Anda di halaman 1dari 24

Aturan Fasa dan

Diagram Terner
KELOMPOK 5
062119006 Rima Gusmaniar
062119007 Alfiyan Dwi D.
062119009 Indrawan Maulana
062119018 Atqiya Abdullah A.
062119019 Fadhillah Rahmah
062119022 M. Chaerul Abdillah
062119038 Dewi Wulandhari
062119071 M. Rommy Izha R.
062119073 Galih Maulana
062119086 Sekar Ayu A.
062120708 Aklima
ATURAN FASA
Fasa merupakan bagian dari suatu sistem yang dapat dipisahkan secara
mekanik yaitu dengan cara filtrasi, sedimentasi, destilasi, dekantasi, dan
ekstraksi yang mana dapat dikatakan sebagai pemisahan heterogen. Suatu
zat dikatakan berada dalam satu fasa apabila mempunyai sifat fisika dan
komposisi yang sama.

Contoh sederhananya adalah, dalam sistem yang terdapat es batu dan air di
sebuah gelas dapat diklasifikasikan bahwa es batu merupakan fase padat, air
merupakan fase cair, dan uap air di sekitar gelas adalah fase gas.
ATURAN FASA
Komponen merupakan jumlah minimum variabel bebas yang
dibutuhkan untuk menggambarkan komposisi tiap fasa. Sebagai
contoh sistem terdiri atas air murni maka dapat dikatakan sistem
terdiri atas satu komponen. Ketika sistem terdiri atas campuran air dan
etanol maka sistem merupakan sistem dua komponen. 

Banyaknya komponen ditentukan oleh rumus sebagai berikut:

C=S–R
Keterangan:  
S: banyaknya spesies
R: banyaknya hubungan
ATURAN FASA

Derajat kebebasan merupakan jumlah minimum variabel intensif


yang dibutuhkan untuk menentukan keadaan suatu sistem. Derajat
kebebasan didefinisikan sebagai jumlah minimum variabel intensif
yang harus dipilih agar keberadaan variabel intensif dapat
ditetapkan. Variabel intensif adalah variabel yang tidak bergantung
pada banyaknya partikel. Contohnya, suhu dan tekanan.
ATURAN FASA
Hubungan ketiganya menghasilkan sebuah persamaan yang biasa
disebut Hukum Fasa Gibs yang mana dapat dituliskan sebagai
berikut:
F=C–P+2
Keterangan:
F = jumlah derajat kebebasan
C = jumlah komponen
P = jumlah fasa

Aturan Fasa Gibs berlaku untuk semua materi (padat, cair, dan


gas). Aturan ini berlaku hanya untuk apa yang telah disebut
sistem kimia biasa
ATURAN FASA
Pada sistem kimia, terdapat 3 macam sistem berdasarkan hubungannya dengan komponen yaitu :

Sistem Satu Sistem Dua Sistem Tiga


Komponen Komponen Komponen
ATURAN FASA
Sistem Satu Komponen

Salah satu system satu komponen adalah etanol Pa atau etanol murni dimana tidak
ada kandungan air didalamnya atau dapat dikatakan sebagai cairan pekat. Hal
tersebut berarti etanol dalam satu fasa yaitu cairan, sehingga dapat dituliskan:
                                       
   F = C –P + 2 = 1 – 1+ 2 = 2
ATURAN FASA
Sistem Satu Komponen

• Jika didapatkan F=2 maka system dapat disebut dengan system


bivarian.
• Adapun pada sistem satu komponen bisa saja terdiri atas dua fasa
seperti system yang terdiri atas asam klorida cairan dengan asam
klorida gas, sehingga didapatkan nilai F = 1. Pada system dengan dua
fasa dapat digambarkan keadaan kesetimbangannya dimana letaknya
adalah pada garis diantara dua fasa yang dimiliki spesi pada satu
system. Sistem dengan nilai F=1 dinamakan system univarian.
• Jika terdapat tiga fasa dalam suatu system dalam satu komponen maka
didapatkan nilai F= 0, sehingga dapat dikatakan merupakan system
invarian.
ATURAN FASA
Sistem Satu Komponen

Menurut Atkins (1994) kondisi yang khusus ini hanya dapat terjadi pada
temperature dan tekanan tertentu. Adapun pada diagram keadaan
kesetimbangannya ditandai dengan adanya satu titik yang disebut titik
tripel yang menjadi titik potong ketiga garis yang menggambarkan
kesetimbangan dua fasa yang dibatasinya. Adapun hubungan energy gibbs
dengan ketiga fasa yaitu padat, cair, dan gas  terhadap suhu pada tekanan
tetap dapat diamati pada gambar .

Kebergantungan energy gibbs pada fasa-fasa padat, cair, dan gas terhadap suhu pada tekanan tetap
ATURAN FASA
Sistem Dua Komponen

Sistem dengan dua komponen juga dapat terdiri atas zat-zat dengan
fasa yang sama maupun berbeda. Adapun rumus umum untuk derajat
kebebasan adalah sebagai berikut:
F=C–P+2=4–P
ATURAN FASA
Sistem Dua Komponen

Salah satu contoh dari sistem dua komponen dengan satu fase adalah
system yang terdiri dari cairan nitrobenzena dan heksana dimana
keduanya merupakan system biner yang terdiri atas cairan campur
sebagian, yaitu cairan yang tidak bercampur dalam proporsi pada semua
temperature. Adapun diagram temperatur- komposisinya dapat diamati
pada gambar 3 dimana diagram tersebut merupakan diagram fasa cair-cair.

Diagram Temperatur- Komposisi Nitrobenzena- Heksana (Atkins, 2006)


ATURAN FASA
Sistem Tiga Komponen

Jumlah derajat kebebasan untuk system tiga komponen pada suhu dan
tekanan tetap dapat dinyatakan sebagai berikut:
F=3–P
ATURAN FASA
Sistem Tiga Komponen

Seperti yang telah diketahui bahwa keseimbangan dipengaruhi oleh suhu, tekanan
dan komposisi system. Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka F = 2,
berarti untuk menyatakan keadaan sistem dengan tepat perlu ditentukan konsentrasi
dari dua komponennya. Sedangkan bila dalam sistem terdapat dua fasa dalam
kesetimbangan, maka F = 1, berarti hanya satu komponen yang harus ditentukan
konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tertentu berdasarkan
diagram fasa untuk sistem tersebut.
Oleh karena sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap, mempunyai derajat
kebebasan paling banyak dua, maka diagram fasa sistem ini dapat digambarkan
dalam satu bidang datar berupa suatu segitiga sama sisi yang disebut Diagram
Terner dimana menggunakan parameter persen massa. Adapun diagram terner juga
dapat dinyatakan dalam parameter fraksi mol.
ATURAN FASA
Sistem Tiga Komponen

Adapun diagram terner juga dapat


dinyatakan dalam parameter fraksi mol
seperti pada gambar

Diagram Terner (Persen Massa)


Diagram Terner
Diagram fasa yang menggambarkan sistem tiga
komponen zat dalam berbagai fasa (A, B, dan C) yang
mana pada umumnya dilukiskan dalam bentuk diagram
segitiga sama sisi dalam satu bidang datar untuk tiap suhu
dan tekanan yang tetap.

Prinsip
Pemisahan suatu campuran yang terdiri dari dua komponen yang saling melarut
sempurna. Campuran akan berubah menjadi keruh apabila zat telah terpisah dan
membentuk dua lapisan.  
Cara Membaca Diagram Terner

● Titik A, B, dan C menyatakan komponen murni


● Titik-titik pada sisi AB, BC dan AC menyatakan fraksi dari dua
komponen
● Titik didalam segitiga menyatakan fraksi dari tiga komponen
● Fraksi mol tiga komponen dari sistem terner (C = 3) sesuai dengan
Xa + Xb + Xc = 1
● Titik pada sisi AB merupakan campuran biner A dan B
● Titik pada sisi BC merupakan campuran biner B dan C
● Titik pada sisi CA merupakan campuran biner C dan A.
Cara Membaca Diagram Terner
• Tie point adalah pembatas perbedaan fase
kesetimbangan dalam diagram terner
• Tie line sebagai garis pemotong 2 titik yang
berhadapan atau dapat disebut juga garis
penentu kecenderungan kelarutan system
pada diagram terner
• Plaint Line adalah kurva yang
menghubugkan titik-titik menjadi kurva
pembatas dua fase
Cara Membaca Diagram Terner
Contoh Pembacaan Diagram Terner

 Posisi x komposisinya adalah 40% berat unsur A, 40% berat unsur

B, 20% berat unsur C. 

 Posisi y memiliki komposisi sebagai berikut: 20% berat unsur A,

30% berat unsur B, 50% berat unsur C.

Bagaimana dengan komposisi untuk posisi z ?


Contoh Diagram Terner Logam Paduan

Bagaimana dengan komposisi untuk posisi U dan T ?

Jawaban:

 Posisi U komposisinya adalah 65% berat Cr, 20% berat Ni, 15%

berat Fe. 

 Posisi T komposisinya adalah 20% berat Cr, 50% berat Ni, 30%

berat Fe.
Contoh Diagram Terner Cair-Cair

aseton
Diagram fasa 3 komponen cair- cair sistem aseton- air –

eter pada 30oC, 1 atm dengan koordinat persen mol . Daerah di

1 fasa bawah kurva adalah daerah 2 fasa yaitu air – aseton dan eter –

aseton. Dalam gambar terlihat pada komposisi ekstrem air dapat

bercampur sempurna dengan eter. Sedangkan aseton dapat

bercampur homogen baik dengan air maupun eter.


eter
Air
aseton

Aplikasi Diagram Terner 1 fasa

eter
Air

Pencampuran Aseton dengan


Eter di Erlenmeyer dengan
01
Dihitung fraksi mol dari mL
beberapa
berbeda
komposisi yang
03 masing – masing zat yang telah
diketahui

Campuran dititrasi dengan H2O


hingga berubah menjadi keruh
02
04
Dibuat digaram ternernya dari
data yang telah diketahui
THANKS
Do you have any questions?

Please feel free to ask and discuss


with our group

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai