Anda di halaman 1dari 23

Pupuk Hayati

Dezahwa Almalidea 062120055


Febby Falisa A 062120037
Ipkoh Nuriyah S 062120070
M. Fadhil Ramadiya A 062120043
Salsa Bilah Alzahra 062120047
Table of contents

01 Pengertian 03 Kualitas Pupuk 05 Mikroba


Hayati Pupuk Hayati

02 Fungsi Pupuk 04 Jenis-jenis 06 Pembuatan


Hayati Pupuk Hayati Pupuk Hayati
01
Pengertian
Pupuk Hayati

Pupuk hayati dapat didefinisikan sebagai inokulan berbahan aktif organisme


hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi
tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Penyediaan hara ini berlangsung
melalui hubungan simbiosis atau non simbiosis.
02
Fungsi Pupuk Hayati
Fungsi Pupuk Hayati

Pupuk hayati memiliki peran utama dalam budidaya tanaman, yakni sebagai
pembangkit kehidupan tanah (soil regenerator) dan menyuburkan tanah
kemudian memberi makan tanaman (Feeding the soil that feed the plant).
03
Kualitas Pupuk
Hayati
Kualitas Pupuk Hayati

1. Jumlah populasi mikroorganisme dimana jumlah


mikroorganisme hidup yang terdapat dalam pupuk harus terukur
2. Efektifitas mikroorganisme dimana tidak semua mikroorganisme
memberikan pengaruh positif pada tanaman. Bahkan beberapa
diantaranya bisa menjadi parasit.
3. Bahan pembawa dimana fungsinya sebagai media tempat
mikroorganisme tersebut hidup.
4. Masa kadaluarsa dimana sebagai mana mahluk hidup lainnya
mikroorganisme tersebut memiliki siklus hidup.
04
Jenis-jenis
Pupuk Hayati
Saat ini dikenal 2 jenis pupuk hayati berdasarkan kandungan
Materials
mikroorganismenya, yaitu

PUPUK HAYATI TUNGGAL PUPUK HAYATI MAJEMUK

Di Indonesia pupuk hayati yang beredar dipasaran cenderung dari


jenis majemuk. Sedangkan di negara-negara maju lebih bayak jenis
tunggal
Macam-macam pupuk hayati yang banyak digunakan, yaitu :

1. Agronik Farming

2. Pupuk Hayati EMAS (Enhanching Microbial Activities In The Soil)

3. M-BIO
05
Mikroba Pupuk
Hayati
1. Azospirilium
• Bakteri Azospirillum merupakan bakteri gram negatif (-) dan memiliki
ciri-ciri morfologi berbentuk batang, mortil, dan berwarna biru berpelikel
pada media NFb semi solid. Jenis bakteri Azospirillum yang umum
digunakan dalam interaksinya dengan tanaman adalah Azospirillum
brasilense. Spesies lainnya yang terdeteksi pada permukaan akar
tanaman utamanya adalah Azospirillum lipoferum, Azospirillum
irakense, Azospirillum amazonense.

• Mekanisme Azospirillum sp. sebagai pupuk hayati, yaitu melalui fiksasi


nitrogen atmosfer, fosfor bahan yang terlarut, dan merangsang
pertumbuhan tanaman melalui sintesis zat-zat yang mendukung
pertumbuhan tanaman.
2. Azotobacter

Azotobacter merupakan salah satu bakteri penambat nitrogen aerobik


nonsimbiotik yang mampu menambat nitrogen dalam jumlah yang cukup
tinggi, bervariasi + 2 - 15 mg nitrogen/gram sumber karbon. Kemampuan
ini tergantung kepada sumber energi, keberadaan nitrogen yang terpakai,
mineral, reaksi tanah dan faktor lingkungan yang lain, serta kehadiran
bakteri tertentu.
06
Pembuatan
Pupuk Hayati
A. PUPUK CAIR
1. Siapkan bahan baku (100 kg kotoran ternak)
2. Siapkan mikroba yang akan digunakan (azospirillum, azotobacter, dan
trichoderma), sebanyak 0,5% untuk masing-masing jenis mikroba, boleh juga
digunakan mikroba jenis lain.
3. Tambahkan 20% air.
4. Campur semua bahan itu dalam drum dan digaduk hingga tercampur rata. Setelah
itu drum ditutup rapat dan disimpan di tempat teduh selama 21 hari.
5. Setiap 3 hari, ia mengecek suhu larutan. Suhu dijaga pada 27-30°C supaya
mikroba tidak mati kepanasan.
6. Jika suhu melebihi 30°C, turunkan dengan mengaduk dan menambahkan air
secukupnya.
7. Proses pembuatan selesai bila cairan dalam drum
tidak berbau, warna hitam kental, dan suhu stabil
27°C. Itu dicapai pada 21 hari kemudian.
8. Saring cairan nutrisi untuk memisahkan cairan dan
sisa-sisa kotoran.
9. Pupuk hayati hasil saringan itu siap digunakan.
Encerkan 1 ltr pupuk cair, dalam 10-20 liter air
bersih. Hasil pengenceran itulah yang ia gunakan
sebagai penyubur dengan cara dikocorkan ke tanah
dekat pangkal batang beragam sayuran itu.
B. PUPUK PADAT
1. Siapkan bahan baku dengan memanfaatkan limbah rumah tangga,
jerami, serbuk gergaji, dan kotoran ternak, dengan perbandingan 1 :1.
2. Susun semua bahan baku itu seperti kue lapis masing-masing setinggi
30 cm. Di antara 2 bahan itu disemprotkan cairan mikroba berdosis
0,5% secara merata di atasnya.
3. Proses pembuatan pupuk hayati padat juga berlangsung selama 3
pekan.
4. Aduk tumpukan setiap 3 hari, untuk menjaga suhu 27-30ºC.
5. Setelah 21 hari semua bahan baku berubah warna menjadi hitam dan
remah, berarti proses pembuatan pupuk hayati berhasil dan siap pakai.
C. PUPUK HAYATI DARI AKAR
1. Buat larutan nutrisi dengan cara melarutkan 100 g gula merah, gula
pasir, atau molase ke dalam 1 liter air.
2. Tumbuk15 g akar beragam tumbuhan dan masukkan ke dalam
larutan nutrisi.
3. Tambahkan 5 g tanah subur dan 5 g kompos.
4. Campur semua bahan itu dalam drum atau ember yang memiliki
pompa sirkulasi.
5. Peram selama 2 hari, cairan dalam drum sudah bisa digunakan
sebagai starter.
6. 10% starter dibiakkan kembali dalam 2,5-5% larutan nutrisi.
Tambahkan juga 10% bahan hijauan yang sudah dihancurkan.
7. Fermentasi selama 5 hari. Selama proses fermentasi sesekali
cairan dalam drum diaduk. Setelah itu pupuk hayati siap
digunakan.
8. Encerkan larutan itu, 1 liter pupuk dengan 10-50 liter air. Hasil
pengenceran itulah yang digunakan sebagai penyubur.
Terima Kasih
Azospirilium
Azotobacter

Anda mungkin juga menyukai