Anda di halaman 1dari 19

USULAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PKM)

MODEL PENGOLAHAN TANAMAN SELEDRI (APIUM GRAVEOLENS)


BERPOTENSI ANTHIPERTENSI DAN ANTHIPERKOLESTROLOLEMIA
PADA KELOMPOK PKK DAN POSYANDU LANSIA

TIM PENGUSUL :
Ketua : Dr.Dra.Maria Nindatu, M.Kes (NIDN. 0027096403)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON
(2020)
HALAMAN PENGESAHAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul PKM : Model Pengolahan Tanaman Seledri


(Apium Graveolens) Berpotensi
Anthipertensi dan
Anthiperkolestrololemia Pada
Kelompok PKK dan Posyandu
Lansia
2. Nama Mitra Program PKM (1) :
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Dr.Dra.Maria Nindatu,M.Kes
b. NIDN : 0027096403
c. Jabatan/Golongan : Lektor Kepala
d. Program Studi : Pendidikan Dokter
e. Perguruan Tinggi : Universitas Pattimura
f. Bidang Keahlian : Parasitologi/Herbal Medicine
g. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel : Jl.Ir.Putuhena Kampus Unpatti
4. Anggota Tim Pengusul
a. Jumlah Anggota :
b. Nama Anggota I/bidang keahlian :
c. Alamat Kantor/Telp/Faks/surel :
5. Lokasi Kegiatan/Mitra (1)
a. Wilayah Mitra (Desa/Kecamatan) :
b. Kabupaten/Kota :
c. Propinsi :
d. Jarak PT ke lokasi (mitra) :
6. Luaran yang dihasilkan :
7. Tahun Pelaksanaan : 2020 – Tahun 1 dari rencana
1 tahun
8. Jangka waktu Pelaksanaan :
9. Biaya Total : Rp. -

Mengetahui, Ambon, 15 September 2020


Dekan Ketua Tim Pengusul

DR. dr. Bertha J. Que, Sp.S. M.Kes Dr.Dra.Maria Nindatu,M.Kes


NIP. 196612121999032003 NIP.

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Prof. Dr. Dominggus Male, S.Pt, M.Sc


NIP. 197009201994031002

2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Pengabdian kepada masyarakat:


Model Pengolahan Tanaman Seledri (Apium Graveolens) Berpotensi
Anthipertensi dan Anthiperkolestrololemia Pada Kelompok PKK dan
Posyandu Lansia

2. Tim Pelaksana
Bidang Instansi Alokasi
No Nama Jabatan Keahlian Asal Waktu
(jam/minggu)
1 Dr.Dra.Maria Ketua Ilmu Kesehatan FK
Nindatu,M.Kes Masyarakat Unpatti

3. Objek (khalayak sasaran) Pengabdian kepada Masyarakat:


Kelompok PKK dan Posyandu Lansia

4. Masa Pelaksanaan
Mulai : bulan: Juni tahun: 2020
Berakhir : bulan: Juni tahun: 2020

5. Usulan Biaya: Rp 0

6. Lokasi Pengabdian kepada Masyarakat: Kelompok PKK dan Posyandu


Lansia

7. Mitra yang terlibat (uraikan apa kontribusinya)

8. Permasalahan yang ditemukan dan solusi yang ditawarkan:


Permasalahan:
Menemukan bahan antihipertensi dan antihiperkolesterolemia
dari alam

Solusi:
Melakukan pemodelan pengolahan taman Seledri sebagai
bahan antihipertensi dan antihiperkolesterolemia

9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam pengendalian
hipertensi dan hiperkolesterolemia berbasis komunitas merupakan
upaya untuk menjaga kesehatan di masyarakat. Sehingga kegiatan
pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan warga tentang model pengolahan
seledri dan dapat mengoptimalkan penggunaan lahan untuk budidaya
seledri

10. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/barang, paten, atau luaran
lainnya yang ditargetkan

3
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………................. 2


IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ………………………………………………….... 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………....... 4
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………………....... 5
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………… 6
BAB I. PENDAHULUAN
I.1. Analisis Situasi………………………………………………………………….. 7
I.2. Permasalahan Mitra …………………………………………………………….. 9
BAB II. SOLUSI DAN TERGET LUARAN
II.1. Solusi/Kerangka Pemecahan Masalah …………………………………………. 10
II.2. Target Luaran …………………………………………………………………... 10
BAB III. METODE PELAKSANAAN
III.1. Lokasi dan Waktu Kegiatan …………………………………………………… 11
III.2. Rancangan Kegiatan …………………………………………………………. 11
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
IV.1. Biaya Kegiaan …………………………………………………………………. 12
IV.2. Jadwal Kegiatan ………………………………………………………………...12
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1. Hasil ..................................................................................................................... 13
V.2 Pembahasan ......................................................................................................... 13
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1. Kesimpulan ......................................................................................................... 14
VI.2 Saran ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..... 15
LAMPIRAN………………………………………………………………….................... 17

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Target Luaran ....................................................................................................... 10


Tabel 2. Biaya Kegiatan..................................................................................................... 12

5
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi pengabdian (wajib) ................................................................


Lampiran 2. Rekapitulasi anggaran pengabdian (wajib) ....................................................
Lampiran 3. Draft manuskrip artikel/HAKI (jika ada) ......................................................
Lampiran 4. Letter of acceptance oral/poster presentation (jika ada) ...............................

6
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Analisis Situasi


PKK singkatan Pembinaan Kepala Keluarga adalah organisasi kemasyarakatan yang
memperdayakan wanita yang turut berpartisipasi dalam pembangunan Daerah. Kelompok
PKK dibentuk disetiap Desa diharapkan mampu membuat perubahan sosial dengan
mengangkat martabat dalam masyarakat baik dibidang ekonomi maupun sosial budaya di
sesuaikan dengan adat istiadat daerah setempat.
Secara umum aktivitas kelompok PKK bergerak dibidang hasil pertanian secara
umum, berupa ternak, sayuran dan tanaman obat. Salah satu tanaman sayuran yang bisa
diusahakan dengan mudah adalah tanaman seledri. Tanaman seledri memiliki multifungsi
baik sebagai bumbu penyedap maupun sebagai obat herbal untuk banyak jenis penyakit.
Seledri pada umumnya dikonsumsi dalam keadaan mentah sebagai bahan tambahan atau
bumbu penyedap pada berbagai jenis makanan.
Seledri merupakan salah satu tanaman yang mudah ditemukan di Indonesia karena
iklimnya yang cocok untuk pertumbuhan seledri (Syahidah & Sulistyaningsih, 2018).
Seledri akan berkembang dengan baik di tempat yang kelembapannya tinggi namun
bersuhu rendah (Sowbhagya, 2014). Berdasarkan taksonomi seledri termasuk dalam divisi
Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledone, bangsa Apiales, suku
Apiaceae, Apium dan jenis A. graveolens L (ITIS, 2020). Berdasarkan bentuknya seledri
terbagi menjadi 3 macam, yaitu seledri potong, seledri umbi dan seledri daun. Seledri daun
merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Tinggi seledri dapat
mencapai 60-90 cm. Batangnya bergerigi dan bercabang. Daun seledri bebentuk bulat telur
dengan pinggir bergerigi dan terdiri atas tiga lobus. Daun seledri berwarna hijau tua licin.
Bunga seledri berukuran kecil dan berwarna abu-abu putih yang hanya ada dari bulan juli
sampai November (Arisandi & Sukohar, 2016).
Dari berbagi penelitian diketahui seledri mempunyai berbagai kandungan senyawa
yang bermanfaat untuk kesehatan dan cukup potensial untuk dikembangkan sebagai obat
salah satunya adalah antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Seledri mengandung fenol
dan furanokumarin. Fenol (155.41-177.23mg/100g) terdiri atas graveobiosid A and B,
flavanoid (apiin, apigenin), isokuersitrin, tanin (3.89-4.39 mg /100 g) dan asam fitat
(19.85-22.05mg/g). Furanokumarin terdiri atas selerin, bergapten, apiumosid, apiumetin,

7
apigravrin, osthenol, isopimpinelin, isoimperatorin, celereosid, dan 5, 8-hydroxy
methoxypsoralen. Pada hasil analisis fitokimia, diketahui ekstrak methanol biji seledri
mengandung karbohidrat, flavonoid, alkaloid, steroid dan glikosida (Al-Snafi, 2014).
Seledri mengandung minyak esensial dengan hasil senyawa yang telah diisolasi antara lain
d-limonene, d-selinene, sedanolide, terpineol, santalol, selinene, nerolidol, dcarvone, β-
pinene, β-myrcene (Al-Asmari & Kadasah, 2014). Daun seledri juga mengandung vitamin
A, K, C, magnesium, kalium, riboflavin, kalsium, zat besi, fosfor, tiamin dan nikotinamid
(Oktadoni & Fitria, 2016; Syahidah & Sulistyaningsih, 2018).
Apigenin yang merupakan flavonoid alami memiliki pengaruh terhadap kontrakilitas
otot polos pembuluh darah (Vasodilator) (Je, Kim, & La, 2014) . Apigenin dalam daun
seledri akan memblokade Ca sehingga tidak dapat menyatu dengan sel otot polos pada
pembuluh darah dan jantung sehingga tidak terjadi kontraksi. Pembuluh darah akan
melebar sehingga darah mengalir dengan lancar dan tekanan darah menurun (Oktadoni &
Fitria, 2016).
Kalium pada seledri diketahui dapat menurunkan volume cairan ektstraseluler dengan
menarik cairan ekstraseluler masuk ke dalam cairan intraseluler, sehingga terjadi
perubahan keseimbangan pompa natrium–kalium yang akan menyebabkan penurunan
tekanan darah (Oktadoni & Fitria, 2016). Vitamin C juga dapat menurunkan tekanan darah
sekitar 5 mmHg, melalui perannya memperbaiki kerusakan arteri karena hipertensi.
Vitamin C membantu menjaga tekanan darah normal dengan cara mencegah
penumpukan kolesterol pada dinding pembuluh darah. Vitamin C akan meningkatkan laju
kolesterol dibuang dan meningkatkan kadar HDL sehingga akan memulihkan elastisitas
pembuluh darah (Arie, Munyamah, & Trimawati, 2016; Oktadoni & Fitria, 2016). Seledri
mengandung fitosterol yang merupakan komponen fitokimia yang berguna untuk melawan
kolesterol. Fitosterol dalam seledri berfungsi mencegah aterosklerosis, komplikasi akibat
disfungsi endotel oleh hipertensi (Dwinanda et al., 2019).
Magnesium dan zat besi pada seledri dapat membersihkan sisa metabolisme dan
simpanan lemak yang berlebih dalam pembuluh darah. sehingga mencegah kekakuan pada
pembuluh darah darah sehingga tidak terjadi retensi vaskuler (Oktadoni & Fitria, 2016).
Selain itu, seledri mengandung 3-n-butyl phthalide (3nB), suatu senyawa yang tidak hanya
bertanggung jawab untuk bau yang khas seledri, tetapi juga telah ditemukan untuk
menurunkan tekanan darah dengan merelaksasi atau melemaskan otot-otot halus pembuluh
darah (Oktadoni & Fitria, 2016).

8
Sehingga kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan warga tentang model pengolahan seledri dan dapat
mengoptimalkan penggunaan lahan untuk budidaya seledri. Model pengolahan tanaman
seledri, yang diterapkan pada kegiatan ini dirangkum dari berbagai hasil penelitian,
pengabdian dan literatur yang telah diujicobakan.

I.2 Permasalahan Mitra


Demi meningkatkan interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta. Untuk
meningkatkan pemahaman, sikap dan perilaku peserta terkait model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Demi
meningkatkan kesejahteraan komunitas. Maka perlu dilakukan kegiatan pengabdian
masyarakat berupa model pengolahan tanaman seledri yang berpotensi sebagai
antihipertensi dan antihiperkolesterolemia.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini ditujukan kepada kelompok PKK dan Posyandu
Lansia. Fokus dalam kegiatan ini adalah bahwa sebagian masyarakat terutama kelompok
PKK dan Posyandu Lansia membutuhkan edukasi mengenai model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia.

9
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

II.1 Solusi
Pemecahan masalah yang ada di masyarakat berkaitan dengan model pengolahan
tanaman seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia, dapat
direalisasikan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa penyuluhan.
Masyarakat yang ikut serta dalam kegiatan ini diharapkan dapat menyebarkan informasi
kepada anggota masyarakat lainnya.

II.2 Target Luaran


Tabel 1. Target Luaran
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Publikasi ilmiah pada Jurnal ber Publish
ISSN/Prosiding
2. Perbaikan tata nilai masyarakat Ada
(kesehatan)

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

III.1 Lokasi dan Waktu Kegiatan


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan untuk kelompok PKK dan
Posyandu Lansia pada bulan Juni 2020

III.2 Rancangan Kegiatan


Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan melalui kegiatan
penyuluhan kepada anggota masyarakat secara langsung.

11
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

IV.1 Biaya Kegiatan


Tabel 2. Biaya Kegiatan
Volum
No Kebutuhan Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
e
Bahan Habis Pakai  
1 ATK 1 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
2 Bantuan Sosial 1 Rp.2.500.000 Rp.2.500.000
Biaya Sewa/Jasa  
1 Tenaga Lapangan (2 hari) 1 Rp.50.000 Rp.100.000
Biaya Publikasi
Publikasi ilmiah pada
1 1 Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
Jurnal ber ISSN/Prosiding
TOTAL (Rp) Rp.4.600.000

IV.2 Jadwal Kegiatan


Kegiatan ini akan dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2020 kepada kelompok PKK
dan Posyandu Lansia.

12
BAB V.
HASIL DAN PEMBAHASAN

V.1 Hasil
Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia pada
kelompok PKK dan posyandu lansia berjalan dengan lancar. Para peserta dan juga
masyarakat telah diberikan pemahaman mengenai model pengolahan tanaman seledri
yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Disamping itu
dilakukan juga pembagian leaflet atau brosur tentang model pengolahan tanaman seledri
yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia. Hal ini penting untuk
menjamin dan mempertahankan pemahaman peserta.

V.2 Pembahasan
Kegiatan pengabdian masyarakat ini dalam bentuk penyuluhan mengenai model
pengolahan tanaman seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan
antihiperkolesterolemia terlihat cukup efektif karena pengetahuan partisipan yang
diperoleh dari tim pengabdi terlihat cukup baik. Secara personal kegiatan pengabdian
masyarakat ini terlihat banyak memberikan efek positif, ditandai dengan antusiasme
peserta dalam mengikuti penyuluhan dan diskusi.
Pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan dengan menggunakan media promosi
kesehatatan seperti poster dan leaflet merupakan strategi promosi kesehatan yang
berpotensi besar untuk pencegahan dan pengendalian faktor risiko dengan pelibatan tokoh
mayarakat (Trisnowati, 2018; Septikasari, 2018).
Teori yang dikemukakan oleh H,L Bloem yang dikutip oleh Harahap (2016) bahwa
perilaku baru terbentuk diawali pada domain kognitif (pengetahuan), selanjutnya muncul
respon batin berupa sikap yang disadari tehadap suatu objek yang telah diketahui, dan
akhirnya berujung kepada suatu tindakan terhadap suatu objek atau stimulus yang
diperoleh. (Harahap, 2016). Melalui peningkatan pengetahuan dan sikap positif
masyarakat mengenai model pengolahan tanaman seledri yang berpotensi sebagai
antihipertensi dan antihiperkolesterolemia diharapkan mereka dapat mengaktualisasikan
dalam perwujudan perilaku sehari-hari.

13
BAB VI.
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat tentang model pengolahan tanaman
seledri yang berpotensi sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia serta
masyarakat termotivasi untuk melakukan pengolahan tanaman seledri yang berpotensi
sebagai antihipertensi dan antihiperkolesterolemia

V.2 Saran
Perlu dilakukan kegiatan seperti ini secara rutin sehingga terwujud masyarakat yang
sehat dan berdaya guna.

14
DAFTAR PUSTAKA

Al-Asmari, A., & Kadasah, S. (2014). An Updated Phytopharmacological Review on


Medicinal Plant of Arab Region: Apium graveolens Linn. International Journal for
Pharmaceutical Research Scholars, 3(1), 671–677.

Al-Snafi, A. (2014). The Pharmacology of Apium graveolens. - A Review. International


Journal for Pharmaceutical Research Scholars, 3(1), 671–677.

Arie, N., Munyamah, U., & Trimawati, T. (2016). Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri
Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Gogodalem Barat. Jurnal Keperawatan
Komunitas, 2(1), 46–51.

Arisandi, R., & Sukohar, A. (2016). Seledri (Apium graveolens L) sebagai Agen
Kemopreventif bagi Kanker. Jurnal Majority, 5(2), 95–100.
Dwinanda, A., Afriani, N. H., & Hardisman. (2019). Pengaruh Jus Seledri (Apium graveolens
L.) terhadap Gambaran Mikroskopis Hepar Tikus (Rattus norvegicus) yang
Diinduksi Diet Hiperkolesterol. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(1), 68–75.

Harahap, R. . (2016). Pengaruh faktor predisposing, enabling dan reinforcing terhadap


pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi di Puskesmas Bagan Batu kecamatan
bagan sinembah kabupaten rokan hilir. Jurnal JUMANTIK, 1(1), 79–103.
ITIS. (n.d.). Apium graveolens var. dulce. Retrieved July 4, 2020, from
https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt?search_topic=TSN&search_value
=182185#null

Je, H. D., Kim, H. D., & La, H. oh. (2014). The Inhibitory Effect of Apigenin on the Agonist-
Induced Regulation of Vascular Contractility via Calcium DesensitizationRelated
Pathways. Biomol Ther (Seoul), 22(2), 100–105.

Oktadoni, S., & Fitria, T. (2016). Khasiat Daun Seledri Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada
Pasien Hiperkolesterolmia. Jurnal Majority, 5(2), 120–125.

Septikasari, M. (2018). Upaya Peningkatan Peran Serta Kelompok Pkk Dalam Pencegahan
Penyakit Tidak Menular. Ethos (Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat),
6(2), 336–342.

15
Sowbhagya, H. (2014). Chemistry, Technology, and Nutraceutical Functions of Celery
(Apium Graveolens L.): An Overview. Critical Reviews in Food Science and
Nutrition, 54(3), 389–398.

Syahidah, F., & Sulistyaningsih, R. (2018). Potensi Seledri (Apium Graveolens) Untuk
Pengobatan: Review Article. Jurnal Farmaka Suplemen, 16(1), 55–62.

Trisnowati, H. (2018). Pemberdayaan Masyarakat untuk Pencegahan Faktor Risiko Penyakit


Tidak Menular (Studi pada Pedesaan di Yogyakarta). JURNAL MKMI, 14(1), 17–25.

16
Lampiran
Dokumentasi Kegiatan Pengabdianr
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 20xx

Judul : XXXXXX
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx (Bagian ini memuat keterangan Bagian ini memuat gambar
gambar (TNR 10, spasi 1.5)
xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx
xxx (Bagian ini memuat keterangan
gambar (TNR 10, spasi 1.5).
Silahkan diisi sesuai dengan jalannya
penelitian

17
Lampiran
Rekapitulasi Laporan Keuangan Pengabdian
Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura Tahun 20XX

Judul : xxx xxx xxx xxxx

18
Lampiran
ManuskripArtikel Pengabdian/HAKI (jika ada)

19

Anda mungkin juga menyukai