Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN MINYAK ATSIRI DAUN SELEDRI (OPIUM


GRAVEOLENS) DALAM PEMBUATAN SABUN CAIR ANTISEPTIK

Diusulkan Oleh:

PUTU AYU WNDA CHRISTINA FEBRIANI

NIM :

POLITEKNIK “MEDICA FARMA HUSADA”


MATARAM
2019
ii

PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatn Minyak Atsiri Daun Seledri


(opium Graveolens) dalam Pembuatan
Sabun Cair Antiseptik

2. Bidang Kegiatan : PKM-P

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap : Putu Ayu Wnda Christina Febriani
b. NIM : B181002
c. Jurusan : DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM
MEDIS
d. Perguruan Tinggi : POLITEKNIK MEDICA FARMA
HUSADA MATARAM
e. Alamat Rumah : Jl. Krakatau No. 1A BTN Pengsong Indah,
Kec.Labuapu, Kab.Lombok Barat, Prov
NTB
f. No Telp/HP :
g. Email : windafebriani69@gmail.com

4. Anggota Pelaksana
Kegiatan/Penulis : 2 Orang

5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Roushandy Asri F.,S.Si.,M.Pd
b. NIDN/NIDK : 0806078802
c. Alamat Rumah : Jl.Sapta Pesona No.29 Bumi Pagutan
Permai, Mataram
d. No. Tlpn / HP :089607316885

6. Biaya Kegiatan Total


a. Kemristek dikti : Rp . 8.184.000
b. Sumber lain : Rp –

7. Jangka Waktu Pelaksanaan : ±3 Bulan


Mataram, Januari 2019

Menyetujui
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Ketua Pelaksana Kegiatan
Jurusan/Departemen/Program Studi/
Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

ii
iii

(Ajeng Dian P.,M.Farm,Apt.) (Putu Ayu Wnda Christina F.)


NIK/ NIP.36.085.2016.059 NIM. B181002

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan/ Direktur Dosen Pendamping


Politeknik/ Ketua Sekolah Tinggi (Roushandy Asri F.,M.Pd)
(Roushandy Asri F.,M.Pd)
NIK/NIP. 36.085.2012.008 NIP/NIDN. 0806078802

Daftar Isi

HALAMAN SAMPUL........................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I.PENDAHULUAN....................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................. 1
B. TUJUAN KHUSUS..................................................................................2
C. URGENSI / KEUTAMAAN PENELITIAN ...........................................2
D. MANFAAT ……………………………………………………………..2

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3

BAB III.METODELOGI PENELIITIAN............................................................5

A. BAHAN –BAHAN..................................................................................5
B. ALAT-ALAT PENELITIAN...................................................................5
C. PROSEDUR.............................................................................................5

BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ……………………………….6

 Anggaran Biaya ........................................................................................6


 Jadwal Kegiatan …...................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..7

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN
1 Latar Belakang
Indonesia sebagai negara agraris memiliki sumber minyak atsiri yang sangat
melimpah namun potensi minyak atsiri belum banyak dimanfaatkan dengan
optimum. Minyak atsiri itu sendiri merupakan minyak dari tanaman yang
komponennya secara mudah menguap sehingga banyak yang menyebut minyak
terbang. Minyak atsiri disebut juga etherial oil atau minyak eteris karena bersifat
seperti eter. Dalam bahasa Internasional biasa disebut essential oil (minyak essen)
karena bersifat khas sebagai pemberi aroma atau bau.
Minyak atsiri dapat bersumber pada setiap bagian tanaman yaitu dari
daun,bunga,buah,biji,batang atau kulit dan akar atau rhizome. Berbagai macam
tanaman yang dibudidayakan atau tumbuh dengan sendirinya diberbagai daerah di
Indonesia memiliki potensi yang besar untuk diolah menjadi minyak atsiri,baik
yang unggulan maupun potensial untuk dikembangkan. Salah satunya yaitu
tanaman seledri.Seledri (Apium graveolens) merupakan salah satu jenis tanaman
yang telah dikenal oleh masyarakat. Selain digunakan sebagai sayur,secara
empiris masyarakat menggunakannya untuk pengobatan.Seledri mempunyai
kandungan minyak atsiri (alinin dan alisin),flavanoid,protein,vitamin A,vitamin
C,vitamin B, besi,kalsium,sulfur dan fasfor.
Berdasarkan hasil penelitian Sowbhagya,2014 minyak atsiri dari seledri
memiliki aktivitas sebagai antijamur dan aktif melawan banyak bakteri
diantaranya StaphyAlbus,Shigella dysenteriae,Salmonella typhi,Streptococcus
faecalis,Streptococcus pyogenes dan Pseudomonas Solanacearum.
Seiring dengan bertambahnya tingkat kesejahteraan masyarakat,trend
kebutuhan sabun cair untuk cuci tangan semakin meningkat. Sabun cair adalah
sediaan berbentuk sabun cair yang ditujukan untuk membersihkan kulit, dibuat
dari bahan dasar sabun yang ditambahkan surfaktan, pengawet, penstabil busa,
pewangi dan pewarna yang diperbolehkan dan dapat digunakan tanpa
menimbulkan iritasi pada kulit (SNI, 1996). Sabun antiseptik yang beredar di
pasaran apabila sering digunakan dalam rentang waktu yang lama dapat
menyebabkan efek samping dan iritasi kulit (Sharma,et al).Karena seledri
memiliki salah satu efek sebagai antimikroba dan anti jamur maka tanaman seledri
ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan sabun cair
antiseptik.

Menurut Efransyah (2011), “minyak atsiri dapat digunakan untuk


penyembuhan berbagai masalah penyakit kulit,hal itu karena minyak atsiri
memiliki sifat antiseptik sehingga relatif lebih cepat dalam penyembuhan berbagai
masalah penyakit kulit atau luka,selain itu minyak ini juga mencegah luka dan
infeksi yang lebih lanjut”. Dengan demikian pemanfaatan sari seledri dengan
2

pemakaian yang teratur dan intensif dapat menghambat pertumbuhan jamur


dengan baik (Robbinson,1995). Selain itu pula Pengembangan produk kulit dari
daun seledri menjadi produk kosmetik masih belum banyak dieksplorasi,
menjadikaanya sebagai salah satu alternatif bahan alami yang dapat
dikembangkan sebagai bahan antiseptik.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk
mengembangkan potensi dari daun seledri dalam bentuk sediaan atau produk
sabun cair antiseptik.

A. RUMUSAN MASALAH

2 TUJUAN
Untuk mengisolasi minyak atsiri pada daun seledri dan memanfaatkannya
dalam pembuatan sabun cair ekstrak etanol daun seledri serta menguji
efektivitasnya.

3 MANFAAT
Kegiatan PKM-P ini adalah untuk diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
informasi dalam proses pengolahan minyak atsiri dari daun seledri dan
pemanfaatannya menjadi sabun cairantiseptik. Serta mampu menghasilkan
penelitian yang berkualitas dan memiliki potensi untuk dipublikasikan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3

A. Seledri
Seledri (Apium graveolens L) merupakan anggota keluarga Apiaceae
(sinonim dengan Umbellifereae). Spesies seledri dibagi menjadi dua varietas
,yakni A. Graveolens var. Dulce atau yang lebih dikenal dengan sebutan seledri
batang,varietas ini banyak digunakan sebagai penyedap makanan terutama
pada bagian batang dan daunnya. Varietas lain ialah A. Graveolens var. dulce
rapaceum, sseledri jenis ini sering disebut dengan seledri umbi ,varietas ini
memiliki akar yang berbonggol meyerupai akar umbi besar yang dapat dimasak
dan dimakan (Korubayashi et al,2006).
Seledri adalah tanaman sayuran yang batangnya pendek,daunnya berlekuk
dan bertangkai daun panjang. Seledri merupakan tanaman yang mempunyai
daun majemuk menyirip, ganjil, pangkal daun runcing dan tepinya beringgit.
Tanaman ini tingginya kurang lebih 15 cm dan lebar daun 2-3 cm dan panjang
tangkai daun 2 cm (Soewito,1991).
Seledri merupakan tanaman daratan tinggi yang tumbuh pada ketinggian
900 meter di atas permukaan laut.pada daratan rendah seledri juga dapat
tumbuh,namun ukuran batangnya lebih kecil dibandingkan dengan tanaman
didaratan tinggi. Tanah yang sesuai untuk pertumbuhan seledri adalah tanah
yang mengandung humus tinggi, tanah lengkung berpasir atau lempumg
berdebu, kiosaran pH tanah antara 5,6-6,7 (Ashari,1995).
Seledri mengandung flavonoid, saponin, tanin, minyak atsiri, kolin,
lipase,alkaloid. Seluruh herba seledri mengandung glikosida apiin,
isoquersetin, dan umbelliferon, asparagnine (Sudarsono et al, 1996).

B. Ekstraksi
Ekstraksi merupakan kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat
larut sehingga terpisah dari bahan yang larut dengan pelarut cair
(Indraswari,2008). Senyawa aktif yang terdapat pada daun seledri yaitu
saponin dan tanin (Majidah et al., 2014). Kelebihan dari maserasi yaitu unit
alat yang dipakai sederhana, hanya dibutuhkan bejana, biayanya relatif murah,
prosesnya hemat. Sedangkan untuk kekurangannya yaitu proses penyariannya
tidak sempurna, karena zat aktif hanyamampu terekstraksi sebesar 50% saja
dan prosesnya lama (Indraswari, 2008).

C. Sabun Cair Pencuci Tangan


Sabun adalah kosmetika paling tua yang dikenal manusia, dan merupakan
bahan pembersih kulit yang dipakai selain untuk membersihkan juga untuk
pengharum. Sabun merupakan istilah umum untuk garam asam lemak rantai
panjang. Sabun adalah garam alkali karboksilat (RCOONa). Gugus R bersifat
hidrofobik karena bersifat non polar dan COONa bersifat hidrofilik (polar)
(Anggraeni, 2014).
Sabun pencuci tangan merupakan gel yang memiliki sebagai antibakteri
dalam menghambat hingga membunuh bakteri (retnosari, 2006). Gel
4

pembersih tangan ini dikenal dengan detergen sintetik cair pembersih tangan
yang merupakan sediaan pembersih yang dibuat dari bahan aktif detergen
sintetik dengan atau tanpa penambahan zat lain yang tidak menimbulkan
iritasi pada pada kulit (SNI,1992). Di negara berkembang, detergen sintetik
telah menggantikan sabun sebagai bahan kebersihan. Di indonesia, syarat
mutu detergen sintetik cair pembersih tangan diatur berdasarkan SNI-06-
2588-1992. Efektivitas sabun pencuci tangan ini dipengaruhi oleh faktor fisik
kimia seperti waktu kontak, suhu, konsentrasi, ph, kebersihan peralatan,
kesadahan air dan serangan bakteri (Marriot, 1999).
Berdasarkan penelitian The centers for disease control and prevention
(CDC), sabun cair pencuci tangan dengan kandungan alkohol diatas 60%
dapat berfungsi sebagai antibakteri maupun antivirus, walaupun tidak dapat
membunuh seluruh jenis bakteri dan virus. Mekanisme kerja dari sabun
pencuci tangan, bahan kimia yang menghambat pertumbuhan disebut
bakteriostatik sedangkan bahan kimia yang mematikan bakteri disebut
bakterisidal. Dalam menghambat aktivitas mikroba, alkohol 50-70% berperan
sebagai pendenaturasi dan pengkoagulasi protein, denaturasi dan koagulasi
protein akan merusak enzim sehingga mikroba tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dan akhirnya aktivitasnya terhenti (CDC, 2009).

BAB III
METODE PENELITIAN

Alat-alat: pHmeter, gelas ukur, batang pengaduk, pipet tetes, erlenmeyer, neraca
analitik, labu takar, cawan petri, inkubator, autoklaf, oven, blender, gelas kimia,
penangas air, piknometer, pinset, mikro pipet, ayakan 200 mesh, penggaris,pisau.
5

Bahan-bahan:daun seledri, isolat bakteri staphylococcus aureus, minyak zaitun,


kalium hidroksida (KOH), Natrium Karboksil Metil Selulosa (CMC), Sodium
Lauryl Sulfat (SLS), Asam Stearat, Butil Hidroksi Anisol (BHA), Indikator
fenolftalein, alkohol 96%, nutrien agar, sabun pencuci tangan merk-X, Asam
Sulfat (H2SO4), BaCl2.2H2O, HCl 0,1N, NaCl 0,9%, Aluminium FoilI, kertas
saring dan Aquades.

Pengambilan dan pengolahan sampel: Sampel yang digunakan pada penelitian


ini adalah daun seledri yang diambil di kota Mataram. Sampel berupa daun seledri
dikumpulkan dan dibersihkan dari pengotor dengan cara dicuci dengan
menggunakan air mengalir. Setelah sampel bersih, lalu ditiriskan dan dikeringkan
dengan cara diangin-anginkan selama 2 hari dan pada hari ketiga dikeringkan
dengan menggunakan oven pada suhu 40 °C. Setelah itu, sampel yang telah kering
dihaluskan dengan menggunakan blender hingga menjadi serbuk. Serbuk yang
dihasilkan diayak menggunakan ayakan mesh 200, hingga diperoleh serbuk yang
halus. Hasilnya dimasukkan kedalam wadah gelas tertutup.

Pembuatan Ekstrak : Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi.


Sebanyak 200 gram serbuk simplisia daun seledri dimasukkan kedalam wadah,
kemudian di maserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 1000 ml. Ditutup
dengan aluminium foil dan dibiarkan selama lima hari sambil sesekali diaduk.
Setelah lima hari, sampel yang dimaserasi disaring dengan menggunakan kertas
saring sehingga dihasilkan filtrat I dan residu I. Residu yang ada kemudian
dimaserasi dengan pelarut etanol 96% sebanyak 500 ml, ditutup dengan
aluminium foil dan dibiarkan selama dua hari sambil sesekali diaduk. Setelah dua
hari, sampel tersebut disaring menggunakan kertas saring, sehingga menghasilkan
filtrat II dan Residu II. Filtrat I dan II digabungkan, lalu diuapkan menggunakan
oven pada suhu 40 °C sehingga diperoleh ekstrak kental daun seledri. Setelah itu
ekstrak ditimbang dan disimpan dalam wadah tertutup sebelum digunakan untuk
pengujian.

Formulasi Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Seledri

Tabel 3.1 Formulasi sediaan sabun cair yang dibuat dengan berbagai konsentrasi
5%, 10% dan 15%

Bahan Satuan Basis Formula Formula Formula


6

5% 10% 15%
Ekstrak daun gram 0 2,5 5 7,5
seledri
Minyak Zaitun ml 15 15 15 15
KOH ml 8 8 8 8
CMC gram 0,5 0,5 0,5 0,5
SLS gram 0,5 0,5 0,5 0,5
Asam Stearat gram 0,25 0,25 0,25 0,25
BHA gram 0,5 0,5 0,5 0,5
Aquades ml Add 50 Add 50 Add 50 Add 50

Pembuatan Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Seledri: Semua bahan yang akan
digunakan ditimbang terlebih dahulu sesuai dengan takaran. Dimasukkan minyak
zaitun sebanyak 15 ml ke dalam gelas kimia, kemudian ditambahkan dengan
kalium hidroksida 40% sebanyak 8 ml sedikit demi sdikit sambil terus dipanaskan
pada suhu 50 °C hingga diperoleh sabun pasta. Sabun pasta ditambahkan dengan
15 ml aquades, lalu dimasukkan Na-CMC yang telah dikembangkan dalam
aquades panas, diaduk hingga homogen. Kemudian ditambahkan dengan asam
stearat, diaduk hingga homogen. Ditambahkan SLS, diaduk hingga homogen.
Ditambahkan dengan BHA, lalu diaduk hingga homogen. Masukkan ekstrak daun
seledri, diaduk hingga homogen. Sabun cair ditambahkan dengan aquades hingga
volume 50 ml, dimasukkan ke dalam wadah bersih yang telah disiapkan.
Pembuatan sabun cair ekstrak etanol daun seledri disesuaikan dengan masing-
masing konsentrasi.

Setelah itu dilakukan evaluasi sediaan sabun cair ekstrak etanol daun seledri
sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-4085-1996 Tentang sabun
cuci tangan yang terdiri dari uji organoleptik, Ph,tinggi busa, uji viskositas dan uji
alkali bebas.

Uji Organoleptik: uji organoleptik yang dilakukan merupakan uji fisik sabun cair
meliputi warna, bau dan bentuk.

Uji pH: pengujian ph dilakukan dengan menggunakan ph meter dikalibrasi


dengan larutan buffer setiap akan dilakukan pengukuran. Elektroda yang telah
dibersihkan, dicelupkan ke dalam sampel yang akan diperiksa. Nilai ph pada skala
ph meter dibaca dan dicatat.
7

Tinggi Busa: sampel ditimbang sebanyak 1 gram, dimasukkan kedalam tabung


reaksi lalu tambahkan dengan akuades sampai 10 ml, dikocok dengan membolak-
balikkan tabung reaksi, lalu segera diukur tinggi busa yang dihasilkan. Lalu
tabung didiamkan selama 5 menit, kemudian diukur lagi tinggi busa yang
dihasilkan setelah 5 menit.

Uji Efektivitas antiseptik sabun cuci tangan daun seledri: pengujian daya
antiseptik dilakukan dengan metode replika yang dimodifikasi dan di lakukan di
laboratorium biologi Politeknik Medika Farma Husada Mataram. Responden
merupakan mahasiswa Politeknik Medika Farma Husada jurusan Farmasi.
Responden diambil secara non-random sampling. Penentuan sediaan yang akan
diterima oleh responden dilakukan dengan menggunakan simple random
sampling. Responden yang ikut dalam penelitian harus memenuhi kriteria inklusi:
berusia antara 20-22 tahun, bersedia menjadi responden dalam penelitian,
memiliki tangan yang sehat, tidak ada luka serta tidak ada alergi terhadap daun
seledri.

Sebanyak 20 responden dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok 1,2,3 adalah


kelompok yang mendapatkan sabun cuci tangan ekstrak daun seledri (kelompok
uji) formula I,II,III. Kelompok 4 adalah kelompok kontrol negatif dan kelompok 5
adalah kelompok yang mendapatkan sabun cair merk X (kontrol positif). Setiap
responden mendapatkan 2 perlakuan yaitu: mencuci tangan dengan air dan
dilanjutkan dengan sabun. Lalu ibu jari ditempelkan pada media nutrient agar
dalam cawan petri hingga terbentuk garis zig zag. Media inkubasi selama 24 jam
pada suhu 37°C. Setelah diinkubasi, dihitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh
(data ini yang akan digunakan sebagai data awal pengujian efek antiseptik). Lalu
untuk melihat persentase reduksi bakteri, masing-masing responden melanjutkan
tahapan uji dengan terlebih dahulu menunggu selama 60 detik. Responden
melakukan cuci tangan ulang sesuai dengan perlakuan pada kelompok masing-
masing. Langkah selanjutnya sesuai dengan langkah diatas.

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
 Anggaran Biaya
Rekapitulasi total anggaran
No. Uraian Jumlah Prosentase (%)
1. Biaya Tetap Rp. 2.289.000 30 %
2. Biaya habis pakai Rp. 3.395.000 50%
3. Biaya transportasi dan Rp. 1.000.000 10%
8

Sewa Laboratorium
4. Lain-lain Rp. 1.500.000 10%
Jumlah Rp. 8.184.000 100%

 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3


.

1 Pembuatan proposal
penelitian

2 Survei lokasi dan bahan


penelitian

3 Persiapan alat dan bahan

4 Pengambilan dan
pengolahan sampel

5 Pembuatan Ekstrak

6 Formulasi Sabun Cair


Ekstrak Etanol Daun
Seledri

7 Pembuatan Sabun Cair


Ekstrak Etanol Daun
Seledri

8 Evaluasi sediaan

9 Uji Efektivitas antiseptik


sabun cuci tangan daun
seledri
9

DAFTAR PUSTAKA

Brady, J. E., Jespersen, N. D., and Hyslop, A., 2012, Chemistry: The Molecular Nature of
Matter (6th edition), John Wiley and Sons Inc., New Jersey.

Davis, W.W. 1971. Disc Plate Methods of Microbiological Antibiotik Assay.


Microbiology.

Rachmawati, F.J &Triyana, S.Y. 2008. Perbandingan Angka Kuman pada Cuci Tangan
dengan Beberapa Bahan Sebagai Standarisasi Kerja Di Laboratorium Mikrobiologi.
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Jurnal Logika. 5(1): 26-31

Satriani, Fita.2017. Formulasi Sediaan Pasta. Fakultas Farmasi UMP Press


10

Scharma, L.L. 2005. Emulsion, foams and suspension. Wiley-VCH Verlag


GmBH&Co. KgaA.Weinheim

Sharma, A., Yadav, R. 2016. Formulation and Evaluation of Herbal Hand wash.
World Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 5(3), 67-683

SNI. 1996. Standar Sabun Mandi Cair. SNI 06-4085-1996. Badan Standarisasi
Nasional. Jakarta

Lampiran 1
Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri
Nama Lengkap Putu Ayu Wnda Christina Febriani
Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi D-III Teknologi Laboratorium
Medik
NIM B181002
Tempat dan Tanggal Lahir Mataram, 13 Februari 2000
E-mail windafebriani69@gmail.com
Nomor HP 085205203943

B. Riwayat Pendidikan
11

SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 3 Kuranji SMPN 7 Mataram SMAN 8
Mataram
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018
Lulus

C. Pemkalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan
Ilmiah/Seminar Ilmiah Tempat

Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.

Mataram, Desember 2019


Pengusul,

(Putu Ayu Wnda Christina Febriani)

Biodata Anggota Pelaksana 1

A. Identitas Diri
Nama Lengkap Nurmala Rosmayanti
Jenis Kelamin Perempuan
Program Studi D-III Teknologi Laboratorium
Medik
NIM B181029
Tempat dan Tanggal Lahir Selong, 23 Oktober 1999
E-mail nurmalarsmynt23@gmail.com
Nomor HP 083854182044

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 06 korleko MTs. Muallimat MA. Muallimat
NW Pancor NW Pancor
Jurusan - - IPA
12

Tahun Masuk- 2006-2012 2012-2015 2015-2018


Lulus
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-
Kewirausahaan.

Mataram, Januari 2019


Pengusul,

(Nurmala Rosmayanti)

Biodata Anggota Pelaksana 2


A. Identitas Diri
Nama Lengkap Teguh Ajiansyah Nugraha
Jenis Kelamin Laki-Laki
Program Studi D-III Farmasi
NIM A171009
Tempat dan Tanggal Lahir Sumbawa, 19 April 1997
E-mail Teguhnugraha462@gmail.com
Nomor HP 085237623239

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 4 SMPN 2 Sumbawa SMAN 1
Sumbawa Besar Sumbawa Besar
Besar
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk- 2004-2010 2010-2014 2014-2016
Lulus
Semua data yang saya isiskan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
13

ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup


menerima sanksi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk
memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-
Kewirausahaan.

Mataram, Januari 2019


Pengusul,

(Teguh Ajiansyah Nugraha)

Biodata Dosen Pembimbing

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar)


2 Jenis Kelamin
3 Program Studi Teknologi Laboratorium Medis
4 NIP/NIDN 0806078802
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 Alamat E-mail
7 Nomor Telepon/HP

B. Riwayat Pendidikan

Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor


Nama Institusi -
Jurusan/Prodi -
Tahun Masuk- -
Lulus

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


Pendidikan/Pengajaran
14

No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS


1
2
3
4

Penelitian

No. Judul Penelitian Penyandang Tahun


Dana
1
2.
3.

Pengabdian Pada Masyarakat

No. Judul Pengabdian Kepada Penyandang Dana Tahun


Masyarakat
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Mataram, Januari 2019


Dosen Pendamping

(Roushandy Asri F.,S.Si.,M.Pd)


15

Lampiran 2
Justifikasi anggaran dana
Biaya perlengkapan yang diperlukan
No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Harga
Penggunaan satuan
1. pHmeter Mengukur pH 1 Rp. Rp. 195.000
195.000
2. Gelas ukur Mengukur volume 1 Rp. Rp. 65.000
larutan yang akan 65.000
digunakan
3. Cawan petri Menguji antibakteri 10 Rp. Rp. 220.000
22.000
4. Botol semprot Menyemprotkan 1 Rp. Rp. 100.000
bahan pelarut dalam 100.000
pembuatan indikator
5. Labu takar Mengukur jumlah 1 Rp. Rp. 100.000
larutan 100.000
6. blender Menghaluskan/meng 1 Rp. Rp. 300.000
hancurkan 300.000
7. Pinset Penjepit alat berupa 1 Rp. Rp. 20.000
kasa 20.000
8. Pipet tetes Memindahkan 1 kotak Rp. Rp. 300.000
sampel 300.000
9. Gelas kimia Wadah untuk 3 Rp. Rp. 195.000
menyimpan dan 65.000
membuat larutan
10. erlenmeyer Menampung larutan 2 Rp. Rp. 100.000
yang akan dititrasi 50.000
16

11. Neraca analitik Menimbang sampel 1 Rp. Rp. 600.000


dan bahan lainnya 100.000

12. Batang pengaduk Mengaduk larutan 1 Rp. Rp. 20.000


ekstraksi 20.000
13 Ayakan 2 Rp.5000 Rp.10.000
14 Pisau Memotong sampel 2 Rp. Rp.54.000
27.000
15 Penggaris Mengukur tinggi 2 Rp.5000 Rp.10.000
busa
Jumlah Sub total Rp. 2.289.000

Biaya Habis Pakai


No. Material Justifikasi Kuantitas Harga Total Harga
Penggunaan satuan
1. Kertas pH Mengukur pH 1 kotak Rp. Rp.195.000
195.000
2. Daun seledri Bahan pokok 5 kg Rp. Rp. 500.000
pembuatan sabun 100.000/
cair antiseptik kg
3. Isolat bakteri Uji efektivitas 4 Rp. Rp.1.200.000
staphylococcus 300.000
aureus
4. Minyak zaitun Mellembabkan kulit 1 Rp. Rp.40.000
(150 mL) 40.000
5. Kalium Bahan pembuatan 2 kg Rp. Rp.60.000
hidroksida(KOH) sabun 30.000
6. Natrium Bahan pembuatan 3 kg Rp. Rp.45.000
Karboksil Metil sabun 15.000
Selulosa (CMC)
7. Sodium Lauryl Bahan pembuatan 1 kg Rp. Rp. 90.000
Sulfat (SLS) sabun 90.000
8 Asam Stearat Bahan pembuatan 1 Rp. Rp.100.000
sabun (500 gr) 100.000
9 Butil Hidroksi Bahan pembuatan 5 kg Rp. Rp.250.000
Anisol (BHA) sabun 250.000
10 Indikator Bahan pembuatan 1 Rp. Rp.50.000
fenolftalein sabun (100 mL) 50.000
11 Alkohol 96% Maserasi 10 Liter Rp. Rp.400.000
40.000
13 Sabun pencuci Kontrol uji 1 Rp. Rp.30.000
tangan merk-X antiseptik (420 mL) 30.000
14 Asam Sulfat Bahan Pereaksi 1 Liter Rp. Rp.100.000
17

(H2SO4) 100.000
15 BaCl2.2H2O Bahan Pereaksi 1 Rp. Rp.200.000
(200 gr) 200.000
16 HCl 0,1 N Bahan pereaksi 1 Rp. Rp.45.000
(300 mL) 45.000
17 Aluminium Foil Menutup wadah 1 rol Rp. Rp.40.000
40.000
18 Kertas Saring Menyaring sampel 1 rol Rp. Rp.50.000
50.000
Jumlah Sub Total Rp. 3.395.000
Lampiran 3
Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
N Nama/NIM Program Bidang Ilmu Alokasi
o. Studi Waktu(ja
m/
Minggu)
1. Erna Hasani DIII/Farmasi Kosmetikologi 12 jam Ketua
K.P/A181026
2. Desak Ketut Ayu S./ DIII/Farmasi Kosmetikologi 10 jam Anggota
A181031
3. Teguh Ajiansyah DIII/Farmasi Kosmetikologi 10 jam Anggota
N./A171009

Pembagian Tugas

No Nama Deskripsi Tugas Uraian Tugas


1. Erna Hasani  Survey Kebutuhan Ketua Pelaksana
Kusuma Pratiwi penelitian
 Membuat proposal
pengajuan dengan
rincian biaya yang
akan dikeluarkan
 Membuat desain
penelitian dan
prosedur penelitian
2. Desak Ketut Ayu  Survey tempat Anggota Pelaksana 1
Suandewi sekaligus menyiapkan
tempat yang akan
digunakan untuk
penelitian
 Membuat desain
penelitian dan
prosedur penelitian
3. Teguh Ajiansyah  Menyediakan alat Anggota Pelaksana 2
18

Nugraha serta bahan baku


 Melakukan Pengujian

POLITEKNIK “MEDICA FARMA HUSADA” MATARAM


Jl. Medica Farma No. 1 Lingkungan Batu Ringgit SelatanSekarbela, Mataram

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Putu Ayu Wnda Christina Febriani


NIM : A181026
Program Studi : DIII Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas : Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-PE saya dengan judul Pemanfaatan
Minyak Atsiri Daun Seledri (OPIUM GRAVEOLENS) Dalam Pembuatan Sabun
Cair Antiseptik yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 adalah asli dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya besedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang seudah diterima ke kas negera.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Mataram, 30 Desember 2019


Dosen Pendamping Yang Menyatakan

(…………………………………) Mengetahui,
(Putu Ayu Wnda ChristinaJanuari
Febriani)
Mataram, 2019
NIDN/NIDK Wakil Direktur III NIM : B181002
Bidang Kemahasiswaan

(…………………………………)
NIDN/NIDK
19

Mengetahui/Menyetujui,
Wakil Direktur III
Bidang Kemahasiswaan, Yang Menyatakan,

( Idham Halid M.Si) (Putu Ayu Wnda Christina F)


NIP/NIDK. 36.085.2015.032 NIM A181026

Anda mungkin juga menyukai