KELAS X KEPERAWATAN 1
Demi Negeri…
Dalam kesulitanku…
Aku masih menyebut namamu dalam setiap doaku
Agar ku tak lagi melukai hatimu
Karena ku tahu kau sangat berarti
Aku tahu perjuangan hidupmu memang
sangat berat
Hari-hari pun Nampak tak bersemangat
Tanpa ku menengok Mentari
Yang bersinar dipagi hari
IBU ADALAH SINAR PERINDU
Karya: Dini Dian Riani
Ibu, sungguh ku
Teladanmu
Perkataanku
Menggemamkan suaramu
Kau adalah sinar perindu
Tak terganti dan hanya
Satu
Ayah
Kau rela berjuang demi aku
Dan sesuap nasi
Walaupun keringatmu bercucuran
Tapi kau hiraukan
Itu semua demi sehelai
Kain yang kupakai ini
Ayah kau adalah satu-satunya
Orang yang telah mengajarkanku
Caranya melangkah untuk bisa
Membangun masa depanku
Yang cerah
Ibu
Kau bagaikan Mentari dipagi hari…
Kau bagaikan Bulan dimalam hari…
Kau bagaikan penerang di kegelapan…
Ibuku
Engkau Malaikat hidupku…
Kau cahaya diriku…
Kau teman dekatku…
Ibuku
Terima kasih atas jasa-jasamu…
Dari dulu hingga kini ku telah dewasa…
Terima kasih Ibu.
HUJAN
Karya: Nuke Andilasari
Dijalan ini
Aku pernah bercerita
Tentang kesetiaanku
Ditepi senja yang beranjak pergi ini
Kutitipkan sepotong rindu
Wahai senja
Katakanlah bahwa aku
Akan selalu menjaga rasa ini
Sampai aku tertidur pulas
Dipangkuan sang waktu
KERINDUAN
Karya: Puput Nugraha
Mentari…
Kaulah sang penerang alam ini
Yang memancarkan kehangatan diseluruh negeri
Diatas langit biru ciptaan Illahi
Bungaku…
Dulu kau pernah layu
Batangmu kering daunmu berguguran
Hamper punah
Bungaku…
Usikan angin semilir menyapamu
Menghampirimu dengan membawa rindu
Oh, Bungaku yang indah
KERUSAKAN ALAM
Karya: Rani Apriani
Bunga Mawar …
Mekar ditaman …
Merah warnanya …
Harum wanginya …
Bunga Mawarku …
Mekarlah selalu …
Agar indah taman rumahku …
Agar senang rasa hatiku …
UNTUK IBU DAN AYAH
Karya: Riska Agustia
Ibu
Kau mengandung daku selama sembilan bulan
Dengan lelah dan letih yang begitu besar
Ibu
Kau seperti Mentari yang Bumi
Kaulah Malaikat bagi hidupku
Ibu
Maafkan daku kadang membantah ucapamu
Maafkan daku karena tidak bisa membalas jasa-
jasamu yang begitu besar
Ibu
Doakanlah daku bisa meraih cita-citaku
Dan bisa membahagiakanmu
Terima kasih Ibu
BINTANG DAN BULAN
Karya: Solihat
Rumah
Satu kata yang maknanya tak sederhana
Mungkin juga disebut surganya dunia
Karena kau hidup bersama dua Malaikat
Yang sering kau panggil Ibu dan Ayah
Rumah
Bukan sekedar tempat tinggal
Atau tempatmu dibesarkan
Tapi
Disanalah cerita hidupmu dimulai
Dan
Disana pula kelak cerita hidupmu akan selesai
BULAN DAN MATAHARI
Karya: Syifa Nuraeni
Siang
Sering mengingatkan
Aku kepada Matahari
Manaka malam
Sering mengingatkan aku kepada Bulan
Keduanya saling melengkapi
Siang dan malam
Matahari tidak pernah selah
Membiaskan cahayanya dikala siang
Manaka Bulan tidak pernah lupa
Menerangi malam-malamku
Percaturan alam tidak pernah silap
Bulandan Matahari
SUJUD
Karya: Tasya Furriha Khoerussabila
Pancaran do’a-do’a
Untaian kata-kata
Tiada henti kau persembahkan
Hanya untuk sang Pencipta
Alloh Subhanau Wata’ala
MENGENALMU
Karya: Tasya Furriha Khoerussabila
Luasnya samudra
Tak seluas kasih sayangnya
Tingginya gunung
Tak setinggi pengorbananmu
Tak pernah terpancar lelah dimatamu
Tak pernah terucap kejenuhanmu
Demi kami, anak-anakmu
Kami yang selalu membuatmu
Lelah, marah dan gundah
Tapi semua tak kau ucapkan
Tertutup kesabaran juga kepedulian
Ibu, betapa besar pengorbananmu
Mampukah aku membalasnya?
Doaku untukmu, Ibu
Kebahagiaanmu anugerah untukku
Ya Tuhan…
Hambamu dating memohon ampunan