Pada sebuah kalender, bulatan-bulatan merah itu dibuat
Menjadi pertanda, bahwa sekian memo telah kita lewati bersama angan masing-masing “Jika benar temu menjadi sebab rindu di atas rindu” Maka takdir telah memainkan perannya dengan benar
Pada suatu hari nanti
Saat kau menemuiku lagi Akan aku perkenalkan kau pada Tuhan Agar Ia mengenalmu dan tak malas lagi mengabulkan ingin kita Tapi, sekarang kau pun tahu. Tuhan sudah terlanjur malas mempertemukan kita Pada titik ini, aku pikir Tuhan telah memilihku menjadi seorang perindu Ku harap kau pun begitu
Dalam termaram senja
Ku kirim larik-larik puisi bersama sang bayu menjemput malam Ku buka ruang memori dan melukismu dalam bayangan Kau, seseorang yang berasal dari Sirius Mengenangmu adalah sebuah titah mulia yang selalu ingin ku tunaikan Yang tiap waktunya menjanjikan rindu tanpa syarat Terlalu berisik memang, ketika penggambarmu dalam pikiranku Segala rasa menjelma, berpadu seolah tak mau kalah satu dengan yang lain Tapi itu yang membuatmu sempurna Memeluk sunyi-senyapku yang tak bertepi Kau seakan hadir merengkuh jasadku yang hampir mati karena sepi
Untuk kau yang berada pada kejauhan
Jika saja garis-garis takdir memihak pada kita Ku harap kau menjemputku dari pergolakan rindu yang menghukumku Menjanjikan penantian yang tak ada ujungnya Sendu membungkus wajah kita Menyusup pada rongga dada Mengendap pada senyum yang kebingungan
Pesona malam telah hadir memeluk bumi
Rembulan menampakkan tubuhnya yang keperakan Gemintang melukis titik-titik cahaya di langit malam membentuk sketsamu Ku harap Tuhan memberiku jeda untuk mengabadikanmu dalam hayalku Saat rindu merasuk sukma, pikir terpenjara pada nama yang dirindukan Tidak ada yang bisa dipastikan, selain kubangan luka pada janji yang remuk
Tangerang, 16 Oktober 2020
BIODATA PENULIS Nama : Ayu Rahmawati Hidayat ID Instagram :@ayurahmawatihidayat Nomor Whatsapp : 08983515892 Email : ayurahmawatihidayat@gmail.com