Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PERBANDINGAN UJI SENSITIVITAS EKSTRAK ETANOL KELAKAI


DAN EKSTRAK BAWANG PUTIH TERHADAP BAKTERI
STAPHYLOCOCCUS AUREUS

BIDANG KEGIATAN :

PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh:

Nindya Ilonna Wanda Risqa (17.72.018075/2017)

Awalia Listrirakhmi (17.72.018071/2017)

Siti Khadijah Ilmiyanti (17.72.018067/2017)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALANGKA RAYA

2018
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Perbandingan Uji Sensitivitas


Ekstrak Etanol Kelakai Dan
Ekstrak Bawang Putih Terhadap Bakteri
Staphylococcus Aureus
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nindya Ilonna Wanda Risqa
b. NIM : 17.72.018075
c. Jurusan : D3 Analis Kesehatan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah
Palangkaraya
e. Alamat Rumah dan No.Telp/Hp : Jl.Danau Rangas 1 No.2
089637144847
f. Email : Nindyaiwr@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Fera Sartika, SKM., M.Si
b. NIDN/NIDK :
c. Alamat Rumah dan No.Tel/Hp :
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristek dikti :
b. Sumber Lain (sebutkan..) :
7. Jangka Waktu Pelaksanaan :
Palangka Raya, 31 Desember 2018

Menyetujui,
Ketua Program Studi .................. Ketua Pelaksana

(Dwi Purbayanti, ST., M.Si) (Nindya Ilonna Wanda Risqa)


NIK. ..................................... NIM. 17.72.018075

Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Hj. Laksminarti, S.H.,M.H) (Fera Sartika, SKM., M.Si)


NIP.96.0101.051 NIDN. ..................................
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iii

RINGKASAN .........................................................................................................................iv

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2

1.4 Urgensi ............................................................................................................................... 2

1.5 Luaran ................................................................................................................................ 2

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 3

2.1 Sate ..................................................................................................................................... 3

2.2 Parameter Hematologi ........................................................................................................ 3

2.3 Karboksi Hemoglobin ........................................................................................................ 5

2.4 Paparan Asap dan Polusi Udara ......................................................................................... 6

BAB 3 METODE PENELITIAN............................................................................................. 7

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................................ 7

3.2 Metode ............................................................................................................................... 7

3.3 Alat dan Bahan ................................................................................................................... 7

3.4 Prosedur Kerja .................................................................................................................... 7

3.5 Prosedur Penelitian............................................................................................................. 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ........................................................................ 9

4.1 Anggaran Biaya .................................................................................................................. 9

4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................................. 9


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 10

LAMPIRAN ........................................................................................................................... 11

Lampiran 1 Biodata ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pembimbing ................................. 11

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................................................ 17

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ................................... 20

Lampiran 4 Surat Peryataan Ketua Peneliti ........................................................................... 21


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kekayaan alam hutan tropis Indonesia menyimpan berbagai tumbuhan yang


berkhasiat sebagai obat dan dihuni oleh berbagai suku dengan pengetahuan
pengobatan tradisional yang berbeda. Indonesia memiliki lebih dari 1.000
jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat dan sekitar 300 jenis yang
sudah dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional (Hariana, 2004). Tumbuhan
alam berkhasiat obat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan
sejak ratusan tahun yang lalu. Pada masa lalu, ahli ilmu pengobatan yang
dikenal dengan istilah tabib membuat ramuan obat yang bahan bakunya
berasal dari hutan. Diperkirakan hutan Indonesia menyimpan potensi
tumbuhan obat sebanyak 30.000 jenis, di antaranya 940 jenis telah dinyatakan
berkhasiat obat, dimana sekitar 78 % masih diperoleh melalui pengambilan
langsung dari hutan (Nugroho, 2010).

Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. f.) Bedd.) merupakan tumbuhan yang


lazim dikonsumsi oleh masyarakat sehari-sehari sebagai sayuran.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Handayani et al. (2016) tentang
Potensi Tumbuhan Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. f.) Bedd.) sebagai
Afrodisiaka, kandungan kimia/zat aktif pada simplisia dan ekstrak etanol akar
Kelakai (Stenochlaena palustris (Burm. f.) Bedd.) adalah alkaloid, saponin
dan tanin. Alkaloid, saponin dan tanin merupakan senyawa metabolit
sekunder yang dapat ditemukan di dalam tanaman dan diketahui dapat
memiliki aktivitas antibakteri.

Bawang putih (Allium sativum) telah diketahui sejak lama dapat digunakan
sebagai bumbu masakan dan pengobatan (Ross et al., 2001). Zat bioaktif yang
berperan sebagai antibakteri dalam bawang putih adalah allicin yang mudah
menguap (volatil) dengan kandungan sulfur (Harris et al., 2001; Johnston,
2002). Komponen bioaktif lainnya adalah dialildisulfida, dan dialiltrisulfida
yang juga memiliki aktivitas antibakteri (Avato et al., 2000; Tsao dan Yin
2001a; Tsao dan Yin 2001b). Aktivitas antibakteri bawang putih dapat
mengendalikan bakteri-bakteri patogen, baik Gram negatif maupun positif
(Sadeghian dan Ghazvini 2002; Iwalokun et al., 2004; Shokrzadeh dan Ebadi
2006; Eja et al., 2007; Jazani et al., 2007; Durairaj et al., 2009). Bawang putih
dapat digunakan dalam tiga bentuk, yaitu tepung bawang putih (TBP),
minyak bawang putih (MBP) dan ekstrak bawang putih (EBP) (Milner, 2001)

Sebelumnya ada penelitian mengenai masing-masing ekstrak namun pada hal


ini kami ingin mengembangkan penelitian tersebut dengan membandingkan
keduanya dalam uji sensitivitas pada bakteri Staphlococcus aureus yang
merupakan mikroflora normal manusia. Bakteri ini biasanya terdapat pada
saluran pernapasan atas dan kulit. Keberadaan S.aureus pada saluran
pernapasan atas dan kulit pada individu jarang menyebabkan penyakit,
individu sehat biasanya hanya berperan sebagai karier. Infeksi serius akan
terjadi ketika resistensi inang melemah karena adanya perubahan hormon;
adanya penyakit, luka, atau perlakuan menggunakan steroid atau obat lain
yang memengaruhi imunitas sehingga terjadi pelemahan inang. karena
sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian tentang judul tersebut pada
bakteri Staphylococcus aureus.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

Apakah dalam perbandingan uji sensitivitas ekstrak etanol akar kelakai dan
ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphlococcus aureus, sehingga kita
dapat mengetahui bakteri tersebut lebih sensitif pada ekstrak etanol akar
kelakai atau ekstrak bawang putih.

1.3 Tujuan Khusus

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimikroba lebih sensitif


pada ekstrak etanol akar kelakai atau ekstrak bawang putih terhadap bakteri
Staphlococcus aureus.

1.4 Urgensi

Untuk mengetahui mengetahui aktivitas antimikroba lebih sensitif pada


ekstrak etanol akar kelakai atau ekstrak bawang putih terhadap bakteri
Staphlococcus aureus.

1.5 Luaran

Melihat perbandingan aktivitas antimikroba lebih sensitif pada ekstrak etanol


akar kelakai atau ekstrak bawang putih terhadap bakteri Staphylococcus
aureus. Sehingga dapat memberikan referensi pengobatan yang lebih akurat.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:


1. Untuk membuktikan bakteri Staphylococcus aureus lebih sensitif
pada ekstrak etanol akar kelakai atau ekstrak bawang putih.
2. Dapat melengkapi informasi ilmiah yang masih terbatas, karena
banyak studi yang telah dilakukan namun tidak ada yang
membandingkan besar sensitivitas mana antara ekstrak akar kelakai
dan ekstrak bawang putih ini.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) dikenal
memiliki banyak khasiat dan digunakan sebagai tanaman obat di Kalimantan
Tengah. Kelakai mengandung senyawa tanin, flavonoid, steroid, alkaloid, lemak,
protein, kalsium, mineral Fe, vitamin C, dan vitamin A. Tujuan dari penelitian
untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kelakai terhadap
S.thypi dan S. aureus dengan metode difusi agar CLSI M02-A11. Ekstraksi
dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian
aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion atau difusi cakram.
Konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam pengujian terhadap kedua bakteri
adalah 125000µg/ml, 250000µg/ml, 375000µg/ml, 500000µg/ml dan
1000000µg/ml. Semakin meningkat konsentrasi ekstrak etanol daun kelakai
menunjukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri.
Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak etanol daun kelakai (Stenochlaena
palustris (Burm.F) Bedd) terhadap pertumbuhan S. aureus adalah 10,6% (b/v) dan
terhadap S. thypi adalah 9% (b/v). Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) ekstrak
etanol daun kelakai (Stenochlaena palustris (Burm.F) Bedd) terhadap
pertumbuhan S. aureus adalah 11% (b/v) dan terhadap S. thypi adalah 10,8%
(b/v). Nilai kesetaraan aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa 1 mg tetrasiklin
terhadap bakteri S. aureus setara dengan 28,21 mg ekstrak etanol daun kelakai dan
terhadap S. thypi setara dengan 23,65 mg ekstrak etanol daun
kelakai.

Bawang putih (Allium sativum) telah diketahui sejak lama dapat


digunakan sebagai bumbu masakan dan pengobatan (Ross et al., 2001). Zat
bioaktif yang berperan sebagai antibakteri dalam bawang putih adalah allicin yang
mudah menguap (volatil) dengan kandungan sulfur (Harris et al., 2001; Johnston,
2002). Komponen bioaktif lainnya adalah dialildisulfida, dan dialiltrisulfida yang
juga memiliki aktivitas antibakteri (Avato et al., 2000; Tsao dan Yin 2001a; Tsao
dan Yin 2001b). Aktivitas antibakteri bawang putih dapat mengendalikan bakteri-
bakteri patogen, baik Gram negatif maupun positif (Sadeghian dan Ghazvini
2002; Iwalokun et al., 2004; Shokrzadeh dan Ebadi 2006; Eja et al., 2007; Jazani
et al., 2007; Durairaj et al., 2009). Bawang putih dapat digunakan dalam tiga
bentuk, yaitu tepung bawang putih (TBP), minyak bawang putih (MBP) dan
ekstrak bawang putih (EBP) (Milner, 2001). Berbagai penyakit dan infeksi terjadi
lebih mudah melalui masuknya makanan yang terkontaminasi ke dalam tubuh.
Keracunan makanan bukan disebabkan oleh menelan mikroorganisme hidup
melainkan akibat toksin yang disekresikan oleh mikroorganisme ke dalam
makanan. Mikroorganisme penyebab keracunan makanan (foodborne bacteria)
yang banyak dikenal adalah Salmonella, Campylobacter dan Escherichia coli
(Kusumaningsih, 2010), tetapi tidak menutup kemungkinan bakteri lainnya
mengkontaminasi bahan makanan. Staphylococcus aureus (S. aureus) juga
berperan dalam keamanan pangan karena dapat menyebabkan kejadian mastitis
pada sapi perah dan berpotensi mengkontaminasi produk susu sapi (Safithri et al.,
2011). S. aureus merupakan bakteri fakultatif anaerob Gram positif, berbentuk
bulat, menghasilkan enterotoksin, ditemukan di udara, debu, limbah, air, susu,
makanan atau peralatan makan dan pada permukaan lingkungan (Wertheim et al.,
2008). Pada manusia atau hewan biasanya ditemukan di kulit dan hidung.
Manusia dan hewan merupakan reservoir utama dengan tingkat 20-30% dari
keseluruhan populasi adalah sebagai pembawa staphylococcus
BAB 3. METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini dilakukan uji sensitivitas dari bakteri Staphylococcus
aureus lebih sensitif pada ekstrak etanol akar kelakai atau ekstrak bawang putih
menggunakan metode difusi kertas cakram. Parameter yang diukur adalah
diameter daerah hambat (DDH) dalam satuan millimeter (mm).

Uji Antibakteri
Penentuan aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram.
Isolat murni di inokulasi pada media penyubur yaitu BHI (Brain Heart
Infusion)kemudian di inkubasi pada inkubator pada suhu 37˚C selama 24 jam.
Isolat murni yang didapatkan di inokulasi ke media selektif untuk mendapatkan
koloni bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri yang tumbuh dari kultur diambil
sebanyak satu ose dan dilarutkan ke dalam larutan fisiologis NaCl 0,85%
sebanyak 10 ml, hingga memiliki kekeruhan sesuai/ mendekati kekeruhan larutan
McFarland no 0,5 yang setara dengan 4 x 109 koloni bakteri per ml. Suspensi
bakteri digunakan sebagai inokulum. Penentuan Diameter Daerah Hambat
suspensi bakteri distreak menggunakan kapas steril pada cawan petri yang telah
berisi agar Mueller – Hinton padat, suspensi bakteri diratakan dan dibiarkan
selama 10 menit. Di atas media diletakkan kertas cakram yang telah dijenuhkan
dengan ekstrak etanol kelakai dan ekstrak bawang putih. Pengerjaan masing-
masing uji sensitivitas bakteri dilakukan secara aseptis di dalam kabin Laminar air
flow, kemudian diinkubasi pada suhu 37˚C selama 24 jam. Dilakukan pembacaan
diameter daerah hambat (DDH) total bila zona hambat yang terbentuk di sekitar
cakram. Zona hambat parsial yaitu bila masih terlihat pertumbuhan beberapa
koloni bakteri di dalam zona hambat yang terbentuk. Zona hambat nol apabila
tidak terbentuk zona hambat di sekitar cakram. Diameter zona hambat dihitung
menggunakan jangka sorong pada satuan mm.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya


1. ............................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.......

Tabel 1. Ringkasan ...........................................


2. No 3. Jenis Pengeluaran 4. Biaya (Rp)
5. 1 6. Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebutuhan 7. ....................
8. 2 9. Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan 10. ....................
11. 3 12. Perjalanan, jelaskan kemana dan untuk tujuan apa13. ....................
14. 4 15. Lain-lain: administrasi, publikasi, seminar, 16. ....................
laporan, lainnya sebutkan
17. Jumlah 18.
Anggaran dana harus 5.000.000 – 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan


...................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................

Tabel 2. ................................................
Bulan
No Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5
1 ...................................................
2 ...................................................
3 ...................................................
4 ...................................................
dst
DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka disusun dengan harvad style berdasarkan sistem nama dan
tahun, dengan urutan abjad namapengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber.
Hanya pustaka yang dikutip dalamproposal penelitian yang dicantumkan di dalam
daftar pustaka.
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
19. 1 20. Nama Lengkap (dengan gelar) Fera Sartika, SKM., M.Si
21. 2 22. Jenis Kelamin 23. Perempuan
24. 3 25. Program Studi 26.
27. 4 28. NIM/NIDN 29.
30. 5 31. Tempat dan Tanggal Lahir 32.
33. 6 34. Email 35.

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk-Lulus

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation)


37. Nama Pertemuan Ilmiah 39. Waktu dan
36. No 38. Judul Artikel Ilmiah
/ Seminar Tempat
40. 41. 42. 43.
44. 45. 46. 47.
48. 49. 50. 51.
52. 53. 54. 55.

D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
Persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Penelitian.

Palangka Raya, 3 Januari 2019

(Fera Sartika, SKM., M.Si)


Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
57. Justifikasi
56. Material 58. Kuantitas 59. Harga Satuan60. Jumlah (Rp)
Pemakaian
61. 62. 63. 64. 65.
66. 67. 68. 69. 70.
71. 72. 73. 74. 75.
76. Sub Total (Rp) 77.
78.
2. Bahan Habis Pakai
80. Justifikasi
79. Material 81. Kuantitas 82. Harga Satuan83. Jumlah (Rp)
Pemakaian
84. 85. 86. 87. 88.
89. 90. 91. 92. 93.
94. 95. 96. 97. 98.
99. Sub Total (Rp) 100.
101.
3. Perjalanan
103. Justifi
104. Kuant105. Harga106. Jumla
102. Material kasi
itas Satuan h (Rp)
Perjalanan
107. 108. 109. 110. 111.
112. 113. 114. 115. 116.
117. 118. 119. 120. 121.
122. Sub Total (Rp) 123.
124.
4. Lain-Lain
126. Justifi127. Kuant128. Harga129. Jumla
125. Material
kasi itas Satuan h (Rp)
130. 131. 132. 133. 134.
135. 136. 137. 138. 139.
140. 141. 142. 143. 144.
145. Sub Total (Rp) 146.
147. Total (Keseluruhan) 148.
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Program Bidang Alokasi Waktu Uraian
No Nama / NIM
Studi Ilmu (jam/minggu) Tugas
Jl. RTA Milono km 1,5

Palangka Raya73111

P. +62 5363222184

F. +62 5363239844

um.palangkaraya@gmail.com

WWW.UMPALANGKARAYA.AC.ID

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertandatangan di bawahini:


Nama : Nindya Ilonna Wanda Risqa
NIM : 17.72.018075
Program Studi : D3 Analis Kesehatan
Fakultas : Ilmu Kesehatan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM – Penelitian saya dengan judul ”
Perbandingan Uji Sensitivitas Ekstrak Etanol Kelakai Dan Ekstrak Bawang Putih
Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber lain.

Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima kekas negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.

Palangka Raya, 3 Januari 2019

Mengetahui,
Wakil Rektor BidangKemahasiswaan Yang menyatakan,

Materai 6000
Tanda tangan

(Dr. Hj. Laksminarti, S.H., M.H) (Nindya Ilonna Wanda Risqa)


NIP. 96.0101.051 NIM. 17.72.018075

Anda mungkin juga menyukai