Anda di halaman 1dari 43

HUKUM FASE

Lilik Suprianti, ST, MSc


Mata Kuliah : Kimia Fisika - Teknik Kimia-UPN”veteran”Jatim
Fase (phase)

 Fase adalah bagian yang homogen dari suatu sistem, homogen


dalam hal komposisi kimia dan sifat-sifat fisika yang dapat
dipisahkan secara mekanik (contoh:penyaringan, sedimentasi).
 Contoh nya air yang berisi pecahan-pecahan es merupakan suatu
sistem yang terdiri atas dua fase, yaitu padat (es) dan cair (air).
 Pada titik bekunya, air terdiri atas tiga fase
 Suatu campuran gas yang saling larut, akan membentuk satu fase.
Sehingga campuran gas N2 dan H2 hanya membentuk satu fase.

2
 Jika dua liquid yang tidak saling larut dicampur, akan terbentuk dua fase
yang terpisah
 Jika larutan saling larut bercampur maka hanya akan terbentuk 1 fase
 Suatu solut yang terlarut dalam solven dan membentuk larutan
homogen, maka hanya terdiri dari satu fase
 Campuran Solid akan membentuk fase terpisah
 Campuran heterogen seperti CaCO3(s) ↔ CaO(s) + CO2 dan Fe(s) + H2O(g)
↔ FeO + H2 terdiri atas 3 fase
 Campuran solid homogen dari suatu garam terdiri atas satu fase
 contoh: larutan padat FeSO4.(NH4)2SO4.6H2O terdiri atas satu fase
walaupun mengandung FeSO4.(NH4)2SO4 &H2O

3
Komponen

 Jumlah komponen dalam suatu sistem merupakan jumlah terkecil dari


variabel bebas dari unsur yang mengambil bagian dalam kesetimbangan,
komposisi tiap tiap fase dapat di tuliskan dalam bentuk persamaan kimia.
 Dalam sistem air, komposisi kimia dari ketiga fase adalah H2O. Maka
sistem ini disebut sistem 1 komponen
 Dalam sisitem Sulfur terdiri dari 4 fase, rhombic, monoclinic, liquid dan
vapor, komposisi kimia dari 4 fase adalah S, maka disebut sistem 1
komponen
 Dalam suatu sistem larutan NaCl jenuh, terdiri atas garam padat, larutan
garam dan H2O, komposisi kimia dari ketiga fase adalah NaCl dan H2O,
kondisi ini merupakn sistem 2 komponen

4
Berkaitan dengan komponen, sistem dapat dibagi menjadi
1. Sistem satu komponen satu fasa (zat murni)
2. Sistem satu komponen multifasa
3. Sistem dua komponen satu fasa (larutan)
4. Sistem multi komponen multi fasa
5. Sistem zat padat dalam zat cair.

5
Derajat kebebasan
 Merupakan jumlah terkecil dari variabel bebas yang harus ditentukan
agar dapat menetapkan variabel sisa dalam sistem
 Contoh: untuk menentukan nilai densitas air, perlu menentukan suhu
dan Tekanan
 Densitas air adalah 0,99973 gr/ml pada suhu 10oC dan tekanan 1 atm
 Untuk menggambarkan secara lengkap keadaan air, dibutuhkan 2
variabel, atau dikatakan air memiliki 2 derajat kebebasan yaitu suhu dan
tekanan

6
Hukum Fase Gibs
J williard Gibs pada tahun 1876 mendapatkan hubungan antara
 Jumlah fase (P)
 Jumlah komponen (C)
 Derajat kebebasan (F)
Dalam satu sistem, hubungan ini disebut “Hukum Fase Gibs”

𝑭=𝑪−𝑷+𝟐

7
 Untuk sistem satu komponen, F=3-P
 Apabila hanya ada 1 fase, F=2 sehingga Suhu dan tekanan dapat
berubah ubah nilainya tanpa mengubah jumlah fase
 Apabila ada 2 fase, F=1, maksudnya tekanan bukan termasuk
variabel bebas jika besarnya tekanan sudah ditentukan, sehingga
pada Suhu tertentu suatu liquid memiliki karakterististik tekanan
uap.
 Apabila terdapat 3 fase, F=0. ini adalah kondisi khusus yang
hanya terjadi pada P dan T tertentu yang merupakan
karakteristik dari suatu zat.

8
Diagram Fase
o Adalah grafik untuk menampilkan fase fase yang yang terjadi dan
range komposisi, suhu, dan tekanan dimana fase dalam keadaan
stabil.
o Kesetimbangan Liquid ditampilkan oleh kurva tekanan uap.
o Kesetimbangan solid  vapor ditampilkan pleh kurva sublimasi

Diagram berdasar jumlah komponen


 Diagram fase satu komponen
 Diagram fase dua komponen
 Diagram fase tiga komponen

9
Sistem Satu Komponen
Sistem yang hanya terdiri atas satu komponen
 Misalnya air, dapat berada dalam 3 fase, (es, air dan uap)
 Dalam 3 fase tersebut komposisi kimianya dituliskan H2O
 Sehingga air termasuk dalam sistem 1 komponen

10
Diagram fase Air

a. Jika terdapat 3 fase , P=3.


C F= C+2-P =1+2-3=0
A • terjadi pada suhu dan tekanan tertentu
• apabila ada sedikit perubahan suhu atau
Vapour temperatur, salah satu fase akan hilang
Fusion pressure curve • Titik ini disebut dengan Triple point
curve
(titik tiga fase)
• Efek dari panas akan mengakibatkan
O semakin banyak solid meleleh tanpa
kenaikan suhu dan tekanan. Hal ini akan
A’ terus berlangsung sampai semua solid
B berubah menjadi liquid

11
b. Apabila terdapat 2 fase dalam
kesetimbangan, P=2
F= C+2- P =1+2-2=1
C Apabila temperatur atau tekanan
A berubah dalam wkatu yang sama, satu
fase akan menghilang dalam
Vapour pressure
kesetimbangan.
Fusion curve
curve c. Apabila hanya terdapat 1 fase, P=1
F=1+2-1=1
Walaupun P dan T berubah dalam waktu
O yang sama, fase akan tetap eksis.
Sistem ditunjukkan pada kurva area pada
A’ diagram.
B

12
 OA is the vapor pressure curve of water.
It represents the equilibrium between
C
water & its vapor.
A water  vapor
 OC adalah garis lebur es. Kurva
Vapour
menunjukkan kesetimbangan anatara
Fusion pressure curve solid (es) dan liquid (water)
curve water  ice
 Garis OB adalah garis sublimasi. Kurva
kesetimbangan solid (es) dan vapor (uap)
O vapor  ice

B
B

13
Sistem dua komponen

o Jika fase tunggal berada dalam 2


komponen, jumlah derajat kebebasan
adalah F=C-P+2 =2-1+2=3
Temperature

o Jadi ada 3 variabel yang harus ditentukan


untuk menjelaskan kondisi dari fasenya,
yaitu:
Composition suhu – tekanan – konsentrasi
o Grafiknya adalah grafik 3 dimensi

14
Kesetimbangan Cair-Cair
 contoh pada larutan H2O dan
T
Et3N(triethylamine/N(CH2CH3)3)
 Cekungan biru (fase-2) merupakan
daerah dimana campuran kedua
fase-2 komponen masih dapat
dibedakan.
a’ b’  Area abu abu (fase-1) adalah
daerah dimana kedua komponen
sudah tercampur sempurna, pada
T1c saat ini kedua komponen tidak
fase-1
dapat dibedakan lagi.
 Suhu kritis (T c), yaitu suhu saat
kedua zat bercampur, membaur,
(keda fase tidak dapat dibedakan)
suhu kritis ini terletak di dasar
H2O Et3N cekungan putih.

15
Kesetimbangan Padat-Cair
• Penelitin pada kesetimbangan padat-cair biasanya dilakukan pada
tekanan atmosfer, sehingga P dianggap konstan.
• Persamaan nya menjadi: F=C-P+1, karena variabel yang berpengaruh
berkurang satu, yaitu tekanan
• Untuk sistem 2 komponen, persamaan menjadi F =2-P+1 =3-P
• Variabel yang ada tinggal suhu dan konsentrasi. Sehingga diagram
yang diperoleh adalah diagram suhu Vs konsentrasi
• Konsentrasi dinyatakan dalam persen berat atau persen mol

16
Tipe Diagram fase dua Komponen
 Sistem isomorphous
contoh: sistem Cu-Ni, Ag-Au, NiO-MgO, etc
 Sistem eutectic
contoh : Pb-Sn, Ag-Cu, Al-Si, etc

17
Sistem isomorphous
 Sistem isomorphous adalah sistem campuran dua komponen
dimana kedua unsur yang dipadukan larut sempurna baik
dalam keadaan cair maupun padat
 Syarat berlaku sistem isomorphous
Struktur
kristal kedua unsur harus sama
Perbedaan ukuran atom kedua unsur tidak boleh lebih dari 15%
Unsur unsur tidak boleh membentuk senyawa
Unsur memiliki valensi yang sama

18
 Tie line adalah suatu garis yang digambar
paralel dengan x (sumbu komposisi) pada
Liquidus
suhu tertentu di area campuran dua fase
untuk mengetahui komposisi dari kedua
fase

 Pada diagram isomorphous diagram area


Solidus dua fase terdiri atas fase solid dan liquid

 Pada area solid+liquid, komposisi liquid


Solid ditunjukkan oleh titik dimana tie line
memotong garis liquidus, dan komposisi
solid ditunjukkan oleh titik dari tie line
yang memotong solidus

19
Lever Rule
 Lever rule is a rule which is used for finding out the fraction (amount) of the
phases present at any point in a two phase region.
 To do so the tie-line is treated as a lever arm, with the fulcrum at the overall
composition.
 For the arm to be horizontal, the weight to be hung at each end must be
proportional to the arm length on the other side of the fulcrum.
 The weight at each end corresponds to the amount of the phase at that end.

20
Cl Co Cs

fl fs

fulcrum

Cs  C o
T a) fraction of liquid(f l ) 
Cs  C l
Co  Cl
CL CO CS b) fraction of solid(fs ) 
C s C l
Wt%B
21
Sistem Eutectic
 Sistem eutectic adalah campuran dua komponen dimana titik
lebur campurannya lebih rendah daripada komponen dalam
keadaan murni
 Titik dimana ketiga fase berada dalam kesetimbangan disebut
titik eutectic
 Komposisi pada titi ini disebut dengan komposisi eutectic(Ce),
dan suhu pada titik ini disebut temparut eutectic (Te)
 Reaksi yang terjadi pada komposisi eutektik dan temperatur
eutectic disebut rekasi eutectic
 Reaksi eutectic bersifat reversibel dan berhubungan dengan
perubahan fase
Cooling Solid1 + Solid2
Liquid
Heating () ()
22
Liquidus I Liquidus II

Solidus I Solidus II

Solvus II
Solvus I

Typical Eutectic Phase diagram containing A and B


components
23
 Sistem dengan tekanan konstan, maka aturan fasa F = C + 1 - P.
 Jika kita mengubah komposisi dari Liquid atau mengubah suhu, maka jumlah fase
yang terlibat akan berkurang menjadi 2.
 Jika sistem hanya terdiri dari murni zat A, maka sistem tersebut merupakan sistem
satu komponen dan fase A akan meleleh hanya pada s suhu leleh murni zat A,
 jika sistem hanya terdiri dari murni zat B, maka sistem tersebut merupakan sistem
satu komponen dan fase B akan meleleh hanya pada suhu leleh murni zat B
 Untuk semua komposisi A dan B, suhu leleh akan berkurang secara drastis, dan
pelelehan akan dimulai pada suhu eutektik TE.
 Pelelehan juga terjadi pada suatu rentang suhu antara solidus dan liquidus untuk
semua komposisi antara A dan B.
 Hal ini bisa diaplikasikan untuk semua komposisi kecuali pada eutektik.

24
 X dg komposisi 80% A &20% B
produk akhirnya adalah kristal yg
terdiri dari campuran 80% kristal
A & 20% kristal B.
 Komposisi X memiliki fase cair di
atas suhu T1, karena X terletak
pada bagian “all liquid”. Jika
suhu diturunkan ke T1, maka
pada suhu T1 kristal A mulai
terbentuk.
T > T1  all liquid
T1 - TE  liquid + A
at TE  liquid + A + B
T < TE  A + B all solid

25
Diagram mikrostruktur pada diagram
fase eutatectic

26
27
28
Klasifikasi kesetimbangan 2 komponen
solid-Liquid
 Kelas A: Dua komponen bercampur sempurna dalam keadaan
cair
• Tipe I : hanya komponen murni mengkristal dari larutan
• Tipe II: dua komponen membentuk senyawa padat stabil
sampai titik leburnya
• Tipe III: dua komponen membentuk senyawa padat yang
terurai sebelum titik leburnya
• Tipe IV: kedua konstituen/komponen bercampur sempurna
dalam keadaan padat dan membantuk sederetan larutan
padat
• Tipe V: kedua komponen bercampur sebagian dalam keadaan
padat dan membentuk larutan padat yang stabil
• Tipe VI: kedua konstituen membentuk larutan padat yang
stabil sampai temperatur transisi

29
Kelas B: Kedua komponen bercampur sebagian dalam kadaan cair
Disini hanya ada satu tipe yaitu komponen murni mengkristal dari larutan

Kelas C: kedua komponen tidak bercampur dalam keadaan padat dan cair
Disini hanya komponen murni yang mengkristal dari larutan

30
Aplikasi diagram fase eutectic dan lever rule

Tie Line

Eutectic
Temperature(Te)
B A

ce co CLce ce


Eutectic Point
CS

31
Ce Co Ce

fe fe
fulcrum

C C
e o
a) fraksi proeutectic α (f )
proα C C
e αe

Ce fulcrum
Co Ce

fe fe
C o  C αe
b) fraksi campuran eutectic (f eut ) 
C e  C αe
32
Ce Co Ce

fe f e

fulcrum

Cβe  C o
c) Total fraksi α (f totα ) 
Cβe  C αe

33
Sistem Tiga komponen
 Jumlah derajat kebebasan untuk sistem tiga komponen pada suhu dan
tekanan tetap dapat dinyatakan sebagai
F=3–P
 Jika dalam sistem hanya terdapat satu fasa, maka F =2
 untuk menyatakan keadaan sistem dengan tepat perlu ditentukan
konsentrasi dari dua komponennya.
 Sedangkan bila dalam sistem terdapat dua fasa dalam kesetimbangan,
maka F = 1, berarti hanya satu komponen yang harus ditentukan
konsentrasinya dan konsentrasi komponen yang lain sudah tertentu
berdasarkan diagram fasa untuk sistem tersebut

34
Ternary Diagrams
L
 sistem tiga komponen pada suhu dan .1 .9
tekanan tetap, mempunyai derajat .2 .8
kebebasan paling banyak dua, maka .3 .7
diagram fasa sistem ini dapat
``````````````````````````````` .4 .6
digambarkan dalam satu bidang datar
````````````````````````````` .5 .5
berupa suatu segitiga sama sisi yang
.6 .4
disebut diagram terner.
.7 .3

.8 .2

.9 .1

1 0
H0 .1 .2 .3 .4 .5 .6 .7 .8 .9 1 I

35
 Titik A, B dan C menyatakan komponen
murni.
 Titik titik pada sisi AB, BC, AC
menyatakan fraksi dari dua komponen
 Titik di dalam segitiga merupakan fraksi
dari tiga komponen A,B dan C, yang total
fraksi adalah 1
 Untuk menetukan komposisi A, tarik
garis sejajar BC menuju skala komposisi
A (A scale)
 Untuk menentukan komposisi B, tarik
garis sejajar AC menuju skala komposisi
B (B scale)
 Untuk menentukan komposisi C, tarik
garis sejajar AB menuju skala komposisi
36
C (C scale)
C1 C1 C1

Gas
2-phase 2-phase

Liquid Liquid
nC5 C3 nC5 C3 nC5 C3
p=14.7 psia p=380 psia p=500 psia

C1 C1 C1
````````````````````````````````````````````````````````````
2-phase

2-phase
Liquid
Liquid
Liquid
nC5 nC5 nC5 C3
p=1500 psia p=2000 psia p=2350 psia

Pengaruh Tekanan terhadapa diagram fase


37
Contoh Penerapan
Sistem Tiga Komponen
Pada otimisasi bubuk slag nikel yaitu dengan cara pendekatan sistem ternari C-A-
S (CaO-Al2O3-SiO2), melalui penerapan sistem persamaan keseimbangan reaksi
kimiawi dengan tiga fase utama,
 Fase pembentukan senyawa kalsium silika hidrat (CSH) hasil reaksi antara
trikalsium silikat (C3S) dan dikalsium silikat (C2S) semen dengan air (H2O)
 Fase pembentukan senyawa kalsium silika hidrat (CSH) bubuk slag nikel
dengan kalsium hidroksida (CH) hasil sampingan reaksi kimia fase pertama.
 Fase hidrogamet atau fase pembentukan ettringite sebagai produk reaksi antara
senyawa kimia silika oksida (SiO2) dan alumunium oksida (Al2O3) bubuk slag
nikel dengan kalsium hidroksida (CH) hasil sampingan reaksi kimia fase
pertama.
Ketiga fase tersebut merepresentasikan reaksi hidrasi cementitous dengan tiga
komponen produk reaksi yaitu kalsium silika hidrat (CSH), kalsium hidroksida
38
(CH), dan kalsium suoaluminat hidrat (CASH).
Soal Latihan

1. Tentukan derajat kebebasa dari sistem berikt ini Diketahui


diagram campuran
a)Larutan potasium klorida dalam air pada tekanan
keseimbangan
b)Larutan potasiun klorida dan sodium klorida pada 298 K dan
tekanan 1 atm
c)Es dalam larutan air dan alkohol.
2. Berapa banyak komponen pada sistem larutan CaCO3–CaO–
CO2?
3. Berapa banyak komponen pada sistem berikut
CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)

39
Diagram fase campuran Cu-Ag. Untuk soal no 4-6

40
4. Untuk campuran cu-Ag yang mengandung 80% Cu,
tentukan komposisi fase solid dan liquid dan hitung fraksi
beratnya apabila campuran didinginkan ke 900oC
5. Campuran Cu-Ag, terdiri dari 71,9% Ag. Bagaimana
komposisi fase yang terjadi apabila campuran didinginkan
sampai (i) 780 °C, (ii) 778 °C, (iii) room temperature?
6. Campuran Cu-Ag mengandung 40 wt. % Ag.
a) Bagaimana komposisi proeutectic fase solid dan liquid
dan berapa persen beratnya apabila campuran
didinginkan sampai 780oC
b) Bagaimana frkasi berat proeutectic solid dan eutectic
solid apabila campuran didinginkan pada suhu 778oC

41
7. Diketahui sistem air, eter
dan methanol
a) Pada campuran 5 gram
methanol, 30 gram eter
dan 50 gram air, tentukan
letak komposisi tersebut
pada diagram fase
b)Untuk mengubah fase,
berapakah massa air yang
harus dibuang

42
Referensi
 Atkins, P.W. 1966. Kimia Fisika Jilid 1 Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.
 Barrow, Gordon M. 1979. Physical Chemistry. New York: McGraw-Hill Inc.
 Maron, S.H. dan Lando, JB. 1974. Fundamentals of Physical Chemistry. New
York: Macmillan Publishing Co. Inc.

43

Anda mungkin juga menyukai