Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

DETEKSI ADULTERANT TEKELAN PADA BAHAN BAKU KUMIS


KUCING MENGGUNAKAN METODE FINGERPRINT ANALYSIS

BIDANG PENELITIAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan Oleh :
Atikah Rizkiya; 11151052; 2015
Nadhira Zakiyah; 11171061; 2017
Retno Putri Nur Sagasti; 11171068; 2017

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG


BANDUNG
2018-2019
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : Deteksi Adulterant Tekelan


Pada Bahan Baku Kumis Kucing
Menggunakan Metode
Fingerprint Analysis
2. Bidang Kegiatan : PKM Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Atikah Rizkiya
b. NIM : 11151052
c. Jurusan : S1 Farmasi
d. Perguruaan Tinggi : Sekolah Tinggi Farmasi Bandung
e. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Jln.Melong Raya GG.pipit no 162
Cijerah / 082125277301
f. Email : atikahrzki@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Fauzan Zein M., MSi., Apt.
b. NIDN/NIDK : 20102016
c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP : Bumi Panyileukan Citra 2 Culdesac
no 8 Bandung
6. Biaya Kegiatan Total
a. Kemristekdikti : Rp 9. 268.000
b. Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan

Bandung, 2 Januari 2019


Menyetujui
WK 1Bidang Akademik dan Ketua Pelaksana,
Kemahasiswaan,

(Dr. Yani Mulyani, M.Si., Apt.) ( Atikah Rizkiya )


NIP/NIK.20101013 NIM.11151052

Ketua Sekolah Tinggi Farmasi Dosen Pendamping,


Bandung,

(Dr. Entris Sutrisno, MH.Kes., Apt.) ( Dr. Fauzan Zein M., MSi., Apt. )
NIP/NIK.20105039 NIP/NIK. 20102016

ii
DAFTAR ISI

YLEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. Pendahuluan................................................................................................1
I.1 Rumusan Masalah..................................................................................2
I.2 Tujuan Penelitian...................................................................................2
I.3 Manfaat Penelitian.................................................................................2
BAB II. Tinjauan Pustaka........................................................................................3
II.1 Kumis Kucing........................................................................................3
II.2 Tekelan..................................................................................................3
II.3 FTIR.......................................................................................................3
II.3.1 Prinsip Dasar FT-IR.......................................................................4
II.3.2 Komponen dan Fungsi FT-IR.........................................................4
II.3.3 Spektrum FT-IR.............................................................................4
II.4 Analisis Sidik Jari (Fingerprint)............................................................5
II.4.1 Analisis PCA (Principal Componen Analysis)..............................5
II.4.2 Validasi Metode PCA.....................................................................5
BAB III. Metodologi Penelitian...............................................................................6
III.1 Alat dan bahan.......................................................................................6
III.2 Prosedur.................................................................................................6
BAB IV. Biaya dan Jadwal Kegiatan.......................................................................8
IV.1 Biaya......................................................................................................8
IV.2 Jadwal Kegiatan.....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................11
1. Biodata Anggota 1...................................................................................11
2. Biodata Anggota 2...................................................................................13
3. Biodata Anggota 3...................................................................................15
4. Biodata Pembimbing PKM.....................................................................17

iii
1

BAB I
Pendahuluan

Indonesia dikenal dengan negara agraris dan dianugrahi dengan tanah yang
subur. Tanah yang subur tersebut ditumbuhi berbagai macam tanaman. Salah satu
tanaman yang dimanfaatkan untuk obat-obatan adalah kumis kucing. Kumis
kucing atau dalam bahasa latin (Orthosiphon aristatus) adalah tanaman yang
bermanfaat sebagai obat tradisional yang bisa mengobati dan mencegah berbagai
macam penyakit. Kumis kucing telah lama digunakan oleh masyarakat di
beberapa negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan
Filipina sebagai obat tekanan darah tinggi, sakit kuning, diabetes, sakit ginjal, dan
rematik (Chai et al. 2014).
Kumis kucing mengandung berbagai senyawa aktif dari kelompok
monoterpena, diterpena, triterpena, saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan asam
organik,serta mengandung senyawa komponen bioaktif, yaitu mineral yang
sebagian besar adalah mineral kalium, sekitar flavon lipofil (sinensetin dan
isosinensetin), glikosida flavonol, asam kafeat (asam rosmarinat), minyak
essensial, diterpen (Awale, et.al, 2001) orthosiphol d, orthosiphol E (Takeda,
et.al, 1993), triterpen dan kromena (Guerin, et.al, 1989).
Pemalsuan herba kumis kucing dengan menggunakan tekelan (Eupatorium
riparium) pernah dilaporkan antara lain oleh Van Eijk (1980) dan Asmanizar dan
Katrin (1995).Hal ini disebabkan oleh bentuk daun tekelan yang mirip dengan
daun kumis kucing sehingga daun tekelan ini sering digunakan untuk memalsukan
kumis kucing. Selain itu, daun tekelan mudah untuk didapatkan daripada kumis
kucing
Adanya pemalsuan pada kumis kucing perlu dideteksi untuk menghidari
kerugian pada konsumen. Beberapa metode dapat digunakan untuk mendeteksinya
seperti kromatografi (KLT, KCKT, dan KG) maupun spektroskopi (UV-Vis, FT-
IR, NMR, dan massa). Diantara teknik-teknik tersebut, spektroskopi FT-IR dapat
menjadi pilihan karena dapat memenuhi kriteria analisis yang efisien seperti
mudah digunakan, cepat, dan murah (Bunaciu dkk., 2011).
Spektroskopi FT-IR dapat mengukur secara cepat sampel tanpa merusak
dan mampu menganalisis beberapa komponen secara serentak. Penggunaan FT-IR
dalam analisis tumbuhan masih terbatas karena matriks dan spektrum yang
dihasilkan cukup kompleks. Analisis sidik jari FT-IR yang dihasilkan merupakan
informasi data yang sangat kompleks sehingga dapat menggambarkan secara
menyeluruh karakteristik kimia suatu sampel. Perubahan yang terjadi pada posisi
pita dan intensitasnya dalam spektrum FT-IR akan berhubungan dengan
perubahan komposisi kimia dalam suatu sampel. Oleh karena itu, spektrum FT-IR
dapat digunakan untuk membedakan tumbuhan yang satu dengan yang lainnya
walaupun komposisi senyawa kimianya belum diketahui secara pasti (Sun dkk.,
2010).
2

Metode analisis ini dikembangkan dengan memanfaatkan informasi pola


sidik jari yang bersifat khas, sebagai variabel yang mempengaruhi penampakan
kimiawi sampel seperti aktivitas hayati dan konsentrasi (Wold dkk., 2001). Dari
latar belakang tersebut, maka pada penelitian ini dilakukan analisis sidik jari pada
bahan baku kumis kucing , di Jamu kumis kucing dengan menggunakan FT-IR.
( Ilham,2018)
I.1 Rumusan Masalah
1. Apakah kumis kucing dipalsukan dengan tekelan?
2. Apakah metode FTIR dapat mendeteksi pemalsuan kumis kucing dengan
tekelan?
I.2 Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan metode deteksi analisis pada bahan baku kumis kucing
ini menggunakan metode FTIR.
2. Untuk mengidentifikasi campuran daun tekelan dalam kemasan sediaan
instant kumis kucing yang beredar di pasaran.
I.3 Manfaat Penelitian
Penggunaan metode sidik jari ( FTIR) berguna untuk mengevaluasi mutu
bahan baku obat herbal serta mengetahui analsis yang bisa digunakaan untuk
pemalsuan pada bahan baku yang belum banyak dilakukan di Indonesia. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi rintisan sekaligus sebagai langkah
antisipasi dari potensi meningkatnya tantangan dan tuntutan akan mutu dan
keamanan obat herbal Indonesia di masa mendatang,
3

BAB II
Tinjauan Pustaka
II.1 Kumis Kucing
Kumis kucing (Orthosiphon aristatus) (OA) adalah
tumbuhan yang termasuk ke dalam famili
Lamiaceaeyangsecara yang telah lama digunakan oleh
masyarakat di beberapa negara di Asia Tenggara
sebagai obat tekanan darah tinggi, sakit kuning,
diabetes, sakit ginjal, dan rematik (Chai et al. 2014).
Gambar II.1 Kumis
Ekstrak kumis kucing dalam berbagai jenis pelarut (air,
kucing
metanol, metanol 50%, aseton 70%, dan kloroform
telah diuji pada penghambatan radikal bebas
menggunakan metode 2,2-difenil-1- pikrilhidrazil (DPPH), hasilnya menunjukan
bahwa semua ekstrak kumis kucing kecuali dalam kloroform memiliki aktivitas
penghambatan radikal bebas yang tinggi (Akowuah et al. 2005).
Kumis kucing berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku obat herbal,
akan tetapi masih terdapat permasalahan terkait dengan kendali mutunya seperti
pemalsuan menggunakan tumbuhan lain. Pemalsuan herba kumis kucing
menggunakan tekelan (Eupatorium riparium) (ER) pernah dilaporkan antara lain
oleh Van Eijk (1980) dan Asmanizar dan Katrin (1995). Bentuk daun tekelan
mirip dengan daun kumis kucing, sehingga tumbuhan ini sering digunakan untuk
memalsu kumis kucing.
II.2 Tekelan
Chromoalena odorata (tekelan) merupakan
tanaman yang tumbuh subur dan menutupi areal
terbuka seperti perkebunan secara cepat, sehingga
sering disebut sebagai gulma. Kandungan kimia
memiliki aktivitas antibakteri yang luas, mulai dari
senyawa polar hingga non-polar, dapat dilihat dari
Gambar II.2 aktivitas antibakteri ekstrak air hingga sikloheksan dari
Tekelan tanaman ini. Metabolit sekunder yang dikandung
berupa senyawa golongan fenolik, flavonoid, alkaloid
dan minyak esensial (Omokhua, et al. 2016).
Pembasmian terhadap gulma ini telah dilakukan, walaupun tumbuhan
tekelan ini menimbulkan masalah, namun beberapa daerah di Indonesia seperti
Aceh, telah memanfaatkan daun tekelan ini secara tradisional untuk mengobati
diabetes dan luka kulit. Penelitian Alisi, dkk. (2011) menyatakan bahwa tekelan
memiliki sifat antioksidan dan mampu menangkal radikal bebas yang diyakini
sebagai penyebab berbagai penyakit degeneratif dan penuaan dini.
II.3 FTIR
Spektrum IR diperoleh dengan mengukur intensitas radiasi cahaya sebelum
(I0) dan sesudah (I) melewati contoh. Spektrum IR ditampilkan dengan
4

mengalurkan transmitans (T=I/I0) .Serapan pada panjang gelombang tertentu


dapat menghasilkan nilai konsentrasi contoh berdasarkan hukum Beer. (Skoog et
al. 1998). Daerah radiasi spektroskopi inframerah berkisar pada bilangan
gelombang 12800-10 cm-1 atau pada panjang gelombang 0,78-100 μm. (Khopkar,
1990).
Kelebihan teknik spektroskopi FT-IR antara lain, sebagai metode analisis
yang cepat non-destruktif dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi sampel
dalam berbagai fase. Sedangkan, kekurangan teknik spektroskopi FT-IR adalah
interpretasi secara visual dan langsung menjadi sulit akibat adanya tumpang tindih
spektrum serapan dari molekul-molekul dalam sampel, sehingga untuk
memudahkannya diperlukan bantuan teknik kemometrika (Gad dkk., 2012)
II.3.1 Prinsip Dasar FT-IR
Prinsip kerja FT-IR berupa inframerah yang melewati celah kesampel,
dimana celah tersebut berfungsi mengontrol jumlah energi yang disampaikan
kepada sampel. Kemudiaan beberapa inframerah diserap oleh sampel dan yang
lainya ditransmisikan melalui permukaan sampel sehingga sinar infrared lolos ke
detektor dan sinyal yang terukur kemudiaan dikirim ke komputer (Thermo, 2001).
Dengan bantuan komputer proses matematika transformasi fourier akan
mengubah interferogram menjadi spektrum antara intensitas dan frekuensi.
Tempat sampel terbuat dari materi seperti KBr dan NaCl yang tidak menyerap
radiasi inframerah (George dan McIntyre, 1987 ; Tahid dkk.,1994 ; Harvey,
2000).
II.3.2 Komponen dan Fungsi FT-IR
a. Sumber cahaya inframerah, tempat sinar datang.
b. Interferometer, mengatur intensitas sumber sinar inframerah dengan mengubah
dari posisi cermin pemantul yang memantulkan sinar dari sumber sinar ke
sampel.
c. Sampel, sinar memasuki kompartemen
sampel dimana diteruskan melalui
cermin dari permukaan sampel yang
tergantung pada jenis analisis.
d. Dete
ktor, berfungsi mengubah sinyal Gambar II.3 Komponen FT-IR
radiasi inframerah menjadi sinyal [ Sumber : Thermonicolet, 2001]
listrik. Fluktuasi sinar yang
sampai pada detektor ini akan menghasilkan sinyal pada detektor yang disebut
interferogram.
e. Komputer, interferogram ini akan diubah menjadi spektrum inframerah dengan
bantuan komputer (Tahid dkk.,1994 ; Harvey, 2000 ; George dan McIntyre,
1987).
II.3.3 Spektrum FT-IR
5

Spektrum FT-IR merupakan hasil interaksi antara senyawa-senyawa kimia


dalam matriks sampel yang kompleks. Spektrum FTIR sangat kaya dengan
informasi struktur molekular dengan serangkaian pita serapan yang spesifik untuk
masing-masing molekul sehingga dapat digunakan untuk membedakan suatu
bahan baku yang memiliki kemiripan (Sun dkk., 2010).
Daerah spektrum inframerah dapat dibagi menjadi dua, yaitu, daerah
frekuensi gugus fungsional terletak pada daerah radiasi 4000–1400 cm -1. Pita-pita
absorpsi pada daerah ini utamanya disebabkan oleh vibrasi dua atom, sedangkan
frekuensinya karakteristik terhadap massa atom yang berikatan dan konstanta
gaya ikatan. Dan daerah sidik jari (fingerprint) yaitu daerah yang terletak pada
1400–400 cm-1. Pita-pita absorpsi pada daerah ini berhubungan dengan vibrasi
molekul secara keseluruhan. (Mudasir dan Candra, 2008).
II.4 Analisis Sidik Jari (Fingerprint)
Analisis sidik jari merupakan analisis yang dapat dimanfaatkan untuk
evaluasi dan kontrol kualitas multi komponen dari tanaman obat. Komponen
kimia dalam tanaman obat sangat bergantung pada musim panen, sumber
tanaman, proses pengeringan, dan faktor lainnya, sehingga perlu dilakukan
penentuan komponen kimia dalam tanaman obat untuk menjamin kepercayaan
dalam penelitian klinis dan farmakologis, mengetahui bioaktivitas dan
kemungkinan efek samping dari komponen aktif, dan untuk meningkatkan kontrol
kualitas produk (Liang dkk., 2004).
II.4.1 Analisis PCA (Principal Componen Analysis)
Metode kemometrik ini dapat menganalisis data berupa hasil derivatisasi
data spektrum. Selanjutnya data spektrum yang diperoleh akan diolah dan
disederhanakan oleh Principal Component analysis (PCA), yang selanjutnya
dapat dianalisis secara kuantitatif dengan Multiple Linear Regresion (MLR),
Principle Component Regression (PCR), Partial Least Square (PLS), dan
Artificial Neural Network (ANN) (Miller, 2005).
Metode kemometrik yang digunakan pada analisis ini adalah PCA
(Principal Component Analysis). Prinsip PCA adalah mencari komponen utama
yang merupakan kombinasi linear dari perubah asli. Komponen-komponen utama
ini dipilih sedemikian rupa sehingga komponen utama pertama memiliki variasi
terbesar dalam gugus data, sedangkan komponen utama kedua tegak lurus
terhadap komponen utama pertama dan memiliki variasi terbesar berikutnya
(Miller & Miller 1984).
II.4.2 Validasi Metode PCA
Validasi metode yang digunakan dalam analisis kemometrik ini adalah
Principal Component Analysis (PCA) sebuah teknik statistik yang digunakan
untuk periksa keterkaitan antara seperangkat variabel secara berurutan untuk
mengidentifikasi struktur dasar dari variabel-variabel tersebut juga disebut analisis
faktor. Pada PCA ada dua komponen yaitu statistik dan Matriks Algebra (nilai
eigen dan faktor eigen adalah matriks dasar dari PCA).
6
7

BAB III
Metodologi Penelitian

III.1 Alat dan bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu :
Seperangkat alat spektrofotometer FT-IR (Agilent Cary 630 FT-IR, USA),
perangkat komputer, neraca analitik (Mettler Toledo), blender, seperangkat alat
maserasi, rotary evaporator, kompor listrik, beaker glass, spatel, batang pengaduk,
Erlenmeyer, kertas saring, kain batis, cawan penguap, toples kedap udara,silica
gel, Ekstrak kental kumis kucing yang sudah dikeringkan, esktrak kental tekelan
yang sudah dikeringkan, sampel ekstrak kumis kucing instan yang sudah
dikeringkan, pelarut etanol 96% dan silika gel,herba kumis kucing dan herba
tekelan.
III.2 Prosedur
1. Pengumpulan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan pada penelitian yaitu :
Kumis kucing yang berasal dari tiga daerah yang berbeda, yaitu dari daerah
Bandung,Lampung dan Jogjakarta . Selain itu ada tekelan yang juga berasal dari
tiga daerah yang berbeda, yaitu daerah Bandung,Lampung dan Jogjakarta sebagai
model adulterant yang digunakan pada kumis kucing. Kemudian sampel kumis
kucing instan dari tiga produk yang berbeda yang ada di pasaran.
2. Preparasi Sampel
Kumis kucing yang berasal dari petani langsung masih dalam berbentuk tanaman
utuh, kemudian dilakukan proses penyaringan yang tergantung pada waktu dan
suhu yang ditandai dengan perubahan kimiawi signifikan. Lalu dikeringkan
menjadi simplisia yang kemudian dilakukan proses penggilingan sehingga
mengalami pengubahan bentuk dari tanaman utuh menjadi serbuk. Serbuk kumis
kucing dan serbuk tekelan diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan
pelarut etanol 96%. Sebanyak 100 gram sampel dimasukan ke dalam maserator
kemudian ditambahkan 500 ml etanol 96% dan direndam, setiap 6 jam sambil
sesekali diaduk kemudian didiamkan selama 24 jam. Maserat dipisahkan dan
dipindahkan ke Erlenmeyer lain, sedangkan ampas diperlakukan sama sebanyak 2
kali maserasi. Maserat yang diperoleh dari hasil ekstraksi kemudian dipekatkan
dengan menggunakan rotary vaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Rendemen
ekstrak kemudian dihitung dengan rumus
bobot ekstrak yang diperoleh
:% Rendemen= × 100 %
bobot bahan yang di ekstrak
Ekstrak kental kemudian dikeringkan dengan cara menguapkan ekstrak
kental dicawan penguap menggunakan water bath dan kompor listrik, setelah
mulai agak kering kemudian disimpan didalam toples yang kedap udara berisi
silika gel (untuk menarik sisi air/pelarut) dan didiamkan selama beberapa hari
sebelum dianalisis
8

3. Pengukuran Spektrum Inframerah


Sampel dari beberapa daerah yang sudah disiapkan dilakukan pengukuran
spektrum inframerah menggunakan alat FT-IR (Agilent Cary 630 FT-IR, USA)
dan aplikasi Microlab Expert. Spektrum FT-IR dibaca pada frekuensi 4000-650
cm-1 dan resolusi 4 cm-1, dengan teknik pengukuran reflectant dengan mengukur
absorbansi radiasi. Yaitu dengan mengambil 1-2 mg sampel padat/serbuk dan
ditempatkan diatas Kristal ATR pada alat FT-IR, kemudian bisa langsung diukur
untuk mendapatkan spektrum inframerah. Pengukuran menghasilkan suatu daerah
gugus fungsional dan daerah sidik jari inframerah yang khas dalam spektrum, pola
spektrum sidik jari dapat memberikan informasi yang lebih akurat dan realistis,
sehingga daapt mendeteksi suatu senyawa yang diinginkan.
4. Analisis Adulteran pada Sampel
Analisis dilakukan pada sanpel kumis kucing instan dari tiga produk yang berbeda
yang ada dipasaran. Dianalisis dengan menggunakan alat FT-IR (Agilent Cary
630 FT-IR, USA) dan aplikasi Microlab Expert. Spectrum FT-IR dibaca pada
frekuensi 4000-650 cm-1 dan resolusi 4 cm-1, untuk dilihat pemisahan atau
pengelompokan kumis kucing murni dengan kumis kucing yang sudah dicampur
dengen tekelan sebagai adulteran.
5. Validasi metode Principal Component Analysis (PCA)
Validasi metode yang digunakan dalam analisis kemometrik ini adalah Principal
Component Analysis (PCA) sebuah teknik statistik yang digunakan untuk melihat
keterkaitan antara seperangkat variabel secara berurutan untuk mengidentifikasi
struktur dasar dari variabel-variabel tersebut juga disebut analisis faktor. Pada
PCA ada dua komponen yaitu statistik dan Matriks Algebra (nilai eigen dan faktor
eigen, matriks dasar dari PCA).
6. Analisis adulteran pada sampel.
Analisis dilakukan pada sampel kumis kucing instan dari tiga produk yang
berbeda yang ada dipasaran. Dianalisis dengan menggunakan alat FT-IR (Agilent
Cary 630 FT-IR, USA) dan aplikasi Microlab Expert. Spektrum FT-IR dibaca
pada Frekuensi 4000-650 cm-1 dan resolusi 4 cm-1 dan diolah secara kemometrik
dengan metode PCA, untuk memudahkan dalam analisis kemometrik maka
menggunakan software Unscrambler 10.4 sehingga dapat dilihat pemisahan atau
pengelompokan kumis kucing murni dengan kumis kucing yang sudah dicampur
dengan jagung sebagai adulteran.
9

BAB IV
Biaya dan Jadwal Kegiatan

IV.1 Biaya
1. Jenis Volume Harga Satuan Nilai
Perlengkapan
Pemakaian alat uji 48 jam 50.000 Rp. 2.400.000
FTIR
Pemakaian Oven 6 jam 45.000 Rp. 270.000
Pemakaian Rotary 8 jam 20.000 Rp. 160.000
vaporator
Pemakaian water bath 6 jam 15.000 Rp. 90.000
Jumlah Rp. 2.920.000
2. Bahan Habis Massa Harga Satuan Nilai
Daun Kumis Kucing 15kg 90.000 Rp. 1.350.000
Daun Tekelan 15kg 80.000 Rp. 1.200.00
Herba Kumis Kucing 3 sachet 60.000 Rp. 180.000
Instan
Pelarut etanol 15 liter 30.000 Rp. 450.000
Silica gel 1 buah 100.000 Rp. 100.000
Aqua dest 5 liter 7.000 Rp. 35.000
Toples Kedap Udara 9 buah 20.000 Rp. 180.000
Kertas Saring 1 pcs 9.000 Rp. 9.000
Alkohol 1 liter 28.000 Rp. 28.000
Jumlah Rp. 3.532.000
3. Perjalanan Volume Harga satuan Nilai
Transportasi 40 liter Rp.10.400 Rp.416.000
4. Lain-lain Barang Harga satuan Nilai
Administrasi Alat tulis, Rp.300.000 Rp.300.000
kertas dan
cetak data
Biaya Penggadaan 3 Rp.100.000 Rp.300.000
Laporan
Sewa Laboratorium Rp.1.500.000 Rp.1.500.000
Akses Internet 3 orang Rp.100.000 Rp.300.000
Jumlah Rp. 2.400.000
Jumlah Keseluruhan Rp. 9.268.000

IV.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke- Minggu ke-
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
10

Penelusuran
Pustaka
Survey tempat
tumbuh kembang
tanaman
Pengumpulan
sampel
Determinasi
tanaman
Standarisasi
bahan sampel
Optimasi pelarut
untuk
mengekstraksi
bahan
Validasi metode
analisis
Pengolahan data
Penyusunan
laporan
Penyusunan
manuskrip jurnal
nasional
Presentasi
seminar nasional
11

DAFTAR PUSTAKA

Akowuah GA, Ismail Z, Sadikun A, Ahmad M. 2012. HPLC-TOF/MS profile and


nitric oxide scavenging activity of Orthosiphon stamineus leaf extracts.
Asian Pasific Journal of Tropical Biomedicine. hlm 1436–1439.
Arisandi, Yohana & Yovita Andriani.2008.Khasiat Berbagai Tanaman Obat untuk
Pengobatan cetakan ke-3.Jakarta : Eska Media.
Borges CN, Bruns RE, Almeida AA, dan Scarminio IS. (2007): Mixture design
for the fingerprint optimalization of chromatographic mobile phases and
extraction solutions for Camellia sinensis, Analytical Chimica Acta, 595:
28-37.
Bunaciu, A.A., Aboul-Enein, H.Y. dan Fleschin, S. (2011): Recent
applications of fourier transform infrared spectrophotometry in herbal
medicines analysis. Applied Spectroscopy Reviews 46 : 251-260.
Gad, H.A., El-Ahmady, S.H., Abou-Shoer, M.I., & Al-Azizi, M.M. (2012):
Application of Chemometrics in Authentication of Herbal Medicines: A
Review, Phytochem. Anal., 24: 1-24
George B, McIntyre. (1987): Infrared Spectroscopy. J Wiley, London.
Gupta, dkk. (2013): A Simplified Approach for Interpreting Principal Component
Images.
Hendayana S, Kadarohman A, Sumarna AA, Supriatna A. (1994): Kimia Analitik
Instrumen, Ed ke 1, IKIP Semarang Press, Semarang.
J. Kloppenburgh – Versteegh,  Tanaman Berkhasiat Indonesia Volume I, Alih
Bahasa dan Saduran : drh.J.Soegiri, Prof.Dr.drh.Nawangsari, IPB Press,
2006
Miller,J.N., dan Miller, J.C. (2005): Statistics and Chemometrics for Analytical
Chemistry, Pearson Education Limited, Inggris.
Rohman, A. (2012): Spektroskopi Inframerah dan Kemometrika untuk Analisis
Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150- 153
Sastrohadimidjojo. (2001): Spektroskopi, Liberty, Yogyakarta
Skoog DA, FJ Holler, TA Nieman. 1998. Principles of Instrumental Analysis. Ed
ke-5. Philadelphia: Harcaurt Brace..
Sun, S., dkk. (2010): Application of mid-infrared spectroscopy in the
qualitycontrol of traditional Chinese medicines, Planta Medica, 76: 1987-
1996.
Tjitrosoepomo, Gembong.2005.Morfologi Tumbuhan.Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Thermo, Nicolet. (2001): Introduction to FTIR Spectrometry, Thermo Nicolet
Inc., Madison,
Wold, S., dkk. (2001): PLS Regression: a BasicTool of Chemometrics, Chemom,
Intell. Lab. Syst., 58 :p 109-130.
12

LAMPIRAN
1. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Atikah Rizkiya
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/ NIDN 11151052
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 5 Oktober 1996
6. E-mail atikahrzki@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 082125277301

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/ Magister S3/ Doktor
Nama Institusi Sekolah Tinggi - -
Farmasi Bandung
Jurusan S1 Farmasi
Tahun Masuk 2015

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 5 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P.

Bandung, 28 Desember 2018

Pengusul
13

Atikah Rizkiya
14

2. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Nadhira Zakiyah
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/ NIDN 11171061
5. Tempat dan Tanggal Lahir Pandeglang, 04 Februari 2000
6. E-mail zakiyahnadhira@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 081293153038

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/ Magister S3/ Doktor
Nama Institusi Sekolah Tinggi - -
Farmasi Bandung
Jurusan S1 Farmasi
Tahun Masuk 2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 5 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Bandung, 28 Desember 2018

Pengusul
15

Nadhira Zakiyah
16

3. Biodata anggota 3
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Retno Putri Nur Sagasti
2. Jenis Kelamin Perempuan
3. Program Studi S1 Farmasi
4. NIM/ NIDN 11171068
5. Tempat dan Tanggal Lahir Ngawi, 28 Mei 1999
6. E-mail retnoputrinur@gmail.com
7. Nomor Telepon/ HP 081902708566

B. Riwayat Pendidikan
Sarjana S2/ Magister S3/ Doktor
Nama Institusi Sekolah Tinggi - -
Farmasi Bandung
Jurusan S1 Farmasi
Tahun Masuk 2017

C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No Nama Pertemuan Ilmiah/ Judul Artikel Waktu dan
Seminar Ilmiah Tempat
1
2
3

D. Penghargaan dalam 5 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi


lainnya)
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hokum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Bandung, 28 Desember 2018
Pengusul
17

Retno Putri Nur Sagasti


18

4. Biodata Pembimbing PKM


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Fauzan Zein M., M.Si., Apt
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional -
4 NIK 20102016
5 NIDN 0424117601
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tasikmalaya, 24 November 1976
7 E-mail fauzanzein@stfb.ac.id
8 Nomor Telepon/Fax 08121410117
9 Alamat Kantor Jl. Soekarno Hatta No. 754 Bandung
10 Nomor Telepon/Fax 022-7830760
11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 80 orang; S-2 = - orang
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Dasar Analisis Farmasi
2. Kimia Farmasi Analisis
3. Kimia Medisinal
4. Analisis Farmasi Fisikokimia
5. Kimia Komputasi

B. Riwayat Pendidikan
S-1 Apoteker S-2 S-3
Nama Perguruan
ITB ITB ITB ITB
Tinggi
Bidang Ilmu Farmasi Profesi Farmasi Farmasi
Apoteker
Tahun Masuk Lulus 1995-1999 1999-2002 2004-2006 2009-2014
Judul Skripsi/Tesis/ Bromometri Pengembangan Sintesis,
Disertasi Tetrasiklin Metode Pelabelan, dan
Hidroklorida, Penentuan Titik Uji
Prokain Akhir Titrasi Biodistribusi
Hidroklorida dan Nitrimetri, meso-
Sulfadiazin Iodimetri, dan 5,15di[3,4bis
dengan Metode Iodometri (carboxyme
Titrasi Kembali dengan Teknik thylenoxy)phe
secara Biamperometri nyl] porphyrin
Coulometri Arus (D3,4BCP)
Tetap dan meso-
5,15di[3,4bis(
carboxyme
thylenoxy)phe
nyl],10,20dip
henyl
porphyrin
19

(D3,4BCPDP
P) sebagai
Ligan
Radiofarmaka
Teranosti
Nama Pembimbing/ Prof. Dr. Dr. Amir Prof. Dr.
Promotor Kosasih Musadad, Apt. Daryono Hadi
Satyadarma, Apt Dr. rer.nat. R. Tjahjono, Apt
Dr. Amir Emran Prof. Dr.
Musadad, Apt Kartasasmita, Slamet
Apt Ibrahim, Apt.
Dr. Abdul
Muthalib

C. Pengalaman Penelitian
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian Jumlah
Sumber
(juta Rp)
Studi In Silico Derivat Flavonoid,
Penelitian
Derivat Fenol, dan Kumarin terhadap
1 2018 Dana Internal 15.000.000,-
DNA Topoisomerase II Sebagai
STFB
Antileukemia
Screening Inhibitor DNA
Topoisomerase II Alpha Dari Database Penelitian
2 2017 Senyawa Bahan Alam Berbasis Dana Internal 30.000.000,-
Pharmacofore Modelling Dan STFB
Molecular Docking
Studi Molecular Docking, Molecular
Dynamic, Dan Prediksi Toksisitas
Senyawa Turunan Kumarin,
NOksalilglisin, Organoselenium, Penelitian
3 2016 Organosulfur, dan Piridin Sebagai Dana Internal 15.000.000,-
Inhibitor Jumonji Domain Histon Lisin STFB
Demetilase (KDM1A, KDM4A,
KDM4C, KDM4E, dan KDM5B) pada
Kanker Prostat
Uji Biodistribusi Senyawa Turunan
Riset
Imidazoliumilporfirin sebagai Ligan
Desentralisasi
Radiofarmaka untuk Diagnosis
4 2013 DIKTI, 75.000.000,-
danTerapi Kanker(sebagai anggota,
Sekolah
ketua penelitian Prof. Dr. Daryono
Farmasi, ITB
Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt.)
5 2010 Radiofarmaka Berbasis Porfirin untuk IMHERE, 309.738.550,-
20

Diagnosa Kanker (sebagai anggota,


Sekolah
ketua penelitian Prof. Dr. Daryono
Farmasi, ITB
Hadi Tjahjono, M.Sc., Apt.)

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun


Terakhir
Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No Tahun Jumlah
Masyarakat Sumber
(juta Rp)
PPDM: PENGEMBANGAN
1 2018 DESA SENTRA HERBAL KemenRistekDikt 100.000.000,-
CIBIRU WETAN
Bimbingan Teknis Pembuatan
Sabun Mandi Cair, Padat, dan
Disperindag Kab.
2 2018 Kertas di Desa Pakutandang 7.000.000,-
Bandung
Kecamatan Ciparay Kabupaten
Bandung
Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga
untuk PKK Kelurahan Cipadung
3 2018 Internal 5.000.000,-
Kidul Kecamatan Panyileukan
Kota Bandung
Sosialisasi Tanaman Obat Keluarga
Dan Ijin Edar Produk Toga Untuk Disperindag Kab.
4 2017 1.600.000,-
UKM Binaan Disperindag Bandung
Kabupaten Bandung
Bimbingan Teknis Budi Daya
TOGA Bagi Kader PKK di 7 PemKab
5 2017 7.000.000,-
Daerah Pilihan Kabupaten Bandung
Bandung
Sosialisasi Pengelolaan TOGA
Bagi Kader PKK Desa, Kelurahan
6 2017 STFB 10.000.000,-
dan Kecamatan se-Kabupaten
Bandung
Farmasi Desa di Kp. Pulosari
7 2016 Kecamatan Pangalengan, STFB 50.000.000,-
Kabupaten Bandung
Pengmas STFB Program Desa
8 2016 Mitra di Desa Cibiru Wetan STFB 14.000.000,-
Kabupaten Bandung
Farmasi Desa di Kp. Cikamadong,
9 2015 Desa Banjaran Wetan, Kec. STFB 50.000.000,-
Banjaran, Kab. Bandung
10 2013 Farmasi Desa di Dusun Sukarame, STFB 50.000.000,-
21

Kec. Pacet, Kab. Bandung


Farmasi Desa di Dusun
Karyalaksana, RW 09, Desa
11 2012 STFB 50.000.000,-
Cijolang, Kec. Limbangan, Kab.
Bandung
Farmasi Desa di Dusun Sukahayu,
12 2011 STFB 50.000.000,-
Kec. Rancakalong, Kab. Bandung

E. Publikasi Artikel Ilmiah


Volume/Nomor
No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal
/Tahun
DESA MITRA DALAM BUDIDAYA
TANAMAN OBAT KELUARGA Jurnal Pengabdian Vol.03 No. 02,
1
MENUJU DESA CIBIRU WETAN Pada Masyarakat Desember 2018
SEBAGAI SENTRA HERBA
DETEKSI ADULTERAN PADA BAHAN
BAKU SEDIAAN TEMULAWAK PHARMACY:
Vol.14 No. 01
2 (CURCUMA XANTHORRHIZA ROXB) Jurnal Farmasi
Juli 2018
INSTAN SECARA TLC FINGERPRINT Indonesia
ANALYSIS
MOLECULAR DOCKING,
MOLECULAR DYNAMICS, AND IN
SILICO TOXICITY PREDICTION
Asian Journal of
STUDIES OF COUMARIN,
Pharmaceutical Vol.10 No. 12,
3 NOXALYLGLYCINE,
and Clinical Desember 2017
ORGANOSELENIUM,
Research
ORGANOSULPHUR, AND PYRIDINE
DERIVATIVES AS HISTONE LYSINE
DEMETHYLASE INHIBITORS
Penetapan Kadar Senyawa Metampiron
“Pharmacy”
Dan Diazepam Dalam Sediaan Kombinasi Vol.13 No. 02,
4 Jurnal Farmasi
Obat Menggunakan Metode Desember 2016
Indonesia, UMP
Klt Video Densitometri
Analisis In Silico Genistein Dan
Analognya Sebagai Inhibitor Kanker Jurnal Farmasi Volume 2 (2),
5
Payudara Reseptor Estrogen Alfa Positif Galenika Oktober 2015
(Erα+)
6 Toxicity Prediction of meso- Atlantic Press, Volume 2,
5,15di[3,4bis(carboxymethylenoxy)phenyl] Proceeding of 3rd September 2014
porphyrin and meso-5,15- International
di[3,4bis(carboxymethylenoxy)phenyl],10, Conference on
20- diphenyl porphyrin Computation for
Science and
22

Technology

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun


Terakhir:
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Virtual Screening of DNA Topoisomerase II
2nd International
Alpha Inhibitor As Antileukemia From
Conference on Bandung,
1 Natural Product Database Using
Medicinal 2017
Pharmacophore Modeling and Molecular
Chemistry
Docking
3rd International Toxicity Prediction of meso-5,15-
Conference on di[3,4bis(carboxymethylenoxy)phenyl]
Denpasar
2 Computation for porphyrin and meso-5,15-
Bali, 2014
Science and di[3,4bis(carboxymethylenoxy)phenyl],10,20-
Technology diphenyl porphyrin
1st Joint Pharmacy
Symposium,
Bandung Institute Bandung,
3 Labeling of Cationic Porphyrin with Lu177
of Technology and 2011
National University
of Singapore
International
Conference on Molecular Modeling of Cationic Porphyrin as Bandung,
4
Mathematic and Ligand of Radiopharmaceutical Kit 2010
Natural Sciences

G. Pemakaian Seminar Ilmiah (Poster Presentation) dalam 5 Tahun


Terakhir:
Nama Pertemuan Waktu dan
No Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat
Molecular Docking, Molecular Dynamic,
2nd International
And Toxicity Prediction Studies Of Bandung,
1 Seminar and Expo
Quinoline Alkaloids As Bruton Tyrosine 2017
on Jamu
Kinase Inhibitor As Antileukemia
2 The 1st THE STUDY OF MOLECULAR Tasikmalaya,
International DOCKING, MOLECULAR DYNAMIC 2017
Seminar of Health AND TOXICITY PREDICTION OF
Science CATHECOL, PYRAZOLE AND
PYRIDINE DERIVATIVE COMPOUNDS
AS INHIBITORS OF JUMONJI
DOMAIN HISTONE LYSINE
DEMETHYLASE (KDM1A, KDM4A,
23

KDM4C, KDM4E AND


KDM5B) IN PROSTATE CANCER
Molecular Docking and Molecular Dynamic
Study of Coumarine, NOxalylglycine,
4th International
Pyridine, Organoselenium, and Organosulfur Langkawi
Conference on
Derivatives as Inhibitors of Jumonji Domain Malaysia,
3 Computation for
Histon Lysine Demethylase (KDM1A, 2016
Science and
KDM4A,
Technology
KDM4C, KDM4E, AND KDM5B) In
Prostate Cancer
Penetapan Kadar Vitamin B1 Dari Beras
Seminar Nasional
Merah Dan Beras Putih Dengan Berbagai Bandung,
4 Tanaman Obat
Proses Pengolahan Menggunakan Metode 2016
Indonesia
Kolorimetri
International
Seminar on Molecular Docking Of Artokarpon A And
Bandung,
5 Pharmaceutical Artokarpon B As Antimalaria On
2016
Science and Plasmepsin Enzyme
Technology
Kendari
International
Conference on In Silico Analysis Of Genistein And Its
Kendari,
6 Medicinal Analogues As Breast Cancer Inhibitor To
2015
Chemistry and Estrogen Reseptor Alpha+ (Erα+)
Pharmacy
Education 2015
7th International
Molecular Modeling of
Conference on Jeku- Korea,
7 Imidazoliumylporphirin Derivatives as
Porphyrins and 2012
Ligand of Radiopharmaceutical Kit
Phthalocyanines
Molecular Modeling of
5th Conference of Bandung,
8 Bis(Imidazoliumyl)porphyrin Derivatives
AASP 2011
As Ligand of Radiopharmaceutical Kit

H. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
1 - - - -

I. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir


No Judul/Tema HAKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 Senyawa Turunan 2011 Paten Sederhana KemenKumHa
Porfirin Sebagai Bahan M RI, No. File
Baku Kit Radiofarmasi Date:
24

dan Metode Sintesisnya


dengan Pelabelan P00201100988
Teknesium 99m

J. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial


Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
Judul/ Tema/ Jenis
Respon
No Rekayasa Sosial Lainnya Tahun Tempat Penerapan
Masyarakat
yang Telah Diterapkan
1 - - - -

K. Penghargaan dalam 10 Tahun terakhir (dari Pemerintah, Asosiasi


atau Institusi lainnya)
Institusi Pemberian
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Beasiswa Voucher ITB ITB 2009-2012
Sandwich-like Program, DIKTI,
Keio University , Jepang,
2 DIKTI 2012
dengan supervisor Prof. Naoki
Yoshioka

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan proposal Program Kreativitas Mahasiswa sebagai
Dosen Pembimbing.

Bandung, 2 Januari 2018

( Dr. Fauzan Zein M., MSi., Apt. )

Anda mungkin juga menyukai