Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MEMBANGUN MASYARKAT MADANI

Dosen Pengampu: Riko Wijaya S.IP MPA

Disusun Oleh :

Adevira Eka Ramona (2131060002)

Alfreta Dwi Permana (2131060005)

Bella Puspita Maharani (2131060114)

Ranti Marlena (2131060166)

Hazimah Itminan Hambali (2131060133)

Psikologi Islam “ C “

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.Semoga
syafaatnya mengalir di hari akhir kelak.Amin.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganwgaraan. Selain itu,makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan membangun masyarakat madani.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Riko Wijaya, MH selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganwgaraan ,yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandar Lampung 1, November 2021

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…………… 1

A. Latar Belakang ………………. ……………………............................................ 1


B. Rumusan Masalah ………………………………………………….…………… 2
C. Tujuan …………………………………………………………………….……..... 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….……........ 3

A. Pengertian Masyarakat Madani…………………………………………………… 3


B. Sejarah Masyarakat Madani………………………………………………………. 4
C. Konsep Masyarakat Madani…………………………………………………........ 6
D. Unsur Unsur Masyarakat Madani………………………………………………... 7
E. Ciri Dan Karakteristik Masyarakat Madani……………………………………… 8
F. Pilar Dan Penegak Masyarakat Madani………………………………………….. 12

BAB III PENUTUP …………………………………………………………………… 14

Simpulan …………………………………………………….............................. 14

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………… 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masyarakat madani, konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil
society yang pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam
ceramahnya pada simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival
istiqlal, 26 September 1995 di Jakarta. Konsep yang diajukan oleh Anwar Ibrahim ini
hendak menunjukkan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat
yang memiliki peradaban maju. Lebih jelas Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa yang
dimaksud dengan masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan
kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan
dengan kestabilan masyarakat.

Menurut Quraish Shibab, masyarakat Muslim awal disebut umat terbaik karena
sifat-sifat yang menghiasi diri mereka, yaitu tidak bosan-bosan menyeru kepada hal-
hal yang dianggap baik oleh masyarakat selama sejalan dengan nilai-nilai Allah (al-
ma’ruf) dan mencegah kemunkaran. Selanjutnya Shihab menjelaskan, kaum Muslim
awal menjadi “khairu ummah” karena mereka menjalankan amar ma’ruf sejalan
dengan tuntunan Allah dan rasul-Nya. (Quraish Shihab, 2000, vol.2: 185).

Perujukan terhadap masyarakat Madinah sebagai tipikal masyarakat ideal bukan


pada peniruan struktur masyarakatnya, tapi pada sifat-sifat yang menghiasi
masyarakat ideal ini. Seperti, pelaksanaan amar ma’ruf nahi munkar yang sejalan
dengan petunjuk Ilahi, maupun persatuan yang kesatuan yang ditunjuk oleh ayat
sebelumnya (lihat, QS. Ali Imran [3]: 105). Adapun cara pelaksanaan amar ma’ruf
nahi mungkar yang direstui Ilahi adalah dengan hikmah, nasehat, dan tutur kata yang
baik sebagaimana yang tercermin dalam QS an-Nahl [16]: 125. Dalam rangka
membangun “masyarakat madani modern”, meneladani Nabi bukan hanya
penampilan fisik belaka, tapi sikap yang beliau peragakan saat berhubungan dengan
sesama umat Islam ataupun dengan umat lain, seperti menjaga persatuan umat Islam,

1
menghormati dan tidak meremehkan kelompok lain, berlaku adil kepada siapa saja,
tidak melakukan pemaksaan agama, dan sifat-sifat luhur lainnya.

Kita juga harus meneladani sikap kaum Muslim awal yang tidak mendikotomikan
antara kehidupan dunia dan akhirat. Mereka tidak meninggalkan dunia untuk
akhiratnya dan tidak meninggalkan akhirat untuk dunianya. Mereka bersikap
seimbang (tawassuth) dalam mengejar kebahagiaan dunia dan akhirat. Jika sikap yang
melekat pada masyarakat Madinah mampu diteladani umat Islam saat ini, maka
kebangkitan Islam hanya menunggu waktu saja.

Konsep masyarakat madani adalah sebuah gagasan yang menggambarkan


maasyarakat beradab yang mengacu pada nila-inilai kebajikan dengan
mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip interaksi sosial yang kondusif bagi
peneiptaan tatanan demokratis dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang penulisan makalah ini, Maka dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Pengertian masyarakat madani?.
2. Mengetahui sejarah masyarakat madani?.
3. Apasaja konsep masyarakat madani?.
4. Apa unsur masyarakat madani?.
5. Apa ciri atau karakteristik masyarakat madani?.
6. Apa saja pilar penegak masyarakat madani ?.

C. TUJUAN
1. Mengetahui masyarakat madani?.
2. Mengetahui sejarah masyarakat madani?.
3. Mengetahui konsep masyarakat madani?.
4. Mengetahui unsur masyarakat madani?.
5. Mengetahui ciri atau karakteristik masyarakat madani?.
6. Mengetahui saja pilar penegak masyarakat madani ?.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society. Kata civil
society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi
dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization
yang berarti peradaban (Gellner seperti yang dikutip Mahasin 1995). Oleh sebab itu,
kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni
masyarakat yang telah berperadaban maju. Konsepsi seperti ini, menurut Madjid:
seperti yang dikutip Mahasin (1995), pada awalnya lebih merujuk pada dunia Islam
yang ditunjukkan oleh masyarakat kota Arab.

Sebaliknya, lawan dari kata atau istilah masyarakat nonmadani adalah kaum pengembara,
badawah, yang masih membawa citranya yang kasar, berwawasan pengetahuan yang sempit,
masyarakat puritan, tradisional penuh mitos dan takhayul, banyak memainkan kekuasaan dan
kekuatan, sering dan suka menindas, serta sifat- sifat negatif lainnya.

Gellner (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani akan terwujud keika terjadi
tatanan masyarakat yang harmonis, yang bebas dari eksploitasi dan penindasan pendek
kata, masyarakat madani ialah kondisi suatu komunitas yang jauh dari monopoli
kebenaran dan kekuasaan. Kebenaran dan kekuasaan adalah milik bersama. Setiap anggota
masyarakat madani tidak bisa ditekan, ditakut-takuti, dianggu kebebasannya, semakin
dijauhkan dari demokrasi, dan sejenisnya. Oleh karena itu, perjuangan menuju
masyarakat madani pada hakikatnya merupakan proses panjang dan produk sejarah
yang abadi, dan perjuangan melawan kezaliman dan dominasi para penguasa menjadi ciri
utama masyarakat madani.1

Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab,
madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami, tinggal,
atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya beradab,

1
https://adminpublik.uma.ac.id/2021/04/06/pengertian-masyarakat-madani-menurut-para-
ahli/

3
orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan demikian istilah
madaniy dalam bahasa Arab mempunyai banyak arti. Pendapat yang sama dikemukakan
oleh Hall (1998), yang menyatakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil
society, artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang
dapat terjewantahkan ke dalam kehidupan social. Dalam masyarakat madani, pelaku social
akan berpegang tegung pada peradaban dan kemanusiaan. Hefner (1998:16-20)
menyatakan bahwa masyarakat madani merupakan masyarakat modern yang
bercirikan kebebasan dan demokratisasi dalam berinteraksi di masyarakat yang
semamin plural dan heterogen. Dalam keadaan seperi ini masyarakat diharapkan mampu
mengoranisasikan dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban.
Mereka akhirnya mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks,
penuh persaingan dan perbedaan.

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani pada


prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika
dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi,
konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral,
mengakui emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominant adalah masyarakat yang
demokratis.2

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli


beberapa pengertian masyarakat madani menurut para ahli, yaitu

1. Mun’im (1994) mendefinisikan istilah civil society sebagai seperangkat gagasan etis
yang mengejawantah dalam berbagai tatanan sosial, dan yang paling penting dari
gagasan ini adalah usahanya untuk menyelaraskan berbagai konflik kepentingan
antarindividu, masyarakat, dan negara.
2. Hefner menyatakan bahwa masyarakat madani adalah masyarakat modern yang
bercirikan demokratisasi dalam beriteraksi di masyarakat yang semakin plural dan
heterogen. Dalam keadan seperti ini masyarakat diharapkan mampu mengorganisasi
dirinya, dan tumbuh kesadaran diri dalam mewujudkan peradaban. Mereka akhirnya
mampu mengatasi dan berpartisipasi dalam kondisi global, kompleks, penuh
persaingan dan perbedaan.

2
Ibid 1

4
3. Mahasin (1995) menyatakan bahwa masyarakat madani sebagai terjemahan bahasa
Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu
civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil
akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban. Oleh sebab itu, kata
civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota yakni masyarakat
yang telah berperadaban maju.
4. Istilah madani menurut Munawir (1997) sebenarnya berasal dari bahasa Arab,
madaniy. Kata madaniy berakar dari kata kerja madana yang berarti mendiami,
tinggal, atau membangun. Kemudian berubah istilah menjadi madaniy yang artinya
beradab, orang kota, orang sipil, dan yang bersifat sipil atau perdata. Dengan
demikian, istilah madaniy dalam bahasa Arabnya mempunyai banyak arti. Konsep
masyarakat madani menurut Madjid (1997) kerapkali dipandang telah berjasa dalam
menghadapi rancangan kekuasaan otoriter dan menentang pemerintahan yang
sewenang-wenang di Amerika Latin, Eropa Selatan, dan Eropa Timur.
5. Hall (1998) mengemukakan bahwa masyarakat madani identik dengan civil society,
artinya suatu ide, angan-angan, bayangan, cita-cita suatu komunitas yang dapat
terjewantahkan dalam kehidupan sosial. Pada masyarakat madani pelaku social akan
berpegang teguh pada peradaban dan kemanusiaan.3

B. SEJARAH MASYARAKAT MADANI

Jika dicari akar sejarahnya, maka dapat dilihat bahwa dalam masyarakat Yunani Kuno
masalah ini sudah mengemuka. Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil
society sudah ada sejak zaman sebelum Masehi. Orang yang pertama kali mencetuskan istilah
civil society ialah Cicero (106-43 SM), sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut
Cicero ialah suatu komunitas memiliki kode hokum sendiri. Dengan konsep civility
(kewargaan) dan urbanity (budaya kota), maka kota dipahami bukan hanya sekedar
konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan kebudayaan.4

Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan
pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622M.
Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang

3
https://adminpublik.uma.ac.id/2021/04/06/pengertian-masyarakat-madani-menurut-para-
ahli/
4
https://ojs.unm.ac.id/pattingalloang/article/downloadSuppFile/3222/189

5
berperadaban) yang diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al
fadhilah (Madinah sebagai Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al Farabi
pada abad pertengahan (Rahardjo seperti yang dikutip Nurhadi, 1999).

Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan
Studi Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang
membuktikan betapa sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga
memberikan penegasan mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah
masyarakat. Bahkan, dengan menyitir pendapat Hamidullah (First Written
Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam Madinah ini adalah konstitusi
tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara mencengangkan telah
mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil rights), atau lebih
dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi Kemerdekaan Amerika
(American Declaration of Independence, 1776), Revolusi Prancis (1789), dan Deklarasi
Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan.

Secara formal, Piagam Madinah mengatur hubungan sosial antar komponen masyarakat.
Pertama, antarsesama muslim, bahkan sesame muslim adalah satu umat walaupun mereka
berbeda suku. Kedua, hubungan antara komunitas muslim dengan nonsmuslim didasarkan
pada prinsip bertetangga baik, saling membantu dalam menghadapi musuh bersama,
membela mereka yang teraniaya, saling menasihati, dan menghormati kebebasan beragama.

Ada dua nilai dasar yang tertuang dalam Piagam Madinah. Pertama, prinsip kesederajatan
dan keadilan, kedua, inklusivisme atau keterbukaan. Kedua prinsip itu lalu dijabarkan, dan
ditanamkan dalam bentuk beberapa nilai universal, seperti konsistensi, keseimbangan,
moderat, dan toleran.

Sementara itu konsep masyarakat madani, atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil
society (masyarakat sipil), muncul pada masa Pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui
pemikiran John Locke (abad ke-18) dan Emmanuel Kant (abad ke -19). Sebagai
sebuah konsep, civil society berasal dari proses sejarah panjang masyarakat Barat yang
biasanya dipersandingkan dengan konsepsi tentang state (Negara). Dalam tradisi Eropa abad
ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan negara (the state), yakni
suatu kelompok atau kekuatan yang mendominasi kelompok lain.5

5
Ibid 3

6
Barulah pada paruh kedua abad ke-18, terminology ini mengalami pergeseran makna.
Negara dan masyarakat madani kemudian dimengerti sebagai dua buah entitas yang berbeda.
Bahkan kemudian, Kant menempatkan masyarakat madani dan negara dalam
kedudukan yang berlawanan, yang kemudian dikembangkan oleh Hegel, menurutnya
masyarakat madani merupakan subordinatif dari negara.

Di Indonesia, perjuangan masyarakat madani dimulai pada awal pergerakan


kebangsaan, dipelopori oleh Syarikat Islam (1912), dan dilanjutkan oleh Soeltan
Syahrir pada awal kemerdekaan (Norlholt, 1999). Jiwa demokrasi Soeltan Syahrir
ternyata harus menghadapi kekuatan represif, baik dari rezim Orde Lama maupun rezim Orde
Baru. Tuntutan perjuangan transformasi menuju masyarakat madani pada era reformasi ini
tampaknya sudah tak terbendungkan lagi.6

C. KONSEP MASYARAKAT MADANI

Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak arti atau
sering diartikan dengan makna yang berbeda-beda. Bila merujuk pada pengertian
dalam bahasa Inggris, ia berasal dari kata civil society atau masyarakat sipil, sebuah
kontraposisi dari masyarakat militer.

Istilah masyarakat madani selain mengacu pada konsep civil society, juga berdasarkan
pada konsep negara-kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada tahun 622 M.
Masyarakat madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang beradaban) yang
diperkenalkan oleh Ibn Khaldun, dan konsep Al Madinah al Fadhilah (Madinah sebagai
Negara Utama) yang diungkapkan oleh filsuf Al-Farabi pada abad pertengahan.7

Menurut Dr. Ahmad Hatta, peneliti pada Lembaga Pengembangan Pesantren dan Studi
Islam, Al Haramain, Piagam Madinah adalah dokumen penting yang membuktikan betapa
sangat majunya masyarakat yang dibangun kala itu, di samping juga memberikan penegasan
mengenai kejelasan hukum dan konstitusi sebuah masyarakat. Bahkan, dengan menyetir
pendapat Hamidullah (First Written Constitutions in the World, Lahore, 1958), Piagam
Madinah ini adalah konstitusi tertulis pertama dalam sejarah manusia. Konstitusi ini secara

6
Ibid 3
7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani

7
mencengangkan telah mengatur apa yang sekarang orang ributkan tentang hak-hak sipil (civil
rights), atau lebih dikenal dengan hak asasi manusia (HAM), jauh sebelum Deklarasi
Kemerdekaan Amerika (American Declaration of Independence, 1997), Revolusi
Prancis (1789), dan Deklarasi Universal PBB tentang HAM (1948) dikumandangkan.

Sementara itu konsep masyarakat madani atau dalam khazanah Barat dikenal sebagai civil


society (masyarakat sipil), muncul pada masa pencerahan (Renaissance) di Eropa melalui
pemikiran John Locke dan Immanuel Kant. Sebagai sebuah konsep, civil society berasal dari
proses sejarah panjang masyarakat Barat yang biasanya dipersandingkan dengan konsepsi
tentang state (negara). 

Dalam tradisi Eropa abad ke-18, pengertian masyarakat sipil ini dianggap sama dengan
negara (the state), yakni suatu kelompok atau kesatuan yang ingin mendominasi kelompok
lain.8

D. UNSUR UNSUR MASYARAKAT MADANI

Suatu masyarakat madani tidak muncul begitu saja, terdapat berbagai unsur sosial yang
menjadi syarat terwujudnya suatu tatanan civil society. Adapun beberapa unsur masyarakat
madani adalah sebagai berikut:

1. Wilayah Publik yang Luas

Wilayah publik ini merupakan sarana untuk menyampaikan pendapat para


warga masyarakat dimana semua warga mempunyai hak dan posisi yang sama
untuk melakukan transaksi politik dan sosial tanpa adanya ancaman dari luar.

2. Adanya Demokrasi

Demokrasi merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi agar keberadaan


masyarakat sipil yang murni dapat terbentuk. Demokrasi merupakan suatu sistem
sosial politik yang bersumber dan dilaksanakan oleh warga negara serta untuk
seluruh masyarakat.9
8
Ibid 6

9
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/masyarakat-madani.html

8
3. Adanya Toleransi

Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antar individu
atau antar kelompok di dalam masyarakat dimana tujuannya untuk menghindarkan
terjadinya diskriminasi.

4. Adanya Pluralisme

Pluralisme merupakan pengakuan dan penerimaan masyarakat akan adanya


kemajemukan atau keberagaman di lingkungannya. Sikap tersebut juga disertai
dengan sikap yang tulus dalam menerima perbedaan sebagai sesuatu yang alami
dan bernilai positif.

5. Adanya Keadilan Sosial

Dalam hal ini keadilan sosial adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional atas hak dan kewajiban setiap anggota masyarakat dalam berbagai
bidang kehidupan, seperti; ekonomi, politik, kesempatan, dan ilmu pengetahuan.10

E. CIRI DAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI

Ciri khas Masyarakat Madani

1. Menjunjung Tinggi Nilai

Masyarakat madani identik dengan sifatnya yang beradab. Mereka selalu menjunjung
tinggi nilai dan norma serta hukum yang mereka topang. Semua itu mereka pegang
dengan ilmu, iman, dan juga teknologi. Hal tersebut berarti, masyarakat madani
memiliki kehidupan yang berdasarkan aturan yang sudah berlaku. Mulai dari nilai,
hukum, norma, dan lainnya.

Ketaatan mereka didasarkan pada iman, ilmu, dan teknologi yang sudah mereka
pelajari. Kemudian dikembangkan dengan kekuatan iman serta keyakinan mereka
terhadap Sang Pencipta.11

2. Mempunyai Peradaban yang Tinggi

Sebagai manusia yang mempunyai keyakinan serta keimanan yang kuat kepada Tuhan
Sang Pencipta, masyarakat madani sudah membuktikan bahwa mereka adalah
masyarakat yang beradab. Dimana mereka memiliki adab yang baik dan bertata krama.
10
Ibid 8
11
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/masyarakat-madani/amp/

9
Selain itu, mereka juga mempunyai tata krama kepada sesama manusia serta
Tuhannya.

3. Memprioritaskan Kesederajatan serta Transparansi

Ciri selanjutnya yaitu masyarakat madani menilai bahwa status mereka itu semuanya
sama. Entah itu perempuan maupun laki-laki. Keterbukaan atau transparansi itu artinya
mereka akan menjalani kehidupan dengan sikap yang jujur dan tidak memerlukan
adanya hal-hal yang harus ditutupi.

Sehingga hal tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota
dengan anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki
nuansa yang demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan dengan
adanya Lembaga Swadaya Masyarakat, partai politik, pers yang bebas, dan juga
toleransi.

Mengapa bisa seperti itu? Karena dalam masyarakat sosial berkaitan dengan wacana
kritik sosial yang rasional. Dimana anggota masyarakat secara eksplisit dan jelas
menciptakan demokrasi. Jadi, masyarakat madani hanya dapat dijamin oleh negara
yang menganut sistem demokrasi, seperti halnya Indonesia.

Kemudian terkait toleransi yang sudah disinggung di atas, mempunyai arti yaitu
kesediaan tiap individu dalam menerima berbagai pandangan, sikap, dan juga
perbedaan politik. Toleransi yang seperti itu adalah sebuah sikap yang dikembangkan
di dalam masyarakat madani. Itu adalah sebagai bentuk dari rasa saling menghargai
dan juga menghormati antar sesama. Baik itu kelompok maupun individu yang
memiliki pendapat serta sikap yang berbeda.

4. Ruang Publik yang Bebas

Ruang publik yang bebas biasanya juga disebut sebagai free public sphere. Ini
merupakan wilayah yang memungkinkan masyarakat untuk mempunyai hak serta
kewajiban warga negara. Dimana mereka memiliki akses penuh dalam berbagai
kegiatan politik, berserikat dan juga bekerjasama, menyampaikan pendapat yang
berbeda, dan juga berkumpul serta mendapatkan informasi secara luas.12

5. Supremasi Hukum

Dalam KBBI, supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang
berarti bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini bisa
terjadi apabila sebuah negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan tertinggi.

Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud jika hukum yang
ada diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak ada pengecualian untuk mendapatkan
suatu kebenaran atas nama hukum.
12
Ibid 10

10
6. Keadilan Sosial

Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah keseimbangan dan juga
pembagian yang proporsional antara hak serta kewajiban suatu warga negara dan
negara itu sendiri. Dimana hal itu meliputi aspek kehidupan.

Artinya, warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas negaranya. Begitu juga
negara, mereka juga mempunyai hak serta kewajiban atas warganya.

Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang. Sehingga akan
menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau keberagaman tentu akan
terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu negara yang memiliki berjuta
warga negara. Dimana mereka berasal dari berbagai kelompok yang berbeda-beda.

Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap menerima dan mengakui
secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara itu bersifat majemuk atau
beragam. Hal ini bisa menjadi faktor terwujudnya masyarakat yang multikultural.
Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat, norma, dan juga bahasa, suku agama, serat
etnis.

Sebagai anggota masyarakat madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita


memiliki beragam bahasa, suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap
pluralisme harus kita miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan akan
memberikan nilai positif yang berasal dari Tuhan.

7. Partisipasi Sosial

Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun individu, kita
perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan untuk mencapai dan
mewujudkan tujuan tertentu.

Dengan adanya partisipasi sosial yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya
masyarakat madani. Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak
serta kewajiban individu terjaga dengan sangat baik.13

Karakteristik Masyarakat Madani

Selain memiliki ciri khas, masyarakat madani juga memiliki karakteristik tersendiri yang
berbeda dengan masyarakat pada umumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik dari
masyarakat madani yang perlu kamu pahami.

1. Integrasi antar individu dan kelompok terjalin secara eksklusif ke dalam masyarakat
dengan melalui aliansi sosial dan juga kontrak sosial.

13
Ibid 10

11
2. Kekuasaan yang ada di dalam masyarakat madani bersifat menyebar. Sehingga
kepentingan yang sifatnya mendominasi bisa dikurangi dengan adanya kekuatan
alternatif.

3. Adanya program pembangunan yang didominasi oleh negara atau pihak pemerintah
dan juga program pembangunan lain yang didominasi oleh masyarakat itu sendiri.

4. Dilengkapi dengan akses hubungan antara kepentingan individu dan juga negara.
Sebab, anggota organisasi relawan bisa memberikan masukan kepada keputusan yang
diambil oleh pemerintah.

5. Maju dan berkembangnya kreativitas yang awalnya terhambat oleh rezim totaliter.

6. Terciptanya loyalitas atau kesetiaan serta kepercayaan. Sehingga setiap individu


mengakui keterikatannya dengan individu lain dan mereka tidak memprioritaskan
kepentingan sendiri.

7. Terdapat pembebasan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan dari lembaga sosial


dengan berbagai macam perspektif.

8. Memiliki kepercayaan dan keimanan kepada Tuhan. Itu artinya mereka adalah
masyarakat yang memiliki agama dan mengakui keberadaan Tuhan. Selain itu, mereka
juga menempatkan hukum Tuhan sebagai pondasi dalam mengatur kehidupan.

9. Hidup damai dan tentram. Sebab, semua orang yang ada di masyarakat madani baik
itu secara kelompok maupun individu sangat menghormati dan menghargai pihak lain.

10. Saling tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal seseorang yang bisa
saja mengurangi kebebasan mereka.

11. Toleransi, itu artinya mereka tidak akan mencampuri urusan orang lain yang sudah
memiliki kebebasan sebagai manusia. Mereka juga tidak akan merasa terganggu
dengan pihak lain yang memiliki latar belakang yang berbeda.

12. Terciptanya keseimbangan antara hak serta kewajiban.

13. Memiliki peradaban yang tinggi. Itu artinya mereka mempunyai kecintaan terhadap
ilmu pengetahuan dan menggunakan serta memanfaatkan ilmu tersebut untuk masa
depan.

14. Memiliki akhlak yang mulia.14

F. PILAR DAN PENEGAK MASYARAKAT MADANI

14
Ibid 10

12
Pilar penegak masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari sosial
kontrol yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta
mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Pilar-pilar tersebut antara lain:

• Lembaga Swadaya Masyarakat

Lembaga Swadaya Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya
masyarakat yang tugas utamanya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan
kepentingan masyarakat yang tertindas.LSM dalam konteks masyarakat madani bertugas
mengadakan pemberdayaan kepada masyarakat mengenai hal-hal yang signifikan dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya mengadakan pelatihan dan sosialisasi program-program
pembangunan masyarakat.

• Pers

Pers adalah institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari sosial
kontrol yang dapat menganalisis serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang
berhubungan dengan warga negaranya. Selain itu, pers juga diharapkan dapat menyajikan
berita secara objektif dan transparan.

• Supremasi Hukum

Setiap warga negara, baik yang duduk dipemerintahan atau sebagai rakyat harus tunduk
kepada aturan atau hukum. Sehingga dapat mewujudkan hak dan kebebasan antar warga
negara dan antar warga negara dengan pemerintah melalui cara damai dan sesuai dengan
hukum yang berlaku. Supremasi hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap
segala bentuk penindasan individu dan kelompok yang melanggar norma-norma hukum dan
segala bentuk penindasan hak asasi manusia.15

• Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan tempat para aktivis kampus (dosen dan mahasiswa) yang


menjadi bagian kekuatan sosial dan masyarakat madani yang bergerak melalui jalur moral
porce untuk menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan
pemerintah. Namun, setiap gerakan yang dilakukan itu harus berada pada jalur yang benar
dan memposisikan diri pada real dan realitas yang betul-betul objektif serta menyuarakan
kepentingan masyarakat. Sebagai bagian dari pilar penegak masyarakat madani, maka
Perguruan Tinggi memiliki tugas utama mencari dan menciptakan ide-ide alternatif dan
konstruktif untuk dapat menjawab problematika yang dihadapi oleh masyarakat.

15
Ibid8

13
• Partai Politik

Partai Politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi
politiknya. Partai politik menjadi sebuah tempat ekspresi politik warga negara sehingga partai
politik menjadi prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani.16

BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
16
Ibid 8

14
Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society. Kata civil
society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi
dan society yang berarti masyarakat. Kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas
masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah berperadaban maju. Menurut Anwar Ibrahim
masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral
yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.
Sebaliknya, lawan dari kata atau istilah masyarakat nonmadani adalah kaum pengembara,
badawah, yang masih membawa citranya yang kasar, berwawasan pengetahuan yang sempit,
masyarakat puritan, tradisional penuh mitos dan takhayul, banyak memainkan kekuasaan dan
kekuatan, sering dan suka menindas, serta sifat- sifat negatif lainnya. Berdasarkan beberapa
pendapat para ahli di dalam makalah diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani
pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi
etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi,
konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral,
mengakui emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominant adalah masyarakat yang
demokratis. Masyarakat madani merupakan konsep yang berwayuh wajah. Memiliki banyak
arti atau sering diartikan dengan makna yang berbeda-beda. Selain itu masyarakat madani
juga memiliki unsur,ciri khas,karakteristik,dan pilar penegak masyarakat madani.

DAFTAR PUSTAKA

https://adminpublik.uma.ac.id/2021/04/06/pengertian-masyarakat-madani-menurut-para-ahli/

https://ojs.unm.ac.id/pattingalloang/article/downloadSuppFile/3222/189

15
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masyarakat_madani

https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/masyarakat-madani.html

https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/masyarakat-madani/amp/

16

Anda mungkin juga menyukai