalah pada pohon-pohon yang menyusun
kanopi di wilayah camping ground. Spesies yang paling
sedikit ditemukan yaitu Piper retrofractum Vahl.Dengan
jumlah satu rimbun pohon dan tinggi rambatan yang tidak
terlalu tinggi.Sedangkan spesies Piper mollissimum Blume.
Dan Piper baccatum Blume.Ditemukan masing-masing
dalam dua wilayah kanopi hutan yang berbeda dengan
keadaan rimbundan batang menjalar sehingga ke tanah dan
merambat tanaman-tanaman herba disekitar pohon induk
penyangganya.
Kegiatan koleksi lapangan dilakukan dengan
pengambilan sampel. Sampel tumbuhan yang diambil
berupa tubuh tumbuhan lengkap berupa bagian vegetatif
(akar, batang + cabang, daun) dan bagian generatif (bunga
dan buah)(Gembong,1993). Sampel tumbuhan diambil
dengan cara memotong bagian dari tanaman dengan cutter
atau pisau, pada bagian organ yangterpotong kemudian
diselimuti dengan tisu yang sebelumnya sudah dibasahkan
dan disimpan dalam kantong plastik untuk menjaga
kelembaban sampel agar sampel tetap segar hingga proses
pengawetan selanjutnya.
Jumlah sampel yang diambil disesuaikan dengan
keberadaan sampel dilapangan, untuk sampel yang
berjumlah banyak sampel dapat diambil lebih dari satu atau
dua, sedangkan untuk sampel yang keberadaanya berjumlah
sedikit hanya diambil satu bagian atau hanya
didokumentasikan.Dalam pengambilan sampel, jumlah
sampel dilapangan cendrung banyak hingga pengambilan
sampel masih dapat dilakukan secara lengkap dan
27
kebanyakan dapat diambil lebih dari satu. Sampel yang
diambil sebagian disisihkan untuk keperluan identifikasi
dan sisanya akan dikeringkan. Spesimen yang diambil
hampir semuanya berperawakan liana kecuali Piper
umbellatum L. Bagian organ yang diambil meliputi daun,
batang, akar pemanjat, bunga dan buah jika ada.Spesimen
yang diambil dipasangkan etiket gantung yang berisi
informasi inisial kolektor, nomor koleksi, tanggal koleksi,
dan tempat pengambilan koleksi.Contoh etiket gantung
dapat dilihat pada Gambar.3berikut.
28
sehingga menghindari kondisi mengkerut khususnya pada
daun. Alkohol 70% diberikan secukupnya karena
pemberrian alkohol 70% yang berlebihan akan
menyebabkan bercak pada spesimen setelah kering.
Pelekatan spesimen pada kertas koran dibantu oleh selotip
bening pada bagian organ tanaman yang tebal dan tidak
mudah rapuh seperti tangkai dan batang tanaman untuk
mempertahankan posisi spesimen sementara.
29
Selanjutnya dilakukan pengeringan, pengeringan
dilakukan dengan metode tradisional yaitu penjemuran
dengan sinar matahari dan angin.Metode ini dipilih karna
murah, terlebih cuaca juga mendukung untuk dilakukan
penjemuran. Hasil pengeringan yang dihasilkan dari
penjemuran juga lebih bagus dibandingkan oven, hasil
pengeringan menggunakan oven cendrung lebih mudah
gosong dan rapuh, berbeda dengan hasil pengeringan
dengan penjemuran, hasil yang dihasilkan lebih kuat dan
mempertahankan warna asli organ tumbuhan. Selain itu,
sampel berupa tanaman liana dengan organ yang tidak
terlalu tebal sehingga dapat kering dalam waktu
cepat.Dalam hal ini penjemuran dilakukan selama tiga hari
dan bertempat di Green house .
30
diusahakan berada dibagian kanan bawah yang berisi data
spesies yang meliputi nama spesies, famili, habitat, lokasi
pengambilan, titik koordinat, ketinggian tempat (altitude),
serta nama kolektor, nomor koleksi, dan tanggal koleksi.
Spesimen diposisikan sedemikian rupa diatas kertas
mounting dengan tidak menutupi label tempel, organ
spesimen yang terlalu besar atau rimbun dan menutupi
kertas label maka harus dipotong. Untuk mempertahankan
posisi spesimen, beberapa organ akan direkatkan dengan
selotip bening. Dalam proses perekatan harus dipastikan
rapi dan tidak ada kelonggaran agar herbarium tidak mudah
terlepas dan awet hingga dapat digunakan dalam waktu
lama.
31
Gambar 7. Proses identifiksi berdasarkan Literatur
Total spesies yaitu tujuh spesies termasuk
didalamnya tiga spesies tambahan yang didapatkan di
lokasi yang berbeda. Adapun total herbarium yang dibuat
yaitu sebanyak dua puluh buah beserta duplikat dan
susunan spesies yang terlalu besar sehingga diperlukan
lebih dari satu herbarium agar penggambaran spesimen
lebih maksimal. Tiga spesies tersebut yaitu Piper
crocatumRuiz &Pav.,Piper sarmentosumRoxb., dan Piper
umbellatumL.
Tabel 2. Lokasi sampel famili Piperaceaedi luar Taman wisata Aik Nyet Sesaot
32
tersebut penting karenamerupakan salah satu fungsi
herbarium sebaagai acuan ciri habitat spesies terkait.
Selain itu dalam prosespenyimpanan beberapa herbarium
terkena jamur dikarenakan area penyimpanan amplop
herbarium yang relatif lembab.Kondisi area penyimpanan
yang lembabakan memungkinkan adanya kontaminasi
jamur dari luar.
5.2.1Piper betle L.
33
Gambar 8.Habitus liana pada Piper betle L.
34
menyengat.(Esti, 2017)Bunga berwarna hijau-putih kuning,
panjang tangkai ± 3 cm, panjang bunga 4.9-11 cm .
35
Sumber: PhytoImages.siu.edu
36
Gambar 12.Bunga Piper retrofractum Vahl
37
Habitat: Halaman rumah warga, ternaungi.
5.2.5Piper sarmentosumRoxb.
38
teres, licin, berwarna hijau. Panjang internodus
7-10 cm. Perakaran tunggang, dengan organ
tambahan berupa perakaran pelekat. Bunga
berbentuk tandan, berwarna putih, menggantung
dan muncul diketiak daun.Buah berbentuk buni,
berwarna hijau dan bentuk seperti tanduk.Memiliki
bau aromatik yang tidak terlalu menyengat.
Habitat: Hutan
39
permukaan kasar dengan trikoma. Ukuran daun
15-20 x 18-20cm, dan panjang tangkai 10-14 cm.
Sirih ini memiliki percabangan sympodial, bentuk
batang teres, berurat, berwarna hijau. Panjang
internodus 5-13 cm. Perakaran tunggang.Bunga
berbentuk tandan, berwarna putih, berkarang dan
muncul diketiak daun.Buah berbentuk tandan,
berwarna putih.Memiliki bau aromatic yang tidak
terlalu menyengat.
5.2.7Pipermollissimum Blume.
40
Habitus liana, tumbuh memanjat pada
batang pohon dengan bantuan akar pelekat dan
merambat ditanah, tinggi pohon 3-4 m. Bentuk
daun cordate, apex cuspidate, basis cordate,
margo entire, venasi menjari, berwarna hijau
dengan permukaan licin. Ukuran daun 7-12 x 5-10
cm, dan panjang tangkai 7-10 cm. Sirih ini memiliki
percabangan sympodial, bentuk batang teres,
licin, berwarna hijau kemerahan. Panjang
internodus 5-13 cm. Perakaran tunggang, dengan
organ tambahan berupa perakaran pelekat.Memiliki
bau aromatik yang tidak terlalu menyengat.
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
42
rumah warga di Kelurahan Bertais., desa Bebidas, wanasaba
dan pintu utama Bukit Gedong, sembalun.
6.2 Saran
43
DAFTAR PUSTAKA
Backer, CA and Bakhuizen v.d. Brink RC. 1965. Floraof Java. Vol. 1. Groningen:
N.V.P. Noordhoff.
Fadli, I.W dan Elly K.A, 2019, Inventarisasi dan karakterisasi Piper spp, di
beberadataran rendah Sumatra Selatan, Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon
5 (1)
Hikmah, Azizatul, 2017, Hubungan Kekerabatan Suku Piperaceae Berdasarkan
KarakterMorfologi Di Taman Nasional Miru Betiri Jember Jawa timur,
Skripsi, Jurusan Biologi.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Jember.
Kihara, R.BDan Ade Z, 2018, Review Artikel : Potensi Khasiat Obat Tanaman
Marga Piper :Piper Nigrum L., Piper Retrofractum Vahl., Piper Betle
Linn., Piper Cubeba L. Dan Piper Crocatum Ruiz & Pav, Farmaka 16(2).
Mertha, I. G., Al Idrus, A., Ilhamdi, M. L., dan Zulkifli, L., 2018, PelatihanTeknik
Pembuatan Herbarium Kering dan Identifikasi Tumbuhan
BerbasisLingkungan Sekolah di SMAN 4 Mataram, Jurnal Pendidikan
danPengabdian Masyarakat 1(1): 82-87
Munawaroh, E dan Yuzammi, 2017, Keanekaragaman piper (Piperaceae.) dan
konservasinya di taman nasional bukit barisan selatan, provinsi lampung,
Media konservasi 22(2)
Munawaroh, Esti., Puji, I., Astuti., dan Sumanto, 2011, Studi Keanekaragaman
Dan Potensi Suku Piperaceae Di Sumatera Barat, Studi Keanekaragaman
dan Potensi Suku Piperaceae.
Mustika, T.S,. Mawardi., Ekariana S. P, & Devi W,2017,Identifikasi morfologi
dan anatomi tipe stomataFamili piperaceae di kota langsa,Jurnal IPA dan
Pembelajaran IPA (JIPI), 1(2): 182-191.
Oswald TT, 1981, Tumbuhan Obat, Jakarta (ID):Penerbit Bahratara Karya
Aksara.
Purnomo, S, 2000, Species Anggota Suku Piperaceae di Lereng Selatan Gunung
Merapi, Fakultas Biolog UGM, Yogyakarta
Revolusihadi, dan Soemarno., 1984, Petunjuk Praktis Membuat Herbarium
danPengawetan Hewan, PT Ffar, Semarang.
Rizki, R., & Des, M, 2019, Teknik Pengumpulan Data Sampel Tumbuhan untuk
PembuatanSpesimen Herbarium, INA-Rxiv Paper
Simpson, M. G., 2010, Plant systematics, Edisi ke 2, Academic press: Oxford.
Syamsiah., Nurhayati B., Fatmah S.H, 2020, Pemanfaatan spesimen herbarium
sebagai media pembelajaran bagi Guru-Guru IPA/Biologi di Kabupaten
Enrekang, Jurnal dedikasi, 22(1).
44
The Plant List, 2013, Version 1.1.[Internet). [diunduh 2017 Jan 2], Tersedia pada:
Published on the internet: http://www.theplantlist.org/
The Plant List, 2018, Piper, Tersedia online
http://www.theplantlist.org/1.1/browse/A/Piper/Diakses tanggal 3 Juli
2018
Tjitrosoepomo, G, 1993, Taksonomi Umum (Dasar-dasar Taksonomi Tumbuhan),
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta.
Tjitrosoepomo, G, 2004, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta),Yogyakarta :
Gadjah Mada University Press.
Van Steenis, CGGJ (ed.), 1972, Flora Malesiana, Series 1: Spermatophyta. Vol.5,
Groningen: WoltersNoordhoff Pubvlishing.
45
LAMPIRAN
Piper betle L.
46
Piper umbellatum L.
47
Piper baccatum Blume.
Piper retrofractumVahl.
48
Piper crocatumRuiz & Pav.
49
Lampiran 2. Herbarium sebelum pengeringan
Piper betle L.
50
Piper mollissimum Blume.
51
Piper baccatum Blume.
Piper umbellatum L.
52
Piper retrofractum Vahl.
53
Lampiran 3. Proses Pengeringan
54
Lampiran 4. Proses mounting
55
Lampiran 5. Hasil herbarium kering
Piper betle L.
56
Piper mollissimum Blume.
Piper retrofractum
57
Piper crocatum
Piper umbellatum
58
Piper sarmentosum
59
60