Anda di halaman 1dari 18

A N

N G
B A
I M 3D
E T
S SE
E
K SA FA
FA A
M
R
G
IA
D
LINCE MUIS
FASA

Didefinisikan sebagai bagian sistem yang seragam atau


homogen diantara keadaan submakroskopisnya, tetapi
benar-benar terpisah dari bagian sistem yang lain oleh
batasan yang jelas dan baik. Campuran padatan atau
cairan yang tidak dapat  bercampur dapat membentuk
fase terpisah, sedangkan gas-gas adalah satu fase
karena sistemnya yang homogen.
FASA

Sering istilah fasa diidentikkan dengan wujud atau keadaan suatu


materi, misalnya es berwujud padat, air berwujud cair atau uap
air yang berwujud gas. Konsep ini tidak benar karena sistem
padatan dan sistem cairan dapat terdiri dari beberapa fasa.
Sedangkan gas cenderung bercampur sempurna sehingga dalam
sistem gas hanyaterdapat satu fasa. Fasa dapat didefinisikan
sebagai setiap bagian sistem yang :
a. homogen dan dipisahkan oleh batas yang jelas
b. sifat fisik dan sifat kimia berbeda dari bagian sistem lain
c. dapat dipisahkan secara mekanik dari bagian lain sistem itu
CONTOH

a. sistem satu fasa : Dua cairan yang bercampur homogen


b. sistem 2 fasa : cairan polar (misal air) dan non polar
(misal :minyak) sistem belerang padat (monoklin
dan rombik)
c. sistem 3 fasa : es, uap air dan air
ATURAN FASA

AT U R A N FA S A M E N G AT U R
H U B U N G A N A N TA R A
JUMLAH KOMPONEN,
J U M L A H FA S A D A N
D E R A J AT K E B E B A S A N
S U AT U S I S T E M .
ATURAN FASA GIBBS

Aturan fasa, pertama kali dicetuskan oleh J. Willard Gibbs pada


tahun 1876, terkait kondisi fisik campuran dengan jumlah
konstituen dalam sistem dan kondisinya. Gibbs pula yang pertama
kali menggunakan istilah “Phase” untuk setiap wilayah homogen
dalam suatu sistem. Ketika tekanan dan temperatur adalah variabel
tetap, aturan tersebut dapat ditulis sebagai:

       
F = C – p + 2 
 
dimana f adalah jumlah variabel bebas (disebut derajat kebebasan),
c adalah jumlah komponen, dan
p adalah jumlah fase stabil dalam sistem.
Sebagai contoh;

pertimbangkan sebuah sistem yang terdiri dari satu komponen


dan satu fasa, dan keadaannya hanya dinyatakan dengan satu
variabel intensif saja, misalnya temperatur 30 oC. hal seperti ini
belum memberikan informasi yang cukup kepada kita tentang
keadaan sistem tersebut, karena temperatur sebesar 30 oC itu
bisa saja berada pada tekanan 0.5 atm, 1 psi, 2 atm dab
sebagainya. Agar sistem itu bisa dinyatakan dengan lengkap
maka harus ada variabel intensif lain yang harus diberikan
misalkan tekanannya 1 atm. Dengan adanya dua variabel intensif
yang diketahui nilainya, maka sistem tersebut (1 fasa dan 1
komponen) dan telah dijelaskan dengan sempurna dan
memenuhi aturan fasa, yaitu ;
f = 1- 1 +2 = 2 
SISTEM TIGA KOMPONEN
(TERNARY)

Sistem tiga komponen mempunyai derajat kebebasan , karena tidak


mungkin membuat diagram dengan 4 variabel, maka sistem tersebut dibuat
pada tekanan dan suhu tetap. Sehingga diagram hanya merupakan fungsi
komposisi. Harga derajat kebebasan maksimal adalah 2, karena harga P
hanya mempunyai 2 pilihan 1 fasa yaitu ketiga komponen bercampur
homogen atau 2 fasa yang meliputi 2 pasang misibel. Umumnya sistem 3
komponen merupakan sistem cair-cair- cair. Jumlah fraksi mol ketiga
komponen berharga 1
KESETIMBANGAN FASA

adalah bagian sesuatu yang menjadi pusat perhatian


dan dipelajari disebut sebagai sistem. Suatu sistem
heterogen terdiri dari berbagai bagian yang
homogen yang saling bersentuhan dengan batas
yang jelas. Bagian homogen ini disebut sebagai fasa
dapat dipisahkan secara mekanik. Tekanan dan
temperatur menentukan keadaan suatu materi
kesetimbangan fasa dari materi yang sama.
Kesetimbangan fasa dari suatu
sistem harus memenuhi syarat
berikut :

 Sistem mempunyai lebih dari satu fasa meskipun


materinya sama  
 Terjadi perpindahan reversibel spesi kimia dari satu fasa
ke fasa lain
 Seluruh bagian sistem mempunyai tekanan dan
temperatur sama
#menurut Kesetimbangan fasa
jumlah
penyusun
sistem

sistem satu sistem dua sistem tiga


komponen komponen komponen
DIAGRAM FASE 3D

Adalah untuk membuat grafik tiga


dimensi (3D) yang menunjukkan tiga
kuantitas termodinamika.
T I G A K U A N T I TA S T E R M O D I N A M I K A

tekanan (p),

volum (V) dan

suhu (T)
Dalam mempelajari ilmu termodinamika erat kaitannya dengan
tiga faktor utama yang mempengaruhi sifat kimia fisika suatu
materi yaitu tekanan (p), volum (V) dan suhu (T). Ketiga faktor
tersebut berperan penting untuk menentukan wujud atau fasa
suatu materi. Secara umum, kita mengetahui terdapat tiga
jenis fasa materi, yaitu padat, cair, gas. Namun, dalam kajian
termodinamika fasa materi tidak hanya itu, masih ada beberapa
jenis fasa lainnya bergantung pada kondisi. Pada kondisi
tertentu, dapat dimungkinkan muncul lebih dari satu jenis fasa
yang berbeda sekaligus. Hubungan kondisi tersebut dapat
dipelajari lebih mudah melalui suatu penggambaran diagram
yang mencakup tekanan (p), volum (V) dan suhu (T). Ketiga
faktor tersebut berpadu membentuk sebuah diagram tiga
dimensi (3D) yang sering disebut diagram p-v-T yang
ditunjukkan pada gambar disebelah ini
Diagram tersebut dibentuk
dengan meletakkan masing-masing
faktor (p-v-T) pada sumbu
koordinat kartesius (x,y,z). Hasil
visualisasi tersebut diperoleh
dari serangkaian percobaan atau
eksperimen para ahli. Dari hasil
percobaan tersebut diperoleh
suatu hubungan-hubungan
kuantitatif yang kemudian dapat
ditafsirkan secara kualitatif.

Gambar 1. diagram p-v-T


Sumber : Moran, J. Michael ,Shapiro. N. Howard. 2006. Fundamentals
of Engineering Thermodynamics. London : John Wiley & Sons, Inc.
Pada gambar terlihat ada daerah-daerah di mana zat tersebut
memiliki satu fase (single phase), dua fase (two phase) dan  ketiga
wujud zat berada dalam kesetimbangan. Daerah single-phase adalah
daerah di mana hanya terdapat satu fase yaitu : solid (padat), liquid
(cair), dan vapor (uap). Pada daerah tersebut dipengaruhi oleh dua
kombinasi faktor, yakni tekanan, temperature atau volume spesifik
dan pada kondisi ini ketiganya independent . Sementara daerah di
antara satu fasa atau fasa tunggal adalah daerah dua fasa. Daerah dua
fasa (two phase)  adalah daerah di mana terdapat kesetimbangan
antara dua fasa : cair-uap, cair-padat, dan padat-uap. Daerah dua fasa
muncul karena adanya perubahan fasa seperti : penguapan (cair ke
uap), peleburan (padat ke cair) dan penyubliman (padat-gas). Pada
daerah dua fasa tekanan dan temperature saling bergantung
(dependent) artinya salah satu tidak akan berubah jika yang lainya
tidak berubah. Oleh karena itu, bentuk fasa tidak hanya ditentukan
oleh temperature dan tekanan saja, melainkan ditentukan juga oleh
volume spesifik. Garis di mana terdapat kesetimbangan tiga fasa
disebut triple line.

#3d Definition graf


THANK’S

Anda mungkin juga menyukai