Anda di halaman 1dari 2

Kepada Ibu

(1)
Seperti air sungai yang mengalir deras di tengah hutan
Mengairi tanah, menumbuhkan berbagai pepohonan
“Kau meminjamkan ku nyawa dan memberikanku kehidupan”

***
Hari ini, aku mencoba menulis puisi di atas daun-daun jambu yang tumbuh subur di
samping rumah kita
“Ahhh... daunnya terlalu sedikit, tak akan cukup menggambarkan perasaanku”

(2)
Seperti buku yang tak akan pernah habis ku pelajari
Seperti haus yang tak akan pernah dahaga
“Hutang cinta ini tak akan pernah lunas ku bayarkan”

(3)
Seperti sekian ratus not lagu yang menemukan iramanya
Mengalun membentuk simfoni yang merdu
“Akumulasi cintamu bersemayang dalam rongga dadaku”

***
“Bu, katamu senja akan terlambat hadir
Tapi, kenapa semburat jingganya terlihat nyata di jendela rumah kita”

(4)
Seperti lubang luka yang dikoyak
Seperti api melahap tubuh
“Sesakitanmu adalah nestapa bagiku”

***
Apakah boleh jika ku usir senja yang menunggumu?
(5)
Seperti bulan yang melarungkan tubuhnya pada malam
Memudarkan cahayanya
Memilih kalah dan bersembunyi di belakang malam

***
Aku sudahi saja puisi ini
Lelehan air mata menghapus puisi yang hampir selesai aku tulis
Kata-kata terlanjur terpenjara dalam kegetiran
Aku tersesat di simpang waktu

(6)
Seperti puisi yang kehilangan diksi

BIODATA PENULIS
Nama : Ayu Rahmawati Hidayat
ID Instagram :@ayurahmawatihidayat
Nomor Whatsapp : 08983515892
Email : ayurahmawatihidayat@gmail.com
Alamat penulis : Kp. Guha Cirelang Rt/Rw: 002/004 Kec. Rajeg Kab. Tangerang,
Banten 15540

Anda mungkin juga menyukai