Anda di halaman 1dari 40

MENINGKATKAN NILAI GUNA MANGROVE JENIS Sonneratia alba

DAN Sonneratia caseolaris SEBAGAI ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY


PENANGKAL NYAMUK

OLEH:

KETUA : DICKY DARMAWAN O1A119077 (ANGKATAN 2019)

ANGGOTA : ZAINUDDIN AHMAD O1A116078 (ANGKATAN 2016)


NI’MATUZZUHRA O1A119104 (ANGKATAN 2019)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
MENINGKATKAN NILAI GUNA MANGROVE JENIS Sonneratia alba
DAN Sonneratia caseolaris SEBAGAI ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY
PENANGKAL NYAMUK

DIAJUKAN OLEH:

DICKY DARMAWAN
O1A119077

TELAH DISETUJUI OLEH:

PEMBIMBING

LA ODE MUHAMMAD FITRAWAN, S.Farm, M.Sc., Apt


NIDN : 0019058803

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Meningkatkan Nilai Guna


Mangrove Jenis Sonneratia Alba
Dan Sonneratia Caseolaris Sebagai
Oil Aromatherapy Penangkal
Nyamuk
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Dicky Darmawan
b. NIM : O1A1 19 077
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Halu Oleo
e. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : Perum Taman Anggun Sejahtera 4
Blok C2-28 Candi, Sidoarjo, Jawa
timur
f. E-mail : dykcid42@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : Tiga (3) Orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap : La Ode Muhammad Fitrawan,
Farm., M.Sc., Apt.
b. NIDN : 0019058803
c. Alamat Rumah dan No. Telp/Hp : - / 085242732648
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp. 12.500.000,-
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : Lima (5) bulan

Kendari, 10 Desember 2020


Menyetujui,
Ketua Jurusan Farmasi FF UHO, Ketua Pelaksana Kegiatan,

(Apt. Nuralifah,S.Farm., M.Kes) (Dicky Darmawan)


NIP. 19840508201001203 NIM. O1A11907
Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping,

ii
Kemahasiswaan/Alumni Dosen Pembimbing
Universitas Halu Oleo

(Dr. Nurarafah S.P., M.Si) (La Ode Muhammad


Fitrawan,S.Farm., M.Sc.,
Apt)
NIP. 197010181998021001 NIDN. 001905880

iii
DAFTAR PUSTAKA

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN......................................................ii


DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
I.1 Latar belakang.................................................................................................1
I.2 Rumusan masalah............................................................................................3
I.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
I.4 Urgensi Penelitian............................................................................................3
I.5 Target Penemuan dan Kontribusi Penelitian.................................................3
I.6 Luaran yang Diharapkan................................................................................3
I.7 Manfaat Penelitian...........................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
II.1 Mangrove..........................................................................................................5
II.2 Sonneratia alba.................................................................................................6
II.3 Sonneratia caseolaris........................................................................................8
II.4 Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD)..............................9
II.5 Essensial oil.....................................................................................................10
II.6 Flavonoid dan Antioksidan............................................................................10
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................12
III.1. Jenis penelitian...........................................................................................12
III.2. Metode pengumpulan data........................................................................12
III.2.1. Alat..........................................................................................................12
III.2.2. Bahan.......................................................................................................12
III.3. Rancangan bahan percobaan....................................................................12
III.4. Analisis data................................................................................................12
IV.1. Anggaran Biaya..........................................................................................13
IV.2. Jadwal Kegiatan.........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15

iv
Lampiran 1. Biodata Ketua
Lampiran 2 Biodata Anggota
Lampiran 3 Biodata Anggota
Lampiran 4 Biodata Dosen Pendamping
Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 6. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

v
1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar belakang


Mangrove merupakan karakteristik dari bentuk tanaman pantai,
estuari atau muara sungai, dan delta di tempat yang terlindung daerah
tropis dan sub tropis. Dengan demikian maka mangrove merupakan
ekosistem yang terdapat di antara daratan dan lautan dan pada kondisi
yang sesuai mangrove akan membentuk hutan yang ekstensif dan
produktif. Karena hidupnya di dekat pantai, mangrove sering juga
dinamakan hutan pantai, hutan pasang surut, hutan payau, atau hutan
bakau. Istilah bakau itu sendiri dalam bahasa Indonesia merupakan nama
dari salah satu spesies penyusun hutan mangrove yaitu Sonneratia sp.
Sehingga dalam percaturan bidang keilmuan untuk tidak membuat bias
antara bakau dan mangrove maka hutan mangrove sudah ditetapkan
merupakan istilah baku untuk menyebutkan hutan yang memiliki
karakteristik hidup di daerah pantai (Fitriah, maryuningsih, dkk. 2013)
Berkaitan dengan penggunaan istilah mangrove maka menurut
FAO (1982): mangrove adalah individu jenis tumbuhan maupun
komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut. Istilah
mangrove merupakan perpaduan dari dua kata yaitu mangue dan grove. Di
Eropa, ahli ekologi menggunakan istilah mangrove untuk menerangkan
individu jenis dan mangal untuk komunitasnya. Hal ini juga dijelaskan
oleh Macnae (1968), yang menyatakan bahwa kata nmangrove seharusnya
digunakan untuk individu pohon sedangkan mangal merupakan komunitas
dari beberapa jenis tumbuhan.
Jenis mangrove yang digunakan sebagai obat tradisional ada 8
jenis yaitu: Sonneratia alba, Avicenia alba, Xylocarpus granatum,
Rhizophora stylosa, Rhizophora apiculata dan Ceriops decandra.
Sedangkan bagian mangrove yang digunakan sebagai obat yaitu: akar,
kulit batang, daun dan buah/propagul (buah yang masih muda). Seperti
halnya obat tradisional,
maka obat yang bahan utamanya berasal dari mangrove ini adalah alami
dan tidak mengandung efek samping (Salim, Masykhur, dkk. 2019)
Kebutuhan akan obat-obatan sekarang semakin meningkat, seperti
sekarang yakni kebutuhan obat penangkal nyamuk. Obat penangkal
nyamuk ini sering disalahgunakan oleh beberapa masyarakat seperti
halnya dipakai sebagai lotion untuk tubuh seperti tangan dan kaki. Pada
era sekarang ini para anak muda serigkali melalaikan pemakaian lotion
penangkal anti nyamuk pada saat mereka berpergian ke luar rumah seperti
halnya berkemah di hutan, sehingga kami membuat solusi yakni membuat
essential oil untuk mempermudah para anak muda membawa saat
berpergian didaerah terpencil yang masih banyak nyamuk. Sehigga kami
memilih tanaman Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai
bahan untuk obat penangkal nyamuk ini. (Handayani, supardi, dkk. 2010)
Berbagai kajian fitokimia tentang Sonneratia alba menunjukkan
bahwa tanaman ini sangat potensial sebagai anti jamur dan larvasida
karena mengandung senyawa aktif flavonoid sehingga sangat berpotensi
untuk mengusir nyamuk dan membunuh larva nyamuk. Sedangkan
Sonneratia caseolaris mempunyai sifat antibakteri yang kuat . Seiring
kemajuan zaman, banyak sekali produk essential oil yang hanya
menonjolkan aroma, bukan manfaat, oleh karena itu kami melakukan
terobosan baru mengenai essential oil agar bermanfaat bagi kesehatan
tubuh sekaligus meningkatkan nilai guna Sonneratia alba dan Sonneratia
caseolaris yang khasiatnya belum banyak diketahui masyarakat. Proses
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstraksi kelopak buah dari
Sonneratia alba menggunakan etanol dan maserasi terhadap daun dari
Sonneratia caseolaris, melakukan uji vitamin dan kadar keasaman
terhadap buah dari Sonneratia caseolaris. Lalu seluruh aktivitas sediaan
diuji terhadap nyamuk yaitu dengan menghitung waktu perlindungannya.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat formula sediaan essential oil dari
Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris. sekaligus mengetahui
aktivitasnya sebagai anti nyamuk .(Kemenkes, 2014).

2
I.2 Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai
penangkal antinyamuk yang dibuat dengan menggunakan essential oil?

I.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai
penangkal antinyamuk yang dibuat dengan menggunakan essential oil.

I.4 Urgensi Penelitian


Urgensi dalam penelitian ini adalah pening dalam perkembangan
obat dari sumber bahan alam di Indonesia dengan menemukan mengetahui
pengaruh mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia caseolaris
sebagai penangkal antinyamuk yang dibuat dengan menggunakan essential
oil.

I.5 Target Penemuan dan Kontribusi Penelitian


Target penemuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar potensi pengaruh mengrove jenis Sonnetaratia alba dan
Sonneratia caseolaris sebagai penangkal antinyamuk yang dibuat dengan
menggunakan essential oil.

I.6 Luaran yang Diharapkan


luaran yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat tentang pengaruh
mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai
penangkal antinyamuk yang dibuat dengan menggunakan essential
oil.
2. Publikasi dalam bentuk jurnal dan karya ilmiah

3
I.7 Manfaat Penelitian
1. Internal
 Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi
peneliti dalam mengkaji potensi pengaruh mangrove jenis
Sonnetaratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai penangkal
antinyamuk yang dibuat dengan menggunakan essential oil.
 Penghasil obat-obatan serta memberikan informasi ilmu
pengetahuan yang baru untuk oengembangan lebih lanjut.
2. Eksternal
 Dapat memberikan informasi penting mengenai potensi
pengaruh mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia
caseolaris sebagai penangkal antinyamuk yang dibuat dengan
menggunakan essential oil.
 Dapat memberikan manfaat sebagai bahan masukan dan
pertimbangan bagi masyarakat untuk mengetahui potensi
pengaruh mangrove jenis Sonnetaratia alba dan Sonneratia
caseolaris sebagai penangkal antinyamuk.

4
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Mangrove
Istilah mangrove berasal dari istilah yang digunakan untuk salah
satu vegetasi hutan mangrove yaitu Rhizophora sp (bakau). Menurut
MacKinnon dkk. (2000) hutan mangrove adalah nama kolektif untuk
vegetasi pohon yang menempati pantai berlumpur di dalam wilayah
pasang surut, dari tingkat air pasang tertinggi sampai tingkat air surut
terendah. Hutan mangrove hanya terdapat di pantai yang kekuatan
ombaknya terpecah oleh penghalang berupa pasir, terumbu karang atau
pulau.
Mangrove mempunyai dua arti, pertama sebagai komunitas, yaitu
komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap
kadar garam/salinitas (pasang surut air laut); dan kedua sebagai individu
spesies (Macnae, 1968 dalam Supriharyono, 2000). Supaya tidak rancu,
Macnae menggunakan istilah “mangal” apabila berkaitan dengan
komunitas hutan dan “mangrove” untuk individu tumbuhan. Hutan
mangrove oleh masyarakat sering disebut pula dengan hutan bakau atau
hutan payau.
Menurut Nybakken (1992), hutan mangrove adalah sebutan umum
yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai
tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau
semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan
asin. Hutan mangrove meliputi pohon-pohon dan semak yang tergolong ke
dalam 8 famili, dan terdiri atas 12 genera tumbuhan berbunga: Avicennie,
Sonneratia, Rhyzophora, Bruguiera, Ceriops, Xylocarpus, Lummitzera,
Laguncularia, Aegiceras, Aegiatilis, Snaeda, dan Conocarpus (Bengen,
2000).
Hutan mangrove di Indonesia memilliki keanekaragaman yang
terbesar di dunia. Komunitas mangrove membentuk pencampuran antara
5

dua kelompok, yaitu kelompok fauna daratan terestial (arboreal) yang


umumnya menempati bagian atas pohon mangrove dan kelompok fauna
perairan /akuatik. Beberapa hewan tinggal di atas pohon sebagian lain di
antara akar dan lumpur sekitarnya. Walaupun banyak hewan yang tinggal
sepanjang tahun, habitat mangrove penting pula untuk pengunjung yang
hanya sementara waktu saja, seperti burung yang menggunakan dahan
mangrove untuk bertengger atau membuat sarangnya tetapi mencari
makan di daratan yang jauh dari habitat mangrove (Nybakken, 1992).
Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang
pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang-surut air laut
acapkali disebut pula sebagai hutan pantai, hutan pasang surut, hutan
payau, atau hutan bakau. Segala tumbuhan dalam hutan ini saling
berinteraksi dengan lingkungannya, baik yang bersifat biotik maupun yang
abiotik. Seluruh sistem yang saling bergantung membentuk apa yang
disebut sebagai ekosistem mangrove. Ekosistem hutan mangrove dapat
dibedakan dalam tiga tipe utama yaitu bentuk pantai/delta, bentuk muara
sungai/laguna dan bentuk pulau. Ketiga tipe tersebut semuanya terwakili
di Indonesia. Menurut Khazali (2005), kondisi pantai yang baik untuk
ditumbuhi vegetasi hutan mangrove adalah pantai yang mempunyai sifat-
sifat; air tenang/ombak tidak besar, air payau, mengandung endapan
lumpur dan lereng endapan tidak lebih dari 0,25 - 0,50%.

II.2 Sonneratia alba


Perepat atau pidada putih (Sonneratia alba) adalah sejenis pohon
penyusun hutan bakau. Pohon berbatang besar ini sering didapati di bagian
hutan yang dasarnya berbatu karang atau berpasir, langsung berhadapan
dengan laut terbuka. Hidup menyebar mulai dari Afrika timur, Kepulauan
Seychelle dan Madagaskar, Asia Tenggara, hingga ke Australia tropis,
Kaledonia Baru, kepulauan di Pasifik barat dan Oseania barat daya.
Sonneratia alba merupakan salah satu spesies dari tumbuhan
mangrove yang tumbuh di Indonesia. Sonneratia alba memiliki usur-unsur
kimia metabolit sekunder dan senyawa bioaktif yang memiliki berbagai
macam aktivitas yang bermanfaat. Senyawa-senyawa bioaktif dari
tumbuhan Sonneratia alba diidentifikasi dari berbagai bagian tanaman

6
seperti daun, akar, batang dan buah. Hasil dari beberapa penelitian yang
telah dilakukan menunjukkan adanya berbagai kandungan senyawa
bioaktif dan metabolit sekunder.
Tanaman mangrove Sonneratia alba memiliki banyak kandungan
metabolit sekunder yang bermanfaat, namun kandungan senyawa yang
paling banyak dijumpai adalah senyawa alkaloid, fenol, tanin, saponin dan
flavanoid. Dari beberapa kandungan senyawa bioaktif yang terkandung
pada tanaman mangrove S.alba yaitu antioksidan, antimikroba,
antikolesterol, antidiabetic bahkan anti kanker namun aktivitas senyawa
bioaktif yang paling tinggi dan paling sering teridentifikasi adalah
antioksidan dan antimikroba, sehingga tanaman mangrove S.alba
merupakan tanaman yang memiliki aktivtas antioksidan dan antimikroba
yang baik (Aulia, Sulistiyaningsih. 2019).

Sonneratia alba
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Sonneratia
Spesies : S. alba

(Aulia, Sulistiyaningsih. 2019)

7
Gambar II.1. Sonneratia alba.
II.3 Sonneratia caseolaris
Pidada merah atau perepat merah (Sonneratia caseolaris) adalah
sejenis pohon penghuni rawa-rawa tepi sungai dan hutan bakau, yang
termasuk ke dalam suku Lythraceae (dulu, Sonneratiaceae). Pidada merah
adalah salah satu jenis pidada yang kerap ditemui.
Banyak bagian dari pohon mangrove belum difungsikan secara
maksimal hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai pemanfaatan tersebut seperti pada buah mangrove pidada merah
(Sonneratia caseolaris) yang hanya terbuang. Berbagai penelitian telah
dilakukan untuk memaksimalkan fungsi pohon mangrove diantaranya
adalah batang pohon mangrove Sonneratia alba yang telah diteliti dapat
berfungsi sebagai antibakteri pada jenis bakteri Aeromonas salmonicida
dan Vibrio, asap cair dari batang pohon mangrove juga banyak digunakan
sebagai bahan pengawet makanan (Mutiara, Djangi, dkk. 2016)

Sonneratia caseolaris
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Sonneratia
Spesies : S. caseolaris
(Mutiara, Djangi, dkk. 2016)

8
Gambar 1.2. Sonneratia caseolaris.

II.4 Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD)


Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah
penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke
dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus, yang hidup di wilayah tropis dan subtropics (Gubbler, 2010).
Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
demam berdarah telah menjadi penyakit endemik di Indonesia sejak tahun
1968. Sejak itu, penyakit ini menjadi salah satu masalah utama di
Indonesia, dengan penyebaran dan jumlah penderita yang cenderung
meningkat setiap tahun (Kemenkes, 2007).
World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa demam
berdarah dengue merupakan penyakit tropis yang paling cepat menyebar
dan dikatakan sebagai ancaman pandemi baru. Pada tahun 1950-an
penyakit yang ditularkan lewat gigitan nyamuk betina ini hanya dapat
ditemukan di segelintir wilayah. Kondisinya kini berbeda karena demam
berdarah telah menyebar hingga ke 125 negara. Di seluruh dunia, 2 juta
kasus demam berdarah dilaporkan terjadi setiap tahunnya di 100 negara,
terutama di benua Asia, Afrika dan Amerika Latin serta menyebabkan
5.000-6.000 kasus kematian (Djunaedi, 2006).
Berdasarkan informasi dari Pusat data dan Surveilans epidemiologi
Kemenkes RI (2010), DBD masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan salah satu penyakit menular yang potensial menimbulkan

9
kejadian luar biasa. Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia
pada tahun 1968, jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah
penyebarannya bertambah luas, sehingga kejadian luar biasa (KLB)/wabah
masih sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hingga kini, belum
ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Menurut Widoyono
(2008), tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah
adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari
vektor nyamuk pembawa virus dengue.

II.5 Essensial oil


Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric
oil), minyak esensial (essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta
minyak aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati
yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap
sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan
dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami.
Di dalam perdagangan, hasil sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal
sebagai bibit minyak wangi.
Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit
sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak
dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing
dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang
hidup. Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah.
Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf
manusia (terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek
psikologis tertentu. (JARQ:2003)

II.6 Flavonoid dan Antioksidan


Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang
umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Flavonoid adalah bagian dari
antioksidan yang ditemukan dalam makanan. Jika terus dibiarkan
menumpuk, radikal bebas dapat menyebabkan kerusakan pada DNA dan

10
sel-sel yang sehat sehingga menyebabkan gangguan keseimbangan dalam
tubuh.
Antioksidan adalah senyawa yang dapat menyumbangkan elektron
atau pemberi elektron. Antioksidan dalam pengertian biologis adalah
semua senyawa yang dapat meredam dan atau menonaktifkan serangan
radikal bebas da Reactive Oxygen Species (ROS) (Rusdi, et al., 2007).
Antioksidan bekerja menetralisirsifat perusak radikal bebas sehingga dapat
mencegah penyakit-penyakit tersebu

11
12

BAB III

METODE PENELITIAN
III.1. Jenis penelitian
Penelitian kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan
yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis mengenai
apa yang ingin diketahui.

III.2. Metode pengumpulan data

III.2.1. Alat
Alat yang digunakan yaitu alat tulis, bejana kaca, counter,
gelas plastik 500 mL, gelas ukur, kertas label, kertas saring,
kertas tisu, labu ukur, nampan plastik, pengaduk, pipet larva,
pipet tetes, saringan larva, dan stopwatch

III.2.2. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu akuades sebagai pengencer
ekstrak Tumbuhan, etanol 96% sebagai pelarut sebanyak 2,5 L,
dog food sebagai pakan larva, larutan penyari, Larva nyamuk
Aedes aegypti instar III sebagai larva uji, Tumbuhan Mangrove
dengan jenis Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris

III.3. Rancangan bahan percobaan


Penelitian ini bersifat eksperimental dengan metode penelitian secara
Rancangan Acak Lengkap (RAL).

III.4. Analisis data


Data yang di peroleh akan di analis dengan cara : Analis deskriptif
disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
13

BAB IV

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1. Anggaran Biaya


Ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format Tabel IV.1

Tabel IV.1 Format Ringkasan Anggaran Biaya


PKM-P
NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)
1 Administrasi Rp 885.000,00
2 Alat dan bahan Rp 7.560.000,00
3 Transportasi dan akomodasi Rp 2.500.000,00
4 Dokumentasi Rp 500.000,00
5 Publikasi ilmiah Rp 250.000,00
Jumlah Rp 11.695.000,00

IV.2. Jadwal Kegiatan


Jadwal kegiatan antara 3 (tiga) sampai 5 (lima) bulan dan disusun
dalam bentuk bar chart untuk rencana kegiatan yang diajukan dan sesuai
dengan format pada Tabel IV.2

Tabel IV.2 Format Jadwal Kegiatan


No Agenda Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan
I II III IV V

1. Perencanaan
kegiatan

2. Observasi dan
Pemantauan
Tanaman PKM
–P

3. Pengajuan
Proposal PKM

4. Persiapan Alat
dan Bahan
14

5. Proses
Penelitian
6. Pendampingan
selama kegiatan

7. Penulisan
Laporan Akhir

8. Pengajuan
Laporan Akhir
ke Dikti

14
15

DAFTAR PUSTAKA

Abubakar, S., Kadir, M. A., Wibowo, E. S., & Akbar, N. (2019). Manfaat
Mangrove
Bagi Peruntukan Sediaan Farmasitika Di Desa Mamuya Kecamatan Galela
Timur Kabupaten Halmahera Timur (Tinjauan Etnofarmakologis). Jurnal
Enggano, 4(1), 12-25.

Aulia, R. N., & Sulistiyaningsih, R. (2019). KANDUNGAN METABOLIT


SEKUNDER DAN AKTIVITAS SENYAWA BIOAKTIF TUMBUHAN
MANGROVE PEREPAT (Sonneratia alba). Farmaka, 17(3), 151-156.

BetterHealth (2017). Health. Dengue Virus Disease.Health Service Executive.


Conditions and Treatments. Dengue.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Pencegahan dan


Pemberantasan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Dirjen P2L.

Djunaedi, D. (2006), Demam Berdarah. Malang: UMM Press.

Fadhila, S. Ikatan Dokter Anak Indonesia (2017). Sekilas Tentang Vaksin


Dengue.

Fitriah, E., Maryuningsih, Y., Chandra, E., & Mulyani, A. (2013). Studi Analisis
Pengelolaan Hutan Mangrove Kabupaten Cirebon. Scientiae Educatia:
Jurnal Pendidikan Sains, 2(2), 73-92.

Gubler D.J. (1998). Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever. Clinical


Microbiology Reviews 11 (3): 480-496.
16
Handayani, R. S., Supardi, S., Raharni, R., & Susyanty, A. L. (2010).Ketersediaan
dan Peresepan Obat Generik dan Obat Esensial di Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian di 10 Kabupaten/Kota di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem
Kesehatan, 13(1), 21302.

Hasan, S. et al. (2016). Dengue Virus: A Global Human Threat: Review of

Healthline Editorial Team. Healthline (2015). Dengue Hemorrhagic Fever.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2014). Pusat Data dan Informasi.


Situasi Deman Berdarah Dengue di Indonesia.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016). Pusat Data dan Informasi.


Situasi DBD di Indonesia (25 April – Hari Demam Berdarah Dengue).

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2017). Pusat Data dan Informasi.


Profil Kesehatan Indonesia 2017.

LabTest (2017). Dengue Fever Testing. Literature. Journal International Society


of
Preventive & Community Dentistry,6(1), pp. 1-6

Mayo Clinic (2018). Diseases and Conditions. Dengue Fever.

Mutiara, R., Djangi, M. J., & Herawati, N. (2016). Isolasi dan Uji Aktivitas
Antioksidan Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak Metanol Kulit Buah
Mangrove Pidada (Sonneratia caseolaris). Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia
dan Pendidikan Kimia, 17(2), 52-62.

NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Dengue.

16
Purnawinadi, I. G., Gabriel, K. J., & Ali, S. M. (2020). PENYIDIKAN
EPIDEMIOLOGI KEJADIAN LUAR BIASA DEMAM BERDARAH
DENGUE. Klabat Journal of Nursing, 2(2), 25-34.

Sa-ngamuang, C. et al. (2018). Accuracy of Dengue Clinical Diagnosis With and


Without NS1 Antigen Rapid Test: Comparison Between Human and
Bayesian Network Model Decision. PLOS Neglected Tropical Diseases,
12(6), e0006573.

Sugianti, M. (2017). OPTIMASI PENINGKATAN KADAR EUGENOL


DALAM
MINYAK ATSIRI DAUN CENGKEH MENGGUNAKAN METODE
SAPONIFIKASI-DISTILASI VAKUM DENGAN VARIASI REFLUK
(Optimization of Increasing Eugenol Content in Essential Oil of Clove
Leaves Using Saponification-Distillation Vacuum with Reflux
Variations) (Doctoral dissertation, undip).

US Department of Health and Human Services. CDC (2009). Dengue and Dengue
Hemorrhagic Fever. US Department of Health and Human Services. CDC.
Tourniquet Test.

Widoyono. (2008). Penyakit Tropis: Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan


Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

17
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dicky Darmawan
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi Farmasi
4 NIM O1A119077
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 9 November 1999
6 E-mail Dykcid42@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 081334679937

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Negeri SMP Negeri SMK Farmasi
Suko 2 4 Sidoarjo Sekesal
Surabaya
Jurusan - - Farmasi
Tahun Masuk-Lulus 2006 - 2012 2012 - 2015 2015 - 2018

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
No
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat
1 … … …
2 … … …

D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir


No Institusi Pemberi
Jenis Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1 … … …
2 … … …
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Kendari, 10 Desember 2020


Pengusul

Tanda tangan

(Dicky Darmawan)
Lampiran 2 Biodata Anggota

A. IdentitasDiri
1. NamaLengkap Ni’matuzzuhra
2. JenisKelamin Perempuan
3. Program Studi Farmasi
4. NIM O1A119104
5. TempatdanTanggalLahir Kendari, 27 Agustus 2000
6. E-mail nimatuzzuhrahsn@gmail.com
7. Nomor HP 081230375881

B. RiwayatPendidikan
SD SMP SMA
Nama SD Negeri 12 SMP Negeri 1 SMAN 2
Institusi Baruga Kuncup pangkep Labakkang
Pertiwi Kendari Boarding
School
(sekarang
SMA Negeri
13 Pangkep)
Jurusan - - IPA

Tahun 2006 - 2012 2012 – 2015 2015 – 2018


Masuk-
Lulus
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
NO. Nama Pertemuan Ilmiah Judul Artikel Waktu dan
/ Seminar Ilmiah Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 TahunTerakhir


NO. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah / Seminar Ilmiah Tempat

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
tidak dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah sebagai Anggota penelitian.

Kendari, 10 Desember 2020


Pengusul

Tanda tangan

(Ni’matuzzuhra)
Lampiran 3 Biodata Anggota

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Zainuddin Ahmad
2. Jenis Kelamin Laki – Laki
3. Program Studi Farmasi
4. NIM O1A116078
5. Tempat dan Tanggal Lahir Data, 18 Juli 1998
6. E-mail Sainuddin.ahmad52@gmail.com
7. Nomor HP 082191613848

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD INPRES . Mts An-nur SMA Negeri
377 Data Rante Baru 2 Kolaka

Jurusan IPA

Tahun Masuk – 2004 - 2010 2010 - 2013 2013 – 2016


Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah


NO. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah / Seminar Ilmiah Tempat

D. Penghargaan Dalam 10 TahunTerakhir


NO. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah / Seminar Ilmiah Tempat
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
tidak dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah sebagai Anggota penelitian.

Kendari, 10 Desember 2020


Pengusul

Tanda tangan

(Zainuddin Ahmad)
Lampiran 4 Biodata Dosen Pendamping

A. IdentitasDiri
1. Nama Lengkap La Ode Muhammad Fitrawan, S.Farm.,
M.Sc., Apt.
2. Jenis Kelamin Laki – Laki
3. Program Studi Farmasi
4. NID 0019058803
5. Tempat dan Tanggal Lahir Raha, 19 Mei 1988
6. E-mail fitraapt@gmail.com
7. Nomor HP 085242732648
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Sarjana Profesi S2
Akademik

Nama institusi Universitas Muslim Universitas Universitas


Indonesia Muhammadiyah Gadjah Mada
Prof. Dr. Hamka

Jurusan Farmasi Apoteker Farmasi Sains


dan Teknologi

Tahun Masuk- 2006-2010 2011-2012 2015-2017


Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS

1 Anatomi dan Fisiologi Manusia Wajib 3

2 Farmakokinetika Dasar Wajib 3

3 Farmakologi Bahan Alam Pilihan 2

4 Mikrobiologi dan Parasitologi Wajib 3

5 Farmakologi Molekuler Wajib 2

Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Uji Efek Antihiperglikemik BLU UHO 2019
Ekstrak Air Daun Kaca Piring
(Gardenia jasminoides Ellis)
Terhadap Kadar Glukosa Darah
Tikus Jantan Galur Wistar yang
Diinduksi Streptozotocin
2 Pemanfaatan Kulit Buah Salak BLU UHO 2019
Pondoh (Salacca zalacca Gaert
Voss) dalam Formulasi Sabun
Mandi Cair Sebagai Antioksidan

Pengabdian Kepada Masyarakat


No Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun
Masyarakat
1 Peningkatan Kualitas Pelayanan BLU UHO 2019
Kesehatan dan Pengobatan pada
Ibu dan Anak di Kecamatan
Kambu dan Poasia
2 Program Diseminasi Gema BLU UHO 2019
CerMaT (Cerdas Menggunakan
Obat) dan Pangan yang Aman
pada Pelajar SMPN 15 Kendari
Kota Kendari Sulawesi Tenggara

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
tidak dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenu hi salah satu
persyaratan dalam pengajuan hibah sebagai dosen pendamping penelitian.

Kendari,
Pembimbing

La Ode Muhammad Fitrawan, S.Farm., M.Sc., Apt.


NIDN : 0019058803
Lampiran 5. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Justifikasi pemakaian: Tujuan pemakaian material. Keterangan: keterangan


tambahan dari material yang diajukan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp) (Rp)
Peralatan
penunjang 2
Peralatan
penunjang 3
Peralatan
penunjang n
SUB TOTAL (Rp)

2. Bahan Habis Pakai


Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Pemakaian Satuan (Rp)

Material 2
Material 3
Material n
SUB TOTAL (Rp)

3. Perjalanan
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Perjalanan Satuan (Rp) (Rp)
Perjalanan ke
tempat/kota – n
Perjalanan ke
tempat/kota – n
SUB TOTAL (Rp)

4. Lain-lain
Justifikasi Harga
Material Kuantitas Jumlah (Rp)
Perjalanan Satuan (Rp)
Sebutkan
Sebutkan
SUB TOTAL (Rp)
Total (Keseluruhan)
Lampiran 6. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

N Program Bidang Alokasi Waktu Uraian


Nama/NIM
o Studi Ilmu (jam/minggu) Tugas
1 Ketua
Dicky Darmawan Penelitian
Farmasi Ilmiah X dan
O1A119077
Penanggun
g jawab
2 Wakil
Ni’matuzzuhra Ketua

O1A119104 Penelitian
Farmasi Ilmiah X
dan
Penanggun
g jawab
3 Assisten
Zainuddin Ahmad Penelitian
Farmasi Ilmiah X dan
O1A116078
Penanggun
g jawab
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu Jl. H.E.A. Mokodompit

Telp. (0401) 3194163, Fax (0401) 3190006 Kendari 93232, Website: uho.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Dimas Isnu Saputra
NIM : O1A1 19 0
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Farmasi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PE saya dengan judul


“MENINGKATKAN NILAI GUNA MANGROVE JENIS Sonneratia alba
DAN Sonneratia caseolaris SEBAGAI ESSENTIAL OIL AROMATHERAPY
PENANGKAL NYAMUK

” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020/2021 adalah asli karya kami dan
belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Kendari, 10 Desember
2020
Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

(La Ode Muhammad Fitrawan,S.Farm., M.Sc., Apt) (Dicky Darmawan)


NIDN. 001905880 NIM : O1A1190

Mengetahui,
Ketua Jurusan Fakultas Farmasi UHO

(Apt. Nuralifah, S.Farm., M.Kes.)


NIP. 19840508 201001 2 031

Anda mungkin juga menyukai