Biar saja ku tak sehebat matahari Bagai sang surya menyinari dunia
Tapi s'lalu kucoba 'tuk menghangatkanmu Bagai sang surya menyinari dunia
Biar saja ku tak setegar batu karang
Tapi s'lalu kucoba 'tuk melindungimu AMBILKAN BULAN (CIPT. Mt MAHMUD)
Biar saja ku tak seharum bunga mawar Ambilkan bulan, Bu… Ambilkan bulan, Bu
Tapi s'lalu kucoba 'tuk mengharumkanmu Yang s'lalu bersinar di langit
Biar saja ku tak seelok langit sore Di langit, bulan benderang
Tapi s'lalu kucoba 'tuk mengindahkanmu Cah'yanya sampai ke bintang
Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa Ambilkan bulan, Bu
Kupertahankan kau demi tumpah darah Untuk menerangi,
S'mua pahlawan-pahlawanku Tidurku yang lelap, Di malam gelap
Merah putih, teruslah kau berkibar Ambilkan bulan, Bu… Ambilkan bulan, Bu
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini Yang s'lalu bersinar di langit
Merah putih, teruslah kau berkibar Di langit, bulan benderang
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini Cah'yanya sampai ke bintang
Merah putih, teruslah kau berkibar Ambilkan bulan, Bu
Ku akan s'lalu menjagamu Untuk menerangi.. Tidurku yang lelap
Biar saja ku tak seharum bunga mawar Di malam gelap
Tapi s'lalu kucoba 'tuk mengharumkanmu Ambilkan bulan, Bu.. Ambilkan bulan, Bu
Biar saja ku tak seelok langit sore Penulis lagu: A.t. Mahmud
Tapi s'lalu kucoba 'tuk mengindahkanmu
Kupertahankan kau demi kehormatan bangsa YOGYAKARTA (KLA PROJECT)
Kupertahankan kau demi tumpah darah Pulang ke kotamu
S'mua pahlawan-pahlawanku Ada setangkup haru dalam rindu
Merah putih, teruslah kau berkibar Masih seperti dulu
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini Tiap sudut menyapaku bersahabat
Merah putih, teruslah kau berkibar Penuh selaksa makna
Di ujung tiang tertinggi, di Indonesiaku ini Terhanyut aku akan nostalgia
Merah putih teruslah kau berkibar Saat kita sering luangkan waktu
Ku akan s'lalu menjagamu Nikmati bersama
Suasana Jogya
Di persimpangan langkahku terhenti
BERKIBARLAH BENDERA NEGERIKU Ramai kaki lima
(Cipt.Gombloh Soejarwoto, Bentrand Peto) Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila
Berkibarlah bendera negeriku Musisi jalanan mulai beraksi
Berkibarlah engkau di dadaku Seiring laraku kehilanganmu
Tunjukkanlah kepada dunia Merintih sendiri
Semangatmu yang panas mambara Ditelan deru kotamu ...
Daku ingin jiwa raga ini
Selaraskan keanggunan Walau kini kau tlah tiada tak kembali
Daku ingin jemariku ini Namun kotamu hadirkan senyummu abadi
Menuliskan karismamu Izinkanlah aku untuk slalu pulang lagi
Berkibarlah bendera negeriku Bila hati mulai sepi tanpa terobati
Berkibar di luas nuansamu
Tunjukkanlah kepada dunia
Ramah tamah budi bahasamu ANDAIKAN DATANG
Daku ingin kepal tangan ini Terlalu indah dilupakan
Menunaikan kewajiban Terlalu sedih dikenangkan
Putra bangsa yang mengemban cita Setelah aku jauh berjalan
Hidup dalam kesatuan Dan kau kutinggalkan
Betapa hatiku bersedih
KASIH IBU (cipt. SM Muchtar) Mengenang kasih dan sayangmu
Kasih ibu kepada beta Setulus pesanmu kepadaku
Tak terhingga sepanjang masa Engkau 'kan menunggu
Hanya memberi tak harap kembali Andaikan kau datang kemari
Bagai sang surya menyinari dunia Jawaban apa yang 'kan kuberi?
Kasih ibu kepada beta Adakah jalan yang kautemui
Tak terhingga sepanjang masa Untuk kita kembali lagi?
Hanya memberi tak harap kembali Bersinarlah bulan purnama
Bagai sang surya menyinari dunia Seindah serta tulus cintanya
Kasih ibu kepada beta Bersinarlah terus sampai nanti
Tak terhingga sepanjang masa Lagu ini kuakhiri
Hanya memberi tak harap kembali Betapa hatiku bersedih
Bagai sang surya menyinari dunia Mengenang kasih dan sayangmu
Kasih ibu kepada beta Setulus pesanmu kepadaku
Tak terhingga sepanjang masa Engkau 'kan menunggu
Hanya memberi tak harap kembali
Andaikan kau datang kemari Ku menanti hadirmu 'tuk kembali
Jawaban apa yang 'kan kuberi? Hanya kenangan yang tersisa di sini (namun,
Adakah jalan yang kautemui sekarang)
Untuk kita kembali lagi? Namun, s'karang kau t'lah pergi (pergi)
Bersinarlah bulan purnama Dan kuyakini kau takkan kembali
Seindah serta tulus cintanya Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti
Bersinarlah terus sampai nanti Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini
Lagu ini kuakhiri Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti
Bersinarlah bulan purnama Tak lagi saling menyapa
Seindah serta tulus cintanya Meski ku masih harapkanmu
Sumber: Musixmatch Sesungguhnya hatiku tak sanggup menerima
Penulis lagu: Tonny Koeswoyo Dan lupakan s'galanya
Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti
MALAIKAT JUGA TAHU Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini
Lelahmu jadi lelahku juga Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti
Bahagiamu bahagiaku pasti Tak lagi saling menyapa
Berbagi takdir kita selalu Meski ku masih harapkanmu (harapkanmu), oh-oh
Kecuali tiap kau jatuh hati Meski ku masih harapkanmu, oh-oh
Kali ini hampir habis dayaku Kurelakanmu
Membuktikan padamu ada cinta yang nyata Sumber: Musixmatch
Setia hadir setiap hari Penulis lagu: Anneth Dellicia Nasution
Tak tega biarkan kau sendiri
Meski seringkali kau malah asyik sendiri YANG TERDALAM
Karena kau tak lihat Kulepas semua yang kuinginkan
Terkadang malaikat tak bersayap Tak akan kuulangi
Tak cemerlang tak rupawan Maafkan jika kau kusayangi
Namun kasih ini silakan kau adu Dan bila kumenanti
Malaikat juga tahu Pernahkah engkau coba mengerti
Siapa yang jadi juaranya Lihatlah aku di sini
Hampamu tak kan hilang semalam Mungkinkah jika aku bermimpi
Oleh pacar impian tetapi kesempatan Salahkah tuk menanti
Untukku yang mungkin tak sempurna Takkan lelah aku menanti
Tapi siap untuk diuji Takkan hilang cintaku ini
Ku percaya diri cintakulah yang sejati Hingga saat kau tak kembali
Namun tak kau lihat Kan kukenang di hati saja
Terkadang malaikat tak bersayap Kau telah tinggalkan hati yang terdalam
Tak cemerlang tak rupawan Hingga tiada cinta yang tersisa di jiwa
Namun kasih ini silakan kau adu Sumber: LyricFind
Malaikat juga tahu Penulis lagu: Nazriel Irham
Siapa yang jadi juaranya
Kau selalu meminta terus kutemani SANDARAN HATI
Dan kau slalu bercanda andai wajahku diganti
Melarangku pergi karena tak sanggup sendiri Yakinkah kuberdiri, Diamlah tanpa tepi
Namun tak kau lihat Bolehkah aku, Mendengarmu…
Terkadang malaikat tak bersayap Terkubur dalam emosi
Tak cemerlang tak rupawan Tanpa bisa bersembunyi
Namun kasih ini silakan kau adu Aku dan nafasku
Malaikat juga tahu Merindukanmu
Aku kan jadi juaranya Terpurukku di sini, Teraniaya sepi
Terkadang malaikat tak bersayap Dan ku tahu pasti
Tak cemerlang tak rupawan Kau menemani
Namun kasih ini silakan kau adu Dalam hidupku
Malaikat juga tahu Kesendirianku
Aku kan jadi juaranya Teringat kuteringat
Sumber: LyricFind Pada janjimu kuterikat
Penulis lagu: Dewi Lestari Hanya sekejap ku berdiri
Kulakukan sepenuh hati
Mungkin Hari Ini Esok atau Nanti Peduli kupeduli
Kuhampiri jalan yang kita lewati Siang dan malam yang berganti
Setiap hari kita di sini Sedihku ini tak ada arti
Ku menanti hadirmu 'tuk kembali Jika kaulah sandaran hati
Hanya kenangan yang tersisa di sini Kaulah sandaran hati
Namun, s'karang kau t'lah pergi Inikah yang kau mau
Dan kuyakini kau takkan kembali Benarkah ini jalanmu
Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti Hanyalah engkau yang kutuju
Berjuta memori yang terpatri dalam hati ini Pegang erat tanganku
Mungkin hari ini, hari esok, atau nanti Bimbing langkah kakiku
Tak lagi saling menyapa Aku hilang arah
Meski ku masih harapkanmu Tanpa hadirmu
Dalam gelapnya Namun semua berbeda
Malam hariku Sulitku menghapus kenangan bersamamu
Teringat ku teringat Kuingin saat ini engkau ada di disini
Pada janjimu ku terikat Tertawa bersamaku seperti dulu lagi
Hanya sekejap kuberdiri Walau hanya sebentar Tuhan tolong kabulkanlah
Kulakukan sepenuh hati Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Peduli kupeduli Hati Ini hanya rindu oh
Siang dan malam yang berganti Hanya rindu
Sedihku ini tak ada arti Kuingin saat ini engkau ada di disini
Jika kaulah sandaran hati Tertawa bersamaku seperti dulu lagi
Kaulah sandaran hati Walau hanya sebentar Tuhan tolong kabulkanlah
Sandaran hati Bukannya diri ini tak terima kenyataan
Sumber: Musixmatch Oh bukannya diri ini tak terima kenyataan
Penulis lagu: Noe Hati Ini hanya rindu oh
Hati Ini hanya rindu hm
Kurindu senyummu Ibu
SETENGAH HATI (ADA BAND)
Tertegun ku memandangmu
Saat kau tinggalkanku menangis KARTONYONO MEDOT JANJI
Bodohnya ku mangharapmu DENY CAKNAN
Jelas sudah tak kau pedulikan cintaku Kok kebangeten men
Mestinya telah kusadari Sambat blas ra ono perhatian
Betapa perih cinta tanpa balasmu Jelas ku butuh atimu, ku butuh awak mu
Harusnya tak ku paksakan Kok kebangeten men
Bila akhirnya kan melukaiku Loro ati iki (yo)
Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih Tak mbarno karo tak nggo latihan
Yang seutuhnya mencintaiku Sok nek wis oleh ganti mu, wis ra kajok aku
Namun kurelakan diri Mergo wis tau, wis tau jeru (sing penting wis tau)
Jika hanya setengah hati Mbiyen aku jek betah (asek), suwe-suwe wegah
Kau sejukkan jiwa ini Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah (yo-oh-oy)
Ku hanya terus berharap Mbiyen wis tak wanti-wanti, ojo ngasi lali
Satu hari kau mampu sadari Tapi kenyataannya pergi
Tiada yang pernah mengerti Kartonyono ning Ngawi medot janji mu
Sepertiku setulus hati mencintaimu Ambruk cagak ku nuruti angan-angan mu
Mestinya telah kusadari Sak kabehane wis tak turuti
Betapa perih cinta tanpa balasmu Tapi malah mblenjani (yo-yo-yo)
Harusnya tak ku paksakan Budalo, malah tak duduhi dalane (yo-yo-yo)
Bila akhirnya kan melukaiku Metu kono, belok kiri, lurus wae
Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih Ra sah nyawang sepionmu sing marai ati
Yang seutuhnya mencintaiku Tambah mbebani
Namun kurelakan diri Mbiyen aku jek betah, suwe-suwe wegah
Jika hanya setengah hati Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah
Kau sejukkan jiwa ini Mbiyen wis tak wanti-wanti, ojo sampek lali (yo-oh-
Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih oy)
Yang seutuhnya mencintaiku Tapi kenyataannya pergi (ho-ah-ho-eh)
Namun kurelakan diri Kartonyono ning Ngawi medot janjimu
Jika hanya setengah hati Ambruk cagakku nuruti angan-anganmu
Kau sejukkan jiwa ini Sak kabehane wis tak turuti
Mungkin ku tak akan bisa jadikan dirimu kekasih Tapi malah mblenjani
Yang seutuhnya mencintaiku Budalo, malah tak duduhi dalane (yo-oh-oy)
Namun kurelakan diri Metu kono, belok kiri, lurus wae
Jika hanya setengah hati Ra sah nyawang sepionmu sing marai ati
Kau sejukkan jiwa ini Tambah mbebani
Mbiyen aku jek betah, suwe-suwe wegah
Nuruti kekarepanmu sansoyo bubrah
HANYA RINDU Mbiyen wis tak wanti-wanti
(ANDMESH KAMALENG)
Saat ku sendiri kulihat photo dan video SELALU ADA (BLACKOUT)
Bersamamu yang tlah lama kusimpan
Hancur hati ini melihat semua gambar diri Betapa hancur hati,Hilang gairah hidup
Yang tak bisa ku ulang kembali Serasa hampa, Selimuti di jiwa
Kuingin saat ini engkau ada di disini
Tertawa bersamaku seperti dulu lagi Tak ada lagi tawa, Dan tak ada ceria
Walau hanya sebentar Tuhan tolong kabulkanlah Semua hilang, Terkubur dalam duka
Bukannya diri ini tak terima kenyataan Dia… kini telah pergi jauh
Hati Ini hanya rindu Terbang tinggi tinggalkanku di sini
Segala cara telah kucoba
Agar aku bisa tanpa dirimu oh Tuhan Engkau tahu aku mencintainya
Dan tak ada yang bisa mengganti dirinya
Tuhan hanya dia yang selalu ada Janji lungo mung sedelo
Dalam anganku dalam benakku oh ho yeah Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Yeah Ning stasiun balapan Solo
Tuhan Engkau tahu aku mencintainya Jare lungo mung sedelo
Dan tak ada yang bisa mengganti dirinya Malah tanpo kirim warto
Tuhan hanya dia yang selalu ada Lali opo pancen nglali
Dalam anganku dalam benakku Yen eling mbok enggal bali
Tuhan Engkau tahu oh yeah Ning stasiun balapan
Aku mencintainya oh Rasane koyo wong kelangan
Tuhan hanya dia yang selalu ada Janji lungo mung sedelo
Dalam anganku dalam benakku oh ho huh Jare sewulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan Solo
KUAT KITA BERSINAR (SID) Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Kutatap dunia, terasa perih luka di dada
Lali opo pancen nglali
Pertempuran manusia yang buta indahnya
Yen eling mbok enggal bali
perbedaan
Ning stasiun balapan
Oh, indahnya
Kuto Solo sing dadi kenangan
Kubisa, engkau pun bisa melupakan kebencian yang Kowe karo aku
ada Naliko ngeterke lungamu
Bersama kita terluka, bersama kita bisa tertawa Ning stasiun balapan
Dan tertawa Rasane koyo wong kelangan