(Tamappi, 09-Oktober-2006)
HANYA
Sejuknya angin di kerinduan hati ini
Menangkap segala bentuk penderitaan hidup ini
Walau raga terus menuntut untuk mati
Akalku takkan pernah mengakui
Walau hasrat ini menuntut untuk mati
Jiwaku menolak ratapan ini...
...
Mengisi hari dengan bahagia
Kucoba lepas dari semua dosa
Kuingin memusnahkan semua mantra
Akan kuhancurkan kutukan fana
Walau aku tak kuasa menahan semua
Tapi ini jalan hidupku sebagai manusia.
...
Semakin lama ku berusaha
Semakin sering ku bertanya
Apakah ini semua inginku?
Apakah ini jalan hidupku?
Tak seorang pun tahu apa jawabnya
Hanya raga dan sukma...
Hanya...
(Tamappi, 18 November 2006)
Disaat ku sendiri...
Kau hadir di hati ini...
Entah apa dan siapa,
Kutahu engkau ada...
...
Kau dan aku adalah satu,
Jiwa kita saling menyatu,
Walau kau dan aku adalah sama, sayangku...
Ku tak ingin singgah di dalam sanubarimu...
...
Aku ini tak punya tekad,
Aku ini manusia laknat!
Semua orang menyebutku bejat,
Anjingpun mengataiku bangsad!
...
Tapi, ku tahu kau pun tahu...
Kau tidak lebih baik dariku...
Tidak juga aku,
Kasihku...
...
Kita ini teman, musuhku...
Kita ini saudara, budakku...
Bukan aku, juga bukan kau,
Yang harus kita takuti, belahan jiwaku...
Tapi diri kita, diantara kita berdua,
Yang memiliki sifat berbeda...
...
Kini kau mengerti,
Akan semua yang terjadi...
Jangan lagi kau menggangguku,
Aku ingin tidur........................
.................... diriku...............
(Tamappi, 22 November 2006)
AKHIR DUNIA
M.E.M.O.R.I.E.S
Serulingku berbunyi
...
Mereka semua gembira
Bersamaku mereka tertawa
Diantara dua pusara membahana
Mereka tersenyum ceria
Serulingku berbunyi
...
Dia menghampiriku...
Orang itu hancurkan kutukan hatiku
Dia mengerti aku...
Membawa cinta tuk dicintai olehku
Dialah arti cinta
Dari semua makna cinta
Aku terpasung dalam hatinya
Begitu juga dia...
Serulingku berbunyi
...
Dia hilang, pergi...
Karena aku yang bodoh ini
Saat ini ku sendiri
Tanpa terasa, hatiku beku oleh mimpi
Kegelapan menyelimutiku
Ku hanya bisa diam oleh sendu
Orang bodoh ini...
Serulingku tak berbunyi lagi
...
Sudah cukup ingatan ini
Biar aku terus meratapi
Hingga mati menghampiri
Orang bodoh ini...
(Tamappi, 12 Februari 2007)
...
...
no one realize...
all dreams... flies...
...
...
The time has stopped...
...
nothing...
I said nothing...
...
(Tamappi, 9 Maret 2007)
TULISAN "INI"
Ini sajak bukan bualan
Ini puisi tanpa rekaan
Inii syair tentang kutukan
Ini semua hanya kritikan
Biadab...
Bangsad...
... semuanya...
Biadab...
Bangsad...
... segalanya...
... biadab...
(Tamappi, 9 Maret 2007)
PETRUS
Pada suatu ketika,
Seseorang bermuka garang
bersandingkan sebilah parang
Sinar matanya penuh dengan nafsu perang
berjalan di lorong sana,
lalu kemudian hilang...
Pada suatu ketika,
seseorang bermuka tampan
di sakunya kekayaan tersimpan
berjalan dengan penuh kebanggaan
terus menuju ke lorong sana,
lalu hilang...
Pada suatu ketika,
semua orang terpana
mnelihat dua mayat di lorong sana
segala pikiran pun menganga
apa yang telah membunuh mereka?
Pada suatu ketika,
aku kelelahan sehabis bekerja
kutinggalkan lorong sana
tanganku berlumuran darah manusia
Ini semua salah mereka...
Para wakil rakyat yang hina!
(Tamappi, 10 Maret 2007)
2ND IGNITION
Jantungku berderai bagaikan badai
Menghancurkan raga tebing yang landai...
Untuk apa aku terus mengandai
JIka hatiku telah terbuai...
(Tamappi, 11 Maret 2007)
10
~ENDING~
Semua berakhir...
Layaknya luka yang terhantam petir
Dengan senyum getir,
Kulihat lukisan Fafnir...
Semua berakhir...
(Tamappi, 13 Maret 2007)
11
SENDIRI
Burung itu bersenandung sunyi
Hati ini bernyanyi sepi
Wajah ini penuh dengan trilogi
Tubuh ini serasa mati
Sepi...
Sunyi...
Aku sendiri...
(Tamappi, 15 Maret 2007)
12
WAHAI PEMUDA!!!
WAHAI PEMUDA!
HENTIKAN RAYUAN BUSUKMU!
HENTIKAN PESONA IBLISMU!
HENTIKAN SEMUA DEGUP JANTUNGMU!
WAHAI PEMUDA!!
JANGAN PERNAH TERTIPU!!
JANGAN PERNAH TERSIPU!!
BUANG SEMUA PERASAAN CINTAMU!!
WAHAI PEMUDA! WAHAI PEMUDA!! WAHAI PEMUDA!!!
Apakah aku bisa...?
(Tamappi, 17 Maret 2007)
13
14
15
16
DEATH
"Padaku kau bertanya...."
Apakah itu kematian?
Bagaimakah itu kematian?
Untuk apa sebuah kematian?
Mengapa kau sebut itu kematian?
"Padamu ku katakan..."
Kematian tidak lebih dari sebuah harapan...
Yang hadir dengan wujud materi kecantikan
Hitam dan putih yang bersatu dalam keheningan...
Sebuah memori yang hilang oleh zaman...
"Padaku kau meratap..."
Apa yang harus kulakukan?
Jika kematian merenggut kebahagian...
Kebahagiaan yang ada dalam ingatan,
Ingatan akan sesuatu yang kau sebut itu harapan...
"Padaku kau bersandar..."
Jangan tinggalkan hati ini...
Yang selamanya larut dalam sebuah puisi...
Sebuah puisi tentangmu dan dunia ini...
Tentang dirimu yang kukasihi...
"Dibahuku kau telah sapa kematian..."
...
...... sayang.....
(Tamappi, 12 November 2007)
17
18
ORCHESTRA
Hari ini...
...
...
...
19
20
CONSPIRACY
Have you ever know?
In this time that full of sorrow...
Just a little bit of indulged trash, can make a less into a mass...
In order to make a peace above the clash,
The world has to be a pack of dreadful flesh...
If there is a human called the savior
Conspiracy make itself as a terminator
And another heroic schemes turn into moss...
People still lay in chaos...
Maybe it's hard to believe...
There's a bunch of people dare to make us grief
But a truth is a truth...
And yet, we still can stand up with our own feet
Until we find another greed...
We'll never escape from grudge...
What...?
You say it's just a sarcasm?
Well...
... it's better than do nothing...
(Tamappi, 14 Agustus 2008)
21
M.Y.T.H
Ketika kau hunuskan pedangmu padaku,
akan kutancapkan tombakku di dadamu
Saat kau caci maki diriku dengan egomu,
aku lepaskan 1.000 kata syahdu untuk hatimu
Di kala kau diam membisu...
Kutinggalkan kau dengan langkah tak tentu...
Tetapi...
... pada saat kisah cintaku padamu...
menjadi sebuah cerita yang berujung pada mitos abadi...
HIkayat ini akan terus menghantui...
... hingga kemanapun kita berlari...
(Tamappi, 3 February 2010)
22
23
24
25
26
CURSE OF LOVE
Dimulai kembali...
Hal yang tak lagi kuingin mengerti,
kini kembali menghantui,
tiap malam mimpi ini seperti momok,
dan hadir sangat jorok...
Logika tak ingin merasa,
tapi hasrat kian mendamba
Sebuah kata bernafaskaan cinta...
Sebuah kalimat bertorehkan kita...
Terlalu fana untuk digenggam
Terlalu nyata untuk tidak di pendam...
Entah berkah, entah kutukan
Yang kian melagu bait kasih yang merindu...
25 tahun aku bertahan
Akan segala cinta yang tak pernah hilang...
Inginnya melupakan...
Inginnya sudahi pelan-pelan...
Tapi tak bisa,
Ku sudah terlanjur mencinta...
Anggap saja kutukan...
(Tamappi, 13 Agustus 2014)
27
29
HEISEI '98
Pernahkah kau bersumpah?
Saat hidup terasa mati?
Di bumi kita pertiwi,
agar bangsa ini tak lagi kehilangan arah...
...
Sudahkah kau bersumpah?
Ketika para penjarah terlihat seperti para penziarah...
Di negeri tercinta ini,
Agar logika tentang kenaifan,tak lagi musnah...
...
Apakah kau telah bersumpah?!
Sesaat para pemerkosa mulai beraksi dengan keji
Di dalam jiwa bangsa ini,
Agar moral tak lagi dianggap,
taik kucing dan sampah...
...
Dan pemuda pun bersumpah...
Sebelum, selama, dan sesudah tahun '98
Yang mungkin tak kau lupakan
Dan tak mungkin kita lupakan
...
Ketika sumpah para pemuda ditinggalkan...
Ketika sumpah jadi sampah...
Dan tercium bau anyir darah...
Begitu amis...
Begitu... marah...
(Tamappi, 29 Oktober 2014)
30
LOST STAR
Satu ledakan besar terjadi
Di pojok jantung ini arteri koroner ku pun bersaksi...
Telah terjadi supernova
Di tempat hancurnya sebuah bintang dan sebuah nama...
...
Setiap hari ku melihatnya dalam mimpi
Mengawasi hari-harinya lewat sinar mentari pagi
Dan membelai rambutnya melalui debu-debu kosmik,
yang memenuhi tata surya ini...
...
Tak terpikir sebelumnya
Jika rasa kagum berubah menjadi ingin memiliki,
Memiliki semua tentangmu...
Memiliki semua nafasmu...
Nafas yang mengandung kehidupan...
Kehidupan yang menorehkan sebuah cerita...
Cerita tentang mimpi dan harapan...
Harapan yang seluas sistem konstilasi kita...
...
Dan ketika ku mulai merelakanmu...
Untuk kau tancapkan racun cintamu
Dari sebuah konstilasi bintang itu...
Dan kaupun hilang begitu saja...
Meninggalkan ku menderita,
akan racun yang kauberi seenaknya saja...
...
Tak lagi kurasakan
jejakmu ditempat itu
Bahkan sisa ledakan hebatmu pun terasa hampa...
...
Kurasa begitu...
Tapi...
Ketika kembali mengingat kejadian itu,
aku bahagia...
Bahagia telah melihatmu bersinar...
Bahagia telah melihatmu mulai berpijar...
Dengan senyummu,
kaupun menguasai dunia...
Dan aku menangis pada malam itu...
...
Aku berharap aku menemukan bintang lain di konstilasi yang berbeda...
31
32
KATAKAN SAJA!
Marah...
Melihatku mengobrol biasa
Dengan wanita selain dirimu
Dengan wanita yang lebih cantik darimu...
Kecewa...
Merasa ku lebih nyaman,
Ketika dekat dengan dirinya
Perempuan selain kamu...
Menangis...
Sesaat ku terhenyak oleh tubuhnya,
yang telah memacu birahiku
Wanita selain kamu...
Hentikan prasangka itu,
Yang kau tuduhkan dengan sadis kepadaku
Semua dakwaan tentang diriku, dirinya, dirimu...
Apakah kau telah bertanya?
Apakah kau percaya semua?
Lalu apa diriku buatmu?!
Apa esensiku terhadap kehidupanmu?!
Marahlah kepadaku!
HInalah aku!
Berteriaklah, menangislah, sebut namaku!
Dan cobalah untuk membuka dirimu...
Agar aku bisa sepenuhnya mencintaimu...
Ucapkan saja tanda tanya untukku...
Lontarkan saja semua keraguanmu...
33
Katakan...
... ya, katakan saja...
Karena aku mencintaimu...
(Tamappi, 9 November 2014)
34
JEALOUSY
Kau acuhkan diriku
Karena kau pikir aku mendua...
Dengan hati yang lainnya
Kau caci aku!
Karena kamu sungguh curiga...
Jika aku mencium kasih yang lainnya...
Begitu saja terus...
...
Sampai Orpheus lelah,
Menyanyikan semua lagu-lagunya...
... terserah...
(Tamappi, 20 November 2014)
35
THE PRINCE
Mulutmu membuka
Terlontar kritik pedas membara
Tanganmu menggores kertas dengan pena...
Tertulis nasihat keras untuknya
Wahai Niccolo Machiavelli,
Di Bernardo Machiavelli da Firenze...
Bangsawan kritis yang jeli,
Dan sadar akan situasi dunia yang maladette...
Kaupun persembahkan,
Sebuah literatur untuk Sang Pangeran...
Sang Medici di Florensia...
Il Magnifico, Excellenza mio~
Semua dilakukan demi kota tersayang
Agar Florensia tak menyimpang,
Seperti kota suci itu...
Saat Borgia terkutuk itu,
Memerintah dengan selakangan mengangkang...
IL DIAVOLO!!
Dio mio~
Dio, ti prego, salvaci!!
Vittoria agli Excellenza~
Vittoria agli di Medici~
Ma certo, Excellenza,
Insieme per la vittoria...
(Tribute to Niccolo Machiavelli"The Prince .lit." -1469-1527)
(Tamappi, 14 Desember 2014)
36
ONE OF A KIND
Sial!!
Setiap kau buatku kesal,
ku kan terus memikirkanmu selama 24/7...
Waktu berhenti,
Ketika mulai memecahkan sandi
Kode-kode laknatmu itu,
yang membuat kode binary,
terasa mudah dimataku...
Yang kutahu kau sedang marah
Tentang sesuatu yang... entah~
Tapi ya sudah,
Mungkin aku yang salah...
Maaf, kalau aku selalu menyakitimu
Tapi ego ini memang terlalu berlebih bagimu
Aku tahu...
Tapi gak mau tahu!
Hah~?
Harapan palsu?
Menurutmu?!
Tenang, ini hanya sebuah gag buatmu,
... yang sangat semu dan kelu...
(Tamappi, 17 November 2014)
37
38
39
40
SUMMER TRIANGLE
Akulah Altair...
Bintang yang berpendar di gugus Aquila
Tanda musim semi telah berakhir,
Dan tibalah musim panas penuh saga...
Terlihat ceria tapi penuh tanda tanya
Sahabat selalu datang, tapi angkuh senantiasa terbentang
Senyumku tak menghalangi logikaku mengadu
Aku adalah anomali untuk mereka yang tak berevolusi.
Dan kamu, Vega...
Bintang yang berpendar di gugus Lyra
Menyala dengan cantik bersama Altair,
Seakan keindahan hadir dengan sangat satir...
Anggun dan menawan, bagai batu amethyst diatas tempayan
Begitu polos dan setia, untuk menemani aku yang begitu angkuh
Hingga wajah dan tubuhmu,
di banjiri jutaan peluh...
Deneb, itulah mereka...
Bintang yang berpendar di gugus Cygnus
Yang selalu melindungi Altair dan Vega,
Dan menyertai mereka, layaknya Prometheus dan Orpheus...
Tampan dan brilian,
Sebuah bintang yang tampak cemerlang, tapi terasa terabaikan
Dan terlihat kurang meyakinkan
Mungkin ikhlas, mungkin na'as...
Karena hatinya tak pernah berterus terang...
Itulah mereka,
Tiga bintang penanda musim panas
Tanda gairah dan cinta kian memanas
Dan kembali cerita berakhir di titik nol...
Habis sudah,
Selesai lelah,
... begitu saja...
(Tamappi, 05 Maret 2015)
41
42
43
DESOLATION
Dingin dan membisu
Di tengah kota dalam diorama
Yang selalu sukses membuat lidahku kelu...
Tentang semua cerita penuh tanda tanya...
...
Sang perantau mimpi mulai menutup kelambu
Dan para penjelajah malam menampakkan muka yang semu
Diantara tong sampah dan tumpukan miras
Jejak nafsu dan birahi mendekam, membekas...
...
Malam dan pagi mulai samar,
Dan tak lagi lampu jalan berpendar
Entah hari sudah berganti,
Atau lampu neon sudah lelah berdekadensi...
...
Terasa sunyi...
Bahkan ketika mobil masih menderu dan klakson berbunyi
Pusat limbic mulai menyusun emosi
Dan ku mulai mengingat kembali...
...
Ego hancurkan hatiku
Angkuh merenggut cintaku
Dingin ini, benteng kasihku
TUbuh ini mulai kaku...
Lalu batu...
...
Terasa asin di lidah...
Ketika air mata jatuh sudah,
Ku berteriak dalam diam...
Ku mengaduh dalam muram
Hingga tak seorang pun tahu,
Ini aku, sang lelaki yang pandai menguasai emosi itu...
...
44
45
46
47
PIANISSIMO ALLEGRO
Syala-La-La-La~
Ini ratapanku...
Menggema...
Mengalun dalam kepalaku...
Tic-tac-toe~
Dura-Ra-Ra-Ra~
Takkan kuijinkan,
Mereka tahu ku rentan,
Terhadap mereka yang terkekang...
Maka ku selalu berdendang...
Chura-Ra-Ra-Ra~
Aku,
Menangis dalam bisu...
Tersenyum sangat semu...
Syala-La-La-La~
(Tamappi, 19 Maret 2015)
48
DIKALA MALAM,
HUJAN BERTAHTA
Hujan turun rintik,
Pada malam yang terlihat manik...
Dimana tawa masih menggema,
Dan harapan masih setia,
Terhadap cerita cinta lainnya
Yang terlihat samar dan tak nyata...
...
Kilat menyambar dengan sembarangan...
Hingga malam terlihat murka di atas awan...
Langit berpendar,
hati yang rapuh kembali terkapar...
Yang masih lajang,
dan sangat jalang...
...
Tak sengaja tatapan mata kita bertemu,
Saling membatu...
Senyum yang saling berbalas itu,
hanyalah ungkapan saja,
Bahwa kita ingin berkata,
tapi tak bisa...
Kita ingin berbagi cerita,
tapi tak kuasa...
Bukan karena tak cinta,
Tapi keadaan yang membuat kita berdua hanya bisa bermain mata...
...
Kaupun pergi,
Dan aku masih disini,
kembali sunyi...
Kembali bernyanyi...
Dalam diam,
bersama malam...
...
Rintik air hujan menjadi deras...
Suara hati semakin keras
Meneriakkan kembali namamu,
di dalam sel abu-abu otakku...
...
Dan akupun tiada,
Agar malam tak menyaksikan lagi lelaki penuh derita...
Maka sudahi semua ini,
dan biarkan aku kembali dalam mimpi...
49
50
PERFECT, KATAOMOI !
Yang ada kadang tak selalu nyata,
Bahkan yang kau kira itu tak pernah ada, akan selalu hadir tak terasa ~
Manusia yang tak mampu menutupi sesuatu,
Adalah mereka yang bisa jujur tanpa harus malu
Tapi kita semua tahu,
Yang seperti itu hanya akan hadir sangat tabu...
Rangkaian cerita tanpa kata,
Atau hanya tatapan penuh tanda tanya,
Diantara kita, dia, semua...
Tak ada salahnya mencintai,
Dan tak ada salahnya dia membenci,
Hargai dirimu, dan dirinya...
Yang tak selamanya hanya hidup milik kalian berdua...
Padahal sepi, cinta sendiri...
Hentikan prasangka tanpa tanda baca
Yang dapat di gubah oleh goresan laknat fatamorgana...
Jika kau masih mencinta,
Jangan menghakiminya dengan sangat menghina...
Mungkin kau akan sakit untuk yang kesekian kalinya,
Tapi tak apa...
Kau akan bangga dengan sendirinya,,,
Wahai para lelaki yang tak pernah berhenti mencinta ~ !
" Amor Dum Letum . . . "
(Tamappi, 22 Maret 2015)
51
DAWN FORTE
Malam telah habis...
Saatnya fajar muncul dengan dramatis...
Tanpa tangis,
Tanpa buaian sapaan yang terasa sadis...
Yang membuatku tak lagi merasa,
Tak lagi setia,
Kembali kita tinggal aku saja...
...
Mungkin kembali teringat cerita itu,
Tentang kau dan aku,
yang dulu pernah bersatu,
Sungguh itu sudah lalu...
Kini aku tak lagi mengadu,
Kepada malam dan bintang,
Kepada bulan yang bersinar terang...
...
Pagi kini berkuasa
Matahari berdendang dengan bahagia...
Lupakan semua!!
Aku laki-laki yang apa adanya...
...
Kini ku telah menikah dengan kebebasan,
Jadi sepi kini gembira,
Sakit hati tak lagi mendamba
Sudah berakhir ini jiwa jadi tahanan...
...
Tibalah masa seperti biasa,
Semua akan berakhir dan mulai melata,
ke mahligai syair kedua...
... ketiga...
... dan seterusnya...
(Tamappi, 25 Maret 2015)
52
53
VOCANOLOGY
Yang berkata dalam diam,
hanya akan menjadi cibiran...
Dan akan terus tertekan,
hingga sunyi terbungkus ratapan...
oOo
Yang Kosong dalam suara,
adalah vokal tanpa rasa,
tanpa cinta,
hanya mantra,
hanya duka...
Dan selamanya akan mengalir di udara,
hingga fajar bertemu senja...
Sampai yang tersisa tinggal surga dan neraka...
54
55
RAIN REQUIEM
Ratapan terdengar samar
Sesaat air hujan turun nanar
Seakan cemas tak dianggap
Karena telah lama ia senyap
Hilang, mati...
sunyi, sepi...
Biarkan tuts piano jadi lantai dansa jari ini
Dan ku mainkan "Requiem Mass in D minor"
Agar tubuh kian sopor
Kembali hujan turun rintik dalam hati...
Kembali sepi...
Kembali mati...
(Tamappi, 6 April 2015)
56
57
58
SEBELUM AKHIR,
AKU SUDAH MERASA GETIR...
Kau tahu?
Saat pria lajang menghabiskan waktu
Dan menjadikan cinta sebuah permainan
Yang di mulai dengan lembut dan pelan,
Berdasarkan aturan yang berlaku
Atas nama raja penguasa kalbu...
Wanita pertama, takjub kurasa...
Akan pikirannya yang sangat jelita
Otak yang tidak pernah berhenti berpikir
Telah ku tinggalkan keberadaanku di dalam otak itu, terukir...
Wanita kedua, yang sangat jenaka...
Dengan semangat membara, menampar para dewa
Tawa candanya dapat membuat bumi terkesima...
Dan aku berhasil mengecup kelakarnya...
Wanita ketiga, ceria dalam kala...
Sungguh riang, sungguh perasa...
Dengan kecantikan dewi-dewi Nirwana,
Dan aku telah menapakkan kakiku di mahligai surganya...
Wanita keempat, tatap tubuhnya...
Sesaat birahi merobek jiwa ini
Dia bagaikan domba dalam tatapan serigala...
Begitu indah, begitu ranum,
rasanya kuingin koyak tubuh itu dengan hasrat ini...
Aku tidak menyangka...
Sebelum akhir, ternyata aku telah terbenam begitu dalam
Dalam genggaman wanita ketiga,
Yang ternyata mencinta sangat tajam
Begitu bergairah
Begitu penuh obsesi sampai aku gerah...
Dia melihat semua
Aku di dunia nyata dan fana
Dan aku makin tercambuk
Diam terbelenggu hingga luruh, remuk...
Ketika ku sadar posesif telah menembakku dengan bedil...
59
FUCK
GOT
IT
REAL!
(Tamappi, 8 April 2015)
60
AKU, PURNAMA
Semua makhluk paham tentang ini
Tak ada yang lebih berarti dari Matahari
Yang lebih terang dari lampu mercusuar
Dan lebih jujur dari petromax yang berpendar
...
Aku bukanlah Matahari
Karena kadang ku tak jujur dengan diri ini
Dan selalu memendam karya dan jiwa
Agar tanya tak lagi terjawab satu makna
...
Diri ini tak terbiasa dengan kata-kata manis
Segala tatapku terkesan magis dan dramatis
Mulut ini hanya lontarkan kelakar satir
Tangan ini hasilkan tulisan nyinyir yang sangat anyir...
...
Aku bukanlah Arjuna
Yang lahir dengan cahaya membelai mata
Kesayangan sang guru Durna
Dengan ketampanan setara Dewa-Dewa
Ksatria yang dapat membuat galau Dewi-Dewi surgawi
Titisan Batara Indra, dan bersandingkan Kresna serta Dewi Srikandi
Menerjang Baratayudha dengan Gandewa dan Pasopati
...
Aku adalah Adipati Karna
Yang terbuang dari Pandawa
Titisan Batara Surya yang di besarkan kusir kuda
Selalu berpegang pada kehormatan dan harga diri
Bahkan ketika Pandawa masih memandangnya setengah hati
Busur panah Vhijaya enggan melepas anak panah demi Kurawa
...
61
62
MASIHKAH INDONESIA?
Ingatkan aku,
Jika aku masih setia padamu
Masih bangga jadi bangsamu
Masih hormat pada negerimu
Masihkah aku,
Selalu mendo'akanmu
Agar makmur kamu selalu
Sejahtera negara ini sepanjang waktu
Masihkah kita bersekutu,
Jika rasisme masih berlaku
Sumpah serapah terhadap suku tertentu
Hanya karena mereka tak sama denganmu
Siapakah aku?
Mungkin Jawa
Mungkin Sumatera
Mungkin Sulawesi
Mungkin Bali
Mungkin Madura
Mungkin Papua
Mungkin Kalimantan
Mungkin Nusa Tenggara
Mungkin Arab
Mungkin China
Mungkin Londo
Mungkin Jepun
Mungkin saja aku tiada
63
64
ALIF~LAAM~MIIM
Alif~Laam~Miim~
Dan ku mulai menyanyikan ayat-ayatMu
Agar tenang jiwaku, ikhlas hatiku
Walau harus berjalan pada bara api
Kemudian menyentuh fajar yang mati...
Ruh ini suci,
Tapi tubuh ini hanya ilusi
Aku butuh kehadiranMu di dalam rohani
Bukan sekedar ingin saatku sepi
Tapi selama aku masih berjalan di setapak Ilahi
Sesaat Iqro' adalah seruan utamaMu pada otak ini...
Aku ingin selalu ada di pelukMu
Bahkan ketika Alif-Laam-Miim telah mendapatkan arti yang tak lagi rancu
Dan aku takkan pernah lupakan janjiku padaMu,
Bahwa mati di jalanMu adalah cita-cita tertinggiku...
(Tamappi, 13 April 2015)
65
(R)EVOLUSI
Bedanya evolusi dan revolusi?
1. Evolusi itu pengasingan Pandawa
Revolusi itu ketika Syahrir dan para pemuda tak lagi sabar oleh tetek
bengek Kusno...
5. Evolusi itu...,
66
ENOUGH!
Datanglah padaku!
Kasih yang telah lama terbelenggu...
Rasa yang mengalun pilu
Saat syairku meradang, merindu...
Apalagi yang kau tunggu!?
Jika harapan tak lagi semu
Pertanda hati telah jelas mengadu
Ketika laguku kian menyatu menjadi kamu...
Mendekatlah, ketika lelah
Sudah susah payah kita menunggu
Sesaat ego ini sama-sama melemah
Dan hari kian lama, kian berseru...
Aku mencintaimu,
Kau mencintai aku,
... itu sudah cukup buatku...
(Tamappi, 21 April 2015)
67
68
THE PIANIST
Seketika tetes air turun dengan melancholy
Ditengah taman kota yang masih sepi
Seperti hujan di bulan Juni,
Yang kian merasuk hati dan mendekam abadi...
Kaupun terdiam...
Duduk dengan tenang menghadap sebuah piano hitam...
Walau jari-jemarimu telah menantang tuts piano menari
Gerak tak kunjung kau tampakkan, dan matamu masih saja terpejam...
...
Sunyikan sejenak hatimu,
dan renungkan segala hal tentangmu...
...
Bagiku,
kamu adalah Dewi Srikandi
Yang senantiasa mendampingi Kresna dan Arjuna,
Dengan kesetiaan dan keberanian maharaja bertahta
Busur dan anak panah kau genggam dan kau terjang tanah Kurusetra
Tanpa ragu,
Tanpa pilu...
...
Bagiku,
Kamu adalah Frederik Chopin
Dimana saat kau menghadap keyboard itu,
Sesaat yang kau rasa hanya dunia imajimu,
Dan tak kau ijinkan mereka mengganggu karyamu
Karena kau lah yang akan membawa mereka
Ke surga para Dewa-Dewa
Dengan sebuah melody,
Yang sangat harmony...
...
Bagiku sungguh,
Kau adalah Ave Maria
Dan aku Schubert, yang selalu mendambanya
Yang akan kumainkan lembut dan merindu dengan biola...
Agar kau mendapatkan tempat untuk singgah,
Tempat untuk menghalau lelah...
Dan takkan pernah kau lupakan tempat kelahiranmu
Tidak juga meninggalkan keluargamu
Agar kau tetap menunduk, merendah
Ketika sanjungan dan pujian membuatmu lemah...
...
69
70
THE MOON
IS STILL UP THERE...
Saatnya rindu aku penjarakan
Sudah kini kasihku menjadi stagnan
Pikirku, aku takkan mungkin lagi bisa mencinta
Pernah kurasa, aku takkan lagi mendamba...
Rasanya percuma...
Jika semua berakhir tiada...
ooo
Tapi bulan masih menggantung di langit malam
Cahayanya masih saja membunuh kelam...
ooo
Aku belum mau mati
Aku masih ingin abadi...
... di dalam sajak dan puisi...
(Tamappi, 5 Mei 2015)
71
72
73
NANTIKU...
Ini sekarangku...
Yang sedang menunggu kau menjadi nantiku
Maka ku lupakan sebelumku,
Agar kau bisa tenang disisiku...
(Tamappi, 17 Mei 2015)
74
REMEMBER ME~
Ada saatnya kamu lelah dengan semua
Ketika dunia tak lagi menghela napas bersama
Atau sesaat civil society menghujat dan mencibir
Hingga yang terngiang hanya fragment nyinyir yang sangat anyir...
Maka ingatlah, bahwa masih ada yang akan selalu mendukungmu
Selalu ada yang membantumu bertahan dalam waktu
Ingatlah aku,
Dan yakinlah semua haru yang syahdu akan membeku
Dan aku akan selalu ada disitu...
(Tamappi, 26 Mei 2015)
75
MERAHKAH MALAM?
Apakah layu,
Bunga chrysantheum di jendela rumahmu
Ketika malam tak lagi berganti pagi,
Bintang temaram, bulan kembali baru
Dan suarapun kembali sunyi...
oo
Manusiakah aku,
Saat sedih mendayu, aku masih bisa tersenyum payu
Air mata masih saja kering di depanmu
Habis sudah, diusap cerita dulu...
Padahal begitu kelu, bagaikan angin laut yang menyapu pasir pantai di
pipiku...
oo
Singkaplah kelambu,
Dan berlarilah menerjang dan merajang itu sendu
Jangan biarkan dunia membuatmu haru
Hingga aku hanya melihat tangis pada wajah manismu...
oo
Tenanglah...
Aku takkan berhenti mengecupmu saat kau lelah
Tak lagi ada yang kubiarkan menanam benalu pada cakrawala
Agar kita bersama dapat melihat indahnya,
Dapat mengagumi merahnya senja,
Walau malam membawa hitam di atas kita
Yakinlah warna merah saga masih tergores di langit sana...
(Tamappi, 5 Juni 2015)
76
77
78
P.R.O.M.I.S.E.S
Janji adalah kata yang diucapkan untuk dilakukan. Mungkin tidak hari ini dan
bisa saja berjalan sangat pelan. Tapi ingatlah, bahwa itu pasti terjadi, harus
menjadi. Seperti awan mendung yang menjanjikan hujan di saat nanti.
~
Janji layaknya hidup yang berakhir mati. Luka yang menjadi perih. Es yang
kembali mencair dan mengalir. Semacam kayu yang menjadi abu oleh api.
~
Jika janji saja tak lagi digenggam,
Lalu apakah kau masih perlu menanyakan tentang kesetiaan?
(Tamappi, 10 Juni 2015)
79
80
QUANTUM THEORY
Seketika siang berganti malam
Waktu kita bersama tiba-tiba tenggelam
Momen sesaat aku mengecup bibirmu seakan selesai dengan kecepatan
cahaya
Inilah hukum Relativitas tentang cinta...
Pernah terlintas di benakmu?
Mengapa kita bertemu?
Awalnya ku mengira ini hanya ulah Law of Attraction yang membawamu
kepadaku,
Aku kepadamu...
Tapi sepertinya tak semudah itu,
Jika kita berdua tak memiliki Memory Data yang saling berjibaku...
Kau juga merasakannya?
Ketika kita bertemu pertama kali di Plaza itu
Kita seakan pernah mengenal satu sama lainnya
Pernah merasakan kasih yang hanya milik kita berdua...
Bukan,
Bukan De Javu!
Saraf neuron kita belum se-patologis itu...
Mungkin ada seseorang disana yang telah melompati waktu
Dan akhirnya Butterfly Effect membuat paradoks Alpha World Line yang
tadinya satu
Kita pun tak pernah menyadarinya
Bahwa kenangan akan romansa pada dimensi yang berbeda telah terkubur
di dalam otak kita
Yang secara berkala bangkit, dan membara...
Ya...
Kita pernah mencinta...
Ingatlah itu,
Janganlah takut untuk membuka kotak memorymu
Bagaikan kucing pada percobaan Schrodinger dalam Superpositions in
Quantum Theory
Kita takkan pernah tahu takdir dan nasib kita nanti, kalau kita tidak
mencoba mengungkap tabir cinta ini...
81
82
83
HATIKAH SALAH?
Kamu,
Menantang dunia
Menampar dinding baja
Menjambret asa
Mencumbu peluh yang bergelora...
Aku,
Mungkin sama saja
Mungkin hanya angan belaka
Yang tak tersentuh lara
Tak terjilat luka...
Aku suka,
Mungkin kamu juga,
Mungkin saja aku yang sembarangan mencinta
Dan Kamu tetap fana...
Lalu kenapa,
Aku begitu mendamba?
Lebih baik putar balikkan saja diri ini
Kembali jadi aku yang tak punya hati...
Sudikah kamu...?
(Tamappi, 28 Juni 2015)
84
85
BLACK ESCAPEE
"Free...
Like a bird outside the cage
With the bright red eyes and the images still blurry
He's out and flee,
So magically and astounding as they refers him as a mage..."
Jantungku berdendang,
Memainkan nada-nada sumbang
Dengan lirik-liriknya mengoyak sepi
Dan bergema diantara dinding-dinding batu hati ini
Cinta yang tak lagi kubawa mati
Ataupun perihal kotor negeri ini
Takkan lagi kubawa lari
Tak perlu aku ungkit-ungkit kembali...
" Run, like a lightning!
Abandon all fears about what are you will become...
... The demons that always crawling...
Into your very own of slump..."
Ingatkan aku tentang prinsip hidup di masa itu
Dimana amarah disanggah logika,
Dimana kasih menjadi dingin dan membeku,
Dimana aku dan dia punya cerita...
Maka tinggalkan semua!
Aku masih ingin hidup pada sekarangku...
" Don't look back,
Just run and escape from the prison inside of your head...
O, the man in black...!"
(Tamappi, 14 Juli 2015)
86
87
88
89
THE MOON
AND
THE JELLYFISH
Bagaikan bayangan bulan
Yang menyentuh permukaan air dengan elegan
Dirimu menoreh cinta penuh perasaan,
Seperti disentuh ubur-ubur bulan...
Yang diam mendekam,
Berendam air garam
Sesaat hati penuh luka,
Ketika kasihmu berbalut duka...
Disini aku tetap Purnama,
Walau kau mendamba ribuan bulan sabit warna senja
Aku akan tetap apa adanya
Sampai pagi membunuh kita yg tak sama...
Aku sih sudah biasa
Kamu bagaiimana?
Apa memang aku terlalu menduga-duga?
Dan kamu tak perlu aku untuk selalu ada disana?
Aku yang nyaman hanya menjadi bayangan
Diatas permukaan laut yang menawan
Dan kau tetap berada di dasar sana
Dimana kesendirian membuatmu tak tergapai kata
Walau cinta itu ada,
Kita memang takkan pernah bersama
(Tamappi, 8 Agustus 2015)
90