Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

CIVIL SOCIETY/MASYARAKAT SIPIL DAN KELOMPOK MAYORITAS

(disusun untuk menyelesaikan pengganti UAS PPKN)

Dosen pengampuh: Wawan Ilyas, M.A

Mata kulih: PPKN

Disusun oleh:

Kelompok 4

1. VIRGIANTY NASER (23140050)


2. WIDIA AMIR (23140026)
3. SUMAIRA ILHAM (23140060)
4. SALSABILA USMAN (23140052)
5. SITI AMINA RAKIB (23140018)
6. TRY UTAMI SAMSUDIN (23140065)
7. WAHYUNI SUSA (23140028)
8. WINARSI MUHAMMAD (23140044)
9. UMMU KHAIRAH ALAM (231400
10. SANDITA IMBRAN (23140030)
11. SINDI R. SALEH (231400

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TERNATE

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAN

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran tuhan yang maha esa karena limpahan rahmatnya kami memberikan
kesehatan walafiat. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata
kuliah PPKN. Makalah ini yang berjudul “masyarakat sipil dan kelompok mayoritas”. Untuk
memenuhi mata ini kita dapat mengetahui tentang masyarakat sipil dam kelompok mayoritas.

Selain makalah ini tidak lepas dari kerja sama sebagai pihak, baik itu dosen pengampuh maupun
pihak-pihak lainnya turut serta membantu menyelesaikan makalah ini. Kami mengucapkan
terima kasih karena mereka semua kami mempunyai motivasi dalam menyelesaikan tugas
makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan memberi pengetahuan dan mengenal
masyarakat sipil dan kelompok mayoritas. Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun daan pembaca dan
umumnya.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…….iii

A. Latar Belakang………………………………………………………….……3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………3

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….……4

A. Pengertian masyarakat sipil………………………………………………….4


B. Pengertian civil society dalam konteks demokrasi………………………..…4
C. Pengertian civil society dan masyarakat madani…………………………..…5

BAB III PENUTUPAN……………………………………………………………....6

A. KESIMPULAN……………………………………………………………….6

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat sipil merupakan salah satu istilah yang digunakan karena di Indonesia dalam
padanan bahasa Indonesia itu berasal dari kata Civil society . atau Padanan lainnya yang
sering digunakan adalah masyarakat warga, masyarakat madani, masyarakat berbudaya
atau masyarakat beradab. Konsep masyarakat sipil bisa dipandang dari dua aspek yang
berbeda: yaitu sudut pandang negative dan positif.
Sementra itu masyarakat madani [madaniyah] adalah konsep yang berasal dari tradisi
islam dan mencakup gagasan tentang masyarakat yang berlandasan nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, dan partisipasi . masyarakat yang berdasarkan etika dan nilai-nila
moral.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan masyarakat sipil?
2. Apa yang di maksud dengan civil society dalam konteks demokrasi?
3. Apa yang dimaksud dengan civil society dan masyarakat madani?

BAB II
PEMBAHASAAN

A. Pengertian masyarakat sipil

Masyarakat sipil merupakan salah satu istilah yang digunakan karena di Indonesia dalam
padanan bahasa Indonesia itu berasal dari kata Civil society . atau Padanan lainnya yang
sering digunakan adalah masyarakat warga, masyarakat madani, masyarakat berbudaya atau
masyarakat beradab. Konsep masyarakat sipil bisa dipandang dari dua aspek yang berbeda:

 sudut pandang negatif , gagasan bahwa jangkauan negara harus dibatasi, sehingga negara
dicegah agar tidak mengendalikan semua kegiatan masyarakat, merasuki semua lingkup
kehidupan , atau mernghisap habis semua inisiatif dan bakat masyarakat.
 Sudut pandang positif, gagasan yang memiliki banyak dukungan independen dari
swaorganisasi dalam masyarakat, yang dengannya orang-orang bisa bekerja secara
bersama-sama untuk memecahkan masalah-masalah mereka sendiri, yang bisa bertindak
sarana perlindungan rakyat dari penguasaan pemerintah.

Masyarakat sipil diidentikan dengan masyarakat berbudaya (civilized society) dan lawannya
adalah masyarakat liar (savage society).
Jadi pada pemahaman tersebut kita bisa membandingkan bahwa masyarakat sipil itu saling
menghargai nilai-nilai sosial dan kemanusiaan termasuk dalam kehidupan berpolitik.
Sedangkan menurut menurut pemikiran Thomas hobes masyarakat liar bisa juga dikaatakan
sebagai masyaraakat alami (state of nature) yang tanpa hukum sebelum lahirnya negara
dimana setiap manusia merupakan serigala bagi sesamanya (homo homini lupus ).

B. Pengertian civil society dalam konteks demokrasi

Merujuk pada sektor masyarakat yang terorganisir diluar pemerintahan dan bisnis. Ini
mencankup organisasi non- pemerintah [ ngo] , kelompok advokasi , lembaga amal, dan
elemen –elemen lainnya yang brperan dalam membentuk opini publik , memperjuangkan hak
asasi manusia , dan berkontribusi pada pegambilan keputusan demokratis. Civil society
berperan penting dalam megawasi pemerintah, mempromosikan partisipasi warga, dan
mejaga keseimbangan kekuasaan.

C. Pengertian civil society dan masyarakat madani


Civil society dan masyarakat madani memiliki konsep yang serupa, keduanya menekankan
partisipasi aktif warga dalam kehidupan sosial dan politik. Civil society mengacu pada
kelompok dan individu di luar pemerintah dan sektor bisnis yang terlibat dalam aktifitas
politik dan sosial.

Sementra itu masyarakat madani [madaniyah] adalah konsep yang berasal dari tradisi islam
dan mencakup gagasan tentang masyarakat yang berlandasan nilai-nilai kemanusiaan,
keadilan, dan partisipasi . masyarakat yang berdasarkan etika dan nilai-nila moral.

Secara umum, meskipun istilah –istilah ini mugkin di gunakan dalam konteks yang berbeda,
keduanya menyoroti pentingnya keterlibatan warga dalam membentuk masyarakat yang lebih
demokrasi dan berkeadilan.

 Contoh masyarakat madani dalam kehidupan sehri-hri

1.Menghormati orang yang lebih tua


2. Taat dan patuh terhadap aturan dan hukum yang berlaku .
3. Menghormati perbedaan status sosial, suku, agama, maupun ras.
4. Tidak membeda –bedakan dan menganggap rendah orang lain.
5. Saling tolong menolong.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dalam proses mewujudkan masyarakat madani dibutuhkan perjuwangan yang gigih


secrah terus-menerus ia juga membutuhkan unsur-unsur sosial yang menjadi prasarat
terwujudnya masyarakat madani. Seperti kerja sama yang baik antra pemerintah, degan
lembaga kemasyarakatan, serta degan masyarakat. Alasan dan tujuan masyarakat agar
terciptanya masyarakat madani di kelurahan mutiara adalah agar segla macam bentuk
kemajuan dan pembagunan masyarakat dapat sepenuhnya di rasahkan oleh masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai