Disusun Oleh :
TAHUN AJARAN
2020
KATA PENGATAR
Peneliti menyadari bahwa dalam tulisan ini masih jauh dari kata sempurna.
Hal tersebut mungkin karena banyak faktor baik internal maupun eksternal dan
kendala yang paling utama adalah kurangnya peralatan untuk melakukan
pengujian. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga dengan adanya tulisan ini
dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan, Aamiin ya robbal’alamin.
Peneliti
LOMBA KARYA ILMIAH REMAJA KE-52 TAHUN 2020
ABSTRAK
Tujuan dari penelitiaan ini adalah mengetahui apakah Daun Sirsak dan Buah Bintaro dapat
digunakan sebagai bahan pengawet pada Kayu Bawang, mengetahui apakah zat yang terkandung
dalam Daun Sirsak dan Buah Bintaro ampuh dalam mengatasi Rayap, mengetahui cara
pembuatan pengawet dari Daun Sirsak dan Buah Bintaro. Manfaat dari penelitian ini sebagai
pembelajaran tentang kandungan senyawa apa saja yang ada di dalam Daun Sirsak dan Buah
Bintaro serta pengaruhnya terhadap pencegahan Rayap. Dugaan sementara peneliti adalah Daun
Sirsak dan Buah Bintaro yang diolah menjadi pengawet dapat menghindari kerusakan yang
disebabkan oleh Rayap. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dan deskriptif. Bahan-
bahan yang digunakan yaitu Buah Bintaro, Daun Sirsak, dan Aquades. Alat yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu blender, pisau, spatula, kain tipis, wajan, botol. Cara pembuatan
dimulai dari mencuci buah bintaro dan daun sirsak hingga bersih, lalu diblender dengan
campuran aquades, selanjutnya merebus dengan api yang sedang hingga sedikit mendidih.
Setelah itu, simpan ektrak sambil mengamati perubahan yang terjadi pada ekstrak. Pengujian
dimulai dengan perlakuan 80%, 100%, 180%. Lalu mendata hasil pengamatan. Terakhir,
mengolah dan mendeskripsikan data sesusai hasil pengamatan. Untuk mengetahui hasil uji
pengamatan, maka data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara Deskriptif.
Kata Kunci : Bintaro (Cerbera Manghas L), Sirsak (Annona Muricata L), Kayu Bawang
(Scorodocarpus Borneensis Becc), Aquades
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Sirsak
Sirsak (Annona muricata Linn) adalah tanaman yang berasal dari
daratan Amerika Selatan, di daerah Amazon, Brasil. Berbagai negara di
dunia, mengenal sirsak dengan nama Soursop, Guanabana, Carossel,
Thurian-thet, dan Graviola. Di Indonesia, nama sirsak berasal dari bahasa
Belanda yaitu zuursak. Buah sirsak tidak mengenal musim dan selalu
berbuah sepanjang tahun. Karena rasa buahnya yang lezat, sirsak banyak
dikonsumsi sebagai minuman jus maupun diolah menjadi makanan seperti
dodol sirsak atau bahan tambahan makanan lainnya, pohon sirsak juga telah
menyebar ke berbagai negara. Tanaman ini dibawa oleh orang Spanyol ke
Filiphina dan terbukti dapat tumbuh disebagian besar negara tropis,
diantaranya Benin, Cambodia, Cina, Cote d’lvoire, Eritrea, Ethiopia, Ghana,
Guinea, India, Laos, Liberia, Mauritania, Nigeria, Tanzania, Thailand,
Togo, Uganda, Vietnam, Reunion, Senegal, Sierra Leone, dan termasuk
negara Indonesia. Daun sirsak memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm,
bertekstur kasar, berbentuk bulat telur, ujungnya lancip pendek, daun bagian
atas mengkilap hijau dan pucat kusam di bagian bawah daun, berbentuk
lateral. Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun
pendek sekitar 3-10 mm (Rudi, 2001).
Klasifikasi Tanaman Sirsak :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Polycarpiceae
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona muricata Linn
2. Bintaro
Pohon Bintaro (Cerbera manghas L) termasuk tumbuhan
mangrove yang berasal dari daerah tropis Asia, Australia, Madagaskar, dan
Kepulauan sebelah barat Samudra Pasifik. Hamper seluruh bagian tanaman
bintaro mengandung racun yang disebut “cerberin” yaitu racun yang mampu
menghambat ion kalsium manusia, sehingga mengganggu detak jantung dan
dapat menyebabkan kematian. Walaupun begitu, pohon bintaro sebenarnya
dapat diolah dan dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, seperti
pembasmi tikus, rayap, bahan baku lilin, bioinsektisida, obat luka,
deodorant, dan minyak biji bintaro berpotensi sebagai biodiesel
(Aruradameru, 2011). Bintaro juga disebut sebagai Mangga Laut, Buta
Budak, Babuto, dan Kayu Gurita.
Klasifikasi Tanaman Bintaro :
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnolophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Asteridae
Ordo : Gentianales
Famili : Apocynaceae
Genus : Cerbera
Spesies : Cerbera Manghas L
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Ordo : Isoptera
Famili : Rhinoterminae
4. Kayu Bawang
Kayu bawang (Scorodocarpus borneensis Becc) adalah sebutan lain
bagi kulim, sejenis pohon penghasil kayu dari Semenanjung Malaya,
Sumatera dan Kalimantan. Kayu bawang merupakan salah satu jenis
unggulan di hutan rakyat, karena memiliki kualitas kayu yang baik,
pertumbuhan yang cukup cepat, serta tidak mengganggu tanaman pokok
apabila ditanam secara bersma-sama. Kulim, kayu bawang, atau bawang
hutan (scorodocarpus borneensis) adalah sejenis pohon kayu, anggota satu-
satunya dari marga scorodocarpus, suku Olacaceae. Dinamai demikian,
karena pepangan dan kayunya mengeluarkan bau bawang yang kuat.
Klasifikasi kayu bawang :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angeospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Santalales
Famili : Olacaceae
Genus : Scorodocarpus
Spesies : Scorodocarpus Borneensis Becc
BAB III
METODE PENELITIAN
3. Cara Pembuatan
a. Tahap ekstraksi
1. Cuci buah bintaro dan daun sirsak hingga bersih, kemudian buah
bintaro dipotong menjadi beberapa bagian-bagian kecil.
2. Selanjutnya, bleder potongan-potongan buah bintaro dan daun sirsak
sampai halus.
3. Metode ekstraksi yang kami lakukan ini adalah Metode Digesti. Buah
bintaro dan daun sirsak yang sudah dihaluskan, dimasukkan kedalam
panci, lalu ditambahkan aquades.
4. Lalu rebus dengan api yang sedang hingga sedikit mendidih
5. Dan saring hasil rebusan yang masih berupa serat agar ekstraknya
keluar.
b. Tahap Pengaplikasian
1. Pergi ke tempat penemuan sarang rayap.
2. Melakukan uji percobaan terhadap rayap dengan menyemprotkan
ekstrak yang sudah dibuat.
3. Menyemprotkan ekstrak buah bintaro dan daun sirsak dengan
konsentrasi 80%, 100%, 180%.
4. Data jumlah rayap yang dipengaruhi.
5. Menganalisis kembali data-data.
4. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara percobaan/eksperimen. Dan juga
rancangaan penelitian ini adalah deskriptif dimulai dari persiapan bahan,
alat hingga cara pembuatan. Pembuataan terdapat 3 perlakuan (80%, 100%,
180%).
5. Analisa Data
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diteliti, maka data yang
diperoleh ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif dengan menjelaskan
hasil pengamatan berdasarkan masing-masing perlakuan.
Daftar Pustaka
Kelas : X
Ayah : PNS
Ibu : PNS
Kelas : X
Ayah : Andespen
Ayah : Wirausaha
Ibu : Wirausaha
BIODATA PESERTA
Ketua Tim
Nama : Ervannita Aurelia Haya
Sekolah : SMAIT IQRA’ KOTA BENGKULU
Alamat Sekolah : Jl. Merawan, Sawah Lebar, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu,
Bengkulu 38228
Alamat Rumah : Jl. Zainul Arifin, Gg.Pensiunan, RT 003 RW 002, No.4, Kel. Pdng
Nangka, Kec. Singaran Pati, Kota Bengkulu
Tempat Lahir : Ketahun, Bengkulu Utara
Tanggal Lahir : 15 Januari 2005
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas :X
Nomor Hp : 082184503113
Email : ervanitaaurelia@gmail.com
Anggota Tim
Nama : Ratna Ellia
Sekolah : SMAIT IQRA’ KOTA BENGKULU
Alamat Sekolah : Jl. Merawan, Sawah Lebar, Kec. Ratu Agung, Kota Bengkulu,
Bengkulu 38228
Alamat Rumah : Jl. Merapi Ujung 17, No.12, RT26 RW 09, Kel. Panoram, Kec.
Singaran Pati, Kota Bengkulu
Tempat Lahir : Bengkulu
Tanggal Lahir : 04 Februari 2004
Jenis Kelamin : Perempuan
Kelas :X
Nomor Hp : 081369960146
Email : ratnaellia@gmail.com