Anda di halaman 1dari 8

BAHAN AJAR MATA KULIAH

HORTIKULTURA
Pertemuan ke XII
JENIS GULMA DAN CARA PENANGANANNYA
PADA PERTANAMAN HORTIKULTURA

Oleh: Dr. A. Masniawati, M.Si

1. PENDAHULUAN
a. Garis Besar Materi Pokok Bahasan pertemuan ke XII
Pokok bahasan gulma, jenis-jenis gulma dan teknik pengendaliannya pada
tanaman hortikultura
b. Sasaran Pembelajaran/Learning objective:
Mahasiswa mengetahui penyebab berkurangnya potensi produksi pada
tanaman tanaman hortikultura yang disebabkan oleh gulma
c. Perilaku Awal/Entry behavior:
Mahasiswa mampu:
- Membedakan berbagai jenis gulma yang menyerang tanaman
hortikultura
- Menjelaskan teknik pengendalian gulma pada budidaya tanaman
hortikultura.
d. Manfaat Pokok Bahasan:
Setelah mengikuti dan memahami materi bahasan ini, maka mahasiswa
mampu mendefinisikan gulma dan teknik pengendaliannya pada tanaman
hortikultura
e. Urutan Pembahasan:
Pendahuluan secara berurutan akan meliputi :
- Pengertian Gulma
- Macam-macam gulma
- Pengendalian gulma

108
f. Petunjuk Belajar/instructional orientation:
Pada materi bahasan ini mahasiswa memahami pengertian gulma, jenis-
jenis gulma dan teknik pengendaliannya.
II. PENYAJIAN MATERI
a. Uraian Materi Bahasan
1. Pengertian Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman
produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Keberadaan
gulma menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi
melalui kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu jenis
tumbuhan. Gulma merupakan salah satu kendala utama usahatani di lahan pasang
surut. Gulma, yang merupakan pesaing tanaman dalam pemanfaatan unsur hara,
air, dan ruang, ditaksir ada sekitar 120 jenis. Sebagian gulma juga menjadi tempat
hidup dan tempat bernaung hama dan penyakit tanaman, serta menyumbat saluran
air.
2. Macam-macam Gulma
Sejumlah gulma tertentu berasosiasi atau sering tumbuh bersama dengan
tanaman hortikultura tertentu. Dalam komunikasi sehari-hari gulma yang selalu
terdapat dan tumbuh pada pertanaman hortikultura disebut gulma hortikultura,
walaupun keberadaan suatu spesies gulma tertentu tidak selalu mutlak ada
tanaman hortikultura. Beberapa jenis gulma yang ditemukan pada tanaman
hortikultura semusim dan tahunan digolongan kedalam tiga jenis gulma, yaitu
gulma golongan rumput, teki dan daun lebar.
Gulma golongan teki seperti (Cyperus rotundus), gulma golongan berdaun
lebar lunak dan gulma golongan rumput umumnya terdapat pada pertanaman
hortikultura berumur setahun (tanaman sayuran, tanaman hias).
Gulma golongan berdaun lebar (lunak dan berkayu), gulma golongan
rumput dan gulma golongan teki terdapat pada pertanaman hortikultura berumur
tahunan (tanaman buah-buahan)
2. Pengendalian Gulma

109
Pengendalian gulma pada tanaman hortikultura dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Pengendalian gulma secara manual/mekanis paling sering dan
praktis diterapkan karena lahan yang relatif sempit namun dengan intensitas
pekerjaan yang intensif. Pengolahan lahan yang relatif intensif khususnya pada
hortikultura setahun dapat menghilangkan keberadaan spesies gulma setelah
beberapa kali pengolahan lahan untuk penanaman. Namun pengolahan lahan yang
intensif dapat pula meningkatkan kehadiran gulma golongan teki.
Tindakan-tindakan budidaya tanaman hortikultura secara langsung maupun
tidak langsung turut mengendalikan gulma pada pertanaman hortikultura,
misalnya pembentukan media tanam, pengaturan jarak tanam, pemupukan,
pengairan dan lain-lain.
Pengendalian gulma secara manual/mekanis dapat dilakukan dengan
mencabut atau membabat. Jika gulma yang dihadapi tergolong gulma lunak
(semusim dan berakar dangkal) maka tindakan mencabut dengan tangan atau
dengan bantuan alat sederhana dapat dilakukan. Penyiangan dengan mencabut
misalnya dilakukan terhadap gulma Ageratum conyzoides (babadotan),
Cleomerutidosperma (cacabean) dan lain-lain.
Pada budidaya buah-buahan yang dilakukan di lahan kering tindakan
membabat tetap merupakan cara yang paling mudah dan praktis. Ketinggian
membabat dapat dipertimbangkan sesuai kemampuan dan keadaan. Misalnya
dapat dilakukan babat tinggi atau babat rendah. Babat tinggi dengan cara
mempertahankan ketinggian gulma 20 – 30 cm. Dalam pengertian babat rendah,
selain dilakukan dekat/pada permukaan tanah, juga dalam arti mengupas dangkal
(babat bersih/babat merah) sebagian permukaan tanah. Alat-alat yang sering
digunakan adalah cangkul, kored, parang dan semi mekanis (mower) dan lain-
lain.
Waktu pembabatan disesuaikan dengan umur tanaman. Pada saat tanaman
masih berumur muda, ruang antar tanaman masih terbuka sehingga
memungkinkan gulma tumbuh dan berkembang, sehingga diperlukan
pengendalian gulma lebih sering dibandingkan pada saat tanaman lebih tua.

110
Alat-alat yang digunakan adalah garpu, cangkul, parang. Misalnya gulma
Melastoma malabthricum (harendong), Choromolaena odorata (kirinyuh),
Clibadium surinamense, Themeda gigantea (glagah), Imperata cylindrica
(alangalang) dan Sida rhombifolia (sidagori). Sejumlah gulma dengan tipe
pertumbuhan menjalar harus ditarik (dijojo), misalnya gulma Mikania micrantha
(areuy kapituheur), Commelina nudiflora (gewor) dan Richardia brasiliensis
(goletrak beuti).Gulma yang telah dicabut, dibabat atau ditarik kemudian
dikumpulkan pada suatu tempat, dijadikan serasah/mulsa atau dapat dibakar.
Pelaksanaan pembakaran hendaknya cukup aman terhadap tanaman, lingkungan
sekitar dan terawasi.
Cara Mudah dan Murah Mengatasi Gulma Teki-Tekian
Rumput teki-tekian memiliki daya tahan luar biasa jika hanya dikendalikan
dengan dicabut atau disiangi karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang
mampu bertahan berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan jalur
fotosintesis C4 yang sangat efisien dalam menguasai areal pertanian secara cepat.
Ciri-ciri gulma teki-tekian adalah penampang lintang batang berbentuk segi
tiga membulat, dan tidak berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang
batang dalam tiga baris, tidak memiliki lidah daun, dan titik tumbuh tersembunyi.
Kelompok ini mencakup semua anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang
menjadi gulma. Contoh: teki ladang (Cyperus rotundus), udelan (Cyperus
kyllinga), dan Scirpus moritimus.
Cara mengatasinya adalah dengan mencabut secara rutin setiap kali gulma
tersebut muncul dan jangan menunggu hingga berkembang banyak.
Cara Mudah dan Murah Mengatasi Gulma Rerumputan
Gulma rurumputan memiliki ukuran yang bervariasi, ada yang tegak,
menjalar, hidup semusim, atau tahunan. Batangnya disebut culms, terbagi menjadi
ruas dengan buku-buku yang terdapat antara ruas. Batang tumbuh bergantian pada
dua buku pada setiap antara ruas daun terdiri dari dua bagian yaitu pelepah daun
dan helaian daun, contoh gulama rerumputan adalah:
Panicium repens
Eleusine indica

111
Axonopus compressus, dll
Cara mengatasinya adalah dengan mencabut secara rutin setiap kali gulma
tersebut muncul dan jangan menunggu hingga berkembang banyak.
Cara Mudah dan Murah Mengatasi Gulma Berdaun Lebar
Golongan gulma berdaun lebar antara lain: Mikania spp, Ageratum
conyzoides, Euparotum odorotum. Berdasarkan habitat tunbuhanya, dikenal
gulma darat, dan gulma air. Gulma darat merupakan gulma yang hidup didarat,
dapat merupakan gulma yang hidup setahun, dua tahun, atau tahunan (tidak
terbatas). Penyebaranya dapat melalui biji atau dengan cara vegetatif. Contoh
gulma darat diantaranya Agerathum conyzoides, Digitaria spp, Imperata
cylindrical, Amaranthus spinosus. Gulma air merupakan gulama yang hidupnya
berada di air. Jenis gulma air dibedakan menjadi tiga, yaitu gulma air yang
hidupnya terapung dipermukaan air (Eichhorina crassipes, Silvinia spp), gulma
air yang tenggelam di dalam air (Ceratophylium demersum), dan gulma air yang
timbul ke permukaan tumbuh dari dasar (Nymphae sp, Sagitaria spp).
Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk dalam
kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi
terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem
pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun
terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas
pada nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh gulma ini ceplukan
(Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides L.), sembung rambut
(Mikania michranta), dan putri malu (Mimosa pudica).
Cara umum yang biasa dilakukan oleh petani adalah dengan melakukan
pendangiran atau dengan mencabutnya.
3. Gulma pada tanaman hortikultura

Sayur-sayuran
Pertanaman wortel
- Galinsuga sp
- Portulaca oleracea
- Cynodon dactylon

112
- Cyperus rotundus
Pertanaman kentang
- Imperata cylindrical
- Phyllanthus niruri
- Cyperus rotundus
Pertanaman cabai
- Amaranthus spinosus
- Ageratum conyzoides
- Portulaca oleracea
- Melastoma polyanthum
- Euphorbia hirta, Euphorbia malabathricum
- Centella asiatica
- Paspalum conjugatum
- Axonopus compressus
- Panicum repens
Buah-buahan
Perkebunan salak
Gulma yang dominan ditemukan adalah:
- Cyperus rotundus
- Panicum repens, Axonopus compressus, Ottochloa nodusa
- Phyllanthus niruri, Amaranthus indica, Ageratum conyzoides
Pada perkebunan Mangga
- Imperata cylindrical
- Chromolaena odorata
- Euphorbia hirta
- Benalu
Pada perkebunan apel
- Imperata cylindrical
- Cyprus rotundus
b. Pembahasan

113
Setelah pemaparan materi tersebut di atas mahasiswa diberi kesempatan
bertanya atau membentuk kelompok diskusi dengan tetap berada dalam kendali
atau pengawasan fasilitator untuk tetap berfungsinya expert judgments sebagai
nara sumber dari sudut pandang kecakapan dan filosofi keilmuan terkait.
c. Penelitian
Fasilitator menguraikan beberapa contoh penelitian tentang berbagai jenis
gulma yang ditemukan pada tanaman budidaya yang telah dilakukan atau sedang
dalam rencana kegiatan penelitian dari berbagai dosen dalam lingkup
laboratorium sendiri maupun peneliti terkait secara nasional maupun
internasional. Demikian pula mahasiswa dapat mengutarakan hal-hal terkait yang
diperoleh dan diketahuinya.
d. Lingkup Penghiliran/Penerapan
Fasilitator menguraikan tentang penghiliran/penerapan berbagai cara
pengendalian gulma yang dapat diteliti lebih jauh oleh mahasiswa. Demikian pula
mahasiswa dapat mengutarakan hal terkait yang diketahuinya.
e. Latihan
Mahasiswa di dalam kelas melakukan kegiatan berupa menuliskan berbagai
jenis gulma dan cara pengendaliannya.
f. Tugas Mandiri
Tugas mandiri diberikan kepada mahasiswa untuk memperdalam materi
yang telah diajarkan dengan cara mencari informasi melalui media cetak atau
internet terkait materi bahasan gulma dan teknik pengendaliannya.
III. PENUTUP
a. Rangkuman
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena dapat menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman
produksi. Batasan gulma bersifat teknis dan plastis. Keberadaan gulma
menurunkan hasil karena mengganggu pertumbuhan tanaman produksi melalui
kompetisi. Plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu jenis tumbuhan.
Gulma merupakan salah satu kendala utama usahatani di lahan pasang surut.
Gulma, yang merupakan pesaing tanaman dalam pemanfaatan unsur hara, air, dan

114
ruang, ditaksir ada sekitar 120 jenis. Sebagian gulma juga menjadi tempat hidup
dan tempat bernaung hama dan penyakit tanaman, serta menyumbat saluran air
b. Tes Formatif
Fasilitator memberikan tes formatif untuk mengetahui tingkat penguasaan
pengetahuan yang diperoleh mahasiswa pada materi bahasan ini dengan
memberikan pertanyaan antara lain sebagai berikut:
1. Jelaskan pengertian Gulma!
2. Jelaskan jenis-jenis gulma dan teknik pengendaliannya!
c. Umpan Balik
Mahasiswa dapat mengajukan hal tentang kondisi yang dialami dan
diharapkannya untuk memahami materi bahasan terkait.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Tjitrosoedirdjo, S., IH Utomo, & J. Wiroatmodjo (1984). Pengelolaan Gulma di
perkebunan. PT Gramedia, Jakarta.

115

Anda mungkin juga menyukai