BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENILITIAN (PKM-P)
Diusulkan oleh :
Menyetujui,
Ketua Jurusan Fakultas Farmasi UHO
Ketua Pelaksana Kegiatan
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Tanaman Ficus hispida di Pulau Muna
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya................................................................iii
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-P....................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
Gambar 1. Tanaman Ficus hispida di Pulau Muna.............................................iv
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Khusus...........................................................................................2
1.4 Urgensi (keutamaan) Penelitian................................................................2
1.5 Luaran yang diharapkan............................................................................2
1.6 Kontribusi Penelitian.................................................................................3
1.7 Manfaat......................................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
BAB 3. METODE PENELITIAN...........................................................................4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.......................................................5
4.1 Anggaran Biaya..............................................................................................5
4.2 Jadwal kegiatan..............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................6
LAMPIRAN.............................................................................................................8
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota.............................................................8
Lampiran 2. Biodata Dosen Pembimbing..........................................................12
Lampiran 3. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan..........................................16
Lampiran 4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas............17
Lampiran 5. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana.................................................18
v
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia memiliki keanekaragaman flora tinggi dengan kurang lebih 20
ribu jenis dari 40 ribu jenis tumbuhan yang ada di dunia. Sekitar 26% telah
dibudidayakan dan 74% tumbuh liar di hutan. Lebih dari 8000 jenis
merupakan tumbuhan yang berkhasiat obat dan hanya 800-1200 jenis yang
telah dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Potensi yang belum dieksplorasi
dapat mendorong perkembangan penelitian terhadap tumbuhan berkhasiat
obat. WHO menjelaskan bahwa hampir 60% populasi dunia memanfaatkan
tumbuhan obat dan beberapa Negara telah memasukkannya kedalam
masyarakat (Hasanah U, dkk., 2017).
Genus Ficus merupakan kelompok tumbuhan yang penting karena
memiliki banyak manfaat baik untuk bahan pangan maupun obat-obatan.
Salah satu spesies dari Ficus adalah F. hispida. Di India, bagian daun, batang,
kulit pohon, dan akar dari F.hispida digunakan sebagai bahan obat tradisional.
Di Nepal, buahnya digunakan sebagai bahan obat, makanan, sayuran, dan
pakan ternak. Di China, tanaman ini digunakan sebagai obat untuk bronchitis,
disentri, rematik, dan gangguan kulit. Ekstrak dari beberapa bagian tumbuhan
F. hispida telah dilaporkan menunjukkan aktivitas antiinflamasi. Terutama
dikenal karena kaya akan flavonoid dan triterponoid, alkaloid dengan
antitumor dan aktivitas vasorelaxant juga telah ditemukan dari F. hispida.
Sementara di Indonesia, tanaman F. hispida belum banyak dimanfaatkan.
Beberapa penelitian ilmiah telah menggali manfaat dari tanaman ini sebagai
bahan obat, namun masih terbatas pada bagian daun, batang, kulit pohon, dan
akar (Laksmindra dkk, 2019).
Ficus hispida berupa pohon berukuran sedang yang tumbuh liar di wilayah
tropis dengan distribusi mulai dari Asia Barat ke Tenggara, Tiongkok,
Australia, hingga Amerika. Spesies ini juga berlimpah di Indonesia, dikenal
dengan nama luwingan. Tumbuhan ini mudah berkembang biak dan berbuah
lebat sepanjang tahun (Laksmindra dkk, 2019).
Masyarakat Indonesia masih sangat tergantung pada tumbuhan obat yang
dipercaya dapat mengobati penyakit. Kepercayaan ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu tumbuhan obat mudah didapat, resep secara turun
temurun, tidak membutuhkan banyak biaya, pengalaman, dan perkiraan
semata. Meskipun belum teruji keamanan manfaatnya dan kandungannya
secara medis. Karena kepercayaan tersebut masyarakat Indonesia khususnya
masyarakat yang tinggal di desa memiliki cara tersendiri untuk memanfaatkan
tumbuhan sebagai obat, biasanya dengan cara mengonsumsi langsung atau
berupa simplisia baik berupa akar, batang, getah, kulit, daun, bunga, buah,
serta biji (Nurmila dkk., 2019).
2
Gambar 1. Tanaman Ficus hispida di Pulau Muna (Foto oleh Rizkita Nur
Ainun, 24 April 2019)
1.7 Manfaat
Manfaat dari kegiatan penelitian ini yaitu:
1. Dapat menambah wawasan bagi mahasiswa tim pengusul dan masyarakat
tentang getah tanaman luwingan (Ficus hispida L.) yang dapat digunakan
sebagai obat tradisional antiinflamasi.
2. Menjadi sarana pembelajaran dalam meningkatkan penggunaan getah dari
berbagai tanaman sebagai bahan obat tradisional.
dalam daun Ficus hispida juga dapat digunakan sebagai antiinflamsi. Buku ini
juga menyebutkan bahwa lateks atau getah tetap hidup di daun dan batang, dan
mungkin juga pada akar. Secara tidak langsung mengungkapkan bahwa senyawa
kimia yang terdapat dalam daun, batang bahkan akar terdapat juga dalam lateks
atau getah (Lansky dan Helena, 2011).
Selain alkaloid tylophorin, terdapat juga golongan piperidin yang
ditemukan dalam Ficus hispida. Piperin merupakan alkaloid dari golongan
piperidin yang memiliki sifat hampir tidak larut dalam air (40 mg/L pada suhu
18oC), namun mudah larut dalam alkohol (1 g/15 mL) dan eter (1 g/1,7 mL).
Piperin memiliki khasiat sebagai antiinflamasi, antimalarial, menurunkan berat
badan, menurunkan demam, menetralkan racun bisa ular, antiepilepsi, membantu
meningkatkan penyerapan vitamin tertentu (Hikmawanti dkk., 2016).
Dari berbagai hasil penelitian yang dilaporkan, kandungan kimia yang
memiliki khasiat sebagai antiinflamasi adalah flavonoid. Flavonoid dapat
menghambat siklooksigenase atau lipooksigenase dan menghambat akumulasi
leukosit di daerah sehingga dapat menjadi antiinflamasi (Ramadhani dan Sri,
2016). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurul Khotimah dan Ahmad
Muhtadi mengungkapkan bahwa terdapat beberapa jenis tanaman yang
mengandung flavonoid, tanin, alkaloid, senyawa fenolik, dan steroid yang telah di
teliti dan terbukti berguna sebagai senyawa antiinflamasi (Khotimah dan Ahmad,
2016).
Peradangan atau inflamasi adalah respon biologis yang kompleks dari
jaringan tubuh rangsangan berbahaya, termasuk patogen dan kerusakan jaringan
fisiologis. Sel kekebalan, perubahan pembuluh darah, dan mediator molekul
terlibat dalam respon perlindungan ini (Mollaei dkk., 2020). Adanya proses
inflamasi ditandai ciri yang khas, yaitu timbulnya warna kemerahan,
pembengkakan di daerah peradangan, rasa panas, dan timbulnya rasa nyeri.
Sebagai salah satu pilihan yang banyak digunakan dalam masyarakat adalah
penggunaan tanaman obat yang dinilai lebih aman dan lebih mudah dijangkau
oleh masyarakat (Saputri dan Rita, 2016). Salah satu tanaman yang dapat
dijadikan sebagai bahan obat adalah luwingan (Ficus hispida L) yang diduga
memiliki efek sebagai anti-inflamasi
dalam wadah yang sebelumnya telah dilapisi dengan aluminium foil (Nurmila
dkk., 2019). Subjek penelitian ialah 18 ekor tikus putih dalam keadaan sehat.
Penyadapan getah dianjurkan mulai pukul 6.00 WITA dan selesai tidak lebh
dari pukul 10.00 WITA. Hal tersebut dikarenakan suhu dan intensitas cahayanya
naik maka tanaman akan berusaha menekan pengeluaran uap air agar tidak layu
atau kering. Dalam sel stomata menutup, sel membesar sehingga getah/latek tidak
dapat mengalir (Aini dan Ana, 2017).
Luka pada kulit dibuat sepanjang ± 1 cm pada daerah punggung tikus putih
dengan menggunakan pisau bedah. Luka diolesi getah 0,5 mL dua kali sehari
menggunakan lidi kapas lalu luka ditutup dengan kasa steril dan plester. Perbaikan
jaringan kulit dinilai dengan melihat permukaan luka dan penyatuan tepi luka
secara makroskopik, serta melihat adanya sel-sel radang, reepiteliasi, dan jaringan
granulasi (fibroblast dan angiogenesis) pada gambaran mikroskopik (Wakkary
dkk., 2017).
Subjek penelitian dibagi dalam 3 kelompok. Kelompok perlakuan A dijadikan
sebagai kontrol negatif; tikus putih A1 sebagai kontrol negatif selama 5 hari; tikus
putih A2 sebagai kontrol negatif selama 14 hari. Kelompok perlakuan B dijadikan
sebagai kontrol positif diberikan povidon iodin 10%; tikus putih B1 sebagai
kontrol positif selama 5 hari; tikus putih B2 sebagai kontrol positif selama 14 hari.
Serta kelompok perlakuan C dilakukan uji menggunakan getah luwingan; tikus
putih C1 diuji selama 5 hari; tikus putih C2 diuji selama 14 hari. Setiap perlakuan
digunakan 3 tikus putih (Wakkary dkk., 2017).
Bulan ke-
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Pengambilan sampel
Penyiapan dan sterilisasi alat dan
2 bahan
Pengujian sampel terhadap hewan
3 uji
4 Pengamatan terhadap hewan uji
5 Analisis dan interpretasi data
Menyusun draft artikel dan
6 laporan
DAFTAR PUSTAKA
Aini, R, dan A. Mardiyaningsih. 2017. Uji Aktivitas Saponin Dari Ekstrak Getah
Biduri (Calotropis gigantean) Sebagai Larvasida Nyamuk Aedesaegypti.
Jurnal Poltekkes. 1(1).
Fitria, L, R. Dwi Puti Suranto, dan I. Diah Utami. 2019. Uji Toksisitas Oral akut
single dose filtrate buah luwingan (Ficus hispida L.f.) pada tikus (Rattus
mervegicus) Galur Wistar. Jurnal Mangifera Edu. 4(1):2527-3384.
Hasanah, U, M. Saptasari, dan Dahlia. 2017. Studi Jenis dan Potensi Obat pada
Tumbuhan Ficus. Jurnal Pendidikan. 2 (17) : 2502-471X.
Hikmawanti, N. P. E, Hariyanti, C. Aulia, dan V. Putri Viransa. 2016. Kandungan
Piperin Dalam Ekstrak Buah Lada Hitam dan Buah Lada Putih (Piper
nigrum L.) yang Diekstraksi Dengan Variasi Konsentrasi Etanol
Menggunakan Metode KLT-Densitometri. Media Farmasi. 13 (2):173-
185.
Jia, X.Y, Y. Mel Wu, J. Ya Li, C. Lei, dan A. Jun Hou. 2020. Alkoloid
Constituents of Ficus hispida and Their Antiinflammatory Activity.
Natural Products and Bioprospecting. 10: 45-49.
Khotimah, S. N, dan A. Muhtadi. 2016. Beberapa Tumbuhan Yang Mengandung
Senyawa Aktif Antiinflamasi. Jurnal Farmaka. 14 (2) :28-40.
Lansky, P. L. dan H. M. Paavilainen. 2011. The Genus Ficus. Edisi Ke-6. CRC
Pree. New York.
Mollaei, M, A. Abbasi, Z. M. Hasan, dan N. Pakravan. 2020. The Intrinsic and
Extrinsic Elements Regulating Inflammation. Life Sciences. 260 : 1-14.
Nurmila, H. Sinay, dan T. Watuguly. 2019. Identifikasi dan Analisis Kadar
Flavonoid Ekstrak Getah Angsana (Pterocarpus indicus Willd) Di Dusun
7
LAMPIRAN
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE/PKM-PSH.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE/PKM-PSH.
Ketua/Anggota Tim
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE/PKM-PSH.
Kendari, Desember2020
Ketua/Anggota Tim
A. Identitas Diri
Penelitian/Pengajaran
3
Penelitian
No Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1 Blue carbon status and resistance of KLN tahun ke-3 2018
mangrove ecosystem under global dari 3 tahun
climate change and anthropogenic
pressure at coral triangle ecoregion,
Southeast Sulawesi, Indonesia
(Anggota)
2 Eksplorasi spons asal Sulawesi PUPT tahun ke-3 2018
Tenggara sebagai bahan baku dari 3 tahun
farmasi
:antibiotic, antikanker dan antioksidan
(Ketua)
3 Studi keragaman kimia dan Hibah Kompetensi 2018
farmakologi tumbuhan Etlingera (Hikom thn 2 dari
(Zingiberaceae) sulawesi sebagai 3)
bahan baku farmasi (antibakteri,
antijamur, antioksidan dan
antikanker)(Ketua)
4 Kajian Lanjut Aspek Kimia dan PDUPT tahun ke-1 2019-
Farmasi spons laut asal Sulawesi dari 3 tahun 2020
Tenggara sebagai bahan baku farmasi
(antibiotic, antikanker dan
antioksidan) (Ketua)
5 Studi keragaman kimia dan Hibah Kompetensi 2019
farmakologi tumbuhan Etlingera (Hikom thn 3 dari
(Zingiberaceae) sulawesi sebagai 3)
bahan baku farmasi (antibakteri,
antijamur, antioksidan dan
antikanker)(Ketua)
14
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-PE/PKM-PSH.
Dosen Pendamping
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul “Efektivitas
getah Luwingan (Ficus hispida L) sebagai Anti-inflamasi Terhadap Tikus Putih
Putih (Mus musculus)” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2020/2021 adalah
asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.