TIM PENGUSUL :
Ketua : Dr.Dra.Maria Nindatu, M.Kes (NIDN. 0027096403)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
(2020)
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
2. Tim Pelaksana
Bidang Instansi Alokasi
No Nama Jabatan Keahlian Asal Waktu
(jam/minggu)
1 Dr.Dra.Maria Ketua Ilmu Kesehatan FK
Nindatu,M.Kes Masyarakat Unpatti
4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: Juni tahun: 2020
Berakhir : bulan: Juni tahun: 2020
5. Usulan Biaya: Rp 0
Solusi:
Melakukan pemodelan pengolahan taman Seledri sebagai
bahan antihipertensi dan antihiperkolesterolemia
10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran
lainnya yang ditargetkan
3
DAFTAR ISI
Hal
4
DAFTAR TABEL
5
DAFTAR LAMPIRAN
6
BAB I
PENDAHULUAN
7
apigravrin, osthenol, isopimpinelin, isoimperatorin, celereosid, dan 5, 8-hydroxy
methoxypsoralen. Pada hasil analisis fitokimia, diketahui ekstrak methanol biji seledri
mengandung karbohidrat, flavonoid, alkaloid, steroid dan glikosida (Al-Snafi, 2014).
Seledri mengandung minyak esensial dengan hasil senyawa yang telah diisolasi antara lain
d-limonene, d-selinene, sedanolide, terpineol, santalol, selinene, nerolidol, dcarvone, β-
pinene, β-myrcene (Al-Asmari & Kadasah, 2014). Daun seledri juga mengandung vitamin
A, K, C, magnesium, kalium, riboflavin, kalsium, zat besi, fosfor, tiamin dan nikotinamid
(Oktadoni & Fitria, 2016; Syahidah & Sulistyaningsih, 2018).
Apigenin yang merupakan flavonoid alami memiliki pengaruh terhadap kontrakilitas
otot polos pembuluh darah (Vasodilator) (Je, Kim, & La, 2014) . Apigenin dalam daun
seledri akan memblokade Ca sehingga tidak dapat menyatu dengan sel otot polos pada
pembuluh darah dan jantung sehingga tidak terjadi kontraksi. Pembuluh darah akan
melebar sehingga darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah menurun (Oktadoni &
Fitria, 2016).
Kalium pada seledri diketahui dapat menurunkan volume cairan ektstraseluler dengan
menarik cairan ekstraseluler masuk ke dalam cairan intraseluler, sehingga terjadi
perubahan keseimbangan pompa natrium–kalium yang akan menyebabkan penurunan
tekanan darah (Oktadoni & Fitria, 2016). Vitamin C juga dapat menurunkan tekanan darah
sekitar 5 mmHg, melalui perannya memperbaiki kerusakan arteri karena hipertensi.
Vitamin C membantu menjaga tekanan darah normal dengan cara mencegah
penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Vitamin C akan meningkatkan laju
kolesterol dibuang dan meningkatkan kadar HDL sehingga akan memulihkan elastisitas
pembuluh darah (Arie, Munyamah, & Trimawati, 2016; Oktadoni & Fitria, 2016). Seledri
mengandung fitosterol yang merupakan komponen fitokimia yang berguna untuk melawan
kolesterol. Fitosterol dalam seledri berfungsi mencegah aterosklerosis, komplikasi akibat
disfungsi endotel oleh hipertensi (Dwinanda et al., 2019).
Magnesium dan zat besi pada seledri dapat membersihkan sisa metabolisme dan
simpanan lemak yang berlebih dalam pembuluh darah. sehingga mencegah kekakuan pada
pembuluh darah darah sehingga tidak terjadi retensi vaskuler (Oktadoni & Fitria, 2016).
Selain itu, seledri mengandung 3-n-butyl phthalide (3nB), suatu senyawa yang tidak hanya
bertanggung jawab untuk bau yang khas seledri, tetapi juga telah ditemukan untuk
menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi atau melemaskan otot-otot halus pembuluh
darah (Oktadoni & Fitria, 2016).
8
Sehingga kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan warga tentang model pengolahan seledri dan dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan untuk budidaya seledri. Model pengolahan tanaman
seledri, yang diterapkan pada kegiatan ini dirangkum dari berbagai hasil penelitian,
pengabdian dan literatur yang telah diujicobakan.
9
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN
II.1 Solusi
Pemecahan masalah yang ada di masyarakat berkaitan dengan model pengolahan
tanaman seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia, dapat
direalisasikan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa penyuluhan.
Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan ini diharapkan dapat menyebarkan informasi
kepada anggota masyarakat lainnya.
10
BAB III
METODE PELAKSANAAN
11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
12
BAB V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia pada
kelompok PKK dan posyandu lansia berjalan dengan lancar. Para peserta dan juga
masyarakat telah diberikan pemahaman mengenai model pengolahan tanaman seledri
yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Disamping itu
dilakukan juga pembagian leaflet atau brosur tentang model pengolahan tanaman seledri
yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Hal ini penting untuk
menjamin dan mempertahankan pemahaman peserta.
V.2 Pembahasan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dalam bentuk penyuluhan mengenai model
pengolahan tanaman seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan
antihiperkolesterolemia terlihat cukup efektif karena pengetahuan partisipan yang
diperoleh dari tim pengabdi terlihat cukup baik. Secara personal kegiatan pengabdian
masyarakat ini terlihat banyak memberikan efek positif, ditandai dengan antusiasme
peserta dalam mengikuti penyuluhan dan diskusi.
Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dengan menggunakan media promosi
kesehatatan seperti poster dan leaflet merupakan strategi promosi kesehatan yang
berpotensi besar untuk pencegahan dan pengendalian faktor risiko dengan pelibatan tokoh
mayarakat (Trisnowati, 2018; Septikasari, 2018).
Teori yang dikemukakan oleh H,L Bloem yang dikutip oleh Harahap (2016) bahwa
perilaku baru terbentuk diawali pada domain kognitif (pengetahuan), selanjutnya muncul
respon batin berupa sikap yang disadari tehadap suatu objek yang telah diketahui, dan
akhirnya berujung kepada suatu tindakan terhadap suatu objek atau stimulus yang
diperoleh. (Harahap, 2016). Melalui peningkatan pengetahuan dan sikap positif
masyarakat mengenai model pengolahan tanaman seledri yang berpotensi sebagai
antihipertensi dan antihiperkolesterolemia diharapkan mereka dapat mengaktualisasikan
dalam perwujudan perilaku sehari-hari.
13
BAB VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia serta
masyarakat termotivasi untuk melakukan pengolahan tanaman seledri yang berpotensi
sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia
V.2 Saran
Perlu dilakukan kegiatan seperti ini secara rutin sehingga terwujud masyarakat yang
sehat dan berdaya guna.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arie, N., Munyamah, U., & Trimawati, T. (2016). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri
Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Gogodalem Barat. Jurnal Keperawatan
Komunitas, 2(1), 46–51.
Arisandi, R., & Sukohar, A. (2016). Seledri (Apium graveolens L) sebagai Agen
Kemopreventif bagi Kanker. Jurnal Majority, 5(2), 95–100.
Dwinanda, A., Afriani, N. H., & Hardisman. (2019). Pengaruh Jus Seledri (Apium graveolens
L.) terhadap Gambaran Mikroskopis Hepar Tikus (Rattus norvegicus) yang
Diinduksi Diet Hiperkolesterol. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 68–75.
Je, H. D., Kim, H. D., & La, H. oh. (2014). The Inhibitory Effect of Apigenin on the Agonist-
Induced Regulation of Vascular Contractility via Calcium DesensitizationRelated
Pathways. Biomol Ther (Seoul), 22(2), 100–105.
Oktadoni, S., & Fitria, T. (2016). Khasiat Daun Seledri Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada
Pasien Hiperkolesterolmia. Jurnal Majority, 5(2), 120–125.
Septikasari, M. (2018). Upaya Peningkatan Peran Serta Kelompok Pkk Dalam Pencegahan
Penyakit Tidak Menular. Ethos (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat),
6(2), 336–342.
15
Sowbhagya, H. (2014). Chemistry, Technology, and Nutraceutical Functions of Celery
(Apium Graveolens L.): An Overview. Critical Reviews in Food Science and
Nutrition, 54(3), 389–398.
Syahidah, F., & Sulistyaningsih, R. (2018). Potensi Seledri (Apium Graveolens) Untuk
Pengobatan: Review Article. Jurnal Farmaka Suplemen, 16(1), 55–62.
16
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Pengabdianr
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 20xx
Judul : XXXXXX
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx (Bagian ini memuat keterangan Bagian ini memuat gambar
gambar (TNR 10, spasi 1.5)
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx (Bagian ini memuat keterangan
gambar (TNR 10, spasi 1.5).
Silahkan diisi sesuai dengan jalannya
penelitian
17
Lampiran
Rekapitulasi Laporan Keuangan Pengabdian
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 20XX
18
Lampiran
ManuskripArtikel Pengabdian/HAKI (jika ada)
19