OLEH:
KARINA EVAYING 0010609823
MARCHELIA DJAJANTO 0025586857
SONNIA OKTAVIANIE 0010544249
PEMBIMBING:
Ditulis oleh:
KARINA EVAYING 0010609823
MARCHELIA DJAJANTO 0025586857
SONNIA OKTAVIANIE 0010544249
Mengetahui,
Kepala Sekolah
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pemanfaatan Umbut Rotan sebagai Pestisida Nabati yang Ramah
Lingkungan” dengan baik.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing dan seluruh
pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini. Dengan seluruh bantuan dan
materi yang diberikan oleh pihak-pihak terkait, peneliti telah melakukan
observasi untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan.
Makalah ini disusun dengan maksud agar para pembaca dapat
mengetahui cara pengolahan pestisida dari bahan yang alami dengan
menggunakan rotan muda sebagai bahan utama. Peneliti berharap para pembaca
dapat menggunakan pestisida nabati sebagai alternatif dari pestisida
konvensional yang mengandung zat kimia sehingga dapat memajukan
perkebunan dan pertanian organik di lingkup Kalimantan.
Peneliti menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan oleh peneliti
demi memperbaiki kekurangan makalah ini. Akhir kata, peneliti mengucapkan
terima kasih kepada para pembaca dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca sekalian.
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
iv
ABSTRAK
v
ini termasuk efektif dikarenakan tak perlu menunggu waktu lama untuk melihat
hasilnya. Oleh karena itu, peneliti berharap penelitian ini dapat menjadi inovasi
baru dalam mengembangkan pemberdayaan sumber daya alam di Kalimantan
Tengah.
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Peneliti juga ingin memajukan dunia pertanian organik tanpa zat kimia
di Kalimantan Tengah khususnya Palangka Raya. Perlu diketahui bahwa
sumber dari sayur-sayuran dan buah-buahan organik di Kalimantan Tengah
kebanyakan berasal dari pulau Jawa. Oleh sebab itu, peneliti melakukan
observasi dan penelitian untuk menemukan solusi pertanian dan perkebunan
yang tepat, sehat, dan dapat mengoptimalkan sumber daya alam di
Kalimantan Tengah.
Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengambil
judul “Pemanfaatan Umbut Rotan sebagai Pestisida Nabati yang Ramah
Lingkungan”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.3 Pestisida
Pestisida adalah bahan yang digunakan untuk
mengendalikan,menolak, atau membasmi organisme pengganggu. Nama ini
berasal dari pest (hama) yang diberi akhiran –cide (pembasmi). Sasarannya
bermacam-macam, seperti serangga,tikus,gulma,burung, mamalia, ikan, atau
mikroba yang dianggap mengganggu. Terdapat dua jenis pestisida yang
dibedakan menurut komposisi bahannya, yaitu pestisida berbahan dasar kimia
yang biasa dijumpai masyarakat dan pestisida nabati yang berbahan dasar
sumber daya alam nabati.
selaku ahli pepaya dan cabai di Indonesia, satu kutu putih dapat berkembang
biak menutupi buah pepaya atau daun pepaya dalam waktu satu minggu.
2.5 Teori Fisika yang Berkaitan dengan Proses Pembuatan Pestisida Nabati
Teori Fisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan
metode filtrasi pada penyaringan partikel padat dan cair pada fermentasi
umbut rotan. Filtrasi adalah pembersihan fluida dan memisahkannya dari
partikel padat yang tidak larut berdasarkan pada perbedaan ukuran partikel
zat-zat yang bercampur atau lebih ringkasnya adalah pemisahan zat dari
suatu campuran. Peneliti melakukan filtrasi menggunakan alat penyaring
untuk memisahkan air fermentasi umbut rotan dari ampas sisa umbut rotan
yang telah di haluskan dengan blender sebelumnya.
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Alat:
1. Saringan
2. Toples besar
3. Serbet
4. Blender
5. Palu dan mortar
6. Gelas ukur
7. Tali rapia
8. Botol sprayer
10
3.4.1 Percobaan I
Hasil pada percobaan I membuktikan jika lilin pada kutu putih
luntur sesaat setelah penyemprotan dilakukan. Setelah menunggu sekitar
5 menit, kutu dinyatakan mati setelah kutu tidak bergerak dan permukaan
kulit menguning dikarenakan lunturnya lilin putih pada permukaan kutu
putih. Sisa dari cairan pestisida nabati tidak langsung hilang begitu saja
namun tetap merekat di daun pepaya.
12
3.4.2 Percobaan II
Hasil pada percobaan II membuktikan jika lilin pada kutu putih
luntur sesaat setelah penyemprotan dilakukan. Setelah menunggu sekitar
10 menit, kutu dinyatakan mati setelah kutu tidak bergerak lagi serta
permukaan kulit menguning dikarenakan lunturnya lilin putih pada
permukaan kutu putih. Sisa cairan pestisida nabati tetap merekat namun
tidak terlalu merekat seperti pada percobaan I dikarenakan percobaan II
sudah mendapatkan campuran air didalamnya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa umbut rotan yang
merupakan kearifan lokal Kalimantan Tengah dapat digunakan sebagai
pestisida alami yang ramah lingkungan. Pestisida alami ini merupakan
pemecahan masalah jangka pendek untuk mengatasi masalah hama dengan
cepat. Pestisida nabati ini harus menjadi bagian dari sistem pengendalian
hama terpadu dan hanya digunakan bila diperlukan dan tidak perlu
digunakan jika tidak terdapat hama pada tanaman itu sendiri. Sehingga
penggunaan pestisida nabati ini dapat menjadi alternatif yang menghemat
biaya serta ramah lingkungan dibandingkan dengan pestisida biasa yang
berpotensi menimbulkan efek samping yang lebih besar. Pestisida nabati dari
ekstrak umbut rotan ini memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk
mencegah dan membunuh hama yang dapat memberi pengaruh buruk
terhadap proses pertumbuhan tanaman itu sendiri.
4.2 Saran
Komposisi penambahan air tidak menimbulkan pengaruh yang besar,
asalkan masih menggunakan takaran dan perbandingan yang wajar. Jika
ingin menggunakan pestisida dalam jumlah yang besar, percobaan II dapat
diterapkan dengan maksud agar penggunaan pestisida nabati mencukupi
seluruh tanaman yang terinfeksi hama kutu putih. Namun, jika pengguna
hanya akan menggunakan pestisida untuk penggunaan kebun rumah tangga,
maka percobaan I dapat diterapkan agar tidak merepotkan pengguna untuk
menambahkan air lagi. Jika memang hama sudah mewabah, penyemprotan
disarankan dilakukan setiap hari agar dapat memastikan seluruh kutu telah
mendapatkan semprotan dari pestisida nabati.
14
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga.2013.Jenis-Jenis Pestisida
http://www.erlangga.co.id/materi-belajar/smp/7870-jenis-jenis-pestisida.html
Diakses pada 20 Februari 2018.
Ir. Jamal Khalid. 2016. Hama Kutu Putih pada Tanaman Pepaya
http://www.kampustani.com/hama-kutu-putih-pada-tanaman-pepaya/. Diakses
pada 20 Februari 2018.
LAMPIRAN
Gambar 1.3 Hasil fermentasi Gambar 1.4 Pengambilan getah lidah buaya