IATRI
(Neurosis dan
Psikosis)
OLEH KELOMPOK IV
FIRDA YANTI (O1A118241)
NUR FADHILAH (O1A119108)
PUTRI TRI WANDA (O1A119116)
REINA AULIA RAODAH MADJID
(O1A119118)
SEPTI MOUTYA SANGGI
(O1A119125)
SITTI RAHMATIAH (O1A119127)
WA ODE FASRIDA (O1A119134)
A. MUTIARA DEWI (O1A119136)
HESRI SEPTI HASTUTI
(O1A119158)
INAYATUL AENI (O1A119159)
INES ZAHRA (O1A119160)
TABLE OF CONTENTS
Definisi
Neuripsikiatri,Neurosis
dan Pikosis
01 02 Ciri-ciri
Neurosis dan
Pikosis
Faktor Penyebab
Neurosis dan
Pikosis
03 04 Jenis-jenis
Neurosis dan
Pikosis
Pengobatan
Neurosis dan
Pikosis
05 06 Perbedaan
Neurosis dan
Pikosis
Definisi Neupsikiatri, Neurosis dan Psikosis
DISEASE B
Ciri-ciri Psikosis
NEUROSIS PSIKOSIS
Histeria
Menurut Sigmund Freud, histeria terjadi karena pengalaman traumatis
(pengalaman menyakitkan)
Neurasthenia
Gejala utamanya:
a) Gangguan ini adalah tidak bersemangat.
b) Cepat lelah
c) Kemampuan berpikir menurun
Sebab-sebab psikotenis:
a) Represi terhadap pengalaman-pengalaman traumatis yang sangat
menakutkan pada masa silam.
b) Disertai rasa malu atau berdosa, yang kemudian ditekan kuat-kuat
dalam ketidaksadaran
Hipokondria
Setiap gejala kesakitan yang sekecil-kecilnya, dirasakannya sebagai suatu
bencana hebat dan merupakan tragedi hidup yang dianggap bisa
menyebabkan kematiannya. Semua itu disebabkan oleh banyaknya
konflik-konflik intrapsikis yang sudah lama dan amat parah.
Jenis- jenis psikosis dibedakan menjadi
psikosis fungsional dan psikosis
organik.
Psikosis Fungsional
1. Skizopherenia
2. Paranoid
3. Manic Depresi
Psikosis Organik
4. Psikosis Alkoholik
5. Psikosis Traumatik
6. Psikosis Obat-obatan
7. Psikosis Paralytica
Pengobatan Neurosis dan Psikosis
Pengobatan neurosis
Pengobatan dilakukan poliklinis dengan kombinasi dari suatu bentuk psikotrapi
khusus (M.Lithenam: terapi pelakuan dialectis) dan psikofarmaka
(antipsikotika, antidepresiva, atau obat-obat yang meregulasi suasana, seperti
litium).
Pengobatan psikosis
Obat-obat yang terpenting dalam untuk masalah ini adalah antipsikotika. Obat ini
untuk menekan gejala-gejala psikotika dan mencegah terjadinya psikosis
baru.
Neurosis dan psikosis merupakan diri diri
sendiri dengan patologis, namun memiliki
perbedaan. Perbedaan antara neurotik
dan psikotik adalah:
1. Seseorang yang mengalami neurotik
tidak hilang kontak dan jarang
memerlukan pengobatan klinis di Perbedaan
rumah sakit, sedangkan seseorang yang
mengalami psikotik kehilangan kontak
dengan lingkungan sekitarnya dan
Neurosis dan
Psikosis
memrlukan perawatan di rumah sakit
jiwa.
2. Neurotik tidak menjawab penolakan
namun mencoba tidak
menghiraukannya, padahal menolak
realitas serta mencoba untuk
mensubstitusi yang dianggapnya salah
DAFTAR PUSTAKA
Andriati K., 2009, “Peran Self Efficacy, Self Esteem, Internal Locus Of Control, Problem Solving,
Dan Forgiveness Terhadap Kecenderungan Neurosis Pada Perawat”, Tesis, Program Pasca
Sarjana, Sains Psikologi, Universita Muhammadiyah, Surakarta Candra, U.T dan abrori, bodi
image,2019, PT sahabat atler Indonesia: Tangerang
Fakhriyani. Diana Fidya, 2019, Kesehatan Mental, Duta Media Publishing: Pamekasan
Jong D.W., 2018, Pertolongan Pertama Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus, Prenadamedia Group;
Jakarta Karim S. Byrne EJ. Treatment of psychosis in elderly people. Advances in Psychiatric
Treatment. 2005; 11:286-96
Maramis, W. F dan Maramis, A. A., 2009. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya:
Airlangga University Press.
Sari, U.S.C., dan Abrori, Body Image, PT Sahabat Alter Indonesia
Sianturi Mantho Jhony Charles, Frianto Tambunan,2017, Penerapan Metode Theorema Bayes
untukMendiagnosa penyakit Gangguan jiwa Neurosis, jurnal CSRID , Vol. 9 No 3, Hlm. 138- 148.
Tjay H.T., dan Kirana R., 2007, Obat-Obat Penting khasiat, penggunaan dan efek sampingnya,
Gramedia; Jakarta.
THANKS
addyouremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com