Anda di halaman 1dari 24

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA


PENGGUNAAN NANO PARTIKEL EKSTRAK DAUN PETAI
CINA (Leucaena leucocephala) UNTUK MENYEMBUHKAN
BEKAS LUKA DALAM BENTUK SEDIAAN BEDAK TABUR

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:
Novia Ananda Putri 17613030 2017
Vina Wulan Yuniar 17613051 2017
Ratu Aini Lubis 18613105 2018

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


YOGYAKARTA
2018

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
1. Judul Kegiatan : Penggunaan Nano Partikel Ekstrak Daun
Petai Cina (Leucaena Leucocephala)
Untuk Menyembuhkan Bekas Luka
Dalam Bentuk Sediaan Bedak Tabur
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Novia Ananda Putri
b. NIM : 17613030
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas : Universitas Islam Indonesia
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Komplek Timah/ 081277458007
f. Email : 17613030@students.uii.ac.id
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang
/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar :
b. NIDN :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp.12.245.000,-
b. Sumber lain (Sebutkan...) : Rp.-
7. Jangka waktu Pelaksanaan : 5 Bulan
Yogyakarta, 17 November 2018

Menyetujui,
Ketua Program Studi Ketua Pelaksana Kegiatan

(Saepudin )
NIP.
(Novia Ananda Putri)
NIM. 17613030
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Drs. Rohidin, S.H., M.Ag) ()


NIP. 924100103 NIDN.

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 2
1.4 Urgensi Penelitian......................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 3
1.6 Luaran Penelitian ......................................................................................... 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 3
2.1 Petai Cina ........................................................................................................... 3
2.1.1 Klasifikasi ................................................................................................... 3
2.1.2 Morfologi..................................................................................................... 4
2.2 Pulvis .................................................................................................................. 4
2.3 Nano Particle ..................................................................................................... 4
BAB 3. METODE PENELITIAN .............................................................................. 5
3.1 Rancangan Penelitian ....................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................................. 5
3.2.1 Alat Penelitian ............................................................................................ 5
3.2.2 Bahan Penelitian ........................................................................................ 5
3.3 Cara Kerja ......................................................................................................... 5
3.3.1 Pembuatan ekstrak daun petai cina ......................................................... 5
3.3.2 Nanopartikel daun petai cina .................................................................... 6
3.3.3 Uji ukuran partikel .................................................................................... 6
3.3.4 Pembuatan sediaan pulvis ........................................................................ 6
3.4 Skema Kerja ...................................................................................................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................... 8
4.1 Biaya Anggaran ................................................................................................. 8
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 8
Daftar pustaka ............................................................................................................. 9
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping ........................ 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................................... 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ......... 16

iii
Lampiran 4 surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana .................................. 18

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Letak Negara Indonesia dengan keadaan daerah yang beriklim tropis sangat
berpengaruh dengan proses pelapukan batuan secara sempurna yang
mengakibatkan tanah di Indonesia menjadi subur (Setiawan, 2016). Indonesia
diklasifikasikan sebagai negara agraris yang memiliki lebih dari 30.000 spesies
tanaman, dengan 1.000 spesies tanaman yang memiliki potensi untuk dipergunakan
sebagai bahan obat (Hanafi and Widiani, 2012). Potensi tanaman obat di
Indonesia ini belum mampu dikelola dan dikembangkan secara maksimal oleh
bangsa sendiri yang disebabkan oleh kurangnya upaya serius dan terpadu untuk
mengelola dan melestarikan tanaman obat tersebut, dimana dengan semakin
maraknya perampokan sumber daya alam (biopiracy) oleh bangsa asing sehingga
tanaman obat di Indonesia terancam (Abdullah and Mustikaningtyas, 2010).
Salah satu tanaman yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi obat
tradisional yaitu daun petai cina (Laucaena glauca) yang dapat menyembuhkan
luka bakar ataupun luka baru (Kurnianto et al., 2017)
Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, kesehatan adalah kondisi
sehat badan, jiwa, sosial yang akan menjadikan seseorang untuk hidup lebih
produktif dalam hal sosial dan ekonomi (“Undang Undang No. 23 Tahun 1992
Tentang : Kesehatan,” 1992). Namun banyak orang yang masih menganggap
kesehatan itu tidak penting. Salah satu bentuk kesehatan adalah kesehatan fisik
yaitu keadaan tubuh, organ-organ yang menyusun baik dalam maupun luar tubuh.
Bagian tubuh yang mudah merasakan adanya sentuhan atau rasangan dari luar
adalah kulit (Aprilina et al., 2012).
Tubuh memiliki pelindung dalam menahan perubahan lingkungan yaitu kulit.
Apabila faktor dari luar tidak mampu ditahan oleh pelindung tersebut maka
terjadilah luka (Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
Kuala et al., 2017). Luka adalah rusaknya bagian tubuh karena terdapat suatu
faktor yang megangguan keadaan dalam sel atau sistem perlindungan tubuh (Cina,
2014). Penyembuhan luka yang normal adalah suatu proses yang utuh dan terus-
2

menerus, tapi memiliki suatu pola yang dapat diprediksikan(Atik, 2009). Inflamasi
adalah suatu rangsangan protektif secara normal pada luka jaringan yang
disebabkan oleh luka fisik, zak kimia atau zat-zat mikrobiologi yang merusak, dan
proses inflamasi inilah yang diperlukan dalam proses mekanisme perlindungan
tubuh untuk mengurangi dan membasmi benda-benda berbahaya yang ada pada
tempat luka dan mempersiapkan keadaan untuk memperbaiki jaringan (Praja and
Oktarlina, 2017).
Daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid, lektin, dan
tanin. Berbagai kandungan yang terdapat pada daun petai cina diperkirakan sebagai
antiinflamasi dan antioksidan adalah flavonoid (Rohmah et al., 2016). Senyawa
flavonoid ini dapat digunakan untuk anti mikroba, obat infeksi pada luka, anti
jamur, anti virus, anti kanker, dan anti tumor (Gafur et al., 2013).
Penerapan nanoteknologi sudah mulai berkembang dalam sistem pengantar
obat, dimana teknologi nano bertujuan untuk mengantarkan bahan aktif pada obat
tepat pada sasaran dengan efek samping yang kecil (Rahmi, 2013). Nano partikel
adalah partikel antara 1-1000 nanometer (Darmawan, 2017).
Serbuk tabur (pulvis adspersorius) merupakan serbuk ringan dan bebas dari
butiran kasar untuk obat kulit yang dapat menyerap air dan keringat untuk obat luar
(Asfi, 2018). Bentuk serbuk memiliki luas permukaan yang lebih luas sehingga
lebih mudah terdispersi dibandingkan dengan bentuk sedian padat lainnya seperti
kapsul, tablet, dan pil (Ananda, 2016).

1.1 Perumusan Masalah


1.1.1 Bagaimana formulasi ekstraksi daun petai cina menjadi nano partikel dalam
bentuk pulvis .
1.1.2 Apakah formulasi nano partikel dalam sediaan pulvi pada daun petai cina
memenuhi standar parameter uji evaluasi sediaan.
1.1.3 Apakah nano partikel ekstrak pada daun petai cina dalam sediaan pulvis
memenuhi parameter uji farmakologi sebagai penyembuh luka .

1.2 Tujuan Penelitian


1.2.1 Melakukan formulasi ekstraksi daun petai cina nano partikel dalam bentuk
sediaan pulvis.
3

1.2.2 Menentukan formulasi sediaan pulvis pada ekstrak daun petai cina nano
partikel memenuhi standar parameter uji evaluasi sediaan.
1.2.3 Melakukan uji farmakologi terhadap sediaan pulvis ekstrak daun petai cina
nano partikel sebagai penyembuh luka.

1.3 Urgensi Penelitian


Ekstrak daun petai cina telah banyak diteliti dan terbukti memiliki efek
farmakologis yang beragam, salah satu adalah ekstrak daun petai cina yang
memiliki senyawa flavonoid sebagai antiinflamasi untuk penyembuh luka. Sediaan
pulvis dengan nano partikel dapat meningkatkan kelarutan ekstrak daun petai cina
sehingga meningkatkan bioavailbilitas, efek farmakologi dan pelindung luka dari
kontaminan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan baru ilmu pengetahuan
yang dapat diterapkan dan meningkatkan keahlian mahasiswa terkait aspek nano
partikel dengan ekstrak daun petai cina dalam bentuk sediaan pulvis. Dan bagi
masyrakat khususnya bagian industri nantnya dapat diproduksi serta dikembangkan
mengenai nano partikel dengan ekstrak daun petai cina dalam bentuk sediaan pulvis
sebagai anti inflamasi penyembuh luka.
1.5 Luaran Penelitian

1.5.1 penelitian diharapkan dapat memberikan informasi mengenai formulasi


sediaan nano partikel dengan ekstrak daun petai cina dalam bentuk sediaan
pulvis sebagai obat alternative baru.
1.5.2 Luaran yang diharapkan dari penilitian ini berupa submit artikel jurnal ilmiah
terakreditasi pada situs jurnal farmasi Indonesia sehingga dapat dipulikasi
secara online maupun melalui seminar.
1.5.3 Penelitian diharapkan agar produk yang dihasilkan dapat dipatenkan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Petai Cina

2.1.1 Klasifikasi
4

Petai cina (Laucaena glaucaI) masuk ke dalam divi Spermatophyta, sub divisi
Agiospermae, kelas Dicotiyledonae, Ordo Fabales, famili Mimosaceae, genus
Leucaena, dan spesies Leucaena glauca Benth (Wahyuni, 2017).

2.1.2 Morfologi
Nama umum petai cina (Indonesia), leucaena (Inggris), lamtoro (Jawa), dan
pelending (Sunda). Petai cina adalah tumbuhan semak atau pohon yang memilki
tinggi 18 m, daunnya yang mejemuk meyirip ganda dengan 4-9 pasang daun di tiap
ibu tangkai bervariasi hingga mencpai 35 cm dimana terdapat 11-12 pasang anak
daun ditiap tangkai, perbungaan majemuk yang berkumpul dalam kepala bunga
berbentuk bola dengan garis tengah 2-5 cm, berwarna putih, kelopak daun
berukuran 2,5 mm, sedangkan daun mahkota berukuran sekitar 5 mm, dan memiliki
buah yang kering polong panjang 14-26 cm dan lebar 1,5-2 cm ditiap buah
mengandung 18-22 biji, panjang biji 6-10 mm dan berwarna coklat (Arjuliska and
Zubaidah, 2015).
Salah satu senyawa daun petai cina adalah flavonoid sebagai antiinflamasi.
Flavonoid terdiri dari gugus aglikon yang nonpolar dan likosida bersifat polar.
Untuk melakukan ekstraksi pada daun lamtoro atau petai cina menggunaan etanol
70% sebagai penyarinya karena bersifat semi polar yang bisa melarutkan dari
senyawa flavonoid yang ada di dalam daun lamtoro atau petai cina(Noer et al.,
2018).

2.2 Pulvis
Serbuk tabur (pulvis adspersorius) merupakan serbuk ringan dan bebas dari
butiran kasar untuk obat kulit yang dapat menyerap air dan keringat untuk obat luar
(Asfi, 2018). Ukuran partikel pada serbuk obat yang sangat kasar diperkirakan
ukurannya sekitar ± 10.000 mikron atau 10 milimikron dan bahkan partikel yang
sangat halus mencapai ukuran koloidal 1 mikron (Ananda, 2016)

2.3 Nano Particle


Dibidang farmasi nanopartikel memiliki dua pengertian yaitu senyawa obat
yang suatu cara tertentu yang dibuat berukuran nanometer yng biasa disebut dengan
nanokristal dan senyawa obat dibungkus dalam suatu sistem pembawa tertentu
berukuran nanometer yang biasanya disebut dengan nanocarrier (Darmawan,
2017). Nano partikel bertujuan untuk membenahi kelarutan zat aktif yang sukar
larut, memperbaiki biovailabilitas yang tidak baik, dan memodifikasi sistem
pengahantar obat agar obat dapat langsung menuju daerah yang spesifik
5

(Abdassah, 2017). Kelebihan nanopartikel adalah kemampuan untuk masuk


kedalam ruang-ruang antar sel yang dapat ditembus oleh ukuran partikel koloidal,
kemampuan untuk masuk kedalam dinding sel yang lebih tinggi, baik melalui difusi
ataupun opsonifikasi, dan fleksibilitasny disatukan dengan macam-macam
teknologi lain yang dapat membuka potensi lebih luas untuk dikembangkan pada
berbagai target(Martien et al., 2012)

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian


Penelitian ini merupakan eksperimental yang memanfaatkan ekstrak daun petai
cina (Leucaena leucocephala) sebagai penyembuh luka atau antiinflamasi dalam
sediaan nanopatch yang akan dilakukan Laboratorium Teknologi Farmasi,
Laboratorium Biologi Farmasi, Laboratorium Farmakologi Dan Laboratorium
Kimia Farmasi Universitas Islam Indonesia.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi seperangkat alat-alat
gelas seperti (gelas beker, gelas ukur, labu ukur, pipet ukur (pirex)), batang
pengaduk, kaca arloji, sendok tanduk, spatula, pipet tetes, pipet volume, dan
syiringe.

3.2.2 Bahan Penelitian


Bahan yang digunakan pada penelitian kali ini ekstrak daun petai cina sebagai
zat aktif, , cairan etanol, kristal menthol, serbuk talkum, ZnO, corigen oleum rosae,
dan anion tripolifosfat (TPP).

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Pembuatan ekstrak daun petai cina
Proses pembuatan ektrak daun petai cina dengan metode maserasi.
Pertama daun petai cina dicuci dan dibersihkan. Kemudian dikeringkan
dibawah sinar matahari hingga kering. Remas daun petai cina yang sudah
kering. Blender remasan daun petai cina supaya menjadi serbuk. Kemudian
serbuk dimaserasi dengan menggunakan methanol selama 24 jam kemudian
diambil filtratnya dengan cara disaring menggunakan kain saring. Sisa ampas
dimaserasi kembali selama 24 jam. Hasil saringan diuapkan dalam rotary
evaporator pada suhu 50o C.
6

3.3.2 Nanopartikel daun petai cina


Ekstrak daun petai cina dilarutkan pada larutan dengan pH asam untuk
mengubah gugus amina (-NH2) menjadi terionisasi positif (-NH3+). Gugus
yang terionisasi positf ini selanjutnya mampu membentuk interaksi ionic
dengan obat yang bermuatan negatif. Secara keseluruhan, sistem yang
terbentuk cenderung menyisakan gugus ammonium bebas yang akan saling
tolak menolak sehingga melemahkan komples nano partikel yang telah
terbentuk. Oleh karena itu, perlu ditambahkan adanya suatu pengikat silang
(crosslinker) yang mampu menstabilkan muatan positif yang tersisa. Pengikat
silang ini harus harus berupa poli-anion dan salah satu yang banyak
digunakan adalah anion tripolifosfat (TPP).

3.3.3 Uji ukuran partikel


Uji ukuran partikel dilakukan dengan menggunakan alat PSA (Particle
Size Analyzer). PSA dapat menganalisis partikel suatu sampel dengan ukuran
0,2 nm-2000 nm. Menganalisis ukuran partikel dari panjang gelombang dan
jari jari yang dihasilkan dari hasil PSA (Particle Size Analyzer).

3.3.4 Pembuatan sediaan pulvis


Serbuk diracik dengan cara mecampurkan satu persatu, sedikit demi
sedikit dari mulai bahan jumlahnya sedikit lalu diayak, biayanya dengan
ayakan nomor 60 dan dicampur lagi. Untuk mencegah obat tertinggal dalam
pori-pori. Caranya pilihlah mortar yang halus, masukkan bahan tambahan,
digerus dan ditambahkan zat aktif, gerus hingga homogen. Menthol
dilarutkan dengan sedikit etanol, kemudian dikeringkan dengan talkum lalu
ditambahkan ZnO yang telah diayak, digerus hingga homogen. Dibuat bedak
tabur ekstrak Daun Petai cina dengan masing - masing konsentrasi 2,0%, 4,0
% dan 6,0 %. Dengan cara ditimbang 2 gram ekstrak Daun Salam
dimasukkan ke dalam lumpang panas dan dengan sedikit larutan etanol lalu
dikeringkan dengan menambahkan sebagian talk. Kemudian menthol
dilarutkan dengan sedikit etanol, dikeringkan dengan sebagian talk lalu
ditambahkan ZnO yang telah diayak digerus hingga homogen. Campuran
ekstrak Daun Salam dimasukkan ke dalam campuran menthol dan ZnO,
digerus hingga tercampur rata atau homogen, lalu ditambahkan sisa talk.
Setelah itu, tambahkan 1 tetes Oleom Rosae digerus hingga homogen. Bedak
yang sudah homogen, diayak dengan menggunakan ayakan no.100 hingga
semua sediaan melewati ayakan tersebut. Cara yang sama dilakukan untuk
pembuatan konsentrasi 4,0% dan 6,0 %.
7

3.4 Skema Kerja


8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Biaya Anggaran

No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang Rp. 1.995.000
2 Bahan Habis Pakai Rp. 6.525.000
3 Perjalanan Rp. 1.650.000
4 Lain-lain (Asministrasi, Laporan, Publikasi, Rp. 2.075.000
Seminar
Total Rp. 12.245.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5

1 Studi Pustaka

2 Penyiapan Alat dan Bahan

3 Penelitian

4 Analisis Hasil dan Evaluasi

5 Laporan Akhir

6 Publikasi
9

Daftar pustaka
Abdassah, M., 2017. NANOPARTIKEL DENGAN GELASI IONIK 15, 8.
Ananda, P.S., 2016. Serbuk Effervescent Jahe.
Aprilina, M.S., Nastiti, D.P., Putriandani, A.D., Hestiningsih, R., 2012. Metode
Plester Herbal Berbahan Bunga Teratai (Nelumbium Nelumbo Druce) Bagi
Penderita Impetigo 2, 5.
Arjuliska, E., Zubaidah, S., 2015. INVENTARISASI TUMBUHAN
BERKHASIAT UNTUK PENGOBATAN INFEKSI CACING PADA TERNAK
DI SUB DAS KRUENG SIMPO PROVINSI ACEH 8.
Asfi, D., 2018. FORMULASI BEDAK TABUR ANTISEPTIK EKSTRAK
DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp.) TERHADAP
Staphylococcus aureus 3.
Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Yunanda,
V., Rinanda, T., 2017. Aktivitas Penyembuhan Luka Sediaan Topikal Ekstrak
Bawang Merah (Allium cepa) terhadap Luka Sayat Kulit Mencit (Mus
Musculus) (THE ACTIVITY OF TOPICAL EXTRACT OF ONIONS
(ALLIUM CEPA) ON WOUND HEALING PROCESS IN MICE (MUS
MUSCULUS)). Jurnal Veteriner 17, 606–614.
https://doi.org/10.19087/jveteriner.2016.17.4.606
Cina, P., 2014. PERBEDAAN EFEK PERAWATAN LUKA MENGGUNAKAN
GERUSAN DAUN 1, 8.
Darmawan, D.P., 2017. PENGEMBANGAN AWAL SISTEM PEMBAWA
OBAT POLIMERIK BERBASIS NANOPARTIKEL.
Gafur, M.A., Isa, I., Bialangi, N., 2013. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI
SENYAWA FLAVONOID DARI DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini) 11.
Hanafi, R.W., Widiani, N., 2012. UJI POTENSI EKSTRAK DAUN PETAI
CINA (LEUCAENA LEUCOCEPHALA) SEBAGAI ANTI BAKTERI
STAPHYLOCOCCUS EPIDERMIDIS DAN EFEK PENYEMBUHAN LUKA
EKSISI PADA MENCIT BALB/C 9.
Kurnianto, S., Kusnanto, Padoli, 2017. Penyembuhan Luka Bakar Pada Tikus
Putih Dengan Menggunakan Ekstrak Daun Pegagan (Centella Asiatica) 25%
Dan Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena Leucocephala) 30% 6.
Martien, R., Irianto, I.D.K., Farida, V., Sari, P., 2012. PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI NANOPARTIKEL SEBAGAI SISTEM PENGHANTARAN
OBAT 13.
Noer, S., Pratiwi, R.D., Gresinta, E., 2018. Penetapan Kadar Senyawa Fitokimia
(Tanin, Saponin dan Flavonoid) sebagai Kuersetin Pada Ekstrak Daun Inggu
(Ruta angustifolia L.). Jurnal Eksakta 18, 19–29.
https://doi.org/10.20885/eksakta.vol18.iss1.art3
Praja, M.H., Oktarlina, R.Z., 2017. Uji Efektivitas Daun Petai Cina (Laucaena
glauca) Sebagai Antiinflamasi Dalam Pengobatan Luka Bengkak 4.
Rahmi, D., 2013. PENGARUH NANO PARTIKEL TERHADAP AKTIFITAS
ANTIAGEING PADA KRIM 14, 4.
Rohmah, S.N., Fuadah, D.Z., Girianto, P.W.R., 2016. EFEKTIVITAS DAUN
PETAI CINA (Leucaena leucocephala)DAN DAUN JARAK PAGAR (Jatropha
10

curcas) TERHADAPPROSES PENYEMBUHAN LUKA BAKAR GRADE


IIPADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) 4, 14.
Setiawan, H.P., 2016. ALIH FUNGSI (KONVERSI) LAHAN PERTANIAN KE
NON PERTANIAN KASUS DI KELURAHAN SIMPANG PASIR
KECAMATAN PALARAN KOTA SAMARINDA 4, 14.
Undang Undang No. 23 Tahun 1992 Tentang : Kesehatan, 1992.
11

LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
1.1 Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Novia Ananda Putri
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 17613030
Tempat tanggal Dabo Singkep, 30 November 1999
5
lahir
6 E-mail 17613030@students.uii.ac.id
7 Nomor telpon/HP 081277458007
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Waktu dan
Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
2016,tempat
11 rohani islam Sekretaris
SMAN 4 karimun
Himpunan
Anggota divisi 2018, tempat
2 mahasiswa
kewirausahaan farmasi uii
farmasi
Pusat studio bat Anggota divisi kandungan 2018 tempat
3
herbal dan khasiat farmasi uii
Physic & Mocca 2018 tempat
4 Anggota
2018 FMIPA UII
2018 tempat
5 RBF 2018 Anggota
FMIPA UII
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
12

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.


Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Yogyakarta, 10 november 2018
Ketua peneliti

(Novia Ananda Putri )

1.2 Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Vina Wulan Yuniar
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 17613051
5 Tempat tanggal lahir Palangkaraya,12 Juni 2000
6 E-mail 17613051@students.uii.ac.id
7 Nomor telpon/HP 081244276337
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Waktu dan
Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
Maret 2018
11 Phisic & Mocca 2018 Anggota tempat FMIPA
UII
Mei 2018 tempat
2 RBF 2018 Sekretaris
FMIPA UII
Pusat Studi Obat Anggota Divisi 2018 tempat
3
Herbal Pengembangan Produk Farmasi uii
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
13

dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.


Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P

Yogyakarta, 10 november 2018


Anggota penelitian

( Vina Wulan Yuniar)

1.3 Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ratu Aini Lubis
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Farmasi
4 NIM 18613105
5 Tempat tanggal lahir Medan, 22 November 2000
6 E-mail 18613105@students.uii.ac.id
7 Nomor telpon/HP 081277458007
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Waktu dan
Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
11

2
3
C. Penghargaan Yang Pernah Diterima
Pihak Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
14

1 DINAS PENDIDIKAN
FLS2N 2016
ACEH BARAT
2 DINAS PENDIDKAN
O2SN 2016
ACEH BARAT

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P

Yogyakarta, 10 november 2018


pengusul

( Ratu Aini Lubis )

1.4 Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap
2 Jenis Kelamin
3 Program Studi Farmasi
4 NIDN
5 Tempat tanggal lahir
6 E-mail
7 Nomor telpon/HP
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama
Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu - -
Tahun masuk-
2005-2011 2011-2014 2014-2017
lulus
15

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


Nama
Waktu dan
No Pertemuan Judul Artikel Ilmiah
Tempat
Ilmiah/ seminar
1 - - -
D. Penghargaan dalam 5 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya

Institusi pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-P

Yogyakarta, 10 november 2018


pendamping

()

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Jenis Perlengkapan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Particle Size 10 Sampel Rp. 159.500 Rp. 1.595.000
Analyzer
- Neraca Analitik 1 Paket Rp. 50.000 Rp. 50.000
- Waterbath 1 Paket Rp. 50.000 Rp. 50.000
- Magnetic 1 Paket Rp. 100.000 Rp. 100.000
Stirrer
- Vortex Mixer 1 Paket Rp. 100.000 Rp. 100.000
- Ayakan No. 1 Paket Rp. 50.000 Rp. 50.000
100
- Alat Gelas 1 Paket Rp. 50.000 Rp. 50.000
SUB TOTAL(Rp) Rp. 1.995.000
2. Bahan Habis Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
- Daun Petai Cina 10 Kg Rp. 150.000 Rp. 1.500.000
- Etanol 25 L Rp. 50.000 Rp. 1.250.000
- Aquabidest 30 L Rp. 10.000 Rp, 300.000
16

- Kertas Saring 10 Lembar Rp. 25.000 Rp. 250.000


- Anion 100 Gram Rp. 500.000 Rp. 500.000
Tripolipospat
- Mentol 25 Gram Rp. 20.000 Rp. 500.000
- Talcum 100 Gram Rp. 15.000 Rp. 1.500.000
- Oleum Rosae 1L Rp. 100.000 Rp. 100.000
- ZnO 25 gram Rp. 25.000 Rp. 625.000
SUB TOTAL Rp. 6.525.000
3. Perjalanan Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Pendaftaran 3 Orang Rp. 500.000 Rp. 1.500.000
Presentasi
- Perjalanan 3 Orang Rp. 50.000 Rp. 150.000
Mencari
Sampel
SUB TOTAL Rp. 1.650.000
4. Lain-lain Volume Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)
- Sewa 1 Bulan Rp. 250.000 Rp. 250.000
Laboratorium
Teknologi
Farmasi
- Sewa 1 Bulan Rp. 250.000 Rp. 250.000
Laboratorium
Biologi Farmasi
- Sewa 1 Bulan Rp. 250.000 Rp.250.000
Laboratorium
Kimia Farmasi
- Sewa 1 Bulan Rp. 250.000 Rp. 250.000
Laboratorium
Farmakologi
- Publikasi Jurnal 1 Kali Rp. 725.000 Rp.725.000
- HVS 1 Rim Rp.50.000 Rp. 50.000
- APD 1 Box Rp. 200.000 Rp. 200.000
- Alat Tulis 1 Paket Rp. 100.000 Rp. 100.000
SUB TOTAL Rp. 2.075.000
TOTAL Rp. 12. 245.000
( Terbilang Dua Belas Juta Dua Ratus Empat Puluh Lima Ribu )

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(Jam/Minggu)
17

1. Novia Ananda Farmasi MIPA 24 Jam / Mengkoordinir


Putri/17613030 Minggu dan mencari
referensi,
pemilihan
metode, alat
dan bahan
yang
digunakan,
serta ikut
melaksanakan
formulasi dan
penelitian
2. Vina Wulan Farmasi MIPA 24 Jam / Mencari
Yuniar/ Minggu referensi dan
17613051 mengatur
jadwal
pertemuan
dalam
melakukan
penelitian serta
ikut dalam
segala
formulasi dan
penelitian
3. Ratu Aini Farmasi MIPA 24 Jam / Mencari
Lubis/18613105 Minggu referensi,
pengecekkan
kelengkapan
alat dan bahan
yang akan
digunakan saat
formulasi dan
penelitian serta
ikut dalam
melaksanakan
formulasi dan
penelitian
18

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Novia ananda putrid
Nim : 17613030
Program studi : Farmasi
Fakultas : matematika dan ilmu pengetahuan alam

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-P saya dengan judul : Penggunaan Nano Partikel
Ekstrak Daun Petai Cina (Leucaena Leucocephala) Untuk Menyembuhkan Bekas Luka Dalam
Bentuk Sediaan Bedak Tabur yang diusulakn untuk tahun anggaran 2019 adalah hasil karya
kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bila mana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh iaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara. Demikian pernyataan ini dibuat
dengan sesungguhnya dan dengan sebenar- benarnya.

Yogyakata, 10 November 2018


Mengetahui, Yang Menyatakan,
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
Universitas Islam Indonesia

(Novia Ananda putri)


NIM. 17613030
19
20

Anda mungkin juga menyukai