Anda di halaman 1dari 17

i

PROPOSAL PENELITIAN
STUDI LITERATUR DAN BIBLIOMETRIK TENTANG
LUTUNG JAWA (Trachypithecus auratus)

RADEN MOCHAMAD AUFAR FATURACHMAN

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019

ii
iii

PROPOSAL PENELITIAN
STUDI LITERATUR DAN BIBLIOMETRIK TENTANG
LUTUNG JAWA (Trachypithecus auratus)

RADEN MOCHAMAD AUFAR FATURACHMAN

Proposal Penelitian
Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan penelitian
pada
Program Studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA


FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2019

iv
v

Judul Penelitian : Studi Literatur dan Bibliometrik Tentang Lutung Jawa


(Trachyphitecus auratus).
Nama : Raden Mochamad Aufar Faturachman
NIM : E34140099

Disetujui oleh

Prof. Dr. Ir. Hadi S. Alikodra, MS Dr. Ir. Nyoto Santoso, M.S
Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. Nyoto Santoso, M.S


Ketua Departemen

Disetujui pada tanggal:


vi

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vii


DAFTAR LAMPIRAN vii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat 2
Kerangka Pemikiran 3
TINJAUAN PUSTAKA 3
Penelitian 3
Studi Pustaka 4
Bibliometrika 4
METODE 5
Lokasi dan Waktu 5
Alat dan Objek 5
Jenis Data yang Dikumpulkan 5
Jenis literatur 6
Bahasa literatur 6
Keterbaruan literatur 6
Sebaran topik penelitian 6
Konten penelitian 7
Metode Pengumpulan Data 7
Analisis Data 8
Analisis Bibiliometrik 8
DAFTAR PUSTAKA 8


vii

DAFTAR TABEL

Jenis data yang dikumpulkan 6


Sebaran topik penelitian 7
Metode yang digunakan 7

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel tabulasi bibliometrik 10


Tabel tabulasi sebaran topik 10
Rencana waktu penelitian 10
1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Upaya konservasi bagi satwaliar di Indonesia telah berlangsung sejak awal


abad ke-19, kegiatan konservasi diawali dengan terbentuknya perkumpulan
penggemar alam (Nederlands-Indische vereniging voor Natuurbescherming) yang
diketuai oleh Dr. S.H. Koorders (Alikodra 2018). Kegiatan yang dilakukan oleh
perkumpulan ini telah berhasil menghasilkan berbagai peraturan untuk konservasi
satwaliar, salah satu diantaranya adalah penetapan kawasan konservasi Ujung
Kulon. Seiring berjalannya waktu pemerintah Indonesia semakin menyadari
pentingnya konservasi satwaliar di Indonesia. Pada tahun 1974, pemerintah
Indonesia berhasil menyusun rencana penyelamatan satwaliar yang terancam
keberadaannya. Semenjak itu perhatian para peneliti untuk melakukan penelitian
terkait konservasi satwaliar mulai timbul, dan tenaga kerja di bidang konservasi
satwaliar semakin meningkat jumlahnya.
Salah satu jenis satwaliar yang pernah diteliti di Indonesia adalah Lutung
Jawa (Trachypitheus auratus, Geoffroy 1812), yang merupakan satwa endemik
pulau Jawa. Spesies ini merupakan primata yang dapat ditemukan di hutan bakau,
hutan pantai, hutan dataran rendah dan bukit yang selalu basah, hutan gugur
kering, dan hutan pegunungan hingga 3.000-3.500 mdpl (Nijman 2000). Namun,
saat ini populasi lutung jawa terus mengalami penurunan sejak 36 tahun terakhir
selama tiga generasi populasinya menurun hingga lebih dari 30% (Rahmawati
2017). Hal ini merupakan akibat dari penangkapan untuk perdagangan satwa
peliharaan secara ilegal, perburuan dan hilangnya habitat (Nijman 2000). Selain
penurunan populasi saat ini telah terjadi perubahan distribusi yang disebabkan
oleh kegiatan manusia dan fragmentasi habitat yang menyebabkan lutung jawa
hidup dalam isolasi (Sulistyadi 2013).
Bentuk upaya konservasi yang sudah dilakukan salah satunya adalah,
pemerintah telah menetapkan lutung jawa sebagai jenis satwa yang dilindungi
berdasarkan SK Mentri Kehutanan dan Perkebunan No.733/Kpts-II/1999 tentang
Penetapan Lutung Jawa sebagai Satwa yang Dilindungi Undang-undang.
Konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwaliar (CITES)
memasukan lutung jawa dalam kategori Appendix II dan oleh IUCN
(International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources)
lutung jawa dikategorikan sebagai primata yang rentan (vulnerable) terhadap
kepunahan. Menurut Alikodra (2015), kepunahan terjadi apabila suatu spesies
gagal untuk menggantikan jumlah individu yang mati. Kepunahan seharusnya
terjadi secara alami, perlahan-lahan dan berlangsung dalam waktu yang cukup
lama. Namun keadaan tersebut dapat dipercepat dikarenakan ulah manusia.
Salah satu faktor penting dalam upaya konservasi lutung jawa adalah
penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian diperlukan untuk menjawab berbagai
permasalahan dan memperluas cakupan ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
Menurut Huda (2005), ilmu pengetahuan adalah produk penelitian karena ilmu
berasal dari penelitian. Salah satu sumber informasi primer dalam suatu bidang
ilmu adalah melalui majalah ilmiah atau jurnal. Studi mengenai lutung jawa dalam
upaya mencegah kepunahan telah banyak dilakukan di berbagai tempat di
2

Indonesia dengan beberapa aspek yang diteliti. Namun hasil penelitian tersebut
hingga saat ini belum terhimpun atau terinventarisasi dalam bentuk database.
Database dimaksudkan agar dapat memudahkan dalam menganalisis kesenjangan
penelitian mengenai lutung jawa yang dilakukan berdasarkan beberapa kategori.
Inventarisasi hasil-hasil penelitian mengenai lutung jawa dianggap penting
untuk dilakukan guna dijadikan salah satu indikator produktifitas peneliti dan
ilmuwan dalam meneliti lutung jawa, mengetahui informasi kegiatan penelitian
yang sudah dilakukan, dan mengetahui kesenjangan terhadap penelitian mengenai
lutung jawa. Informasi ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan kegiatan
penelitian selanjutnya dan upaya konservasi lutung jawa di Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk menjelaskan terkait status terkini mengenai penelitian lutung
jawa yang telah dilakukan.

Perumusan Masalah

Penelitian terkait Lutung Jawa (Trachypithecus auratus, Geoffroy 1812)


telah banyak dilakukan oleh banyak pihak dalam rentang waktu yang berbeda
dengan unsur penelitian yang berbeda. Berdasarkan latar belakang di atas,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kajian bibliometrik pada hasil penelitian lutung jawa yang


sudah dipublikasikan sebelum tahun 2019?
2. Apakah terdapat kesenjangan di dalam hasil-hasil penelitian lutung
jawa yang sudah dipublikasikan sebelum tahun 2019?
3. Bagaimana kecenderungan hasil penelitian yang terjadi dalam
penelitian lutung jawa?
4. Apakah terdapat konsep konservasi pada hasil penelitian lutung jawa
yang sudah dipublikasikan sebelum tahun 2019?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi hasil-hasil penelitian


terkait lutung jawa yang dilakukan di Indonesia, mengetahui kajian bibliometrik
hasil penelitian lutung jawa, menjelaskan terkait kesenjangan dalam penelitian
terkait lutung jawa, dan menjelaskan konsep konservasi pada hasil penelitian
lutung jawa.

Manfaat

Penelitian ini diharapkan dapat berkonstribusi dalam menyediakan referensi


bagi penelitian-penelitian selanjutnya, sehingga upaya penelitian untuk
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya konservasi dapat menjadi lebih baik.
Penelitian ini memberikan acuan dalam mengevaluasi penelitian sebelumnya dan
menyusub rencana konservasi lutung jawa di Indonesia.
3

Kerangka Pemikiran

Penelitian lutung jawa telah dilakukan sejak lama, namun sejauh ini belum
ada inventarisasi menjadi satu database sehingga dapan mengembangkan
perkembangan yang telah dilakukan dalam upaya konservasi lutung jawa, maupun
hal-hal yang perlu diperbaiki kedepannya. Tiga kelompok besar dalam topik
penelitian ini adalah aspek biologi, aspek ekologi, dan aspek biomedis lutung
jawa. Hal ini berkaitan erat dengan perkembangan upaya pelestariannya oleh
manusia. Berdasarkan hal tersebut, kerangka penelitian disusun sebagai berikut.

Penelitian Sebagai Upaya Konservasi

Biologi Ekologi Biomedis

Hasil Penelitian

Penerbitan

Kualitas Publikasi Aspek Non-Publikasi Kontribusi Karya

Profil Publikasi Kualitas Karya Wawancara Studi Pustaka Analisis Konten

Bibliometrik Deep Review Analisis Konten

Perkembangan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian

Menurut Hillway (1965), penelitian adalah suatu metode belajar yang


dilakukan oleh seseorang dengan cara melakukan penyelidikan yang hati-hati dan
sempurna terhadap suatu masalah sehingga diperoleh pemecahan yang tepat
terhadap masalah tersebut. Secara etimologi, research berasal dari kata re berarti
kembali dan search yang berarti mencari, dengan demikian research diartikan
sebagai mencari kembali. Penelitian merupakan bagian integral dari kegiatan
ilmiah atau keilmuan. Wiradi (2009) mengungkapkan, penelitian adalah kegiatan
mencari kebenaran, diperlukan identifikasi keteraturan dan pernyataan-pernyataan
mengenai keteraturan tersebut. Pernyataan-pernyataan ini disebut dengan teori,
hukum, dalil, dan sebagainya. Penelitian berfungsi sebagai sarana untuk
4

membangun teori, hukum, dan sebagainya, yang juga dapat digunakan untuk
meramalkan atau mengantisipasi akan terjadinya sesuatu gejala (Wiradi 2009).
Penelitian yang di hasilkan oleh peneliti harus dikomunikasikan melalui
komunikasi ilmiah baik komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis agar
fungsinya dapat terjalankan.

Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data dengan cara mencari


informasi melalui buku, koran, majalah dan sumber literatur lainnya yang
bertujuan untuk membentuk suatu landasan teori (Arikunto 2006). Menurut
Mardalis (1999), studi pustaka diartikan sebagai suatu studi yang digunakan
dalam mengumpulkan informasi dan data menggunakan bantuan berbagai
material yang ada di perpustakaan. Studi pustaka juga dapat mempelajari
bermacam buku referensi serta hasil penelitian sebelumnya yang berguna untuk
mendapatkan landasan teori mengenai suatu masalah yang akan diteliti.
Menurut Nazir (2003), studi pustaka memiliki tiga fungsi penting dalam
sebuah penelitian. Fungsi yang pertama adalah memberikan gambaran tentang
topik masalah kepada pembaca, kedua adalah meyakinkan pembaca bahwa
penulis mengetahui banyak hal tentang topik masalah yang sedang diteliti, dan
yang ketiga adalah mengembangkan wawasan tentang bidang studi yang diteliti.

Bibliometrika

Bibliometrik merupakan salah satu cabang ilmu paling tua dari ilmu
perpustakaan. Sebagai kajian ilmiah, cabang ini berkembang karena ada
sekelompok ilmuwan pada abad 21 yang tertarik tentang dinamika ilmu
pengetahuan sebagaimana tercermin dalam produksi literatur ilmiahnya.
Bibliometrika mulai digunakan untuk mengevaluasi produktivitas penulis dan
dampak keilmuan (scientific impact) terhadap riset pada tahun 1980-an (Gingras
2014). Bibliometrika berasal dari kata biblio atau bibliography dan metrics, biblio
berarti buku dan metric berkaitan dengan ukur mengukur. Jadi bibliometrik
diartikan mengukur atau menganalisis buku/literatur dengan menggunakan
pendekatan matematika dan statistika (Bakri 2008).
Menurut Rohmiyati (2009) tentang definisi bibliometrik adalah penerapan
metode matematika dan statistika terhadap buku-buku dan bentuk-bentuk
komunikasi tertulis lainnya untuk mengetahui proses komunikasi tertulis dengan
menghitung dan menganalisis berbagai faset komunikasi tertulis. Sementara itu,
menurut Sulistyo (2002) bibliometrics berarti mengukur atau menganalisis buku
/literatur dengan menggunakan pendekatan matematika dan statistika. Harande
(2001) juga mengungkapkan bahwa bibliometrika merupakan penerapan metode
matematika dan statistika untuk menganalisis jurnal ilmiah dan bentuk-bentuk
komunikasi tertulis lainnya.
Bibliometrika dapat digunakan sebagai metode dalam mengkaji bidang
informasi yang berkaitan dengan kepenulisan/kepengarangan seperti mengukur
produktifitas penulis, kolaborasi kepenulisan dan mengevaluasi kepenulisan
seperti mengkaji penggunaan literature melalui analisis sitiran dan lain-lain.
Menurut Sulistyo (2002), tujuan bibliometrika ialah menjelaskan proses
komunikasi tertulis dan sifat serta arah pengembangan secara deskriptif
5

perhitungan dan analisis berbagai faset komunikasi. Bibliometrika dapat


memberikan penjelasan tentang proses komunikasi tertulis dan perkembangannya
dalam sebuah disiplin ilmu.
Manfaat dari bibiliometrika menurut Sulistyo (2002) adalah, identifikasi
literatur inti, mengidentifikasi arah gejala penelitian dan pertumbuhan
pengetahuan pada berbagai disiplin ilmu yang berlainan, menduga keluasan
literatur sekunder, mengenali pemakai berbagai subjek, mengenali
kepengarangan, mengukur manfaat jasa SDI ad-hoc dan retrospectif, meramalkan
arah gejala perkembangan, mengidentifikasi masalah inti dalam berbagi ilmu,
merumuskan garis haluan pengadaan berbasis kebutuhan yang tepat dalam batas
anggaran belanja, mengkaji keusangan dan penyebaran literatur ilmiah.

METODE

Lokasi dan Waktu

Penelitian mengenai status penelitian dan upaya konservasi lutung jawa di


Indonesia ini dilaksanakan di Perpustakaan Departemen Konservasi Sumberdaya
Hutan dan Ekowisata, Perpustakaan Fakultas Kehutanan, dan Lembaga
Sumberdaya Informasi Institut Pertanian Bogor, pada bulan September – Oktober
2019. Penjelasan mengenai jadwal penelitian dapat dilihat pada Lampiran 3.

Alat dan Objek

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu alat tulis, dan laptop.
Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat pengolah kata (Microsoft
Word) dan perangkat pengolah angka (Microsoft Excel). Bahan yang digunakan
yaitu penelitian-penelitian terkait lutung jawa yang dipublikasikan sebelum tahun
2019.

Jenis Data yang Dikumpulkan

Hart (1988) menjelaskan bahwa penelitain perlu menunjukan kemampuan


dalam melakukan penilaian terhadap disiplin ilmu atau topik studi yang digunakan
untuk pemahaman kritis terhadap batasan dalam pendekatan yang digunakan.
Data yang dikumpulkan berupa hasil-hasil penelitian terkait lutung jawa yang
telah dipublikasikan sebelum tahun 2019. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Dalam penelitian
deskriptif kuantitatif adalah prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian
dengan memaparkan keadaan objek yang diselidiki (seseorang, lembaga, pabrik,
dan lain-lain) berdasarkan fakta-fakta yang aktual pada saat penelitian dilakukan
(Nawawi 1995). Jenis penelitian deskriptif dilakukan terhadap hasil penelitian
terkait lutung jawa yang diterbitkan sebelum tahun 2019, yang didapatkan
melalui perpustakaan dan beberapa portal ilmiah. Jenis data yang akan
dikumpulkan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 1.
6

Tabel 1. Jenis data yang dikumpulkan

No Jenis Data Data Sumber Data

1 Primer 1. Profil Publikasi


• Jenis Literatur • Portal ilmiah
• Bahasa Literatur • Buku
• Keterbaruan literatur • Arsip pustaka
• Wawancara
Isi Informasi karya
• Sebaran topik penelitian
• Konten penelitian
2 Sekunder 1. Aspek Non-Publikasi
• Peraturan • Wawancara
• Sejarah • Publikasi Ilmiah
• Penjelasan Pustaka

Berdasarkan Tabel 1. Secara umum pengkategorian jenis data primer yang


akan dikumpulkan pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Jenis literatur
Jenis literatur yang akan disajikan sebagai data penelitian merupakan
semua hasil penelitian ilmiah terkait lutung jawa di Indonesia yang
diterbitkan sebelum tahun 2019, baik tercetak ataupun terekam. Dalam
penelitian ini akan didapatkan jenis artikel ilmiah yang paling banyak
terbit.
Bahasa literatur
Bahasa yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah cukup
beragam. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengkategorian terhadap
bahasa yang digunakan pada hasil penelitian terkait lutung jawa di
Indonesia, dan akan didapatkan bahasa yang paling banyak digunakan oleh
para peneliti dalam menyajikan hasil penelitiannya.
Keterbaruan literatur
Keterbaruan literatur adalah kajian bibliometrika tentang
penggunaan dokumen terkait. Literatur yang digunakan dalam penulisan
artikel memiliki rentang waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini akan
dilakukan pengkategorian keterbaruan literatur yang digunakan dalam
penulisan artikel ilmiah, agar mampu menentukan kemutakhiran literatur.
Kategori yang digunakan adalah 1-10 tahun, 11-20 tahun, dan >20 tahun.
Sebaran topik penelitian
Publikasi penelitian yang telah dikumpulkan kemudian
dikelompokan untuk menyederhanakan analisis, sekaligus memberikan
analisis yang tepat. Sebaran topik dibagi menjadi 3 topik besar yaitu,
biologi satwa, ekologi dan biomedis. Dalam penelitian ini akan dilakukan
pengkategiorian sebaran topik penelitian untuk mengetahui topik apa yang
paling banya diteliti terkait lutung jawa. Kategori sebaran topik penelitian
ini disajikan dalam Tabel 2.
7

Konten penelitian
Publikasi penelitian yang telah dikumpulkan kemudian akan
dianalisis konten hasil penelitiannya. Agar dapat ditentukan kesenjangan
yang terjadi dan kecenderungan hasil dari hasil penelitiannya.

Data sekunder yang akan digunakan dalam penelitian ini, adalah aspek non-
publikasi. Aspek non-publikasi diterjemahkan sebagai unsur-unsur pendukung
dalam mendeskripsikan perkembangan penelitian lutung jawa. Walaupun akan
terdapat unsur yang mempengaruhi suatu penelitian, baik intrinsik maupun
entrinsik, namum penelitian ini akan memfokuskan pada unsur peraturan, sejarah,
dan penjelasan pustaka.
Tabel 2. Sebaran topik penelitian
No. Sebaran Topik Keterangan
1. Biologi satwa Morfologi, perilaku satwa, reproduksi, genetika,
nutrisi.
2. Ekologi Populasi, habitat, distribusi, rehabilitasi dan
reintroduksi.
3. Biomedis Teknik diagnostika, penyakit satwa.

Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan melalui beberapa metode ilmiah yang


dikembangkan oleh para pustakawan dengan data dan informasi terkait lutung
jawa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Metode yang digunakan
No. Metode Deskripsi Sumber Data
1. Literature review Menghimpun data tertulis Hasil penelitian
terkait penelitian dan terkait lutung jawa
mecatatnya dalam satu tabel. (buku, jurnal, dll)
2. Bibliometrik Menghimpun data terkait Hasil penelitian
bibliometrik ke dalam tabel, terkait lutung jawa
dan dianalisis secara deskriptif (buku, jurnal, dll)
3. Wawancara tidak Menggali informasi dari Stakeholder, LSM,
langsung narasumber dengan peneliti, dan
pertanyaan yang sudah lainnya
disiapkan secara tertulis.
4. Wawancara Menggali informasi dengan Stakeholder, LSM,
langsung pertanyaan secara langsung peneliti, dan
lainnya
8

Analisis Data

Analisis Bibiliometrik
Berdasarkan data yang sudah didapatkan akand dicari dan dibuat tabel
turunan berupa tabel produktifitas penulis dan dibandingkan dengan hukum
Lotka. Selain itu dihitung pula derajat kolaborasi dan indeks kolaborasi penulis.
Derajat kolaborasi dicari melalui rumus berikut:

!"
C=
!"!!"
Dimana,
C = Tingkat Kolaborasi penulis dalam disiplin ilmu (nilai 0-1)
Nm = Jumlah Penulis ganda (lebih dari satu penulis)
Ns = Jumlah penulis tunggal

Sedangkan Indeks Kolaborasi penulis dengan rumus sebagai berikut:

!!
IK =
!!"#
Keterangan:
IK = Indeks Kolaborasi penulis
Σ𝑃 = Jumlah penulis
Σ𝐾𝑇𝐼 = Jumlah penulis tunggal

Data hasil inventarisasi dan hasil pengelompokan akan di analisis secara


deskriptif dan disajikan dalam bentuk grafik menggunakan Microsoft Word.

DAFTAR PUSTAKA

Alikodra HS. 2002. Pengelolaan Satwa Liar Jilid I. Bogor (ID): Yayasan Penerbit
Fakultas Kehutanan IPB.
Alikodra HS. 2015. Ruang Lingkup Penelitian Bekantan di Rawa Gelam.
Bekantan, Perjuangan Melawan Kepunahan. Bogor (ID): IPB Press.
Alikodra HS. 2018. Ekologi Konservasi Pengelolaan Satwaliar. Hidup Harmoni
Dengan Alam. Bogor (ID): IPB Press.
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta (ID): PT
Rineka Cipta
Bakri A, Willet P. 2008. A Bibliometric Study. Malaysian Journal of Library and
Information Science. 13 (1:103-116).
Febriyanti N. 2008. Studi Karakteristik Cover Lutung Jawa (Trachypithecus
auratus, Geoffroy 1812) di Blok Ireng-ireng, Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru, Jawa Timur [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
Fuadi Z. 2008. Perbandingan Aktivitas Harian Lutung Jawa (Trachypithecus
auratus) di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Petungsewu dan Suaka Marga
Satwa Dataran Tinggi Hyang [skripsi]. Malang (ID): Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Islam Negeri Malang.
9

Gingras, Y. 2014. Bibliometrics and research evaluation: Uses and Abuses.


Cambridge (UK): The MIT Press.
Harande YI. 2001. Author productivity and collaboration: An investigation of
relationship using the literature of technology. Libri. 51: 124-127.
Hartinah S. 2002. Keusangan dan paro hidup literatur. Di dalam: Kumpulan
makalah kursus. Sulistyo B. Depok (ID): Masyarakat informetrika
Indonesia.
Hidayatullah RR. 2015. Parameter Demografi dan Penggunaan Ruang Vertikal
Lutung Jawa (Trachypithecus auratus Geoffroy 1812) di Resort Taman Jaya
Taman Nasional Ujung Kulon [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
Karmana O. 2008. Biologi. Jakarta (ID): PT Grafindo Media Pratama.
Napier JR, Napier PH. 1985. The Natural History of the Primates. Cambridge
(UK): MIT Pr.
Nawawi, Hadari. 1991. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta (ID):
Gajah Mada University Press.
Nazir M, 2003, Metode Penelitian. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.
Nijman V. 2000. Geographic distribution of ebony leaf monkey Trachypithecus
auratus (Geoffroy Saint-Hillaire 1812) (Mammalia; primates;
Cecropithecidae). J Contr Zool. 69(3):157-177.
Pratiwi A. 2008. Aktivitas Pola Makan dan Pemilihan Pakan Pada Lutung Kelabu
Betina (Trachypithecus cristatus, Raffles 1812) di Pusat Penyelamatan
Satwa Gadog Ciawi-Bogor [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Kehutanan.
Institut Pertanian Bogor.
Rahmawati E. 2017. Kepadatan Populasi Lutung Jawa (Trachypithecus auratus)
di Cagar Alam Kecubung Ulolanang Kabupaten Batang [proceeding].
Biology Education Conference; 2017; Semarang (ID).
Ramlan M. 1978. Ilmu Bahasa Indonesia Morfologi. Yogyakarta (ID): Universitas
Gajah Mada.
Rifai MA. 1976. Sendi-sendi Botani Sistematika. Bogor (ID): Lembaga Biologi
Nasional-LIPI.
Rohmiyati Y. 2009. Aplikasi Metode Bibliometrik pada Pelayanan Teknis
Perpustakaan. Semarang (ID): Undip Press.
Rowe N. 1996. The Pictorial Guide to the Living Primates. New York (US):
Pogonias Press.
Simpson G. 1990. Principles of Animal Taxonomy. New York (US): Columbia
University Press.
Sulistyo B. 2002. Kumpulan makalah kursus bibliometrika. Depok (ID):
Masyarakat Infometrika Indonesia.
Supriatna J, Wahyono HE. 2000. Panduan Lapangan Primata Indonesia. Jakarta
(ID): Yayasan Obor Indonesia.
Tanudimadja K. 1978. Ethology. Bogor (ID): Sub Proyek Latihan Animal
Wildlife Conservation.
Utami M. 2010. Typological Homerange Study of Lutung (Trachypithecus
auratus, Geoffrey 1812) Groups in Bromo Tengger Semeru National Park
[tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Wiradi G. 2009. Metodologi Studi Agraria. Bogor (ID): Sajogyo Institute.
Wisnu J. 2012. Teknik Biomedis: Teori dan Aplikasi. Jakarta (ID): UI Press.

Anda mungkin juga menyukai