Anda di halaman 1dari 25

Puisi

pesan dari
jiwa
Sujadah, S.Pd
BATASAN HIDUP

Ku pandangi hamparan alam


Indah seperti seadanya
Kupandangi tempat yang sangat jauh
Ku menangis karna sesugguhnya itulah kekuranganku

Aku tak dapat merasakan getaran


Saat semuanya jauh dariku
Aku ingin seperti yang kala
Tegar dalam segala rintangan

Entah dari mana datangnya


Semuanya begitu cepat
Kadang kala begitu lambat
Beginiah hidup…….

sujadah
DIBALIK KEINDAHAN

Keberadaanmu memekakkan….
Pada setiap insan yang melihatmu
Kau mampu membuat mereka mati
Mati rasa, akal dan segalanya…

Mereka seperti mati


Terdiam namun merasakan
Kau bagaikan tetesan embun
Menjernihkan mata pada setiap pandangan

Disetiap langkahmu menggetarkan hati


Mereka mempunyai hasrat disetiap kedipan mata
Kau hanya tertunduk tersipu malu
Tapi mereka tidak pernah tahu sucikah dirimu??....

Sujadah
TENTANG DIRIMU

Bagaimana kusanggup melihatmu


Jika kau semakin jauh melintasi
Bagaimana bisa aku membencimu
Jika kau selalu memberi harapan padaku

Harapan yang hanya tinggalkan penderitaan


dan mungkin harapan itu bisa membunuhku
Namun hati ini tak jua sirna lagi-lagi menunggumu
Sedang kau terus berlari tinggalkan aku

Hingga tiba lelahku


Dan kaupun berlalu
Berlalau dalam hati ku
Dan kenanganku…

Sujadah
Ruang

Hari ini mentari bersinar dengan hangatnya


Memberi semangat pada setiap yang merasakan
Namun aku hanya terpaku
Dan terpuruk dalam suatu ruang

Ruang hampa,ruang yang kelam


Beginilah kehidupan baruku disini
Menggali banyak hal
Namun tak pernah ku dapatkan

Saat aku mulai menyerah


Setitik sinar memberiku semangat
Namun ruang semakin sempit kurasakan
Hingga kusadari jiwa ini telah hancur

Sujadah
SENJA

Senja yang menghilang


Telah kembalai dalam pangkuan lengang
Malam tertidur dengan senyum ketenangan
Membangun mimpi dalam keindahan bintang

Senja yang hilang kini waktunya untuk istirahat


Melepas lelah gundah gulana itu
Sejenak kembali bermimpi
Sambil menanti datangnya matahari

Senja yang menghilang


Kau telah kembali

Sujadah
MALAM

Malam telah larut


Kesunyian mengantarkan jiwa
Kedalam jiwa-jiwa yang tenang
Bermimpi,berangan di kedamain

Waktu terasa cepat


Tuk lalui kedamain jiwa
Semua telah terbang merebahkan sayap-sayapnya
Terlihat kedamain di wajahnya

Ku rebahkan raga
Kutemui gelisah yang ada
Kupenjamkan mata
Mencoba kembali bermimpi..

Sujadah
AIR MATA

Ketika cinta di pertnyakan


Kala kejujuran tak ada arti
Torehkan luka didada
Ingin ku berlari hindari kenyataan
Tapi batu karang kokoh menghadang
Ini adalah coretan tak bermakna
Kala hatiku sedang luka
Sebagai wa\kil tetesan air mata
Saat aku terjaga dari mimpi
Aku tatap sang bintang
Jauh dielung jiwaku tersimpan
Satu harapan….
Diatas keyakinan aku berjalan
Kasih kenapa kau ragukan cintaku..?

Sujadah
DUNIA HAMPA

Diam tangis gelisah dn keterpurukan


Akankah mereka tahu akan itu?
Bukankah aku hidup disekitarnya
Kenapa semua bungkam akan tentangku?
Mereka tahu dunia yang indah
Kudengar mereka selalu menyanjung dan tertawa
Tapi apakah mereka tahu
Tidak bagi diriku
Dia kejam
Saat aku terpuruk
Tak pernah aku lihat setitik sinar menghangatkan
Dunia itu tak berpenghuni
Bagaimana tidak saat aku menangis
Akan sulitnya hidup tak satupun tangan meraihku
Dunia dengarkan ini
Lelah..lelah..dan lelah..

Sujadah
CALON KADESKU

Pilih no 1
Jalan akan kami perbaiki
Pilih no 2
Raskin akan kami gratiskan

Itulah yang selalu mereka ucapkan


Aku bingung bukan untuk memilih
Aku bingung sebuah kata
Hingga berbentuk tipu muslihat

Mereka berlomba untuk sebuah ambisi


Sedang kami memilih untuk yang bijaksana
Sungguh dunia dalam permainan..

Sujadah
ANGANKU

Anaganku melayang
Pikiran menari-nari menembus hariku
Aku tergoda akan manisnya hidup
Hidup saat kita melewati malam berdua

Aku tak ingin pergi


Aku tak ingin jauh
Namun angin menghantam diriku
Datanglah jiwa-jiwa yang resah

Bila ku inget tentang itu


Dimana saat aku menuai madu untukmu
Dan kau mulai menciptakan surge yang indah

Sujadah
SOSOK WANITA

Kenangan lalu menggodaku


Menjemput air mata yang lama tak Nampak
Teringat akan dirimu
Yang telah terkubur 10 tahun yang lalu

Haruskah aku akui


Tak pernah lagi kutemui wanita sepertimu
Wanita yang tak pernah lelah menengadah
Untuk kesejahteraan anak cucumu

Tuhan terimalah dia disisimu


Jadikanlah dia kekasihmu
Dan damaikanlah dia sepanjang waktu
Amin….

Sujadah
KOSONG

Siang ini aku duduk disini


Entah apa yang aku pikirkan
Bola mataku menari
Mengiringi lalu lalang orang disekitarku

Mereka terlihat berhamburan


Seperti semut yang kepanasan
Tak berani ku bertanya
Lalu aku hanya terdiam menatap
Kosong….
Mereka pergi entah kemana
Hanya ada aku dan waktu
Ku piker dunia telah terbalik
Ketika kubuka mata
Dan kuberkata
Sungguh hari ini sangat melelahkan

Sujadah
TAKDIR

Katamu aku cinta terakhirmu


Tapi kenapa kau ciptakan ruang untuk yang lain
Katamu tak ada bunga yang lain
Tapi kenapa kau buat taman yang baru
Aku tak pernah tahu
Dirimu yang disana
Yang ku tahu kau selalu berisik kepadaku
“Aku mencintaimu”
Lagi lagi aku terluka
Terluka dalam persandiwaraan cinta
Terluka dalam manisnya buaian
Terluka terluka dan terluka
Mungkinkah ini takdirku?

Sujadah
KEWAJIBAN

Lambaian daun mengiringi


Kadang mentari mencoba menghangatkan
Dengan segenap do’a dan harapan
Aku berlaju dan berpacu dengan waktu
Andai aku sesempurna dia
Mungkin aku tak harus berperang dengan waktu
Waktu yang menyita kebebasanku
Namu aku tak pernah mau menyerah
Karna ini telah menjadi tuntutanku
Tuntutan mengais ilmu
Dan aku tahu pasti
“Berakit-rakit kehulu berenang-renag ketepian”

Sujadah
KAMU

Aku tak mengenalmu begitu dekat


Aku bukan tetanggamu
Apalagi kerabat dekatmu
Aku hanya tahu lagu dan dakwahmu
Sebatas itu dan sebatas ini
Kau tak mengenalku
Tapi kenapa saat kau pergi
Aku merasa kehilanganmu
Dan saat kau lenyap
Terasa sakit disini
Kehilanganmu adalah kesedihanku

Sujadah
KEKASIHKU

Jangan terlalu lama kau berdusta


Karna aku tak tahu pasti
Sebesar apa cintaku kini
Cinta tak selamanya bisa memahami
Jika kau terus menghantamku
Tak bisakah kau perdulikan aku?
Yang kian hari kian terluka
Kasih…
Jangan kau gantungkan cinta ini
JIka rasa ini tak ada lagi dihatimu
Biarlah aku pergi dengan tangisanku
Karna itu yang terbaik

Sujadah
Kosong

Waktu akan segera datang


membawa rasa yang tertahan
Rasa sendiri melawan gelap
Rasa menusuk yang tak ada ujung
Waktu akan berlalu
Meninggal sayatan sayatan tak ada rupa
Menghempaskan tubuhku
Menguburkan kenangan dan entah kemana
Ya,,engkau,,,,
Membawa seluruh jiwaku
Namun kau tinggalkan ragaku dalam kekosangan

Sujadah
TERMINAL

Wajah pucat pasi


Mengiringi disetiap mobil buntut
Kala tangan terlihat kosong
Mereka mengepakkan topinya yang mulai kusam

Lelah tak pernah mereka hiraukan


Mereka hanya tahu
Bisakah sikecil makan hari ini

JIka terminal bisa berucap


Ia akan berkata
Sampai kapan bau keringatmu hilang dari sini

Sujadah
KEPASTIAN

Kasihku dengarkanlah
Ingin ku berkata
Tentang cinta dan kita
Rasaku tak pernah ternoda
Kala kicauan burung mulai menggoda
Ku menepis dan menghantam
Dengan kerisauan hati ini
Kasih….
Tlah lama kau ada dihati ini
Menjadi urat dan nadiku
Hari ini haruskah aku bertanya
Seperti inikah perasaanmu?

Sujadah
KECEWA

Tak inginku kau pergi


Tak ingin ku kau berdusta
Namun apalah arti
Jika cinta itu tlah ternoda
Ku sanjung kau setiap waktu
Berharap semua baik-baik saja
Namu semua sia-sia
Kau pergi…
Pupus semua harapan
Pupus semua kebahagiaan
Kini hanya tertinggal
Apa yang kurasa

Sujadah
LELAKI BELANG

Kau singgap didahan


Menciptakan lagu disela-sela dedaunan
Menjatuhkan daun yang kering kerontang
Mematahkan ranting yang kurus kering

Setelah semua kau hancurkan


Kau kepakkan kembali sayapmu
Mencari dan terus mencari
Pohon-pohon yang akan kau hancurkan

Kau bernyanyi disela-sela angin


Hingga berbentuk barisan kata indah
Seperti itukah lelaki belang?

Sujadah
SEPATU TUA

Usiamu tlah rentan


Seperti jarak yang menjarakkan
Entah berapa tahun lagi kau tetap seperti ini
Menjadi sepasang kekasih yang memilukan
Tak bisakah kau melihat
Lekuk tubuhmu tak lagi indah
Baumu mulai menyengat
Bahkan tubuhmu tlah terpenuhi sayatan
Hai sepatu tua
Sampai kapan kau setia pada tuanmu
Sedang kini kau telah terabaikan
Dan tergantikan dengan yang baru

Sujadah
BINTANG

Ku mencari hati yang pergi


Dan tak kan kembali
Kumencari cinta yang hilang
Kapankah kembali

Aku terjaga dan terdiam


Dan terus begitu
Aku menangis dan bersedih
Dan berharap kau kembali

Aku terbang setinggi awan


Tuk menggapai bintang dilangit
Kapankah kau kembali
Kembali bersamaku lagi

Sujadah
PENYESALAN

Aku terdiam dan merenungkan


Akan hal yang telah terlewatkan
Sampai kapan aku mencari
Dirimu yang menghilang kini
Semakin aku teringat
Kenangan lain menyebar dalam
kenangan lalu
Hingga air mata ini terjatuh lagi dan lagi
Aku menyesal hanya menerima
Dan tak membalas rasa itu
Dan yang ku tahu kau terluka olehku
Aku tak perduli
Kenapa rasa ini ada saat kau tak ada
Kini aku hanya bisa berbisik
Aku mencintaimu

Sujadah

Anda mungkin juga menyukai