MAKALAH
Disusun oleh:
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Metode Pengumpulan Data” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Metode Penelitian. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Metode Pengumpulan Data untuk para pembaca dan juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Boby Agustan, M.Pd sebagai dosen
mata kuliah Metode Penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan.........................................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
A. Pengumpulan Data...........................................................................................................................2
B. Cara Pengumpulan Data..................................................................................................................2
1. Tes dan Pengukuran..................................................................................................................2
2. Wawancara................................................................................................................................5
3. Observasi...................................................................................................................................6
4. Angket.......................................................................................................................................6
5. Dokumentasi.............................................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................................................8
PENUTUP...................................................................................................................................................8
A. Kesimpulan......................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan
tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, atau dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga
pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah
dalam bidang tertentu. Jenis-jenis metode penelitian dapat dikelompokan menurut bidang,
tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu.
Pengumpulan data menjadi bagian penting dari proses penelitian. Kualitas penelitian
akan dipengaruhi oleh sejauh mana pengumpulan data dilakukan. Mungkin saja sebuah
penelitian “gagal” sebagai akibat proses pengumpulan data yang salah. Karena itu, bagaimana
dan dengan cara apa data dukumpulkan perlu dipahami oleh calon peneliti. Terkait dengan
pengumpulan data, berikut akan dibagas lima cara pengumpulan data, yaitu (1) tes dan
pengukuran, (2) wawancara, (3) observasi, (4) angket, dan (5) dokumentasi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Dari Rumusan masalah diatas terdapat tujuan masalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu pengumpulan data.
2. Mengetahui cara pengumpulan data.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah proses pengadaan data baik primer maupun sekunder untuk
kepentingan penelitian. Data primer adalah data yang langsung diambil atau dikumpulkan dari
objek yang sedang diteliti. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur atau sumber
lain yang telah ada atau terdokumentasikan.
Data dapat diartikan sebagai keterangan mengenai sesuatu. Keterangan dapat berupa
angka yang lazim disebut data kuantitatif seperti: umur, tinggi badan, dan kecepatan lari; dan
dapat juga berupa data bukan angka yang lazim disebut kualitatif seperti: jenis kelamin, jenis
pekerjaan, ungkapan pengalaman, dan sebagainya.
2
1. Data nominal adalah suatu data yang hanya dapat dikelompokkan secara terpisah
(secara diskrit, secara kategorik) dan lebih merupakan sebuah lambing dari suatu
kategori.
2. Data ordinal adalah suatu data berupa angka yang menunjukkakn tingkatan(jenjang)
dalam sebuah urutan. Dalam data ordinal, angka tidak digunakan sebagai symbol,
tetapi merupakan tingkatan.
3. Data interval adalah suatu data berupa angka yang batas variasi antara angka yang
satu dengan yang lain sudah jelas, sehingga dapat dibandingkan.
4. Data rasio merupakan data pengukuran yang paling tinggi dan paling ideal. Batas
intervalnya jelas, variasi nilainya tegas, dan titik nolnya mutlak.
Kriteria Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian.
Secara garis besar, alat pengumpulan data ada dua kategori, yaitu tes dan non tes. Untuk
dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data sebuah instrumen harus memenuhi
kriteria validasi, reliabilitas, dan objektivitas.
a. Validasi Instrumen
Validasi merujuk pada sejauhmana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur.
Ada tiga jenis validasi, yaitu validasi isi, validasi konstruk, dan validasi kriterium.
1. Validasi Isi (content validity)
Validasi isi terkait dengan sampai sejauhmana isi dari suatu alat ukur mewakili
bahan, topi, perilaku atau substansi yang akan diukur. Penilaian terhadap validasi
ini biasanya dilakukan oleh seorang ahli atau beberapa ahli (experts judgement)
dengan cara melakukan analisis secara logis apakah suatu tes telah mencerminkan
isi dari yang hendak diukur.
2. Validasi konstruk (construct validity)
Validasi konstruk terkait dengan sampai sejauhmana suatu alat ukur memiliki
kejelasan dimensi, konsep atau dasar teori. Untuk dapat melakukan validasi
konstruk, suatu tes perlu diujicobakan di lapangan. Dari hasil ujicoba tersebut
kemudian dilakukan penilaian. Jika pada validitas isi dilakukan oleh ahli (expert),
maka pada validasi konstruk penilaian dilakukan melaluui perhitungan statistik.
3
Ada empat cara yang biasanya dilakukan, yaitu inter-items correlations, analisis
faktor, analisis regresi, dan ujibeda kelompok ekstrem.
3. Validasi kriterium
Validasi kriterium terkait dengan sampai sejauhmana suatu alat ukur berkolerasi
dengan kriteria tertentu misalnya tes yang sejennis atau kemampuan tertentu.
Semakin tinggi korelasi, semakin tinggi validasi suatu tes. Validasi kriterium
memiliki dua konteks, yakni kondisi sekarang (concurrent validity) dan kondisi
ke depan (predictive validity). Kondisi sekarang dilakukan dengan cara
mengorelasikan suatu tes dengan tes lain atau kemampuan tertentu pada saat yang
bersamaan atau beriringan. Sementara kondisi ke depan didapatkan dengan cara
mengorelasikan suatu tes dengan capaian kemampuan tertentu di masa yang akan
datang.
b. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merujuk pada sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten
apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Ada dua hal yang mempengaruhi
raliabilitas yaitu kesalahan pengukkuran (measurement error) dan kesalahan
sistematis (systematic error). Ada beberapa cara untuk melakukan uji reliabilitas
item, yaitu: Teknik tes ulang (test-retest), Teknik belah dua (split-half), bentuk setara
(parallel form), dan konsistensi internal-Alpha Cronbach.
c. Objektivitas
Sebuah tes dikatakan objektivitas apabila dilaksanakan dengann tidak ada faktor
subjektif yang mempengaruhinya, terutama terkait dengan skroning yang dilakukan.
Dengan kata lain dapat diartikan bahwa objektivitas terkait dengan tingkat kesesuaian
antar penilai. Jika penilai yang satu dengan yang lain memberikan angka yang
relative sama, maka tes tersebut dianggap objektif.
d. Relasi antara Validitas dan Reliabilitas
Kedua konsep tersebut saling berkaitan dan menjadi syarat utama sebuah instrument.
Meski demikian, sebagai sebuah konsep validitas lebih urgen dan komprehensif
disbanding reliabilitas. Bisa saja sebuah instrument reliabel, tetapi tidak valid. Namun
instrument yang valid umumnya reliabel.
4
2. Wawancara
Wawancara atau sering juga disebut interviu (interview) adalah proses memperoleh
informasi atau keterangan dengan cara tanya jawab antara pewawancara dan yang
diwawancarai. Isi pertanyaan bisa berupa fakta, pengetahuan, konsep, pendapat atau evaluasi
dari responden bertalian dengan fokus masalah yang sedang diteliti. Bentuk pertanyaan bisa
bersifat terbuka, sehingga responden memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban atau
penjelasan. Bis ajuga bersifat terstuktur, sehingga jawaban atau penjelasan responden
menjadi lebih dibatasi dan diarahkan.
Secara garis besar, wawancara dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yakni terstuktur
dan tidak terstuktur.
1) Wawancara Terstuktur
Wawancara terstuktur dicirikan dengan adanya pertanyaan, jawaban, dan sekuen yang
baku. Daftar pertanyaannya sudah ada dan tidak akan keluar dari itu, jawaban pun sudah
ada pilihannya, dan lama waktunya sudah bisa diperkirakan. Wawancara terstuktur
identic dengan sekumpulan pertanyaan dalam bentuk angket yang ditanyakan kepada
responden. Daftar pertanyaan yang dirumuskan harus mengacu pada masalah penelitian
yang ingin dipecahkan, teori yang digunakan sebagai kerangka berpikir, dan pendalaman
yang mungkin dilakukan.
Pertanyaan dimulai dengan hal-hal yang bersifat umum menyangkut data diri dan
keterangan lain yang dibutuhkan. Setelah itu, baru kemudian masuk pada substansi
masalah. meski dalam wawancara terstuktur pertanyaan dan jawabannya sudah tertentu,
biasanya ada jawaban alternatif yang memberikan peluang kepada responden untuk
berbeda dari pilihan yang sudah ada, misalnya dengan menambahkan opsi: tidak tahu
atau tidak mengambil keputusan.
Kelemahan dari wawancara ini, peneliti tidak dapat melakukan pendalaman dibalik
pilihan jawaban yang diberikan oleh responden. Ketika responden memilih opsi “tidak
tahu”, maka bisa dua kemungkinan, pertama, reponden tidak memiliki pengetahuan
tentang pertanyaan yang diajukan, kedua, responden sengaja memilih opsi tersebut untuk
menyembunyikan jawaban sesungguhnya, yang apabila dipilih membuat tidak nyaman.
2) Wawancara tidak Terstuktur
5
Wawancara jenis ini ditandai dengan bentuk pertanyaan yang fleksibel, jawaban yang
tebuka, dan waktu yang relative lebih Panjang. Pertanyaan bisa bekembang di lapangan
sesuai dengan konteks, apalagi jika peneliti ingin melakukan pendalaman terhadap
masalah. jawaban responden bisa Panjang dan meluas karena bersifat pandangan,
pendapat, dan pengalaman subjek terhadap sesuatu.
Kelebihan utama dari wawancara tidak terstuktur adalah peneliti bisa melakukan
pendalaman terkait dengan jawaban responden yang dirasa kurang jelas atau kuranng
memberikan informasi yang memadai.
3. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala
yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan bisa bersifat partisipatif dan non-partispatif.
Dalam observasi partisipatif, pengamatan ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung.
Misalnya dalam kegiatan belajar atau pelatihan. Sebaliknya dalam pengamatan
nonpartisipatif, pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan yang sedang diamati.
Kedua bentuk observasi tersebut memiliki keuntungan dan kerugian. Kelebihan
pengamatan partisipatif, individu -individu yang diamati tidak tahu bahwa mereka sedang
diobservasi sehingga situasi dan kegiatan berjalan wajar. Kelemahannya, pengamat harus
melakukan dua hal sekaligus, yakni menjadi peserta dan pada saat yang sama juga
melakukan pengamatan. Pada pengamatan nonpartisipatif, pengamat lebih dapat terfokus dan
seksama melakukan observasi, tetapi karena peserta tahu kehadiran pengamat sedang
melakukan observasi, maka perilaku atau kegiatan individu yang diamati menjadi kurang
wajar atau dibuat-buat.
4. Angket
Angket adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap informasi,
baik menyangkut fakta atau pendapat. Angket memiliki dua pengertian. Pertama, serangkaian
pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap data factual yang sudah diketahui subjek.
Kedua, serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang perlu direspon oleh subjek, yang dari
respon tersebut bisa tergambar bagaimana pandangan, motif, dan kepribadian subjek, angket
ini lebih tepat disebut sebagai skala psikologi.
6
5. Dokumentasi
Dokumentasi sering disalah maknai dengan penggunaan istilah dokumentasi dalam
konteks kepanitiaan, yang bersentuhan dengan foro dan potret-memotret. Dalam konteks
penelitiian, metode dokumentasi adalah upaya mengumpulakn data melalui catatan, arsip,
transkip, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Misalnya, Ketika seorang peneliti ingin
mengungkap berita olahraga apa yang dominan mewarnai media massa satu bulan terakhir,
makai ia bisa menelusuri sejumlah koran, majalah, televisi ketika itu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengumpulan data adalah proses pengadaan data baik primer maupun sekunder untuk
kepentingan penelitian. Kualitas penelitian akan dipengaruhi oleh sejauh mana pengumpulan
data dilakukan. Mungkin saja sebuah penelitian “gagal” sebagai akibat proses pengumpulan data
yang salah. Karena itu, bagaimana dan dengan cara apa data dukumpulkan perlu dipahami oleh
calon peneliti. Terkait pengumpulan data ada lima cara pengumpulan data, yaitu (1) tes dan
pengukuran, (2) wawancara, (3) observasi, (4) angket, dan (5) dokumentasi.
8
DAFTAR PUSTAKA