Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU

PROGRAM INTERPROFESI PRAKTIK KERJA NYATA (PKN)

JUDUL
PENYAKIT AKIBAT KERJA PADA PETANI BUAH NAGA DESA
KORANJI TAHUN 2020

DISUSUN OLEH

FATIKA HARISTIA MAYLAN PUTRI


2016031041

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kegiatan Individu dalam Program Interprofesi Praktik Kerja Nyata


berjudul Penyakit Akibat Kerja Pada Petani Buah Naga Desa Koranji Tahun
2020 telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing Praktik Kerja Nyata, Program
Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Faletehan
Serang.

Serang, 15 Januari 2020


Pembimbing

(Fauzul Hayat, SKM., MKM)


NIK. 05.03.079

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan PKN
(Praktik Kerja Nyata) individu yang berjudul “Penyakit Akibat Kerja Pada
Petani Buah Naga Desa Koranji Tahun 2020”. Dalam menyusun laporan ini,
saya telah dibimbing dengan baik oleh para dosen dan mendapat banyak
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk rasa syukur, penulis
ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Andiko Nugraha Kusuma, S.KM., M.KM selaku Rektor Universitas


Faletehan Serang
2. Bapak Ns. H. Asra S.Kep., M.Kep selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Faletehan
3. Bapak Ns. Delly Arfa Sukrowardi, S.Kep., MNS selaku Ketua Pelaksana
Praktik Kerja Nyata (PKN) Interprofesi Universitas Faletehan Tahun 2020
4. Bapak Dedih Nuryatna, S.Kp., M.Kep selaku koordinator Desa Koranji
Praktik Kerja Nyata (PKN) Interprofesi Universitas Faletehan Tahun 2020
5. Bapak Fauzul Hayat, SKM., MKM. selaku pembimbing individu Praktik Kerja
Nyata (PKN) Interprofesi Universitas Faletehan Tahun 2020

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai
pihak untuk perbaikan pada masa yang akan datang. Akhirnya, penulis
mengharapkan semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala kebaikan
yang Bapak/Ibu berikan sehingga kami dapat menyelesaiakan Laporan ini. Amin
ya Rabbal ‘Alamin.

Serang, Januari 2020

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. iv
BAB I LATAR BELAKANG ................................................................... 5
BAB II TUJUAN ....................................................................................... 6
A. Tujuan Umum ............................................................................... 6
B. Tujuan Khusus .............................................................................. 6
BAB III RENCANA TINDAKAN ........................................................... 6
BAB IV PELAKSANAAN........................................................................ 7
BAB V EVALUASI ................................................................................... 7
BAB VI TINDAK LANJUT ..................................................................... 7
DAFTAR REFERENSI ............................................................................ 8
LAMPIRAN

iv
KEGIATAN INDIVIDU

PROGRAM INTERPROFESI PRAKTIK KERJA NYATA (PKN)


UNIVERSITAS FALETEHAN SERANG
TAHUN AKADEMIK 2019 / 2020

I. LATAR BELAKANG
Sebagian besar pekerjaan rakyat Indonesia adalah petani, oleh karena itu
sektor pertanian menjadi penting dan peningkatan pendapatan petani akan
berdampak secara langsung terhadap bangsa Indonesia.
Disekitar kita pestisida adalah bahan yang sudah tidak asing lagi, pestisida
adalah bahan yang cocok untuk membasmi hama sehingga dapat
menurunkan populasi hama, hingga meluasnya seranagn hama dapat
dicegah. Namun pada saat ini pestisida yang dipakai untuk membasmi
hama berbahan zat kimia, yang mengakibatkan dampak negatif untuk
kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dari permaslahan tersebut di
butuhkan adanya pemecahan maslah yang dapat meringankan beban
petani.
Salah satu pengaruh penggunaan pestisida adalah terjadinya pencemaran
lingkungan yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan, salah satu
pencemaran di lingkungan kerja pertanian yaitu pencemaran udara berupa
uap dan partikel dari pestisida semprot dengan bantuan angin yang dapat
mempengaruhi kesehatan petani, dengan kondisi lingkungan kerja di atas,
maka petani memiliki beban kerja tambahan dan kapasitas kerja yang
dapat mempengaruhi keschatan terutama terhadap gangguan sistem
pernafasan (Kusdwiratri Setiono, dkk., 1998:29).

Kementrian Pertanian telah mengatur tentang pestisida dengan


mengeluarkan PP Nomor 107/ Permentan/SR.140/9/ 2014 tentang
pengawasan pestisida penyimpanan dan penggunaan pestisida yang
menyatakan tentang cara pengendalian keracunan pestisida. Ada beberapa

5
tahapan untuk tidak terjadi keracunan antara lain: memilih pestisida yang
tepat dalam penanggulangan hama, menggunakan dosis pestisida sesuai
aturan yang dilabel, memperhatikan tatacara penggunaan pestisida, dan
pemakaian APD yang tepat pada saat menggunakan pestisida.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan selamat 10 menit, diharapkan
petani mengerti tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri
saat bertani.

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 10 menit,
diharapkan:
a. Petani mampu menjelaskan pengertian Alat Pelindung Diri
b. Petani mampu menyebutkan macam-macam Alat Pelindung Diri
c. Petani mampu menyebutkan pentingnya menggunakan Alat
Pelindung Diri saat bertani
d. Petani mampu menjelaskan cara memakai Alat Pelindung Diri
e. Petani mampu menyebutkan pertolongan pertama pada dampak
penggunaan pestisida.

III. RENCANA TINDAKAN (LEVEL INDIVIDU)


Mengunjungi tempat kerja pekebun buah naga untuk mengamati perilaku
pekerja dan mengunjungi rumah pekebun yang bekerja tidak menggunakan
Alat Pelindung Diri yang sesuai pada saat menggunakan pestisida dengan
benar.

6
IV. PELAKSANAAN
Mengunjungi kebun buah naga dan mengamati cara kerja serta
memberikan penyuluhan tentang pentingnya menggunakan Alat Pelindung
Diri yang tepat.

V. EVALUASI
Saat mengunjungi kebun buah naga ditemui banyaknya pekerja yang tidak
memakai Alat Pelindung Diri yang sesuai dan ada pula yang sama sekali
tidak memakai Alat Pelindung Diri. Pada saat dilakukan wawancara
singkat para pekerja mengaku apabila menggunakan APD menghambat
pekerjaan mereka dan pekerja yang sudah memakai APD tetapi tidak
sesuai mengaku bahwa tidak sanggup untuk membeli APD yang sesuai
karena harganya cukup mahal.

VI. TINDAK LANJUT


Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan para pekerja di
perkebunan buah naga, tindak lanjut yang akan diambil yaitu memberikan
penyuluhan tekait Alat Pelindung Diri dan memberikan Alat Pelindung
Diri pada salah satu pekerja.

7
DAFTAR REFERENSI

A. M. Sugeng Budiono, dkk., 2003, Hiperkes dan KK, Semarang: Penerbit


Universitas Diponegoro.

Anies, 2005, Penyakit Akibat Kerja, Jakarta: PT Elex Komputindo Kelompok


Gramedia.

Kusdwiratri Setiono, dkk., 1998, Manusia, Kesehatan dan Lingkungan, Bandung:


Alumni

8
LAMPIRAN
LAMPIRAN I

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. BAHASAN
1. Topik : Penggunaan Alat Pelindung Diri
2. Sub topik : Pentingnya memakai alat pelindung diri yang baik dan
benar
pada saat penggunaan pestisida
3. Sasaran : Petani buah naga
4. Waktu : 10 menit
5. Hari /Tanggal : Selasa, 14 Januari 2020
6. Tempat : Rumah Warga
7. Penyuluh : Fatika Haristia MP

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 10 menit, Sasaran dapat memakai Alat
Pelindung Diri dengan benar.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan selama 10 menit, diharapkan sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian APD.
b. Menjelaskan tujuan dan manfaat menggunakan APD.
c. Menjelaskan jenis-jenis APD.

C. MATERI :
Terlampir

D. MEDIA :
Leaflet
E. METODE :
Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab.

F. TABEL KEGIATAN :

Tahap Kegiatan
Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1. Membuka acara dengan 1. Menjawab
mengucapkan salam kepada sasaran salam
2. Menyampaikan topik dan tujuan
Penkes kepada sasaran
2. Mendengarkan
3. Kontrak waktu untuk kesepakatan penyuluh
2 Meni Pembukaa
pelaksanaan Penkes dengan sasaran menyampaikan
t n
topik dan tujuan
3. Menyetujui
kesepakatan
waktu
pelaksanaan
Penkes
1. Mengkaji ulang pengetahuan sasaran1. Menyampaika
tentang materi penyuluhan n
2. Menjelaskan materi penyuluhan pengetahuannya
kepada sasaran dengan menggunakan tentang materi
lembar balik dan leaflet penyuluhan
7 Meni Kegiatan
3. Mendemonstrasikan tahapan pemakai2. Mendengarkan
t Inti
an APD penyuluh
4. Memberikan kesempatan kepada menyampaikan
sasaran untuk menanyakan hal – hal materi
yang belum dimengerti dari materi yang
3. Memperhatika
dijelaskan penyuluh n penyuluh

11
selama
demonstrasi

4. menanyakan
hal – hal yang
tidak dimengerti
dari materi
penyuluhan

1. Memberikan pertanyaan kepada 1. Menjawab


sasaran tentang materi yang sudah pertanyaan yang
disampaikan penyuluh diajukan
2. Menyimpulkan materi penyuluhan penyuluh
yang telah disampaikan kepada sasaran
3. Menutup acara dengan mengucapkan2. Mendengarkan
6 Meni Evaluasi / salam serta terimakasih kepada sasaran penyampaian
t Penutup kesimpulan
3. Mendengarkan
penyuluh
menutup acara
dan menjawab
salam

G. EVALUASI :
1. Jelaskan pengertian APD?
2. Jelaskan tujuan dan manfaat menggunakan APD?
3. Jelaskan jenis-jenis APD untuk bertani?

12
LAMPIRAN II

MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri adalah seperangkat alat yang digunakan tenaga kerja untuk melindungi
sebagian atau seluruh tubuhnya dari adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja (A. M.
Sugeng Budiono, dkk., 2003:332).

2. Tujuan, Manfaat, Kegunaandari APD

a. Tujuan
Tujuan dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi tenaga
kerja dan resiko cedera dengan menciptakan penghalang dari bahaya ditempat kerja,
alat pelindung diri (APD),
b. Manfaat
Untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya
potensi kecelakaan kerja. Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

3. Macam-macam Alat Pelindung Diri pada Petani


1. Pakaian Kerja
Berguna untuk menutupi seluruh atau sebagian dari percikan bahan beracun. Bahan
dapat terbuat dari kain dril, kulit, plastik, asbes atau kain yang ilapisi aluminium.
Bentuknya dapat berupa apron (menutupi sebagian tubuh yaitu mulai dada sampai
lutut), celemek atau pakaian terusan dengan celana panjang, dan lengan panjang
(overalls).
2. Penutup Kepala
Untuk melindungi kepala dari percikan bahan beracun sebaiknya digunakan alat
pelindung kepala. Penutup kepala yang digunakan petani dapat berupa topi atau tudung
untuk melindungi kepala dari zat-zat kimia dan kondisi iklim yang buruk. Harus terbuat
dari bahan yang mempunyai celah atau lobang, biasanya terbuat dari asbes, kulit, wol,
katun yang di campur aluminium.

13
3. Alat Pelindung Hidung dan Mulut
Untuk melindungi pernafasan terhadap gas, uap, debu atau udara yang terkontaminasi
di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi atau rangsangan. Penggunaan masker
untuk melindungi debu atau partikel- partikel masuk ke dalam pernafasan, dapat terbuat
dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu.
4. Sarung Tangan
Untuk melindungi tangan dan bagian-bagian dari bahan-bahan kimia (padat atau
larutan). Sarung tangan dapat terbuat dari karet (melindungi diri dari paparan bahan
kimia), sehingga larutan pestisida tidak dapat masuk ke kulit.
5. Sepatu Kerja
Untuk melindungi kaki dari larutan kimia. Sepatu kerja atau sepatu boot sangat
diperlukan pada penyemprotan pestisida. Dapat terbuat dari kulit, karet sintetik atau
plastik. Ketika menggunakan sepatu boot ujung celana tidak boleh dimasukkan ke
dalam sepatu, karena cairan pestisida dapat masuk ke dalam sepatu (A. M. Sugeng
Budiono, dkk., 2003:332).

4. Dampak Tidak Menggunakan APD


Apabila tidak menggunakan alat pelindung diri pada saat menyemprot dengan pestisida,
maka akan menimbulkan keracunan. Hal ini dapat terjadi melalui beberapa cara diantaranya
adalah:
1. Melalui kulit
Hal ini terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung pada kulit. Ketika
petani memegang tanaman yang baru saja di semprot petisida terkena pada kulit atau
pakaian, ketika petani mencampur pestisida tanpa sarung tangan, atau anggota keluarga
mencuci pakaian yang terkena pestisida. Keracunan yang sering terjadi adalah melalui
kulit.
2. Melalui pemafasan
Hal ini paling sering terjadi pada petani yang menyemprot pestisida atau pada orang-
orang yang dekat dengan tempat penyemprotan.
3. Melalui mulut
Hal ini bisa terjadi bila seseorang meminum pestisida secara sengaja atupun tidak,
ketika seseorang makan atau minum air yang telah tercemar, atau ketika makan dengan
tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah berurusan dengan pestisida.

14
5. Pertolongan Pertama pada Dampak Penggunaan Pestisida
1. Pestisida Mengenai Kulit
a. Lepas pakaiannya
b. Cuci kulit dan rambut yang terkena racun dengan air mengalir
c. Basuh kulit yang terkena pestisida dengan air bersih dan sabun
d. Keringkan kulit dengan handuk, dan kenakan pakaian yang bersih
e. Jangan oleskan bahan lain apapun ke kulit terpapar, terutama yang
mengandung minyak.
f. Bawa/konsultasikan ke petugas kesehatan terdekat dan jangan lupa bawa label
pestisida.

2. Paparan Melalui Mata


a. Cuci mata yang terkena pestisida dengan air bersih (sedapatnya air mengalir)
selama sedikitnya 15 menit (tahan lipatan mata supaya tetap terbuka).
b. Jangan menggosok mata.
c. Tutup mata dengan kain kassa bersih
d. Jangan gunakan obat tetes mata atau boorwater
e. Bawa si penderita ke petugas kesehatan terdekat, jangan lupa bawalabel
pestisida nya.

3. Paparan Melalui Pernafasan


a. Jika pasien berada di ruang sempit/ tertutup, jangan masuk tanpa alat pernafasan
bantuan
b. Bawa pasien keluar segera untuk mendapatkan udara segar. Buka semua pintu
dan jendela.
c. Apabila pasien menggunakan pakaian ketat, segera kendurkan.
d. Jika pasien mengalami kejang, monitor pernafasan dan jaga posisi dagu tetap ke
atas sehingga tetap dapat bernafas.
e. Jaga kondisi badan tetap normal dan tetap tenang.
f. Segera cari bantuan medis.

4. Paparan Melalui Mulut


a. Secara umum pasien tidak direkomendasi untuk muntah.
b. Pada kemasan pestisida, biasanya terdapat petunjuk cara pertolongan jika
pestisida tertelan dengan dimuntahkan.

15
c. Jika pasien muntah terus menerus, posisikan wajah pasien lebih rendah daripada
badan dalam masa pemulihan. Hal ini mencegah muntah masuk ke dalam paru-
paru. Jangan biarkan pasien berbaring terlentang. Bersihkan muntahan dari
tubuh pasien.
d. Cari bantuan medis! Karbon aktif direkomendasikan oleh dokter d. untuk
menyerap pestisida yang tersisa di dalam tubuh.
e. Segera cari bantuan medis.

16
LAMPIRAN II

MEDIA PENYULUHAN

17
LAMPIRAN III

DOKUMENTASI

Petani buah naga saat bekerja

Pemberian pendidikan kesehatan


mengenai APD

Pemberian APD

18

Anda mungkin juga menyukai