Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEORI PERKEMBANGAN ERIK ERIKSON


Dosen Pengampu :
SURI SALMIYATI, Skep.,Ns.,M.Kes.

Disusun Oleh Kelompok 2 :


ERSA AGISNA NINGSI SALSABILA ARIFANI NAFSA
AINI NURSAJIDAH ESTI FITRIANTI
ERNANDO MUHAMMAD SOFYAN YULIA KARTIKA SARI
DHIYA HUSIN NAFA RABIATUN PUTRI
LISTIA SUNDARI
NALIA WULAN PURNAMA SARI DHEA RISKY AMALIA
NIDA ZHARIFATUN AZZAHRA HILMA ATMI NANDYA RAHMAH
ELSA MUTIARA LUSI SETYAWATI
KARTIKA AYU DIANA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA
T.A 2020 / 2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4

A. Latar belakang 4

B. Tujuan5

C. Manfaat 5
BAB II PEMBAHASAN6

A. Perkembangan Psikososial 6

B. Biografi Erik Erikson 6

C. Deskripsi Teori Perkembangan Erik Erikson 7

D. Tahap Teori Perkembangan Psikososial Erikson 8

BAB III PENUTUPAN 12

KESIMPULAN 12

DAFTAR PUSTAKA 13

Konsep Dasar Keperawatan 2 Teori Erik H. Erikson


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME karena atas izin, kuasa,
dan lindungan-Nya, sehingga kits dapat menyelesaikan makalah dengan judul “
Konsep Dasar Keperawatan (KDK) Tahap- Tahap Teori Perkembangan Menurut
Erikson”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas bidang studi
Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yang diberikan kepada kami oleh Ibu Suri
Salmiyati, S. Kep.,Ns.,M.Kes. Agar kami dapat mengetahui serta memahami cara
menyusun makalah dengan benar dan agar mengembangkan ilmu yang telah kami
peroleh.
Kami sebagai penulis menyadari bahwa dalam penyelesaian makalh ini masih
belum sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun
untuk perbaikan makalah ini.
Pada kesempatan kali ini, kami mengucapkan terima kasih banyak kepada
dosen Konsep Dasar Keperawatan (KDK) yaitu Ibu Suri Salmiyati,
S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pengajar yang memberikan tugas ini juga yang telah
memberikan kesempatan kepada kami untuk membuat makalah ini dan semua
bentuk bimbingan serta pengajarannya yang kami terima dalam menyelesaikan
penulisan makalah ini.

Yogyakarta, 07 Oktober 2020

Penulis

Konsep Dasar Keperawatan 2 Teori Erik H. Erikson


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada perkembangan teknologi di masa sekarang, manusia seakan


kehilangan konsep kepribadian. Selalu menmpilkan wacana baru, kemudian
diutarakan dalam sebuah penelitian yang mencoba mengangkat sebuah
konsep atau teori tentang kepribadian manusia merupakan suatu
keharusan.Terdapat banyak alasan mengapa hal itu harus dilakukan. Dari sisi
pengembangan ilmu upaya ini sebagai pembanding terhadapa teori-teori
kepribadian manusia yang dibangun dari paradigma psikologi sekuler.
Istilah perkembangan merujuk pada bagaimana orang tumbuh, menyesuaikan
diri, dan berubah sepanjang perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan
fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan
kognitif, dan perkembangan bahasa.
Ketika anak-anak meningkatkan kemampuan kognitif mereka, mereka juga
mengembangkan konsep diri, cara berinteraksi dengan orang-orang lain, dan
sikap terhahadap dunia ini. pemahaman tentang perkembangan pribadi dan sosial
ini sangat berperan penting bagi kemampuan guru memotivasi, mengajar, dan
berhasil berinteraksi dengan siswa dalam berbagai usia.
Sama seperti perkembangan kognitif, perkembangan pribadi dan sosial sering
digambarkan dari sudut tahap-tahap. Kita berbicara tentang “usia dua tahun yang
mengerikan”, bukan “usia satu tahun yang mengerikan”. Atau usia tiga tahun
yang mengerikan, dan ketika seseorang beraksi dengan tidak masuk akal dan
egois, kita menuduh orang itu, kita menuduh orang itu “berperilaku seperti anak
berusia 2 tahun”. Kata-kata remaja dan belasan tahun diasosiasikan dalam budaya
barat dengan sikap memberontak, krisis identitas, pemujaan pahlawan, dan
kesadaran seksual. Semua asosiasi ini mencerminkan tahap-tahap perkembangan
yang kita yakini dialami semua orang. Bagian ini berfokus pada teori
perkembangan pribadi dan sosial yang dilaporkan Erik Erikson, yang merupakan
suatu adaptasi teori-teori perkembangan psikiater besar Sigmund Freud. Karya

Konsep Dasar Keperawatan 3 Teori Erik H. Erikson


Erikson sering disebut teori psikososial, karena karya tersebut menceritakan
prinsip-prinsip perkembangan psikologis dan sosial.

B. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja tahap-tahap perkembangan psikososial Erikson,
dengan itu kita dapat mengetahui apa saja yang harus digunakan dalam
menghadapi tahap perkembangan ini.

C. Manfaat
Dengan mengetahui apa saja tahap-tahap perkembangan psikososial menurut
Erikson, pembaca dapat mengetahui apa yang seharusnya diaplikasikan dalam
menghadapi tahap perkembangan yang sesuai.

Konsep Dasar Keperawatan 4 Teori Erik H. Erikson


BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Psikososial
1. Perkembangan
Perkembangan adalah sebuah proses differensiasi, organogenesis dan
diakhiri pada terbentuknya suatu individu baru dengan lebih lengkap dan
dewasa. Perkembangan sifatnya lebih kualitatif, dimana pada organism yang
sebelumnya belum matang pada sistem reproduksinya (dewasa) kemudian
berubah menjadi lebih dewasa dan matang pada sistem reproduksinya
sehingga bisa melakukan suatu perkembangbiakan.
2. Psikososial
Psikososial (Psychosocial) adalah hubungan antara kesehatan mental
atau emosional seseorang dengan kondisi sosialnya. Istilah psikososial
merupakan gabungan antara psikologis dan sosial.
Dengan demikian, pengertian perkembangan psikososial adalah
perkembangan yang berkaitan dengan emosi atau mental seseorang dalam
berhubungan dengan orang lain. Jadi, perkembangan psikososial merupakan
perubahan atau perkembangan kepribadian yang berkaitan dengan
hubungan sosial.

B. Biografi Erik Erikson


Erik H. Erikson lahirdi Frankfurt Jerman ,pada tanggal 15 Juni 1902, dan
meninggal di Harwich, CapeCod, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tanggal
12 Mei 1994 pada umur 91 tahun. Sebelum menjadi seorang psikoanalisis,
Erikson adalah seorang guru seni di sekolah swasta di Wina. Setelah berkenalan
dengan Anna Freud, putri Sigmund Freud, Erikson mulai mempelajari
Psikoanalisis di Wina Psychoanalytic Institute. Buku pertamanya adalah
Childhoodd an Society (1950), yang menjadi salah satu buku klasik di dalam
bidang ini. Saat ia melanjutkan pekerjaan klinisnya dengan anak-anak
muda ,Erikson mengembangkan konsepkrisis perasaan dan identitas sebagai suatu

Konsep Dasar Keperawatan 5 Teori Erik H. Erikson


konflik yang tak bisa diacuhkan pada masa remaja. Buku-buku karyanya antara
lain yaitu: Young Man Luther(1958), Insightand Responsibility (1964) , Identity
(1968) ,Gandhi’s Truth (1969) yang menang pada Pulitzer Prizeanda National
Book Awarddan VitalI n volvementin Old Age(1986)

C. Deskripsi Teori Perkembangan Erik Erikson


Perkembangan kepribadian yang digambarkan oleh Eméd dikaji dengan
teori Erikson. Dia adalah neo-Freudan, karena teori perkembangan hasil
pemikirannya merupakan pengembangan dari petahapan psikoseksual
Freud
(Deviamariani, 2008). Namun, Erikson telah memberikan gambaran baru
yang
lebih besar mengenai tugas anak di setiap tahapan Freud, dia juga
menambahkan
tiga tahapan baru tentang fase-fase dewasa, sehingga teori psikoanalisis
dapat

mencakup seluruh siklus hidup manusia. Teori perkembangan


psikoanalisis Erikson dikatakan sebagai salah satu teori yang sangat selektif
karena didasarkan pada tiga alasan. Alasan pertama, teorinya sangat
representative dikarenakan memiliki kaitan atau hubungan dengan ego
yang merupakan salah satu aspek yang mendekati kepribadian manusia.
Kedua, menekankan pada pentingnya perubahan yang terjadi pada setiap
perkembangan dalam lingkaran kehidupan dan ketiga adalah
menggabungkan sosial dan latar belakang yang dapat memberikan
kekuatan dan kemajuan dalam perkembangan kepribadian di dalam sebuah
lingkungan.Teori dari Erikson tentang perkembangan manusia dikenal dengan
istilah perkembangan psikososial. Teori psikososial Erikson ini merupakan
salah satu teori terbaik mengenai kepribadian yang ada dalam psikologi.
Seperti Sigmund Freud, Erikson juga mempercayai bahwa kepribadian
seseorang akan berkembang melalui beberapa tingkatan tertentu. Salah satu
elemen yang penting dari tingkatan psikososial Erikson adalah
perkembangan mengenai persamaan ego, suatu perasaan sadar yang kita
kembangkan melalui proses interaksi sosial. Perkembangan ego akan selalu

Konsep Dasar Keperawatan 6 Teori Erik H. Erikson


berubah berdasarkan pengalaman dan informasi baru yang didapatkan
seseorang sebagai hasil dari interaksinya dengan orang lain. Ego yang
sempurna menurut Erikson adalah yang mengandung tiga aspek utama yaitu:

 Faktualitas  – Yaitu kumpuan fakta dan data yang dapat diverifikasi dengan
metode kerja yang digunakan, sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan.
 Universalitas – Berkaitan dengan kesadaran akan kenyataan atau sense of reality,
menggabungkan hal yang praktis dan konkrit dengan pandangan mengenai
seluruh semesta.
 Aktualitas – Yaitu suatu cara untuk memperkuat hubungan dengan orang lain
agar mencapai tujuan bersama.

Erikson juga mempercayai bahwa kemampuan untuk memotivasi sikap dan


perbuatan seseorang dapat memicu suatu perkembangan menjadi positif, hal
inilah yang kemudian mendasari penyebutan teorinya sebagai Teori
Perkembangan Psikososial.

D. Tahap Teori Perkembangan Psikososial Erikson


Teori perkembangan psikososial berkaitan dengan prinsip-prinsip
perkembangan psikologi dan Sosial .Teori ini merupakan bentuk pengembangan
dari teori psikoseksual yang dicetuskan oleh Sigmund Freud. Dalam bukunya
“Childhood and Society” (1950) , Erikson membuat sebuah bagan untuk
mengurutkan delapan tahap secara terpisah mengenai perkembangan ego dalam
psikososial, yang biasa dikenal dengan istilah “Delapan Tahap Perkembangan
Manusia”. Berikut 8 tahap - tahap perkembangan psikososial Erikson:
1. Trust versus Mistrust (0-1 tahun)
Tahap ini terjadi pada usia 0 sampai dengan usia 18 bulan. Tingkat pertama
teori perkembangan psikososial Erikson terjadi antara lelahiran sampai usia satu
tahun dan merupakan tingkatan paling dasar hidup. Dalam tahap ini bayi
berusaha keras untuk mendapatkan pengasuhan dan kehangatan, jika ibu
berhasil memenuhi kebutuhan anaknya, sang anak akan mengembangkan
kemampuan untuk dapat mempercayai dan dapat mengembangkan asa (hope).
jika ibu atau pengasuh tidak dapat merespon kebutuhan si anak, maka anak
bisa menjadi seorang yang selalu merasa tidak aman dan tidak bisa

Konsep Dasar Keperawatan 7 Teori Erik H. Erikson


mempercayai orang lain, menjadi seorang yang selalu skeptis dan menghindari
hubungan yang berdasarkan saling percaya sepanjang hidupnya.

2. Autonomy vs Shame and Doubt (18 blan-3 tahun)

Tingkat ke dua dari teori perkembangan psikososial Erikson ini terjadi


selama masa awal kanak-kanak dan berfokus pada perkembangan besar dari
pengendalian diri. Dalam tahap ini, anak akan belajar dirinya memiliki kontrol
atas tubuhnya. Orang tua seharusnya menuntun anaknya, mengajarkannya untuk
mengontrol keinginan atau impuls-impulsnya, namun tidak dengan perlakuan
yang kasar. Mereka melatih kehendak mereka, tepatnya otonomi. Kemampuan
anak untuk melakukan beberapa hal pada tahap ini sudah mulai berkembang,
seperti makan sendiri, berjalan, dan berbicara. Harapan idealnya, anak bisa
belajar menyesuaikan diri dengan aturan-aturan sosial tanpa banyak kehilangan
pemahaman awal mereka mengenai otonomi, inilah resolosi yang
diharapkan.Sebaliknya, orang tua yang terlalu membatasi dan bersikap keras
kepada anak, dapat membentuk sang anak berkembang menjadi pribadi yang
pemalu dan tidak memiliki rasa percaya diri, dan juga kurang mandiri. Anak
dapat menjadi lemah dan tidak kompeten sehingga selalu merasa malu dan ragu –
ragu terhadap kemampuan dirinya sendiri.

3. Initiative vs Guilt (3-6 tahun)


Pada periode inilah anak belajar bagaimana merencanakan dan
melaksanakan tindakannya. Resolusi yang tidak berhasil dari tahapan ini akan
membuat sang anak takut mengambil inisiatif atau membuat keputusan karena
takut berbuat salah. Anak memiliki rasa percaya diri yang rendah dan tidak mau
mengembangkan harapan-harapan ketika ia dewasa. Bila anak berhasil
melewati masa ini dengan baik, maka keterampilan ego yang diperoleh adalah
memiliki tujuan dalam hidupnya. Anak yang berhasil dalam tahap ini, akan
muncul rasa tanggung jawab, perasaan bersalah, perasaan ragu-ragu, dan
kuranng inisiatif. Apabila orang tua selalu memberikan hukuman untuk
dorongan inisiatif anak, akibatnya anak dapat selalu merasa bersalah tentang
dorongan alaminya untuk mengambil tindakan. Namun, inisiatif yang

Konsep Dasar Keperawatan 8 Teori Erik H. Erikson


berlebihan juga tidak dapat dibenarkan karena anak tidak akan memedulikan
bimbingan orang tua kepadanya. Sebaliknya, jika anak memiliki inisiatif yang
terlalu sedikit, maka ia dapat mengembangkan rasa ketidak pedulian.

4. Industry vs Inferiority (6-12 tahun)


Pada masa ini anak-anak mulai berkelompok dan berorganisasi, di samping
itu adanya suatu penerimaan dan pengakuan dari teman-teman
seusianya.Dukungan dari orang tua dan gurunya akan membangun perasaan
kompeten serta percaya diri, dan pencapaian sebelumnya akan memotivasi anak
untuk mencapai pengalaman baru. Sebaliknya kegagalan untuk memperoleh
prestasi penting dan kurangnya dukungan dari guru dan orang tua dapat
membuat anak menjadi rendah diri, merasa tidak kompeten dan tidak produktif.
Pada tahap ini juga anak dianjurkan diperkenalkan dengan pekerjaan rumah
tangga. Pada tahap ini juga, anak sudah dibiasakan untuk membantu orang
tuanya misalnya membantu pekerjaan ayahnya untuk menggarap sawah atau
membantu meringankan pekerjaan ibunya.

5. Identity vs Role Cunfusion (12-18 tahun)


Pada tahap ini anak mulai memasuki usia remaja dimana identitas diri baik
dalam lingkup sosial maupun dunia kerja mulai ditemukan. Bisa dikatakan
masa remaja adalah awal usaha pencarian diri sehingga anak berada pada tahap
persimpangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Konflik utama
yang terjadi ialah Identitas vs Kekaburan Peran sehingga perlu komitmen yang
jelas agar terbentuk kepribadian yang mantap untuk dapat mengenali dirinya
Jika anak dapat menjalani berbagai peran baru dengan positif dan dukungan
orang tua, maka identitas yang positif juga akan tercapai. Akan tetapi jika anak
kurang mendapat bimbingan dan mendapat banyak penolakan dari orang tua
terkait berbagai peranannya, maka ia bisa jadi akan mengalami kebingungan
identitas serta ketidak yakinan terhadap hasrat serta kepercayaan dirinya.

6. Intimac vs Isolation (18-35 tahun)

Konsep Dasar Keperawatan 9 Teori Erik H. Erikson


Pada tahap ini kekuatan dasar yang dibutuhkan ialah “kasih” karena
muncul konflik antara keintiman atau keakraban vs keterasingan atau
kesendirian. Agen sosial pada tahap ini ialah kekasih, suami atau isteri
termasuk juga sahabat yang dapat membangun suatu bentuk persahabatan
sehingga tercipta rasa cinta dan kebersamaan. Bila kebutuhan ini tidak
terpenuhi, maka muncullah perasaan kesepian, kesendirian dan tidak
berharga.Pribadi yang memiliki identitas personal kuat sangat penting untuk
dapat menembangkan hubungan yang sehat. Sementara kegagalan menjalin
hubungan bisa membuat seseorang merasakan jarak dan terasing dari orang
lain.

7. Generativity vs Stagnation (35-64 tahun)


Seseorang telah menjadi dewasa pada tahap ini sehingga diperhadapkan
kepada tugas utama untuk menjadi produktif dalam bidang pekerjaannya serta
tuntutan untuk berhasil mendidik keluarga serta melatih generasi penerus.
Konflik utama pada tahap ini ialah generatifitas vs stagnasi, sehingga kekuatan
dasar yang penting untuk ditumbuhkan ialah “kepedulian”. Kegagalan pada
masa ini menyebabkan stagnasi atau keterhambatan perkembangan. jika
seseorang merasa tidak nyaman dengan alur kehidupannya, maka biasanya akan
muncul penyesalan akan apa yang telah dilakukan di masa lalu dan merasa
hidupnya mengalami stagnasi.

8. Integrity vs Despair (65 tahun keatas).


Pribadi yang sudah memasuki usia lanjut mulai mengalami penurunan
fungsi-fungsi kesehatan. Konflik utama pada tahap ini ialah Integritas Ego vs
Keputusasaan dengan kekuatan utama yang perlu dibentuk ialah pemunculan
“hikmat atau kebijaksanaan”. Fungsi pengalaman hidup terutama yang bersifat
sosial, memberi makna tentang kehidupan. Pada fase ini juga seseorang akan
mengalami penglihatan kembali atau flash back tentang alur kehidupannya
yang telah dijalani. Juga berusaha untuk mengatasi berbagai permasalahan yang
sebelumnya tidak terselesaikan. Jika berhasil melewati tahap ini, maka
seseorang akan mendapatkan kebijaksanaan, namun jika gagal mereka bisa
menjadi putus asa.

Konsep Dasar Keperawatan 10 Teori Erik H. Erikson


BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penulisan makalah di atas dapat disimpulkan bahwa, semua manusia pasti
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan menurut Erik H.
Erikson, manusia mengalami 8 tahap perkembangan yang meliputi ; Trust versus
Mistrust (0-1 tahun), Autonomy vs Shame and Doubt (18 blan-3 tahun), Initiative
vs Guilt (3-6 tahun),Industry vs Inferiority (6-12 tahun), Identity vs Role Cunfusion
(12-18 tahun), Intimac vs Isolation (18-35 tahun), Generativity vs Stagnation (35-
64 tahun), Integrity vs Despair (65 tahun keatas). Dan dari 8 tahap tersebut, ada pula
ego yang menyertai tahap perkembangan tersebut. Manusia tentu akan melalui 8 tahap
tersebut dalam hidupnya. Jika mereka merasa berhasil melalui semua tahap tersebut,
mereka akan merasa senang dan mereka menjadi pribadi yang memiliki rasa percaya
diri tinggi. Namun, sebaliknya jika mereka gagal dalam melalui tahap tahap tersebut.
Mereka akan putus asa dan menjadi pribadi yang pemalu, tidak percaya diri, takut
mencoba hal- hal baru. Erikson pun menyebutkan bahwa kemampuan untuk
memotivasi sikap dan perbuatan seseorang dapat memicu suatu perkembangan
menjadi positif. Jadi, perkembangan psikososial merupakan perubahan atau
perkembangan kepribadian yang berkaitan dengan hubungan sosial.

Konsep Dasar Keperawatan 11 Teori Erik H. Erikson


DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/teori-psikososial-erikson
http://www.genreindonesia.com/teori-perkembangan-psikososial-
erik-h-erikson/
http://repository.iainbengkulu.ac.id
http://www.google.com/amp/s/desyandari.wordpress.com/
2014/01/21/teori-perkembangan-psikososial-erik-erikson/amp/

Konsep Dasar Keperawatan 12 Teori Erik H. Erikson

Anda mungkin juga menyukai