Anda di halaman 1dari 33

PRAKTIKUM FARMASI FISIK II

Dahlia Permatasari, M.Si, Apt


• Bobot : 1 SKS
• Total : 13 pertemuan (termasuk UTS dan UAS)
TOPIK PRAKTIKUM

1. Kelarutan  minggu ke-3


2. Mikromeritik  minggu ke-4
Responsi  minggu ke-2
3. Disolusi  minggu ke-5 UTS  minggu ke-7
UAS  minggu ke - 13
4. Difusi  minggu ke-6
5. Tegangan Permukaan  minggu ke-8
6. Viskosita dan Reologi  minggu ke-9
7. Sistem Dispersi  minggu ke-10
8. Emulsifikasi  minggu ke-11
9. Stabilita  minggu ke-12
PEMBAGIAN KELOMPOK

• 1 sesi praktikum, mahasiswa dibagi dalam 4 kelompok


• Sesuai urutan NPM (presensi mahasiswa)
TATA TERTIB

 Berpakaian sopan (Standar Pakaian Mahasiswa Kesehatan/SPMK) dan mengenakan


sepatu  sesuai aturan STFB
 Maksimum keterlambatan dalam praktikum adalah 15 menit, lebih dari waktu
tersebut maka mahasiswa tidak diperbolehkan mengikuti praktikum dan dianggap
tidak hadir.
 Apabila mahasiswa tidak hadir, diwajibkan memberikan pernyataan izin tertulis
dengan tembusan dosen PJMK Praktikum Farmasi Fisik.
 Mahasiswa wajib mempersiapkan diri untuk mengikuti praktikum yang akan diuji
dengan tanya jawab pada saat diskusi.
 Mahasiswa wajib membawa buku atau laptop atau sumber referensi lain yang
diperlukan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
 Mahasiswa yang tidak hadir sebanyak dua kali pertemuan maka dianggap gagal
pada praktikum ini.
PERSIAPAN SEBELUM PRAKTIKUM

• Menuliskan jurnal masing-masing sesuai dengan format yang


ditentukan.
• Jurnal ini dibawa saat sesi praktikum.
• Format jurnal :
• 1. Tujuan Praktikum
• 2. Teori dasar
• 3. Alat dan Bahan
• 4. Prosedur (diagram alir)
• 5. Perhitungan khusus
• 7. Tabel data pengamatan
PRAKTIKUM

• Dalam setiap buku jurnal praktikum yang sudah dibuat,


mahasiswa wajib :
1. Menuliskan data hasil pengamatan praktikum
2. Seluruh data hasil praktikum yang ditulis dalam jurnal tersebut
harus dimintakan tanda persetujuan dari dosen/asisten
pengawasnya.
SETELAH PRAKTIKUM

• Setiap kelompok diwajibkan menulis satu laporan (laporan diketik dan


dijilid) serta dikumpulkan satu minggu setelah pelaksanaan praktikum.
• Format laporan :
• 1. Tujuan Praktikum
• 2. Teori dasar
• 3. Alat dan Bahan
• 4. Prosedur (diagram alir)
• 5. Perhitungan khusus
• 6. Tabel data pengamatan
• 7. Pembahasan
• 8. Kesimpulan
• 9. Referensi
KELARUTAN

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan suatu zat
2. Mengetahui pengaruh penambahan surfaktan terhadap kelarutan suatu zat

A. PENGARUH PELARUT CAMPUR TERHADAP Pelarut campur Air (ml) Alkohol (ml)
KELARUTAN ZAT 1 0 25
2 2.5 22.5
• Zat aktif : asam salisilat
3 5 20
• Campuran pelarut : air dan alkohol (jumlah 25 ml)
4 7.5 17.5
• Uji kelarutan : menggunakan orbital shaker selama 50 5 10 15
menit 6 12.5 12.5
• Penentuan kadar : Spektrofotometer UV-Vis
B. PENGARUH SURFAKTAN TERHADAP KELARUTAN ZAT
• Zat aktif : asam salisilat
• Surfaktan : Tween 80 atau Natrium Lauril Sulfat
• Pelarut : air + surfaktan (kons : 0.5; 1; 2.5 dan 5%)
• Uji kelarutan : menggunakan thermostat suhu 30°C sambil
dikocok setiap selang 50 menit
• Penentuan kadar : Spektrofotometri UV-Vis

TUGAS
1. Buat kurva kalibrasi asam salisilat (spektrofotometer UV-Vis)
2. Hitung nilai Konstanta Dielektrik masing2 pelarut campur
3. Buat kurva hubungan antara nilai Kd dengan kadar asam salisilat
4. Buat kurva hubungan antara konsentrasi surfaktan dengan kadar asam salisilat
MIKROMERITIK

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan ukuran partikel secara mikroskopis
2. Menentukan kerapatan partikel dengan piknometer
3. Menentukan kerapatan curah dan kerapatan mampat

A. MENENTUKAN UKURAN PARTIKEL SECARA MIKROSKOPIS


• Bahan : suspense starch 1500
• Alat : mikroskop
• Prosedur : mengamati ukuran partikel dengan pembesaran
obyektif yang cocok
B. MENENTUKAN KERAPATAN PARTIKEL DENGAN PIKNOMETER
• Bahan : paraffin dan Starch atau Parasetamol
• Alat : piknometer
• Prosedur : mengukur bobot piknometer dengan berbagai bahan

C. MENENTUKAN KERAPATAN CURAH DAN KERAPATAN MAMPAT


• Bahan : parasetamol (25 gram)
• Alat : gelas ukur
• Prosedur : mengukur perbedaan volume sebelum dan setelah pengetukan

TUGAS
1. Menentukan ukuran partikel  sesuai tabel hal 32
2. Menentukan kerapatan partikel  sesuai perhitungan hal 33
3. Menentukan kerapatan curah dan mampat  sesuai perhitungan hal 33
DISOLUSI

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan kecepatan disolusi suatu obat
2. Mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan terhadap disolusi

A. PEMBUATAN LARUTAN DAPAR


• Buat larutan dapar fosfat pH 7.2 sebanyak 6 liter dengan komposisi sebagai berikut :
• KH2PO4 : 40.8 gram
• NaOH : 8.28 gram
• Aquades ad 6 liter
• Ukur pH, jika tidak tepat 7.2 adjust pH dengan HCl atau NaOH.
B. PEMBUATAN KURVA BAKU LARUTAN IBUPROFEN
1. Buat larutan induk ibuprofen sebesar 400 ppm dengan cara melarutkan 20 mg ibuprofen ke
dalam 50 ml larutan dapar fosfat pH 7.2
2. Lakukan pengenceran dari larutan baku tersebut sehingga menghasilkan larutan dengan
konsentrasi 100, 150, 200, 250, 300 dan 350 ppm. Masing-masing pengenceran buat 10 ml.
3. Lakukan pemeriksaan panjang gelombang maksimum larutan Ibuprofen dan bandingkan dengan λ
maks pada literatur
4. Ukur absorbansi masing-masing larutan standard sesuai dengan panjang gelombang maksimum
yang telah didapatkan (poin 3)
5. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, buat kurva antara konsentrasi dan absorbansi serta
tentukan persamaan kurva baku.
C. MENGETAHUI PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP DISOLUSI

• Zat aktif : tablet Ibuprofen 400 mg


• Medium : dapar fosfat pH 7,2
• Alat uji disolusi : tipe 2
• Kecepatan putaran : 50 dan 100 rpm
• Note : masing-masing kelompok menguji dua tablet (satu tablet pada kecepatan 50 rpm dan satu
tablet pada kecepatan 100 rpm)
• Ambil sampel sebanyak 5 ml pada menit ke : 15, 20, 25 dan 30. Tambahkan kedalam tabung disolusi,
larutan dapar fosfat pH 7.2 sejumlah yang sama setelah dilakukan pengambilan sampel. Lakukan
penggantian media sesegera mungkin.
• Analisa sampel : spektro UV-Vis
TUGAS

1. Menentukan jumlah zat aktif yang terdisolusi per satuan waktu


2. Membuat kurva hubungan antara waktu dengan jumlah yang terdisolusi
3. Menghitung efisiensi disolusi dari dua kondisi kecepatan putaran yang berbeda
4. Membahas pengaruh kecepatan pengadukan terhadap hasil uji disolusi
DIFUSI

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan kecepatan difusi melalui suatu membran

• PERSIAPAN
1. Pembuatan cairan donor dan cairan reseptor  modul hal 60
2. Penentuan kurva serapan larutan Na Diklofenak  modul hal 60
3. Pembuatan kurva kalibrasi  modul hal 60
4. Pembuatan membrane buatan  modul hal 60
A. PENGUJIAN KECEPATAN DIFUSI LARUTAN NATRIUM DIKLOFENAK
• Cairan donor : larutan jenuh Na Diklofenak dalam dapar pH 7,0
• Cairan reseptor : dapar fosfat pH 7,4
• Alat : sel difusi Franz
• Membran : kertas Whatman no.1 dg perlakuan tertentu.
• Kondisi pengujian : suhu 37°C, kec pengadukan 140 rpm, waktu 60 menit (waktu pengambilan
sampel 5, 10, 20, 30, 45, 60 menit)
• Analisis kadar : Spektrofotometer UV-Vis
A. PENGUJIAN KECEPATAN DIFUSI GEL PIROKSIKAM
• Donor : gel Piroksikam
• Cairan reseptor : dapar fosfat pH 7,4
• Alat : sel difusi Franz
• Membran : kertas Whatman no.1 dg perlakuan tertentu.
• Kondisi pengujian : suhu 37°C, kec pengadukan 140 rpm, waktu 60 menit (waktu pengambilan
sampel 5, 10, 20, 30, 45, 60 menit)
• Analisis kadar : Spektrofotometer UV-Vis

TUGAS

1. Menentukan jumlah zat aktif yang terdifusi per satuan waktu  hal 65 - 66
2. Membuat kurva hubungan antara waktu dengan jumlah yang terdifusi
TEGANGAN PERMUKAAN

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menentukan tegangan permukaan air, gliserin dan paraffin cair dengan menggunakan tensiometer du
Nouy
2. Mengatahui pengaruh penambahan surfaktan terhadap tegangan permukaan suatu zat

A. PENGUKURAN TEGANGAN PERMUKAAN BEBERAPA BAHAN


• Bahan : air, gliserin, paraffin cair dan Tween 80
• Alat : tensiometer du Nouy dan alat gelas lainnya
NO. ZAT YG DIUKUR TEGANGAN PERM KELOMPOK
1 Air 1 dan 2
2 Gliserin
3 Gliserin + Tween 80 0,1%
4 Gliserin + Tween 80 0.5 %
5 Gliserin + Tween 80 1 %
6 Gliserin + Tween 80 1.5 %
7 Gliserin + Tween 80 2 %
NO. ZAT YG DIUKUR TEGANGAN PERM KELOMPOK
1 Air 3 dan 4
2 Parafin cair
3 Parafin cair + Tween 80 0,1%
4 Parafin cair + Tween 80 0.5 %
5 Parafin cair + Tween 80 1 %
6 Parafin cair + Tween 80 1.5 %
7 Parafin cair + Tween 80 2 %
TUGAS

1. Menentukan panjang dan tebal lempeng kaca yang digunakan  sesuai hal 27
2. Mengukur berat beban yang mengakibatkan perubahan skala  sesuai hal 27
3. Menghitung besarnya tegangan permukaan sesuai dengan rumus  hal 27
4. Membuat kurva hubungan antara konsentrasi surfaktan dengan tegangan permukaan
VISKOSITA DAN REOLOGI

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan viskositas emulsi suatu campuran menggunakan viscometer Brookfield

A. PEMBUATAN CAIRAN UJI


• Bahan : castor oil, CMC dan aquadest
• Cairan uji : Larutan CMC 0.25% dan 1% dari total larutan 600 ml
B. PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA
JATUH
C. PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN MENGGUNAKAN
VISKOMETER BROOKFIELD
D. PENGUKURAN VISKOSITAS DENGAN MENGGUNAKAN
VISKOMETER RION

TUGAS
1. Menentukan besarnya viskositas dari masing-masing formula dengan metode yang berbeda
2. Menjelaskan pengaruh berbagai konsentrasi CMC terhadap viskositas
SISTEM DISPERSI

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menentukan dispersibilitas suatu zat dalam pelarut air dengan penambahan CMC dalam
berbagai konsentrasi

A. PEMBUATAN SUSPENSI FORMULA ZAT AKTIF CMC AQUADEST


• Zat aktif : Pirantel Pamoat 1 0,5 g 0,5 g Ad 100 ml
• Suspending agent : CMC 2 0,5 g 1g Ad 100 ml
• Alat : Stirrer 3 0,5 g 1,5 g Ad 100 ml
Blanko 0,5 g - Ad 100 ml
TUGAS

1. Melakukan pengamatan sedimentasi dalam waktu 0, 15, 30, 60 dan 90 menit serta 24 jam (prakt
hr Kamis) dan 72 jam (prakt hr Jumat)  sesuai dg tabel hal 46
2. Menentukan redispersibilitas suspense setelah 24 jam (prakt hr Kamis) dan 72 jam (prakt hr
Jumat)
EMULSIFIKASI

TUJUAN PRAKTIKUM

1. Menghitung jumlah emulgator golongan surfaktan yang digunakan dalam pembuatan emulsi
2. Menentukan HLB butuh minyak yang digunakan dalam pembuatan emulsi
3. Membuat emulsi menggunakan emulgator golongan surfaktan
4. Mengevaluasi ketidakstabilan suatu emulsi
Formula Bahan Jumlah

A (Kel 1 dan 2) Parafin cair 30% (v/v)

Span 80 dan Tween 80 5% (b/v)

Aquades Ad 100%

B (Kel 3 dan 4) Minyak jarak 20% (v/v)

Span 80 dan Tween 80 3% (b/v)

Aquades Ad 100%
Formula RHLB Formula RHLB

A1 6 B1 6

A2 7 B2 7

A3 8 B3 8

A4 9 B4 9

A5 10 B5 10

A6 11 B6 11
TUGAS

1. Menghitung kebutuhan surfaktan berdasarkan data RHLB yang diberikan


2. Membuat emulsi dan mengamati pemisahan fasa yang terjadi
3. Menentukan HLB butuh minyak yang paling tepat
STABILITA

TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi
2. Menentukan usia guna suatu sediaan

• Zat aktif : asetosal


• Prosedur pengujian : pada 3 suhu (40, 60 dan 70°C)
• Analisis kadar : spektrofotometer UV Vis
TUGAS

1. Menentukan kadar larutan asetosal setelah penyimpanan pada berbagai macam suhu pada
waktu-waktu tertentu
2. Melakukan perhitungan untuk mendapatkan shelf life

Anda mungkin juga menyukai