Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI


EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG RAJA (Musa acuminate x
Balbisiana),
AMBON (Musa paradisiaca Var.) TERHADAP BAKTERI Pseudomonas
aeruginosa

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Diusulkan oleh:
Mohammad Farid Alfaridzi; K100170103; 2017
Mantiqa Syafa Duvadillan Gusrin; K100170120; 2017
Tiara Septiani; K100180043; 2018

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019

1
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Aktivitas Antibakteri Kombinasi


Ekstrak Etanol Kulit Pisang Raja
(Musa acuminate X balbisiana)
dan Ambon (Musa paradisiaca
var.) terhadap Bakteri
Pseudomonas aeruginosa
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Mohammad Farid Alfaridzi
b. NIM : K100170103
c. Jurusan : Farmasi
d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Muhammadiyah
Surakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP :

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2 Orang


5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ika Trisharyanti DK,
b. NIDN/NIDK : 0609096902
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP :
6. Biaya Kegiatan : Rp.7.874.000,00
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 Bulan

Surakarta, 3 Oktober 2019


Menyetujui
Wakil Dekan I Fakultas Farmasi, Ketua Pelaksana Kegiatan

(Erindyah Retno Wikantyasning, Ph.D., Apt) ( Mohammad Farid Alfaridzi)


NIK. 0613027401 NIM. K100170103

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dosen Pendamping,

(Taufik) (Ika Trisharyanti DK)


NIK. NIDN. 0609096902

2
DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI iii

3
DAFTAR TABEL iv
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Tujuan Penelitian
2
1.3. Kerangka Pemikiran
2
1.4. Manfaat Penelitan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1. Tinjauan Tanaman Pisang 3
2.1.1. Morfologi 3
2.1.2. Pisang Raja 3
2.1.3.Pisang Ambon 4
2.2. Bakteri Pseudomonas aeruginosa 6
2.3. Media 7
2.4. Resistensi Antibiotik 8
2.5. Uji Antibakteri Metode Kirby-Baure .9
BAB III METODE PELAKSANAAN 9
3.1. Variabel dan Kategori Penelitian
3.1. Alat Dan Bahan 10
3.2. Pelaksanaan
3.3. Jalannya Penelitian
3.3.1.Determinasi Tanaman…………………………………………...11
3.3.2.Pengambilan Bahan………………………………………………11
3.3.3.Pengeringan dan Pembuatan Serbuk……………………………..12
3.3.4.Pembuatan Ekstrak…………………………………………………
12
3.3.5.Sterilisasi Alat……………………………………………………..12
3.3.6.Pembuatan media…………………………………………………13
3.3.7.Pemeliharaan Bakteri…………………………………………….14
3.3.8.Pembuatan Suspensi
Bakteri……………………………………….15
3.3.9.Pengecatan Bakteri…………………………………………………
15
3.3.10.Pengujian Sensitivitas Bakteri……………………………………
16
3.3.11.Uji Antibakteri……………………………………………………
16
3.3.12.Analisis Kromatografi Lapis
Tipis……………………………….17

4
3.3.13.Uji Bioautografi………………………………………………….
17
BAB IV BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 18
4.1. Anggaran Biaya
18
4.2. Jadwal Kegiatan
18
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

5
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rincian anggaran dana 4


Gambar 4.2. Flowchart Tahapan Proses Usaha....................................................6

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

6
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Diketahui bahwa jenis kuman patogen seperti Pseudomonas sp.
mempunyai resisten tinggi terhadap ampisilin, amoksisilin, penisilin G,
tetrasiklin dan kloramfenikol. Data menunjukkan pada Pseudomonas
aeruginosa menunjukkan 98,4% sampel di RS Fatmawati Jakarta resisten
terhadap amoksisilin dan 98,7% sampel resisten terhadap penisilin G
(Refdanita et al., 2004). Sementara itu, di RSUD Abdoel Moeloek Lampung
dilakukan uji resistensi Pseudomonas aeruginosa terhadap beberapa
antibiotik,memperlihatkan 14 jenis antibiotik didapatkan ≥50% spesimen
telah resisten. Antibiotik yang paling resisten adalah ampisilin, eritromisin,
amoksisilin, sefurosim, seftriason, gentamicin, tetrasiklin, sefadroksil,
piperasilin, trimetroprim, tobramisin, kotrimoksazol, nalidisid, sulfonamid
kompleks (Rukmono dan Zuraida,2013). Penelitian ini mendorong penulis
untuk menemukan antibakteri yang sensitif terhadap bakteri P.aeruginosa.
Tanaman pisang adalah tumbuhan asli Indonesia (Kuswanto, 2007).
Buah pisang ini dimanfaatkan untuk berbagai jenis keperluan, baik untuk
buah maupun obat oleh masyarakat (Thomas, 1992). Tak hanya buah, daun
batang, jantung, ternyata kulit buah pisang yang biasanya dibuang pun
memiliki banyak manfaat. Mokbel dan Hashinaga melaporkan bahwa ekstrak
etil asetat kulit pisang Clavendis (Musa, AAA cv. Cavendish) berfungsi
sebagai antibakteri terhadap Bacillus cereus, Salmonella enteritidis,
Escherichia coli, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus dengan diameter
hambat antara 9 sampai 12 mm (Mokbel dan Hashinaga,2005). Ekstrak etanol
kulit pisang Musa sapientum dilaporkan dapat menghambat bakteri Bacillus
subtilis, Staphylococcus aureus, Micrococcus luteus, Klebsiella pneumonia,
Pseudomonas aeruginosa, dan Salmonella typhi dengan MIC (Minimum
Inhibitory Concentration) sebesar 16-512.5mg/mL.
(Ehiowemwenguan,2014).
Oleh karena itu, peneliti berupaya untuk meneliti aktivitas antibakteri
ekstrak etanol kulit pisang terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa
mengingat kulit pisang banyak yang terbuang begitu saja dan resistensi
bakteri ini terhadap beberapa antibiotik yang sudah sangat berkembang saat
ini.
1.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang diatas,tujuan penelitian ini adalah:
1. Identifikasi aktifitas antibakteri ekstrak etanol kulit pisang raja (Musa
acuminate x Balbisiana), ambon (Musa paradisiaca Var.) terhadap
Pseudomonas aeruginosa.
2

2. Mengetahui kandungan senyawa yang beraktifitas antibakteri pada


ekstrak etanol kulit pisang raja (Musa acuminate x Balbisiana), ambon
(Musa paradisiaca Var.)
3. Isolasi yang bertujuan untuk mendapatkan senyawa murni yang
beraktifitas antibakteri pada Pseudomonas aeruginosa.

1.3. Kerangka pemikiran

1.4. Manfaat Program


1. Mengembangkan penelitian uji antibakteri kulit pisang terhadap
Pseudomonas aeruginosa.
2. Menemukan alternatif senyawa antibakteri yang efektif untuk
Pseudomonas aeruginosa.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Tanaman Pisang


Kulit buah pisang masak yang berwarna kuning kaya akan
senyawa flavonoid, karbohidrat, mineral (seperti kalium dan natrium, serta
selulosa). Flavonoid dan senyawa fenolik merupakan senyawa bioaktif yang
yang berguna untuk antioksidan, antidermatosis, kemopreventif, antikanker,
maupun antiviral . (Indo. J. Chem., 2007). Hasil uji fitokimia fraksi n-butanol
kulit pisang positif mengandung alkaloid, saponin, fenolik dan flavonoid
sementara fraksi n Heksan positif mengandung flavonoid dan terpenoid.
(Indonesian E-Journal of Applied Chemistry, 2018)
2.1.1. Morfologi Pisang
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas
beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung
varietasnya. Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid.
Kecuali pada pisang kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji.
Ukuran buah pisang bervariasi tergantung pada varietasnya. Panjang
antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Daging
buah tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan
ketika tua berubah menjadi kuning dan strukturalnya bisa tebal dan
tipis tergantung dari varietas pisangnya. (Suyanti dan Supriyadi, 2008)
2.1.2. Pisang Raja
Salah satu tanaman yang mengandung antioksidan adalah
pisang Raja. Kulit pisang Raja mengandung antioksidan lebih tinggi
dibandingkan daging buahnya. (Husni, 2009). Hasil pengukuran uji
antioksidan ekstrak kulit pisang Raja dengan metode
spektrofotometer-UV dan persamaan regresi linear diperoleh nilai
IC50 sebesar 46,82 ppm. (Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia,
2008)
2.1.3 Pisang Ambon
Tumbuhan pisang ambon memiliki banyak kandungan
senyawa metabolit sekunder yang bermanfaat. Pada bagian buahnya
diketahui memiliki kandungan saponin, glikosida, tannin, alkaloid,
dan flavonoid (Ajani et al,2010). Selain kaya akan metabolit
sekunder, buah pisang juga kaya akan kandungan kalium yang baik
untuk hipertensi (Fatmawati dkk, 2017) . Penelitian Pauzy (2018)
menyebutkan bahwa kulit pisang ambon mengandung flavonoid,
alkaloid, tanin, saponin. Kegunaan kulit pisang ambon yaitu sebagai
antibakteri karena mengandung fenolat dan flavonoid. Selain itu
pisang ambon juga dapat berfungsi sebagai antidiabetes,
4

antihipertensi, kandungan pro vitamin A, penyembuhan luka /


regenerasi sel, dan antioksidan (Arifki & Barliana, 2018).

2.2. Pseudomonas aeruginosa


Berdasarkan Global Biodiversity Information Facility (2018),
klasifikasi Pseudomonas aeruginosa adalah sebagai berikut: Kingdom :
Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Gammaproteobacteria
Order : Pseudomonadales
Family : Pseudomonaceae
Genus : Pseudomonas
Species : Pseudomonas aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa termasuk dalam famili
Pseudomonadaceae. Bakteri ini merupakan bakteri gram negatif,
mempunyai flagel tunggal yang bersifat polar. Bakteri ini dapat 5
menyebabkan infeksi pada mata, kulit, telinga, selain itu dapat juga
menyebabkan infeksi pada saluran nafas bagian bawah, saluran kemih,
dan organ lain. Pseudomonas aeruginosa juga merupakan flora di kulit
dan saluan cerna individu normal. Umumnya dapat ditemukan di
lingkungan Rumah Sakit seperti pada perlatannya.
Beberapa jenis antibiotik tidak efektif terhadap Pseudomonas
aeruginosa. Oleh sebab itu, uji resistensi bakteri perlu dilakukan untuk
memilih antibiotik yang tepat. Bakteri ini biasanya peka terhadap
amikasin, gentamisin, tobramisin, dan kolistin (Radji & Biomed, 2011).
2.3.Media
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang
terdiri atas campuran nutrisi(nutrient) yang digunakan oleh suatu
mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembangbiak padamedia tersebut.
Mikroorganisme memanfaatkan nutrisi pada media berupa molekul-
molekul kecil yang dirakit untuk menyusun komponen sel-nya. Dengan
media pertumbuhan juga bisa digunakan untuk mengisolasi
mikroorganisme identifikasi dan membuat kultur murni! komposisi media
pertumbuhan dapat dimanipulasi untuk tujuan isolasi dan identifikasi
mikroorganisme tertentu sesuai dengan tujuan masing-masing pembuatan
suatu media Media adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat
hara (nutrient) yang berguna untuk membiakkan mikroba Dengan
mempergunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi
perbanyakan pengujian sifat-sifat fisiologis dan perhitungan jumlah
mikroba (sutedjo, 1996)
terdapat beberapa jenis media yang relevan digunakan untuk uji
antibakteri pada suatu percobaan seperti MSA, LIA, MIO dan BHI.
5

Media MSA memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi bakteri yang


mampu memfermentasi manitol. bakteri yang positif memfermentasi
manitol akan tampak sebagai koloni berwarna kuning sedangkan bakteri
yang negatif memfermentasi manitol akan menunjukkan koloni berwarna
merah muda sampai merah tua. Media LIA memiliki kemampuan
mendeteksi bakteri yang memproduksi lisin dekarboksilase dengan
menunjukkan warna koloni ungu karena reaksi alkali (basa) yang terjadi.
organisme yang tidak mendekarboksilasi lisin akan menghasilkan reaksi
basa pada bagian miring (ungu) dan asam pada bagian tegak ( kuning).
Media MIO digunakan untuk identifikasi pergerakan bakteri dengan
mengamati pertumbuhan bakteri diluar garis inokulasi.

2.4.Resistensi Antibiotik
Resistensi muncul jika organisme yang sebelumnya rentan tidak
lagi terhambat oleh antibiotik pada kadar yang dapat dicapai dengan
aman secara klinis. Hal ini terjadi karena pool gen bakteri mengalami
perubahan, difasilitasi oleh pembelahan selnya yang cepat, dan genom
haploid (Irianto, 2013).
Bakteri Pseudomonas aeruginosa merupakan salah satu bakteri
opurtunistik Gram negatif yang paling sering berperan dalam
pembentukan biofilm pada alat kesehatan yang tertanam dalam tubuh
manusia. Diperkirakan 10%-20% kasus infeksi nosokomial disebabkan
oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa (Laverty G et al.,2014). Sebagai
bakteri pembentuk biofilm ini, maka infeksi biofilm bakteri
Pseudomonas aeruginosa umumnya sulit dieradikasi dan sering
menyebabkan infeksi persisten atau kronik, seperti pada kasus infeksi
kistik fibrosis paru atau infeksi biofilm akibat pemakaian alat yang
tertanam dalam tubuh.Hal ini disebabkan karena kerja dari antibiotika
dan sistem imunitas tubuh menjadi kurang efektif pada bakteri yang
terdapat dalam biofilm dibandingkan dengan bakteri planktonik
(Rasamiravaka et al.,2015)
2.5.Uji Antibakteri Metode Kirby Bauer
Uji kepekaan metode difusi cakram merupakan pemeriksaan
kualitatif untuk menentukan apakah isolat bakteri dari pasien infeksi
masih sensitif, intermediet atau sudah resisten terhadap suatu antibiotik
dengan mencocokkan menggunakan tabel standar CLSI. Zona hambat
merupakan zona yang terbentuk disekeliling cakram antibiotik pada
media MuellerHinton yang diinokulasi isolat bakteri dan tampak tidak
ada pertumbuhan bakterinya setelah dieramkan dalam inkubator pada
suhu 35 ± 2o C selama 18 jam (Departemen Mikrobiologi Klinik, 2015).
6

BAB 3.METODE PELAKSANAAN

3.1. Variabel dan Kategori Penelitian


3.1.1.Variabel Penelitian
Adapun variable penelitian adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas : konsentrasi ekstrak tanaman kulit pisang (raja, ambon),
ekstrak tunggal kulit pisang ambon, ekstrak tunggal kulit pisang raja,
kombinasi ekstrak kulit pisang ambon dan kulit pisang raja,
b. Variabel tergantung : zona hambat (mm)
c. Variabel kendali : lama inkubasi, lama maserasi
3.1.2.Kategori Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori Penelitian dan Pengembangan
atau Litbang (Research and Development atau R&D) adalah kegiatan
penelitian, dan pengembangan, serta memiliki kepentingan komersial
dalam kaitannya dengan riset ilmiah murni, dan pengembangan aplikatif di
bidang teknologi

3.2. Alat Dan Bahan


3.2.1 Alat
Blender, bejana, pengaduk, rotary evaporator, penangas air, cawan
porselen, neraca analitik, alat timbang, alat alat gelas, mikroskop, object
glass, deck glass, penjepit, pipet tetes, jarum ose, autoklaf, oven, LAF,
mikropipet, inkubator, blue tips, yellow tips, batang pengaduk, api
bunsen,silika gel 20x20 cm, pipa kapiler, bejana kromatografi, lampu
UV254 nm dan UV366 nm, dan seperangkat alat penyemprot.
3.2.2.Bahan
Pseudomonas aeruginosa sentitif maupun resisten, serbuk kulit pisang,
pelarut etanol 96%, cat Gram A, cat Gram B, cat Gram C, dan cat Gram
D, serta media MSA, LIA, MIO, BHI, MH, DMSO, gentamisin,
vankomisin, kloramfenikol, seftriakson, siprofloksasin
3.3. Pelaksanaan
Tempat dilakukannya penelitian adalah di Laboratorium
Mikrobiologi dan Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3.3. Jalannya Penelitian
3.3.1.Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman pisang (ambon, raja, tanduk) dilakukan untuk
memastikan tanaman yang akan diteliti sesuai dengan tanaman yang
dimaksud dengan mencocokan morfologi dari tanaman pisang (ambon,
raja, tanduk) dengan morfologi pada buku determinasi. Determinasi akan
dilakukan di Laboratorium Biologi FKIP UMS.
7

3.3.2.Pengambilan Bahan
Pengambilan bahan Kulit pisang (ambon, raja, tanduk) diambil dari
buah pisang yang masak dan didapatkan di pasar Surakarta.
3.3.3.Pengeringan dan Pembuatan Serbuk
Pengeringan dan pembuatanserbuk Kulit pisang dicuci dengan
air yang mengalir kemudian dikeringkan. Pengeringan akan
dilakukan pada oven dengansuhu 50º C selama 2 hari. Setelah
kering simplisia kering dihaluskan dengan blender.
3.3.4.Pembuatan Ekstrak
Serbuk kering kulit pisang kemudian ditimbang masing masing
jenis 200 gram dan dimasukkan kedalam botol kaca kemudian
ditambahkan denga netanol 96% sebanyak 1,5 liter. Serbuk tersebut
dimaserasi selama 3 hari dengan disertai pengadukan. Hasil
maserasidisaring dan dipekatkan menggunakan rotary evaporator
dilanjutkan dengan penangas air sampai didapatkan ekstrak kental.
3.3.5.Sterilisasi Alat
Alat-alat gelas kaca seperti cawan petri, tabung reaksi,
erlenmeyer, pipet volume dibungkus menggunakan kertas lalu
disterilisasikan menggunakan oven selama 2 jam dengan suhu
175oC (Pemanasan Kering). Alat yang tidak tahan pemanasan
kering seperti pipet tetes, yellow tips, blue tips, dimasukkan dalam
autoklaf (pemanasan basah) selama 15 menit pada suhu 121oC.
3.3.6.Pembuatan media
Media yang digunakan adalah KIA, LIA, MIO, MH, dan BHI.
Serbuk ditimbang secukupnya kemudian dilarutkan dalam aquades.
Setelah dilarutkan media di sterilkan di autoklaf suhu 120 oC
selama 20 menit, lalu diambil dan disimpan di kulkas sebagai stok
media (Muhtadi et al., 2012).
3.3.7.Pemeliharaan Bakteri
Induk bakteri didapatkan dari Rumah Sakit Universitas Sebelas
Maret. Diambil satu ujung mata ose kemudian digoreskan media
MH, diinkubasi pada suhu 37oC selama 18-24 jam. Setelah koloni
tumbuh, disimpan pada almari es dan digunakan sebagai
stok(Muhtadi et al., 2012).
3.3.8.Pembuatan Suspensi Bakteri
Dari hasil biakan, diambil 3-5 koloni bakteri dari stok
kemudian di suspensikan dalam 5 mL BHI steril dan diinkubasi
pada shaker incubator selama 2 jam. Lalu kekeruhan disamakan
dengan standar Mc Farland 1,5x108 CFU/mL dengan
mensuspensikannya ke larutan salin sehingga memiliki kekeruhan
yang sama dengan standar Mc Farland.(Muhtadi et al., 2012)
3.3.9.Pengecatan Bakteri
8

Bakteri diambil menggunakan jarum ose bulat yang telah disterilkan,


kemudian digoreskan pada gelas objek. Gelas objek dipanaskan pada
spiritus sampai preparat kering, ditetesi dengan formalin 1% tunggu 5
menit dan keringkan lagi dengan pemanasan. Preparat digenangi dengan
cat Gram A selama 1-3 menit. Setelah 1-3 menit cat dibuang tanpa
dibilas. Lalu preparat digenangi dengan cat Gram B, cat dibuang dan
dicuci dengan air. Kemudian preparatdicat dengan cat Gram C sampai
warna cat dapat dilunturkan. Selanjutnya, preparat digenangi cat Gram D
selama 1-2 menit, lalu preparat dicuci dan dikeringkan dalam udara
kamar (dengan preparat posisi miring) setelah itu diperiksa dibawah
mikroskop dengan perbesaran kuat 1000 kali (Muhtadi et al., 2012).
3.3.10.Pengujian Sensitivitas Bakteri
Uji sensitivitas Bakteri terhadap antibiotik Bakteri P.aeruginosa dan
diuji sensitivitasnya dengan mengambil suspensi bakteri dan diratakan
dengan spreader glass pada permukaan media MH. Disk antibiotik
diletakkan diatas media, diinkubasi pada suhu 37°C selama 18-24 jam.
Kemudian diameter zona hambat pada tiap-tiap disk diukur dan
dibandingkan dengan standar resistensi bakteri terhadap masing-masing
antibiotik.
3.3.11.Uji Antibakteri
Media MH sebanyak 20 mL dipadatkan dalam cawan petri,
kemudian sejumlah suspensi bakteri 1,5 x 108 CFU/mL dimasukkan dan
diratakan dengan spreader glass. 15-20 µL sampel ekstrak dengan
konsentrasi 40% dimasukkan dalam disk kosong. Disk diletakkan di atas
media yang 12 telah ditambah bakteri dan diinkubasi pada suhu 37oC
selama 18-24 jam. kontrol positif untuk P.aeruginosa adalah vankomisin,
dan untuk K.pneumoniae adalah gentamisin, dan DMSO sebagai kontrol
negatif (Muhtadi et al., 2012). Seri konsentrasi dibuat dengan melihat
hasil orientasi. Jenis pisang yang memiliki zona hambat terbesar pada
sampel bakteri akan dibuat seri konsentrasi pada replikasi.
3.3.12.Analisis Kromatografi Lapis Tipis
Ekstrak etanol kulit pisang raja, tanduk, ambon ditotolkan pada plat silika
gel GF254. Dan fase gerak kloroform : heksan (8:2) v/v. Analisis KLT
dilakukan dengan mengamati bercak pada lempeng KLT yang telah
terelusi pada sinar UV254 dan UV366 dan menghitung nilai Rf. Deteksi
bercak dilakukan dengan beberapa pereaksi semprot seperti pereaksi
FeCl3, Sitroborat, anisaldehid-H2SO4, Dragendroff dan Liebermenn-
Burchad (Muhtadi et al., 2012).
3.3.13.Uji Bioautografi
Uji Bioautografi Lempeng KLT yang telah dielusi, diletakkan di atas
media Mueller Hinton yang telah diinokulasi dengan bakteri
9

P.aeruginosa menggunakan pinset selama 20 menit. Diambil lempeng


KLT dari media menggunakan pinset. Media MH diinkubasi selama 24
jam pada suhu 37°C dengan cawan dalam posisi terbalik. Diamati ada
atau tidaknya zona hambat yang terbentuk. Dihitung nilai Rf bercak yang
memiliki zona hambat dan dibandingkan dengan nilai Rf bercak hasil
KLT. Senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri mempunyai Rf yang
sama dengan zona hambat (Muhtadi et al., 2012)
3.4. Teknik atau Model Analisis Data
3.4.1.Uji Aktivitas Antibakteri
Uji aktivitas antibakteri ekstrak metanol dan ekstrak etanol kulit pisang
ambon, tanduk, dan raja terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa
sensitif dan resisten ditunjukkan dengan nilai diameter zona hambat (mm)
13
3.4.2.Uji Kualitatif dengan KLT
Analisis uji kualitatif dengan KLT dilakukan untuk mengetahui
senyawa yang terdapat dalam ekstrak etanol kulit pisang raja, ambon, dan
tanduk. Parameter yang digunakan pada KLT adalah harga Rf.
Reagen FeCl3 merupakan pereaksi khas yang digunakan untuk
deteksi senyawa fenolik. Warna abu-abu yang muncul pada sinar tampak
menunjukkan hasil positif mengandung senyawa fenolik (Saifudin, 2014).
Pereaksi sitroborat digunakan untuk mendeteksi flavonoid, hasil positif
apabila terjadi fluoresensi hijau, biru, kuning maupun ungu pada UV366
(Wagner and Bladt, 1996). Pereaksi anisaldehid-H2SO4 digunakan untuk
mendeteksi senyawa golongan terpenoid, hasil positif apabila ada bercak
pada UV256 berwarna biruviolet, merah, merah violet (Wagner and
Bladt, 1996). Dan untuk deteksi alkaloid dengan reagen Dragendorff
didapatkan hasil yang positif mengandung alkaloid jika berwarna coklat
atau orange kecoklatan (Wagner and Bladt, 1996). Pereaksi Liebermann-
Burchard digunakan untuk mengetahui senyawa steroid, hasil pengujian
dinyatakan positif jika terjadi fluoresensi kuning jika pada UV366.
10

BAB 4.BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

a. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Kegiatan
Tabel 4.2 Ringkasan Anggaran Biaya

Jenis Pengeluaran Biaya Jumlah


1 Peralatan penunjang Rp2.619.000,00
2 Bahan habis pakai Rp4.869.000,00
3 Perjalanan untuk pembelian bahan baku dan Rp396.000,00
peralatan
4 Lain-lain :
administrasi,publikasi,seminar,laporan,
JUMLAH Rp7884.000,00

b. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
Nama Kegiatan
. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Study Pustaka                                
Pengumpulan
2.
alat dan bahan                                
Pelaksanaan
3.
kegiatan                                
4. Evaluasi                                
Pembuatan
5.
Laporan                                
Pengumpulan
6.
laporan                                

DAFTAR PUSTAKA
11

Adisasmito, A. W., Tumbelaka, A. R., 2006. Penggunaan Antibiotik Khususnya


pada Infeksi Bakteri Gram Negatif di ICU Anak RSAB Harapan Kita. Sari
Pediatri, 8(2), 127–134.
Anggraini R., Aliza D., and Mellisa S., 2016,Identifikasi Bakteri Aeromonas
hydrophila Dengan Uji Mikrobiologi Pada Ikan Lele Dumbo (Clarias
gariepinus) Yang Dibudidayakan Di Kecamatan Baitussalam Kabupaten
Aceh Besar,Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah,
1(2),270-286, ISSN. 2527-6395.
Apriasari M.L., Fadhilah A., and Carabelly A.N., 2013, Aktivitas antibakteri
ekstrak metanol batang pisang mauli (Musa sp) terhadap Streptococcus
mutans, Dentofasial, 12 (3), 148-151.
Arifki H.H., and Barliana M.I., 2018, Karakteristik Dan Manfaat Tumbuhan
Pisang Di Indonesia,Farmaka, 16 (3), 196-203.
Chabuck Z.A.G., Al-Charrakh A.H., Nada Khazal Kadhim Hindi N.K.K., and
Hindi S.K.K, Antimicrobial Effect of Aqueous Banana Peel Extract,
Research Gate: Pharmaceutical Sciences, 1 (2013), 73-75
Departemen Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga,
2015, Buku ajar pemeriksaan mikrobiologi pada penyakit infeksi, Sagung
seto, Jakarta.
Ehiowemwenguan, G., Emoghene, A. O.’1and Inetianbor, J.E., 2014,
Antibacterial and phytochemical analysis of Banana fruit peel, IOSR
Journal Of Pharmacy, 4(8): 18-25
Fitriahani F.,2017, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Limbah Kulit Pisang
(Musa acuminate x Musa balbisiana cv Candi) Terhadap Bakteri
Staphylococcus aureus Dan Escherichia coli, Skripsi, Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknoligi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahim, Malang.
Global Biodiversity Information Facility, 2018, Avicennia marina, Terdapat di:
https://www.gbif.org/species/2925403 [diakses pada 23 april 2019].
Husni I, 2009. Pengembangan Pisang Sebagai Bahan Pangan Pengganti
Karbohidrat Dalam Rangka Diversifikasi Pangan
Ida Ayu Raka Astiti Asih, Wiwik Susanah Rita, I Gusti Bagus Teguh Ananta, Ni
Kadek Dyan Mustika Sri Wahyuni , 2018, Aktivitas Antibakteri Ekstrak
Kulit Pisang (Musa sp.) Terhadap Escherichiacoli dan Staphylococcus
aureus serta Identifikasi Golongan Senyawa Aktifnya. Cakra Kimia
(Indonesian E-Journal of Applied Chemistry), (6): 56-57
Indrawati S., Yuliet, and Ihwan, 2015,Efek Antidiabetes Ekstrak Air Kulit Buah
Pisang Ambon (Musa paradisiaca L.) Terhadap Mencit (Mus musculus)
MODEL Hiperglikemia,Galenika Journal of Pharmacy, 2 (1), 133 – 140.
Irianto K., 2014, Bakteriologi Medis, Mikologi Medis, dan Virologi Medis
(Medical Bacteriology, Medical MIcoogy, and Medical Virology),
Alfabeta, Bandung.
12

Jawetz E. J. L., and Adelberg, E. A., 2001, Mikrobiologi Kedokteran, Edisi XXII,
Diterjemahkan oleh Bagian Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga,Penerbit Salemba Medika, Jakarta.
Jawetz E., Melnick J., and Adelberg E. A. M, 2005, Jawetz, Mikrobiologi
Kedokteran, EGC, Jakarta.
Kurnianingtyas K., Djati M.S., and Rifa’I M., Aktivitas Imunomodulator
Polyscias obtusa Terhadap Sistem Imunitas Pada Bone Marrow Broiler
Setelah Pemberian Salmonella typhimurium, The Journal of Experimental
Life Science, 3 (1), 25-30
Laverty G, Gorman SP, Gilmore BF. Biomolecular mechanisms of Pseudomonas
aeruginosa and Escherichia coli biofilm formation. Pathogens.
2014;3(3):596-632. 2.
Mokbel, M.S. and Hashinaga, F., ,2005, Antibacterial and Antioxidant Activities
of Banana (Musa, AAA cv. Cavendish) Fruits Peel. American Journal of
Biochemistry and Biotechnology, 1(3): 125-131
.Rasamiravaka T, Labtani Q, Duez P, El Jaziri M. The formation of biofilms by
Pseudomonas aeruginosa: a review of the natural and synthetic compounds
interfering with control mechanisms. BioMed Research International.
2015;2015:759348.
Sitti Raudhotul Jami’ah, Mus Ifaya, Jastria Pusmarani, Eny Nurhikma, 2018, Uji
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Kulit Pisang Raja (Musa
Paradisiaca sapientum) Dengan Metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil),
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, (4): 33-38

Sri Atun, Retno Arianingrum, Sri Handayani, Rudyansah, Mary Garson., 2007,
Identification And Antioxidant Activity Test of some compounds from
Methanol Extract Peel of Banana (Musa paradisiaca Linn.) Indo. J
.Chem., 20007, 7 (1), 83-87
Suyanti, Ahmad S, 2008, Pisang - Budidaya, Pengolah&Prospek Pasar (Rev) ,
Jakarta : Penebar Swadaya
13

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1.1 Peralatan Penunjang


Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas Jumlah
Pemakaian (Rp)
Bejana maserasi 1 Rp 875.000,00
Timbangan digital Alat ukur berat 1 Rp Rp 150.000,00
Pisau Alat pemotong 10
Rp 10.000,00 Rp 100.000,00
daun
Ember sedang Wadah pencuci 5 Rp 30.000,00 Rp 150.000,00
Saringan Menyaring ekstrak 5 Rp 20.000,00 Rp 100.000,00
Cawan porselin 10 Rp 30.000,00 Rp 300.000,00
Corong 10 Rp 60.000,00 Rp 600.000,00
Pipet tetes 10 Rp 3000,00 Rp 30.000,00
Batang pengaduk 5 Rp 8000,00 Rp 40.000,00
Pinset 10 Rp 10.000,00 Rp 100.000,00
Oven Tempat 24 jam
pengeringan Kulit Rp 1.000,00/jam Rp 24.000, 00
Pisang
Erlenmayer 1 Rp 85.000,00 Rp 85.000,00
Kaca arloji 1 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
Kertas perkamen 1 Pack Rp 15.000,00/100 Rp 15.000,00
Gelas ukur 2 Rp 40.000,00 Rp 80.000,00
Spatel 2 Rp 15.000,00 Rp 30.000,00
Mortil dan stamfer 3 Rp 40.000,00 Rp 120.000,00
Wadah 25 Rp 2.000,00 Rp 50.000,00
Sub TOTAL (Rp) Rp 2.619.000,00

1.2 Bahan Habis Pakai


14

Justifikasi
Material Kuantitas Harga Satuan (Rp) Jumlah
Pemakaian
Pisang Ambon Bahan Utama 12Kg Rp 20.000,00/1 Kg Rp 240.000,00
Pisang Raja Bahan Utama 700ml Rp 10.000,00/15 ml Rp 466.000,00
Etanol 96% Bahan Utama 2Kg Rp 25.000,00/100 gr Rp 500.000,00
Etanol 70% Bahan 7L
Rp 34.000,00/1 L Rp.238.000,00
Tambahan
Metanol Bahan 300gr
Rp.50.000,00/100gr Rp150.000,00
Tambahan
Aquadest
Kultur Bakteri P. Bahan 1kg
Rp 320.000,00/500gr Rp 640.000,00
aeruginosa Tambahan
Cat Gram A 1 set
Cat Gram B
bahan analisis Rp 350.000 Rp 350.000
Cat Gram C
Cat Gram D
Media MSA 100 gram Rp 550.000/500gr Rp 550.000/500gr
Media MIO media 100 gram Rp 1.800.000/500gr Rp 360.000/500gr
Media MH analisis 100 gram Rp 1.275.000/500gr Rp 255.000/500gr
Media BHI 100 gram Rp 1.250.000/500gr Rp 250.000/500gr
Cakram Disk 100 buah Rp 435.000/50 buah Rp 870.000

Sub TOTAL (Rp) Rp4.869.000,00

1.3 Perjalanan
Harga
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Jumlah
Satuan (Rp)
Perjalanan dari ums
Pembelian peralatan 2 Motor Rp10.000,00 Rp20.000,00
ke pasar kleco
Perjalanan dari ums
Pembelian bahan baku 2 Motor Rp20.000,00 Rp40.000,00
ke pasar gede
Perjalanan dari ums Pembelian wadah
2 Motor Rp20.000,00 Rp40.000,00
ke pasar Kabangan pembuatan
Perjalanan dari ums Mencetak stiker dan
4 Kali Rp20.000,00 Rp80.000,00
ke percetakan sticker paperbag
Ongkos kirim (kurir)
Pembelian bahan dan alat
pengiriman peralatan 4 Kali Rp27.000,00 Rp108.000,00
via online
dan barang
Sub Total Rp396.000,00
15
16

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi Waktu


No. Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
Mohammad Farid Penanggung jawab
1. Alfarodzi Farmasi Farmasi 30 jam/minggu pelaksanaa
(K100170103) penelitian.
Mantiqa Syafa Penangung jawab
2. Duvadillan Gusrin Farmasi Farmasi 30 jam/minggu pengadaan alat, dan
(K100170120) bahan..
Penanggung jawab
Tiara Septiani pengadaan dana, dan
3. Farmasi Farmasi 30 jam/minggu
(K100180043) pengadaan proposal
kegiatan..

Lampiran 1. Biodata ketua; Anggota dan Dosen Pembimbing

Biodata Ketua Pelaksana


17

1 Nama Lengkap : Mohammad Farid Alfaridzi


2 Jenis Kelamin : Laki-laki
3 program studi : Farmasi
4 NIM : K100170103
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Kudus, 10 April 1999
6 E-mail : m.faridalfaridzi103@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 081226803097

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik SD SMP SMA
Nama Institusi SD 3 Piji dawe SMP 1 Bae SMA 1 Bae
Kudus Kudus Kudus
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus 2004-2010 2010-2013 2013-2016

Semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
di pertanggung jawabkan secara hukum. apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian, saya sanggup menerima sanksi. demikian biodata ini
saya buat dengan sebenar-benarnya untuk mematuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM penelitian

Surakarta, 1 Oktober 2019


Pengusul

Mohammad Farid Alfaridzi

Biodata Anggota 1
18

1 Nama Lengkap : Mantiqa Syafa Duvadillan Gusrin


2 Jenis Kelamin : Perempuan
3 program studi : Farmasi
4 NIM : K100170120
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Klaten, 01 Maret 2000
6 E-mail : duvadilan.gusrin@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 082138683919

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik SD SMP SMA
Nama Institusi MI Negeri SMP Negeri 2 SMA Negeri 1
Karanganom Klaten Klaten
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus 2005-2011 2011-2014 2014-2017

semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
di pertanggung jawabkan secara hukum. apabila di kemudian hariternyata
dijumpai ketidaksesuaian, saya sanggup menerima sanksi. demikian biodata ini
saya buat dengan sebenar-benarnya untuk mematuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM penelitian

Surakarta, 1 Oktober 2019


Pengusul

Mantiqa Syafa Duvadilan Gusrin

Biodata Anggota 2
Identitas diri

1 Nama Lengkap : Tiara Septiani


2 Jenis Kelamin : Perempuan
19

3 program studi : Farmasi


4 NIM : K100180043
5 Tempat dan Tanggal Lahir : Pemalang, 11 September 2000
6 E-mail : tiaraseptiani052@gmail.com
7 Nomor Telepon / HP 082325023056

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik SD SMP SMA
Nama Institusi SDN 1 SMPN 1 SMA N 1 Comal
Banglarangan Ampelgading
Jurusan/Prodi
Tahun Masuk-Lulus 2006-2012 2012-2015 2015-2018

semua data yang diisikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
di pertanggung jawabkan secara hukum. apabila di kemudian hariternyata
dijumpai ketidaksesuaian, saya sanggup menerima sanksi. demikian biodata ini
saya buat dengan sebenar-benarnya untuk mematuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan PKM penelitian

Surakarta, 1 Oktober 2019


Pengusul

Tiara Septiani

BIODATA DOSEN PENDAMPING

IdentitasDiri
1 Nama Lengkap Ika Trisharyanti Dian K., Apt.,
(dengan gelar) M.Farm.
2 Jenis Kelamin Perempuan
20

3 Program Studi Fakultas Farmasi

4 NIDN 0619037901

5 Tempat dan Tanggal Surakarta, 19 Maret 1979


Lahir
6 E-mail Ika.Trisharyanti@ums.ac.id

7 Nomor Telepon/HP 08562831640

Riwayat Sarjana S2/Magister S3


Pendidikan
Nama Institusi Universitas Gadjah Universitas Airlangga -
Mada
Jurusan Farmasi Farmasi -
Tahun Masuk- 1996-2001 2006-2009 -
Lulus

Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)


No. Nama Pertemuan Judul Waktu
Ilmiah/Seminar Artikel dan
Ilmiah Tempat
Pokjanas TOI 53 Skrining antibakteri ekstrak etanol Malang, 11-12
(FK UNISMA) kulit buah pisang dan jeruk Oktober
terhadap salmonella typhiresisten 2017
kloramfenikol

2ndAnnual Skrining aktivitas antibakteri ekstrak Solo, 10


Pharmacy etanol daun terhadap salmonella September
Conference typhi resisten kloramfenikol 2017
(FF UNS)

Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusilainnya)
No Jenis Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
. Penghargaan
1 - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-P 2017.
Surakarta, 3 Oktober 2019
Pendamping,
21

Ika Trisharyanti
D.K.
NIDN.
0619037901

Lampiran 2.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta
57102 Telp (0271)-717417
22

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mohammad Farid Alfaridzi


NIM : K100170103
Program Studi : Farmasi
Fakultas : Farmasi

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Penelitian saya dengan


judul “AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT PISANG
RAJA (Musa acuminate x balbisiana), AMBON (Musa paradisiaca var.)
TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA SENSITIF DAN
RESISTEN” yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019/2020 bersifat original
dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan
ini, maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas
negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Surakarta, 02 Oktober 2019


Mengetahui
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Ketua Pelaksana
Kemahasiswaan Fakultas Famasi UMS

(Erindyah Retno Wikantyasning, Ph.D., Apt) (Mohammad Farid Alfaridzi)


NIK. 0613027401 NIM.K100170103

Anda mungkin juga menyukai