Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOFARMASI

MODUL 2
 Dispersi Padat

Nama : Syifa Salsabilla


NPM : 11181237
Kelas : 3 FA5

Fakultas Farmasi
Universitas Bhakti Kencana
2020/2021
I. TUJUAN
1. Memahami tujuan pembuatan dispersi padat
2. Mengetahui metode-metode pembuatan dispersi padat dan evaluasinya
3. Dapat menginterpretasikan hasil uji dispersi padat

II. DASAR TEORI


Menurut Choiu & Riegelman (1971), dispersi padat merupakan produk solid yang
terdiri paling sedikit dua komponen yang berbeda, yaitu matriks hidrofilik yang dapat
berupa kristal atau amorf dan obat hidrofobik yang akan terdispersi secara molekuer pada
partikel matriks baik amorf ataupun kristal sehingga dapat meningkatkan kecepatan disolusi
(Dhirendra et al., 2009). Dispersi padat juga merupakan metode yang prospektif karena
mudah dalam persiapan, optimasi, dan reproduksibilitas pembuatannya (Saffoon et al.,
2011).
Asam nalidiksat merupakan antibiotik golongan kuinolon yang mempunyai aktifitas
tinggi sebagai bakteriostatik dan bakterisid organisme gram negatif. Namun salah satu yang
menjadi permasalahan asam nalidiksat adalah mempunyai kelarutan dalam air yang sangat
rendah. Obat dengan kelarutan dalam air yang rendah mempunyai tingkat absorbsi dan
bioavailabilitas yang rendah. Maka dari itu untuk meningkatkan kelarutannya dalam air dan
laju disolusi merupakan faktor penting dalam pembentukan obat. Menurut Sekiguchi, et al
tujuan utama teknik solid dispersi adalah meningkatkan sifat fisika dari obat yang memiliki
kelarutan rendah dalam air untuk meningkatkan laju disolusinya. Dispersi obat dengan
karier inert dalam fase solid dikenal sebagai solid dispersi yang dapat diproduksi untuk fast
release dan sustained release. Bioavailabilitas oral dari asam nalidiksat telah diketahui
bahwa memiliki kelarutan yang rendah dan laju disolusi yang lambat. Karier yang larut
dalam air seperti polivinylpirrolidone (PVP), β-cyclodextrin (BCD), telah dilaporkan
mempunyai potensi yang sangat bagus untuk meningkatkan kelarutan dalam air, laju
disolusi, biovailabilitas dan mengurangi toksisitas pada ginjal dengan cara mengurangi
ukuran partikel obat, kompensasi atau meningkatkan pembentukan kristal amorf.
Berdasarkan studi literatur potensi karier untuk meningkatkan laju disolusi asam nalidiksat
adalah BCD > PVP > SSG.
Pembuatan dispersi padat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain: metode
peleburan (melting method), metode pelarutan (solvent method), dan metode campuran
(melting-solvent method) (Chiou dan Sydney, 1971).
a. Metode Pelarutan, Metode ini menggunakan pelarut organik untuk melarutkan zat aktif
danpembawa. Hasil pelarutan diuapkan sehingga diperoleh massa padat yang
kemudian dihaluskan dan diayak untuk menghasilkan serbuk. Dispersi padat yang
dihasilkan tidak akan menyebabkan terjadinya dekomposisi zat aktif maupun pembawa
dan umumnya digunakan untuk bahan yang tidak tahan pemanasan.Kelemahannya,
penguapan pelarut organik yang digunakan akan memakan waktu yang relatif lama
serta penggunaan pelarut organik dalam jumlah banyak.
b. Metode Peleburan, Pada metode ini komponen zat aktif dan pembawa dileburkan pada
temperature atau diatas temperatur zat aktif dan pembawa. Hasil leburan didinginkan
dengan cepat sehingga diperoleh massa padat yang kemudian dihaluskan dan diayak
untuk menghasilkan serbuk. Metode ini secara teknik sederhana dan ekonomis tetapi
tidak dapat digunakan pada bahan obat atau pembawa yang tidak stabil pada peleburan
atau pada bahan yang mudah menguap pada proses pembuatan dengan temperatur
tinggi.
c. Metode Peleburan-Pelarutan, dalam metode ini, zat aktif pertama kali dilarutkan dalam
sejumlah kecilpelarut organik, kemudian ditambahkan lelehan zat pembawa.
Dicampurkan dansegera dikeringkan sehingga diperoleh massa padat yang kemudian
dihaluskandan diayak untuk menghasilkan serbuk.

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Chamber 8. Cawan penguap
2. Pipet ukur 9. Batang pengaduk
3. Dissolutin tester 10. Timbangan digital
4. Filter holder 11. Ayakan mesh 80
5. Kuvet 12. Desikator
6. Spektrofotometer UV-Vis 13. Labu ukur
7. Gelas kimia

b. Bahan
1. Asam Nalidiksat
2. NaOH encer
3. PEG 4000
4. Aquades
5. Kertas Whatman
6. Kertas Lensa

IV. PROSEDUR
Petunjuk Umum
Buat disperse padat asam nalidiksat-PEG 4000 dan evaluasinya (disolusi) dengan
memvariasikan konsentrasi PEG 4000 menggunakan metode peleburan

Petunjuk Khusus
a. Pembuatan kurva kalibrasi

Buat larutan induk asam nalidiksat 1000 bpj dalam larutan


NaOH encer (0,01) sebanyak 50 ml


Buat 6 larutan dengan seri konsentrasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12
bpj sebanyak 10,00 ml yang diencerkan dari larutan induk


Ukur absorbansi 6 larutan tersebut pada panjang gelombang
serapan maksimumnya


Tentukan persamaan kurva kalibrasi yang didapat ( Y=Bx + A)
b. Pembuatan disperse padat asam nalidiksat-PEG 4000

Buat 3 formula disperse padat asam nalidiksat-PEG 4000


masing-masing sebanyak 10 g (perbandingan asam nalidiksat-
PEG 4000 pada F1, F2, dan F3 berturut-turut 1:1, 1:2, 1:3)


Hitung penimbangan asam nalidiksat dan PEG 4000 untuk 10 g
disperse padat untuk masing-masing formula


Timbang asam nalidiksat dan PEG yang diperlukan dan
masukan kedalam cawan penguap


Panaskan cawan penguap diatas hot plate stirrer


Biarkan campuran sampai meleleh kemudian aduk rata


Setelah meleleh dengan segera campuran disebarkan tipis
diatas plat besi dingin sampai memadat


Campuran digerus kemudian diayak menggunakan mesh 80


Campuran hasil ayakan dibungkus dalam kertas perkamen
kemudian disimpan didesikator sebelum dievaluasi

c. Evaluasi Dispersi Padat


Lakukan uji disolusi terhadap asam Timbang dengan seksama sebanyak
nalidiksat murni dan disperse padat 500 mg asam nalidiksat murni
dari ketiga formula

Pada saat yang sama, masukan 4@ 900 Timbang dengan seksama disperse
ml air kedalam masing-masing 4 padat setara dengan 500 mg asam
chamber disolusi nalidiksat
Setelah air mencapai suhu 37, masukan asam nalidiksat
Biarkan air sampai murni, DP F1, DP F2, DP F3, yang telah ditimbang kealat
Turunkan Nyalakan
mencapai suhu 37 ° ± alat dana tipe 1 (basket) Ambil
tur sampel diberi
yang dasarnya dari masing-masing
alas kertas
pengaduknya kecepatannya pada 100 chamber
perkamen sebanyak 10 ml
0,5
rpm menggunakan filter holder pada
menit ke 5, 10, 20, 40. Dan ganti
dengan jumlah sampel yang diambil
Ukur absorban sampel pada panjang dengan air yang bersuhu
gelombang maksimumnya menggunakan 37°sehingga selama percobaan
spektrofotometer ultraviolet, bila perlu volume medium disolusi tetap 900
diencerkan terlebih dahulu ml

Buat grafik persen obat terdisolusi


Hitung persen yang terdisolusi mengikuti terhadap waktu dalam kertas
format tabel milimiter blok

V. DATA HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Data Persamaan Kurva Kalibrasi Asam Nalidiksat NaOH Encer

Kadar (ppm) Absorbansi


2 0,228
4 0,410
6 0,585
8 0,792
10 0,923
12 1,088

Tabel 2. Data Praktikum

No Diketahui Data
1. Faktor Pengenceran 50 x
2. Volume Chamber/Media 900 mL
3. Volume Sampel yang dipipet 10 mL
4. Berat Sediaan 500 mg Asam Nalidiksat

Tabel 3. Hasil Uji Disolusi Asam Nalidiksat Murni, DP1, DP2, DP3

Absorban / Y
Menit ke
Murni DP1 DP2 DP3
5 0,122 0,289 0,329 0,331
10 0,153 0,304 0,399 0,377
20 0,201 0,355 0,451 0,548
40 0,267 0,467 0,507 0,656
VI. PERHITUNGAN
1. Regresi Linear
Tabel 4. Data Persamaan Kurva Kalibrasi
Asam Nalidiksat NaOH Encer

Kadar (ppm) Absorbansi


2 0,228
4 0,410
6 0,585
8 0,792
10 0,923
12 1,088
Hasil perhitungan :
a = 0,0664
b = 0,0864
r = 0,9985
y = bx + a
y = 0,0863x + 0,0664

Anda mungkin juga menyukai