Anda di halaman 1dari 19

MUTU

SIMPLISIA

BAIK TIDAK BAIK


simplisia yang dihasilkan dari tanaman memiliki
kemampuan untuk mencegah bahkan mengobati
penyakit, apabila pembuatannya tidak memenuhi
standar yang baik, efek terapi yang dihasilkan
dari tanaman tersebut tidak akan terasa oleh
pengkonsumsi
Bahan baku yang di ambil dalam pembuatan simplisia
seharusnya didapat dari satu wilayah yang sama dalam
satu kali panen dengan kondisi tanah, air dan udara
yang sama. Agar kandungan kimia yang terdapat
dalam tanaman tersebut tidak berbeda - beda kadar
nya. Waktu panen sangan diperhatikan dalam
pengumpulan bahan baku ini.
Bahan baku tanaman yang akan dibuat simplisia
dilakukan sortir atau sortasi langsung setelah proses
pemanenan. Tujuannya untuk memisahkan bahan organik
asing yang terbawa saat proses pemanenan seperti
tanah, pasir, batu dll yang dapat mengganggu pada
proses selanjutnya. Walaupun namanya sortasi basah
tapi proses ini tidak menggunakan air untuk
mengerjakannya.
Proses pencucian ini dilakukan menggunakan air
yang mengalir agar air yang membersihkan
tanaman yang akan dibuat simplisia selalu baru.
Tujuan dilakukannya pencucian adalah agar lebih
membersihkan sisa - sisa bahan organik asing
yang masih menempel pada saat sortasi basah.
Bagian tanaman yang biasa dirajang misalnya seperti
bagian Cortex (Kulit Kayu), Semen (Biji) Fructus (Buah),
Rhizoma (Akar).

Tujuan dilakukannya proses perajangan ini untuk,


memperluas permukaan bagian tanaman yang
digunakan agar pada saat proses pengeringan dapat,
mengering secara merata dan dengan waktu yang
cepat.
Proses pengeringan dapat dilakukan dengan tiga cara
tergantung dari sifat kandungan kimia yang spesifik
dimiliki oleh tanaman yang akan dibuat simplisia.
Pengeringan dapat dilakukan secara modern yaitu
menggunkan oven dengan suhu yang digunakan adalah
(40-50 0C), dengan cara tradisional yaitu menggunakan
pemanasan dibawah sinar matahari langsung dan
dapat dilakukan dengan proses mengangin anginkan.
Proses sortasi kering atau sortir kering ini tujuan
dan maksudnya hampir sama dengan proses
sortasi basah, namun pada proses sortasi kering
ini memisahkan bahan organik asing yang
kemungkinan timbul pada proses pemanasan
atau pengeringan misalnya apabila ada yang
gosong atau pengeringan yang tidak merata.
Apabila simplisia yang digunakan akan
dibuat serbuk maka diperlukan proses
penggilingan, agar mempermudah saat
proses ekstraksi apabila akan melakukan
pengujian lanjutan.
Pengayakan bertujuan untuk memisahkan simplisia
yang telah digiling apabila ada ukuran yang belum
rata, biasanya untuk simplisia menggunakan ayakan
mesh 20. Proses pengayakan jangan menggunakan
ayakan yang menghasilkan serbuk yang ukurannya
terlalu kecil karena dapat mempersulit pada proses
pengujian lanjutan seperti Ekstrasi.
Pengemasan/ Pengepakan simplisia yang
telah dibuat lebih baik disimpan dalam
wadah yang higroskopik yang kedap udara
dan lebih baik terbuat dari kaca, agar
simplisia yang ada didalamnya tidak cepat
mengalami pembusukan/ ditumbuhi mikroba.
KADAR
ABU

KADAR
SARI

KADAR
AIR

SUSUT
PENGERING
AN
Memberi gambaran kandungan mineral internal
dan eksternal dalam simplisia, mulai dari proses
awal sampai terbentuknya ekstrak.
Kadar abu diperiksa untuk menetapkan tingkat
pengotoran oleh logam-logam dan silikat. Kadar
Abu dibagi atas dua macam yaitu :
1. kadar abu larut air
2. kadar abu tidak larut asam.
Bertujuan untuk memberikan gambaran awal
sejumlah kandungan, dengan cara
melarutkan ekstrak sediaan dalam pelarut
organik tertentu (etanol atau air). Kadar
Sari juga dibedakan atas dua jenis yaitu
kadar sari larut air dan kadar sari larut
etanol.
Air yang masih tersisa dalam ekstrak pada kadar lebih

dari 10% dapat menjadi media pertumbuhan mikroba.

Selain itu, dengan adanya air, akan terjadi reaksi

enzimatis yang dapat menguraikan zat aktif sehingga

mengakibatkan penurunan mutu atau perusakan ekstrak.

Ekstrak yang dikeringkan dengan oven, kemudian

dimasukkan kedalam desikator untuk didinginkan agar

ketika dilakukan penimbangan tidak merusak


mengetahui persentase senyawa yang menghilang selama proses
pemanasan (tidak hanya menggambarkan air yang hilang, tetapi
juga senyawa menguap lain yang hilang). Pengukuran sisa zat
dilakukan dengan pengeringan pada temperatur 105 0C selama
30 menit sampai berat konstan dan dinyatakan dalam persen
(metode gravimetri). Pengeringan bertujuan untuk mengurangi
kadar air sehingga simplisia tidak mudah rusak dan dapat
disimpan dalam waktu yang lebih lama

Anda mungkin juga menyukai