BLURAN
YOYONG AMILIN
PENGANTAR PENULIS
Salam Sake
Penulis
Yoyong Amilin
ADA
ada wajahmu
terpahat di batu
ada rindu
menjamur di mataku
(2007)
INTIK
(2007)
\
DI KAMAR
Di bening matamu
Kau menjadi aku
Sementara aku
Menjadi airmatamu
(2007)
ODE BUAT TAUFAN
(2007)
DI ANGKUTAN UMUM
(2007)
NEGARA
C
U
M
A
(2007)
DEMOKRASI
h…a…n…y…a…
(2007)
PULANG
Di kedai makanan
Di sisa hidangan
(2007)
PAGI
Diujung rambutmu
Rembulan pasi
Di redup matamu
Mentari bernyanyi
(2007)
HUJAN DI MATAMU
Hujan di matamu
Menetes ke mataku
Menjadi kata
Menjadi kita
(2007)
PENGHUJUNG APRIL
:Budhi
Di kerapuhan april
Igaumu menjadi puisi
Yang perlahan berguguran
Di kalender ketinggalan jaman
Sementara mei
Membuka selimut tidurnya
(2007)
SENYUM CENDY
Januari senyummu
Menyeruak di kerapuhan dadaku
Terlukis di sayu bulan
Mengental di tetes cafucino
(2007)
SEPERTI TADI PAGI
: Nia WB
(2007)
POTONGAN SUBUH
(2007)
BUAT IRA
Aku ngungun
Diasap rokokmu
Sembari mengeja alief Ba
Sementara
rinai hujan
menjadi Ambigu
di hening matamu
(2008)
DI RANUM DADAMU
(2008)
INDU
Kunang – kunang
Mabuk di tipis bibirmu
(2008)
DALAM DO’A TIDURKU
(2008)
GIGIL
(2008)
KOTAKU
tahukah kau?
Rindu serupa kecupan gaib
Di hatiku
(2009)
INDU 2
(2009)
DI RUANG MATAMU
Di ruang matamu
gerimis membisu
Dingin memburu
(2009)
PAGI DI KAMPUS
(2009)
KADO BUAT FIGA
(2009)
HUJAN DI KOTAKU
:Mutiah AR
(2009)
EPISODE PERTEMUAN
:Okky S
Tahukah kau?
Diantara aroma peyeum
Dan selendang nawang wulan
Waktu selalu berjuang menuju janji
(2009)
DI GUNUNG GEULIS
:Fisif Untag XIII
(2009)
DI TAMAN
(2010)
DANAU SUNTER
:Ana Karlina
(2010)
GERIMIS JAKARTA
:Susi Tang
(2010)
ELEGI PERJALANAN
:Devi Novita
(2010)
SEBATANG ROKOK
Di sela jari
Api mengungkap rahasia abu
Yang rindu retakan asbak
(2010)
PENCOPET
Di gerbong kereta
Tuhan sedang tertidur
(2010)
MATA YOLA
Telaga bening
Dan hening
(2010)
KWATRIN SUBUH
:Ardani
(2010)
PAGI PEREMPATAN PLUIT
Bulan terlelap
Di kardus bekas
(2010)
SEPI
:Wiwik
(2011)
LAUT ANCOL
:Dewi Hungkul
(2011)
SURAT
:Yati
Bayang menyapa
Rindu merekah
(2011)
BULAN
(2011)
BANTEN
:Chaerunnisa
Embun-embun pagi
Bercerita riwayatmu
:Rindu
Di daun-daun tebu
Ada tapak kakimu
:dulu
(2011)
PERJALANAN
:di kuburan Habib Luar Batang
(2011)
KEBUN
Dirumpun lengkuas
Juga pokok pisang
Masih ada kehidupan
Dari sisa keringat ayah
(2011)
PANTAI
Mentari hilang
Nelayan pergi
(2011)
ANTARA KITA
(2011)
SETELAH TUBA
(2011)
ODE MUSI
(2012)
DI POJOK CAFÉ JAMBODROE
:Reni Oktari
(2012)
DI BELAHAN DADAMU
(2012)
MUSI
:Aishi
Gemuruh musi
Gemuruh dadaku
Yang telah puyang
Melihat peradaban runtuh
Di keningmu
(2013)
MASA KE 7
:Asi K
(2013)
JEMBATAN MUSI
(2013)
KAU
(2013)
CEMBURU
(2013)
DI KESEJUKAN MATAMU
(2013)
INDU 3
(2013)
DI KEDINGINAN BIBIRMU
(2013)
SENANDUNG TOMPO
Di altar janari
Jari kita saling merengkuh
Mengumpulkan pecahan bulan
Sisa mimpi tadi malam
(2013)
PERJALANAN RINDU
(2013)
FRAGMEN BUAT EKO PUTRA
1
Segelas cafucino di ruang tamu
Lembaran sketsa dari hitam matamu
2
Dari keramat, daundaun para bercampur debu
Kemarau memenuhi rongga kepala
3
Di kaki banape kerikil membisu
Hujan bersarang di bibir yang sunyi
Sesobek do’a di terbangkan angin
4
Kuning cahya mentari
Kesunyian ulak sake
(2014)
SAKE
(2014)
SIMPANG MEDANG
(2014)
ZIKIR KOPI
(2014)
KEPADA ANAKKU
:Yui & Kai
Di perjalanan ini
Kau menjelma zikir
Dalam darahku yang abadi
(2016)
PARA
(2016)
MATA AIR
(2016)
BLURAN
(2016)
MEMBACA
(2018)
DI HALAMAN
(2018)
TRAWANG
Mentari terbenam
Bumi kelam dinam
(2018)
LAMPU
(2018)
EPILOG
Salam Literasi
Mady Lani
(Budayawan dan Sastrawan Sumsel)
ARTI KATA
- Kejil : Kenyal
- Sayak : Wadah getah karet
- Para : Pohon Karet
- Antau : bagian sungai yang
besar, lebih kecil dari
lubuk
- Saluang : ikan kecil-kecil
- Puyang : orang yang di
keramatkan
- Bandar Agung : nama Desa Rantau
Sialang dahulu
- Penyeum : Tapai
- Ulak : Aliran sungai yang
tenang
- Bongen : pasir
- Bluran : rawa – rawa
- Tempale : ikan kecil-kecil
- Bidis : ikan kecil-kecil
- Sake : Nama Sungai di Desa
Rantau Sialang
- Langkanang : tubuhan bahan
anyaman
- Umbai : tumbuhanbahan tikar
- Batang : kayu
- Tepian : tempat mandi
- Serampang : trisula kecil buat
menangkap ikan
- Plajau : tumbuhan pinggir
sungai biasa buahnya
buat camilan
- Bekum : tumbuhan pinggir
sungai biasa buahnya
buat lalapan
- Tumakmia : salah satu keramat di
Sungai Keruh (dikenal
warga dengan nama
Puyang Burung Jauh)
- Banape : bukit yang melegenda
di Sungai Keruh
- Serdang : Tumbuhan nipah buat
atap
- Udang Sarap : udang kecil biasa di
gambut
- Kelam Dinam : kelam yang teramat
BIODATA PENULIS
YOYONG AMILIN,
Lahir di Desa Rantau
Sialang yang yang
terletak di Kabupaten
Musi Banyuasin,
Palembang. Sekarang
menetap di desa
kelahirannya dan
bekerja sebagai petani. Bersama
teman-temannya mendirikan
organisasi Arus Musi. Puisinya
tersebar di beberapa media, dan di
dunia maya, Buku Puisinya
OrnamenKesunyian (Bisnis 2030)
dan Mata Yola (Hasfa Arias) dan
beberapa antologi bersama penyair
Indonesia.