Anda di halaman 1dari 16

KESETIMBANGAN

FASA
Kelompok 1
» Rilla Dwi Anjarsari Mangidi O1A116048
» Sindiawati O1A116057
» Wa Ode Nurmayanti O1A116071
» Wa Ode Vera Vernianti O1A116073
» Wa Yani O1A116074
» Nadhifatul Aslikah O1A116082
» Wa Ode Tiasara O1A116092
» Ramndani O1A116149
» Wa ode Liza Elfarini Rere O1A118144
» Alya Dwi Meistyka Sari O1A118146
» Syahra Annisa Monstavevi O1A118171
» Andi Arini Astari O1A118174
Kesetimbangan dapat didefinisikan kondisi
yang statis, artinya tidak ada perubahan
properti atau sifat makroskopis (tekanan dan
suhu) suatu zat kimia dalam jangka waktu Kesetimbangan fasa dari suatu sistem
yang lama.
Kesetimbangan harus memenuhi syarat berikut :
a. Sistem mempunyai lebih dari satu
Fasa Fasa merupakan bagian dari suatu sistem fasa meskipun materinya sama
yang bersifat homogen dan seragam baik itu b. Terjadi perpindahan reversibel spesi
sifat fisik maupun kimianya. Sehingga kimia dari satu fasa ke fasa lain
kesetimbangan fasa dapat didefinisikan c. Seluruh bagian sistem mempunyai
sebagai kondisi yang setimbang antar tekanan dan temperatur sama
beberapa fasa.
Fasa (P)
Fasa dapat didefinisikan sebagai setiap bagian Komponen (C)
sistem yang : Jumlah komponen suatu sistem dinyatakan
a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas sebagai jumlah minimum spesi kimia yang
b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian membentuk sistem tersebut yang dapat
sistem lain menentukan susunan setiap sistem fasa
c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian sistem
lain sistem itu

Istilah Dalam Kesetimbangan


Fasa
Derajad kebebasan (F)
Aturan Fasa
Derajad kebebasan (F) dari suatu sistem
Aturan fasa mengatur hubungan antara
setimbang merupakan variabel intensif
jumlah komponen, jumlah fasa dan derajad
independen yang diperlukan untuk
kebebasan suatu sistem. Menurut aturan fasa
menyatakan keadaan sistem tersebut. Untuk
F = C-P+2
menentukan derajad kebebasan dibutuhkan
aturan fasa.
Diagram Fasa

Berdasarkan Bentuk Berdasarkan Jumlah Komponen

» 2 Dimensi » Sistem 1 komponen


» 3 Dimensi » Sistem 2 komponen
» Sistem 3 komponen
Diagram Fasa 2 Dimensi

Diagram fasa yang paling sederhana


adalah diagram tekanan-temperatur
dari zat tunggal yang sederhana,
seperti air. Sumbu sesuai dengan
tekanan dan suhu. Diagram
menunjukkan fasa, dalam ruang
tekanan-suhu, garis-garis batas
keseimbangan atau fase antara tiga
fase padat, gas, dan cair.
Diagram Fasa 3 Dimensi

Menunjukkan tiga kuantitas termodinamika.


Sebagai contoh, untuk sebuah komponen
tunggal, koordinat 3D Cartesius dapat
menunjukkan temperatur (T), tekanan (P),
dan volume jenis (v). Grafik 3D tersebut
kadang-kadang disebut diagram P-v-T.
Kondisi kesetimbangan akan ditunjukkan
sebagai permukaan tiga dimensi dengan
luas permukaan untuk fase padat, cair, dan
gas. Garis pada permukaan tersebut disebut
garis tripel, di mana zat padat, cair, dan gas
dapat berada dalam kesetimbangan.
Sistem 1
Komponen
Untuk sistem 1 komponen aturan fasa
berubah menjadi F= 3-P. Karena fasa tidak
mungkin = 0, maka derajat kebebasan
masimum adalah 2 artinya sistem 1
komponen paling banyak memiliki 2
variabel intensif untuk menyatakan keadaan
sistem yaitu P (tekanan) dan T (suhu).
Diagram fasa adalah diagram yang
menggambarkan keadaan sistem (komponen
dan fasa) yang dinyatakan dalam 2 dimensi.
Sebagai contoh adalah diagram fasa 1
komponen adalah diagram fasa air.
Sistem 2 Komponen

Diagram fasa untuk sistem dua komponen


digambarkan sebagai fungsi komposisi terhadap
tekanan atau komposisi terhadap suhu. Oleh sebab
itu aturan fasa berubah menjadi F = C –P+1 karena
salah satu variabel (P atau T) dalam keadaan
konstan. Derajat kebebasan (F) menjadi = 2-P

Sistem 2 komponen dapat berupa campuran dari


fasa cair- gas, cair- cair, fasa padat- cair, ataupun
padat- padat.
Sistem 2 Komponen Cair-Gas
Yang dimaksud dengan sistem dua komponen cair- gas adalah
sistem yang terdiri dari cairan dengan uapnya. Sistem dikatakan
ideal bila memenuhi hukum Raoult pada semua rentang
konsentrasi.

Larutan yang memenuhi hukum ini disebut


sebagai larutan ideal. Pada kondisi ini, maka
tekanan uap total (Pt) akan berharga.

dan bila digambarkan maka diagram tekanan uap


terhadap fraksi mol adalah seperti diperlihatkan
pada gambar. Diagram pada gambar merupakan
hubungan antara suhu dan komposisi kedua
komponennya pada suhu konstan.
Sistem 2 Komponen Cair-Cair
Campuran dua macam senyawa cair- cair kadangkala tidak
menghasilkan suatu campuran yang homogen, karena kedua
cairan itu tidak larut (misibel) sempurna. Dua cairan dikatakan
misibel sebagian jika A larut dalam B dalam jumlah yang
terbatas, dan sebaliknya.

Pada diagram tersebut jika suhu dibuat


konstan, misal T1, sistem dimulai dari B murni
(titik C), maka penambahan A sedikit demi
sedikit hingga batas titik D (fraksi mol XA1)
akan didapat cairan satu fasa. Bila
penambahan A diteruskan, hingga titik E
misalnya, maka akan didapatkan dua fasa atau
dua lapisan. Jika penambahan diteruskan
sampai mencapai titik F, maka penambahan
berikutnya akan menghasilkan satu lapisan
atau satu fasa.
Sistem 3 Komponen

Sistem tiga komponen mempunyai derajat kebebasan


F = 3-P, karena tidak mungkin membuat diagram
dengan 4 variabel, maka sistem tersebut dibuat pada
tekanan dan suhu tetap. Sehingga diagram hanya
merupakan fungsi komposisi. Sistem koordinat
diagram ini digambarkan sebagai segitiga sama sisi
dapat berupa % mol atau fraksi mol ataupun % berat
Hukum dalam Kesetimbangan Fasa

1 Hukum Raoult
Raoult adalah seorang ahli kimia dari Perancis, ia mengamati bahwa pada larutan ideal yang dalam keadaan
seimbang antara larutan dan uapnya, maka perbandingan antara tekanan uap salah satu komponennya (misal A)
PA/PAo sebanding dengan fraksi mol komponen (XA) yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama.

Larutan yang memenuhi hukum ini disebut


sebagai larutan ideal. Pada kondisi ini, maka
tekanan uap total (Pt) akan berharga.

dan bila digambarkan maka diagram tekanan uap


terhadap fraksi mol adalah seperti diperlihatkan
pada gambar. Diagram pada gambar merupakan
hubungan antara suhu dan komposisi kedua
komponennya pada suhu konstan.
Hukum dalam Kesetimbangan Fasa

2 Hukum Hendry
“pada temperatur konstan, jumlah gas yang terlarut dalam suatu larutan akan berbanding lurus dengan tekanan
parsial gas yang berada dalam kesetimbangan larutan. Atau dapat juga dinyatakan kelarutan gas dalam cairan
berbanding lurus terhadap tekanan parsial gas diluar cairan”.
“tekanan uap parsial suatu zat terlarut didalam larutan encer sebanding secara proporsional dengan fraksi
molnya”
15

Pada rentang komposisi dimana pelarut mentaati hukum raoult


maka zat terlarut mentaati hukum henry.
Hukum Henry menyatakan bahwa korelasi keseimbangan untuk
sistem ideal dan larutan yang cukup encer dapat dinyatakan dengan:
Persamaan Hukum Henry :
Pb = kBCB
Dengan : Pb = tekanan parsial ‘A’ di fasa uap
CB = konsentrasi ‘A’ di fasa cair
KB = tetapan Henry
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai