2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan berkah dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Dan terima kasih
kepada bapak Fathul Khair yang telah memberikan bimbingan dalam menyusun
makalah ini serta membantu dan memberikan masukan untuk hasil yang lebih
baik dalam pengerjaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dalam
pengetahuan kita tentang Interrelasi Kebenaran Al-Qur’an dan Ipteks.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan......................................................................................... 12
B. Saran................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al Qur’an yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam secara lisan & berangsur-angsur
antara tahun 610 & 632 atau selama kira-kira 22 tahun, dimana pada masa itu
umat manusia khususnya penduduk Mekkah & Madinah masih dalam
kegelapan & buta huruf, telah membuktikan kebenaran wahyunya melalui
konsistensinya & kesesuainnya dengan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
(IPTEKS) yang ditemukan manusia pada masa yang jauh setelah kematian
Muhammad SAW. Petunjuk-petunjuk agama mengenai berbagai kehidupan
manusia, sebagaimana terdapat di dalam Al Qur’an & As sunnah sangat ideal
& agung.
Anugerah terbesar yg sangat berharga bagi umat Islam adalah Al Qur’an.
Keluarbiasaan Al Qur’an itu terletak pada aspek-aspek di dalamnya antara
lain bahasa dan gaya bahasanya, substansinya, jangkauannya yang tiada
terbatas, dan multifungsinya bagi umat manusia. Banyak hikmah yang dapat
kita ambil dari Al Qur’an. Ayat 27 surat Al Fath, misalnya memberi kabar
gembira kepada kaum muslimin bahwa mereka akan menaklukan Mekkah,
yang saat itu dikuasai kaum penyembah berhala.
“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang
kebenaran mimpinya dengan sebenarnya (yaitu) bahwa sesungguhnya kamu
pasti akan memasuki masjidil haram, insya Allah dalam keadaan aman, dgn
mencukur rambut kepala & mengguntingnya, sedang kamu tidak merasa takut.
Maka Allah mengetahui apa yg tiada kamu ketahui & dia memberikan
sebelum itu kemenangan yg dekat.” (Q.S. Al Fath : 27).
Ketika kita lebih dekat lagi, ayat tersebut mengumumkan adanya
kemenangan lain yang akan terjadi sebelum kemenangan di mekkah.
Sebagaimana dikemukakan ayat tersebut, kaum mukmin terlebih dahulu
menaklukkan bentang khaibar, yg berada di bawah kekuasaan yahudi, dan
kemudian memasuki mekkah dengan aman. Pemberitaan tentang peristiwa
1
2
peristiwa yang akan terjadi masa depan hanyalah salah satu diantara sekian
banyak hikmah yang terkandung dalam al Qur’an. Al Qur’an mempunyai
peran yang sangat penting dalam kehidpan umat islam di dunia, baik pada
peradaban Islam dahulu maupun peradaban modern seperti sekarang ini.
Dewasa ini, ilmu pengetahuan & teknologi (IPTEK) sudah semakin
berkembang. Di era globalisasi seperti sekarang ini, manusia memang perlu
mengembangkan IPTEK dalam kehidupan yg semakin modern.
Perkembangan IPTEK dapat memperbaiki kualitas hidup manusia. Berbagai
saran modern industi, komuikasi & transportasi, misalnya terbukti sangat
bermanfaat. Namun, di sisi lain IPTEKS tidak jarang berdampak negatif
karena merugikan & membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Bom
atom telah menewaskan ratusan ribu orang di Hiroshima dan Nagasaki pada
Perang Dunia II tahun 1945. Selain itu tidak sedikit yg memanfatkan teknologi
internet sebagai sarana untuk melakukan kejahatan dunia maya (cyber crime),
pornografi, kekerasan, & perjudian.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS?
2. Apa bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang Keperawatan?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar memahami Interelesasi Kebenaran Al’Quran dan IPTEKS
2. Untuk mengetahui bukti-bukti ilmiah kebenaran Al Qur’an dalam bidang
Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Interelesasi Kebenaran Al-Qur’an dan IPTEKS
1. Interelesasi Kebenaran Al-Qur’an
Interrelasi berasal dari dua kata yaitu inter dan relasi. Inter adalah
bentuk terikat diantara dua sedangkan relasi adalah hubungan atau
berhubungan. Jadi interrelasi merupakan hubungan antara dua masalah
yang saling terikat. Dalam pembahasan ini berkenaan dengan “hubungan
kebenaran Al-Qur’an dan ipteks.
Al-Quran adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh dari
mempelajari sejarah turunnya. Ini sesuai pula dengan penegasan Al-Quran
QS Al Baqarah : 185
ت ِمنَ ا ْل ُهد َٰى ٍ س َوبَيِّنَا ِ ضانَ الَّ ِذي أُ ْن ِز َل فِي ِه ا ْلقُ ْرآنُ ُهدًى لِلنَّا َ ش ْه ُر َر َم َ
سفَ ٍر َ ضا أَ ْو َعلَ ٰى ً ص ْمهُ` ۖ َو َمنْ َكانَ َم ِري ُ َش ْه َر فَ ْلي
َّ ش ِه َد ِم ْن ُك ُم ال َ َْوا ْلفُ ْرقَا ِن ۚ فَ َمن
َس َر َولِتُ ْك ِملُوا ا ْل ِع َّدة ْ ُفَ ِع َّدةٌ ِمنْ أَيَّ ٍام أُ َخ َر ۗ يُ ِري ُد هَّللا ُ بِ ُك ُم ا ْلي
ْ س َر َواَل يُ ِري ُد بِ ُك ُم ا ْل ُع
ْ ََولِتُ َكبِّ ُروا هَّللا َ َعلَ ٰى َما َهدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم ت
َش ُك ُرون
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu
hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia
berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu
ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya
kamu bersyukur”. (QS Al Baqarah : 185)
3
4
اآلخ َرةَ َويَ ْر ُجو َر ْح َمةَ َربِّ ِه قُ ْل ِ سا ِجدًا َوقَائِ ًما يَ ْح َذ ُر َ أَ َّمنْ ه َُو قَانِتٌ آنَا َء اللَّ ْي ِل
ِ ستَ ِوي` الَّ ِذينَ يَ ْعلَ ُمونَ َوالَّ ِذينَ ال يَ ْعلَ ُمونَ إِنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر أُولُو األ ْلبَا
ب ْ ََه ْل ي
"Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung), ataukah orang
yang beribadah di waktu-waktu malam, dengan sujud dan berdiri, sedang
ia takut kepada (azab) akhirat, dan mengharapkan rahmat Rabb-nya?.
Katakanlah: 'Adakah sama orang-orang yang mengetahui, dengan orang-
orang yang tidak mengetahui'. Sesungguhnya orang yang berakal-lah yang
dapat menerima pelajaran." (QS.Az Zumar:9)
5
al ‘ulya khairun min yadu al sufla, artinya tangan di atas yaitu yang
memberikan pertolongan lebih baik dari tangan yang di bawah. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam pandangan islam seseorang sebaiknya menjadi
pribadi yang mandiri yaitu yang dapat menolong orang lain karena
perbuatan itu pada hakikatnya adalah menolong dirinya sendiri. Kedua,
tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan teori keperawatan
sekalipun pada akhirnya yang menyembuhkan itu semata-mata Allah
SWT.
Seluruh perangkat tenaga medis hanya berfungsi sebagai sebab yang
mengantarkan kesembuhan atau sebaliknya terhadap klien. Ketiga, seorang
yang berprofesi sebagai perawat dan memiliki komitmen keislaman yang
kuat adalah selalu mempertimbangkan manfaat dari perbuatannya karena
Rasul bersabda yang artinya sebagian dari tanda keindahan Islam
seseorang adalah meninggalkan perbuatan yang tidak berguna kepadanya
(min husni islam al mar-I tarku ma la ya’nihi). Keempat, seorang yang
berprofesi perawat adalah mereka yang mampu berlaku adil baik kepada
pasien maupun kepada dirinya sendiri sehingga juga memperhatikan
kebutuhan fisik dan psikisnya.
sejak kehamilan bulan 8 hingga lahir. Pada tahap ini bayi telah
menyerupai manusia dengan wajah, kedua tangan dan kakinya.
c. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis
kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air
mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan
kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur
wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat
kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang
membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y.
Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45
َ ََوأَنَّهُ َخل
َّ ق ال َّز ْو َج ْي ِن
الذ َك َر َواأل ْنثَى
“Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita”
(QS. An Najm:45)
Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa
penentu jenis kelamin berasal dari wanita.
d. Obat dalam Al Qur’an dan Al hadist
1. “Rasulullah saw berbuka puasa dengan beberapa biji buah kurma
sebelum salat. Sekiranya tidak terdapat kurma, maka Rasulullah
saw akan berbuka dengan beberapa anggur. Sekiranya tiada
anggur, maka Baginda meminum beberapa teguk air”(H.R Ahmad)
2. Habbatus saudah
Rasulullah bersabda ”hendaklah kamu menggunakan udah karena
sesungguhnya padanya terdapat penyembuhan bagi segala penyakit
kecuali mati” (H.R Salamah dari Abu Hurairah)
3. Madu
Allah berfirman:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al Qur’an sebagai kitab suci umat islam, seringkali diragukan dalam hal
keterkaitannya dengan ilmu pengetahuan. Hal ini tentulah menjadi suatu
tantangan tersendiri bagi umat islam untuk menelaah lebih jauh kandungan
dan isi dari kitabnya tersebut.
Sebenarnya, bila kita telaah ayat per ayat dalam Al Qur’an, keraguan akan
keabsahan dan kualitas materi kitab ini bisa terjawab dengan mudah. Maka,
hanya orang-orang yang mengamati dan memperhatikan Al Qur’an dengan
cermatlah, yang akan mendapatkan tanda-tanda kebesaran Allah SWT dan
kebenaran Al Qur’an pada setiap penemuan ilmiah yang diperoleh oleh
manusia.
Al Qur’an menganjurkan manusia untuk mencari ilmu pengetahuan yang
terdapat di langit dan bumi. Namun tentulah hal itu jangan sampai
menyimpang dari apa yang telah digariskan dan dibatasi oleh Allah SWT
sebagaimana tetera dalam Al Qur’an.
Beberapa bukti autentik dari penelitian-penelitian ilmiah tentang alam yang
telah dilakukan sampai saat ini, setidaknya telah menjadi bukti bahwa
kandungan Al Qur’an tentang ilmu dan fenomenanya sangatlah benar apa
adanya. Maka, sebaiknya mulai saat ini seluruh umat islam dan seluruh kaum
ilmuan sadar, bahwa kandungan Al Quran tentang ilmu pengetahuan tidak
dapat diragukan lagi. Dan tentulah hal ini ditujukan pada penguatan akan
adanya pencipta Al Qur’an itu sendiri, yang tiada lain adalah Allah SWT.
B. Saran
Mungkin inilah yang bisa kami sampaikan pada penulisan tugas makalah
“Intererrelasi dan Bukti Kebenaran Al-Qur’an dan Ipteks ”. Meskipun
penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita dapat mengambil manfaat dan
ilmu dari tulisan ini. Masih banyak kesalahan dari penulisan yang saya
tuliskan, karena saya hanyalah manusia yang adalah tempat salah dan dosa,
dan saya juga butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa
13
depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Dengan selesainya makalah
ini kami berharap dapat mendekatkan diri kepada sang khalik sebagai rasa
syukur kita terhadap belas kasihnya yang telah mengutus orang pilihan-Nya
kepada kita, dan tak lupa kami sebagai manusia yang tak luput dari salah
tentunya meminta maaf atas ketidaksempurnaan penyusunan makalah ini
karena kami sadar kita masih dalam tahap belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Baiquni, Al-Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Kealaman, PT. Dana Bakhti
Prima Yasa, Yogyakarta, 1997. h. 17.
Al Qur’anul Karim
14