Anda di halaman 1dari 93

SELAKSA

RINDU

Komunitas Sastra Indonesia


Detak Rindu Suah Mairat
Karya: Vania Kharizma
/1/
Arloji itu detakkan parau dinding-dinding kamar
Mememarkan rupa-rupa malam dalam iras nan
samar
Kian acap degupnya, menelungkup rindu pada
serambi kalbu
kentara eksplisit tayangkan tangis; merembas
remang amat kelabu
/2/
Kala rutuk rindu suah suntuk, kurebahkan diri
pada lawa-lawa gulita
Agar tak satu pun pantau genang linang punca
biram mata
Lantar karib bersemayam, kubiarkan tergelenang
dalam diam
Sembari menghidu aroma repih: pumpun rindu di
musim kelam
/3/
Kini, aku tak ubahnya semata gelandang mengemis
cinta
Kecintaanku sekadar kais afeksi yang kau redam
reja-reja kata
Saban malam, tak luput tuturmu pecuti hati sang
pemikul rindu
Sonder menghirau, kau lelapkan nayam kala rindu
mairat sisakan sendu
-
Pojokkan Kamar, 13 Februari 2021

Nama: Deandra Marhaendra


Judul: Rindu Sang Melankolis
1/
Malam seakan mendekap waktu
Pada sekujur rindu yang tak ujung temu
Geliat paruh detik demi detik hanya mampu
menunggu
Pada satu kata resah, yang menguntai bisik-bisik
sapa semu
2/
Akankah hadirmu mampu mengubahnya
Sebatang rindu yang terlampau baka
Bahkan temu pun tak jua dapat mengobatinya
Karena rindu ini selalu datang dengan setia
3/
Ini hanya sebatas untai jeritan yang tiada makna
Mencoba melepas jeruji besi sangkar kerinduan
tanpa suara
Aku masih didalam dekap nestapa, menunggu dan
menunggu tanpa kata
Ruang waktu seakan lenyap terlalap, oleh ilusi
pikiranku yang buta
4/
Mulutku hanya diam dan membisu, mataku hanya
mampu menangis
Menahan perih cambukan rindu yang teramat
sadis
Seakan sepi yang menyaksikan semua ini pun ikut
mengemis
Pada rindu yang menyiksa rasa, raga dan pikiran,
inilah bengis rindu sang melankolis
Wates,14 Februari 2021

Merindui Dayita Tercinta


_Oleh:Ratna Hastini SR_
Seberkas sinar baswara dari baskara
Membuat swarga raga hingga terjaga
Melupa; kampa mimpi nan palapa
Meramu seracik lirik mengusik netra

Wahai dayita yang kucinta
Mengapa kau pinta tak ada rudita?
Setelah afsun agahmu gata
Setelah sukmamu dijemput pencipta
💔
Harsa yang kurasa hirap; berganti nelangsa
Asmara yang membara padam tersiram nestapa
Hanya akara yang menggelora dalam angan
Hanya mendekap daksamu dalam lamunan
💔
Sungguh aku yang terdayuh merengkuh rindu
dalam keheningan
Lara yang bertaburan sebab rerinduan memasung
ingatan
Kulontarkan rapalan doa-doa untukmu sayang
Terlalu cepat dirimu berpulang
Bandar Lampung, 14 Februari 2021

Refina Elfariana Dunggudi


Rindu Ingin Tahu
...
Lidah ku kelu menyebut namamu
Kata dan hati membisu
Hanya ada abu-abu
Yang kutemui di ujung rindu
...
Boleh kah aku bertanya sesuatu?
Tentang temu yang terus terbelenggu
Sendu dan pilu, aku dan rindu
Bergelut dengan rasa ingin tau
...
Siapa sebenarnya dirimu?
Bukti nyata keberadaan ku
Adalah bentuk cinta mu bersama ibu
Sayangnya hanya waktu itu
...
Tolong perjelas ragamu!
Agar rindu ku
Bukan hanya berlabuh pada namamu
Tapi juga wajahmu, ayahku.
Bojonegoro, 14 Februari 2021
Vania Audrey Yonatan
Padika Sengsara Kalbu
.
Perasaan gelabah, penuh lara
Harsa yang gata, nestapa yang datang
Rasa membuat hati kian mala
Harsa dalam asmaraloka yang hilang
.
Kerinduan kian membendung
Wahai dayita ku, kemana tirta amarta
membawamu?
Apakah hirap namaku dari keping
Memorimu? namaku, tak anitya dalam atmamu
.
Bayangmu membawa gelabah
Sarayu ikut bersedih
Wahai kekasih, harap ku berujung pasrah
Hingga ahkirnya, hanya tertulis elegi cinta kasih
.
Yogyakarta, 14 Februari 2021
Nama: Anjela Sari Monica
Judul: Rindu tak bertepi
🦋
Rindu ...
Merasuki kalbu
Dibatasi ruang dan waktu
Hanya terobati temu
🦋
Tidur tak menentu
Jiwa tak terarah
Angan-angan berterbangan
Menemani sepinya malam
🦋
Berteman bayangan kasih
Tersirat kenangan indah
Menyisahkan ribuan air mata
Menjadi saksi kisah
🦋
Ukirlah aksara yang sarat makna
Menjadi sebuah pelita
Menemani rindu ini
Sampai ikrar jadi nyata
🦋
Garut, 14 Februari 2021

Nama Lengkap: RIKA RAHIM


Judul puisi: Memetik Sebuah Rindu

Ku petik mawar,
Ku gendong sang rindu,
Ku cium harum yang tak seindah senyuman mu,
dan engkau pergi membawa arus nan lalu.

Hari demi hari tak mampu kulewati,
Waktu yang berjalan mengiringi pergi
Rindu yang kupendam tak mampu kubawa mati,
Waktupun berlalu mengiringi sepi dan sunyi.

Malam ini kuingin menyala dalam menyatu,
Meratap rindu yang tak bisa kubendung,
Menerbangkan kata ombak dan deru
Menerpa hidupku,seperti angin yang bertiup
nanlalu.

Gitar dipetik mengeluarkan sang syahdu,
Menggapai langit ku tak mampu
Karna apa?
Kisahnya berawal dari sebuah kata rindu.

Palembang,14 Februari 2021

Pagelaran Sebagai Hantaran


Shofiyah
.
1/
Bahkan, sebagai gemuruh yang berisiknya adalah
badai
Mengganggu ketenangan yang lihai menjamah
pendengaran
Menukikkan sesuatu yang tersimpan
Pada telinga-telinga jalang tanpa permusuhan
.
2/
Telah musnah kemarin sebagai dentum yang
diperolokkan
Naluri menitahkan agar segera balik badan
Menyusun rencana ke depan
Namun, nahas dililit dengan ketakutan
.
3/
Ada yang salah
Ada yang ingin diterima sebagai tamu di muara
temu
Untuk menebus segala yang salah
Atau serupa nasihat tanpa pemilik ulung
.
4/
Kuulang sekali lagi sebuah panggilan
Dengan hati yang dibiarkan
Dengan bekal yang tiada sialan
Untuk menyanjungmu sebagai; penantian
.
Probolinggo, 14 Februari 2021

Nama: Citra Dewi Irdayanti


Judul: Selalu Bernama Rindu
/1
Disudut kamar yang sepi ini
Telah terjadi perdebatan sengit
Antara keberanian dan rasa gengsi
Juga antara mulut dengan hati
/2
Ingin sekali kukatakan aku merindukanmu
Namun lagi-lagi datang ragu
Karena kamu tampak lebih baik setelah tanpaku
Dan sepertinya perpisahan menyenangkan saja
bagimu
/3
Pada akhirnya rindu hanya menjadi sebatas kata
Terlebih lagi untuk diriku yang pengecut luar biasa
Mengungkapkannya saja rasanya tak mampu
Rasa takut menguasai seluruh fikiranku
4/
Akhirnya aku menyerah dan memilih bungkam
saja
Pada rindu yang sebenarnya sudah memuncak
padanya
Perdebatan keras antara mulut dan hati akhirnya
membuahkan arti
Bahwa rindu akan tetap menjadi rindu meski tak
tersampaikan

Jombang, 14 Februari 2021


TASYA NUURA PRADIPTA
RASA YANG TAK KUNJUNG USAI
//
Hujan telah usai
Di jalan yang pernah kita lalui,
Genangan memantulkan cahaya lampu
Aku satu-satunya pejalan yang melihat
bayanganmu
//
Padamu selalu ada kerinduan
Padamu selalu ada khayalan
Di saat aku meraba bayanganmu
Aku tak sempat memelukmu
//
Ada rasa yang terlalu
Antara aku padamu
Rasa tak ingin jauh
Rasa ingin memiliki utuh
//
Samar bayangmu pada bulan setengah bulatan
cahaya
Merepih rindu
Memulas pekat warna
Di sejuta harapku
...
Pacitan, 14 Februari 2021

Ulfa Zahirah Sudirman


.
~Tentang Kita~
.
Asmaraloka
Tentang kita yang sebatas menatap
Tanpa pernah berucap
Terhalang layar dunia maya
.
Indurasmi mengintip malu
Bersembunyi dibalik awan
Seperti aku yang melihatmu di balik abu-abu
Sekadar mengagumi dalam pikiran
.
Jejak khayalan tentangmu terus muncul
Pada suaramu yang menjerat akal
Pada rupamu yang menetap
Rindu yang meluap-luap
.
Ini bukan hanya angan-angan
Karena kita adalah kisah yang belum lengkap
Temu yang selalu diharap
Semoga nabastala turut mengaminkan
.
Parepare, 14 Februari 2021

Oedipus Kompleks
Karya: Fadillah Aliffia Sasmita
Dersik demi dersik melintas diantara daun telinga
Sentuhan halus dari angin pun ikut terasa
Di balik posisi yang tenang, tercipta sudah
gambaran utopia
Di bisikannya pula getaran lantunan rasa yang jadi
pengingat tentang sosok di balik lingkar retina
...
Lagi dan lagi pembayangan itu kian berlanjut lewat
halusinasi berunjung titik sendu
Berputar terus berputar mengitari ruang pikiran
yang jadi teroran
Berlari terus hingga membuka pintu rasa
Menyisipkan keresahan yang menyesakkan dada
dari ilusi yang overproduksi
...
Medan, 14 Februari 2021

Judul: GORESAN RINDU SANG CAPTAIN


Nama: Bielqis Khusna liani salim

Ketika Bagaskara menampakan cahaya
Jasad ku terbangun dalam indahnya khayalan
Memandang seringai dari paras mu yang rupawan
Mengharap hadirmu dalam khayalan

Oh.. Dindaa..
Maaf kan kanda
Raga dilaut lepas tak bisa memelukmu
Walau hati ini menginginkan bertemu

Oh Dindaa...
Cinta kanda padamu tak akan sirna
Tunggu kanda di pelabuhan cinta

Tegal,14 Februari 2021

Nama : Nopi
Judul : Tawa Yang Berlalu
Isi :
~~~
Kenangan yang berlalu
Adakah yang mengingat?
Tentang rasa duka yang semu
Apa masih ingin kata sahabat
~~~
Jarak adalah hal yang ku benci
Ketika tak lagi bisa berkomunikasi
Berbagi cerita pun rasa tak bisa
Dan kerinduan terberat ingin bercerita
~~~
Keinginan ku hanya tawa yang semula
Kebersamaan yang tiada tara
Berbagi untuk berpegang
Menuntun sahabat tersayang
~~~
Oh Tuhan
Ku mohon kembalikan kan kenangan
Yang kurasa seperti kenyataan
Dan bukan hanya penipuan tanpa kepastian
~~~
Titimangsa : Palembang, 14 Februari 2021

Rindu
Firli Adri Ridhotama

Berbicara soal rindu


Sajak dan aksara pun belum cukup untuk
menjelaskan arti rindu
Rindu itu tidak mengenal hari
Ketika kamu merindukan seseorang , kamu akan
teringat senyumnya , suaranya , bahkan
kenangannya
Rindu itu sebuah rasa yang tertahan diambang
penantian
Perbedaan jarak, membuat kita saling merindukan
Di bawah langit yang sama, kita berharap sebuah
rindu tersampaikan
Aku percaya, rindu diantara kita adalah rindu
tanpa batas waktu
Jember, 14 Februari 2021

Nama: Tari sri wahyuni


Judul: Kamu Dan Tawa Yang Hilang
-
Jika kamu memilih untuk pergi
Maka suara canda tawamu juga ikut pergi
Tanpa kehadiranmu membuat aku
Merasa hampa dilubuk hatiku
-
Gemuruh suara didadaku yang sama
Miripnya dengan kehancuran
Andai kau tahu
Air mataku terus mengalir dipipi
-
Rasanya terlarut dikeresahan
Seperti hatiku gemertak ingin patah
Ada rasa yang memang begitu mendalam
Dan aku tidak tahan lagi
-
Aku sangat merindukanmu
Aku rindu suara tawamu
Aku rindu kamu disampingku
Aku rindu kamu yang selalu ada untukku
-
Surabaya, 15 Februari 2021

Nama:Jani
Judul:Korelasi Asmaraloka Rinduku
Isi:
Ketika ku duduk sendiri disaat waktu lirih
Menggoreskan pena di atas kertas putih
Mencoba mengungkapkan rasa rinduku pada
seseorang
Yang kini sedang temaram dalam bayang
.
Asmaraloka asmara pernah singgah di hatiku
Wajah kenya anindya masih ku ingat di pikiranku
Mahligai cinta pernah ku tempati di bawah
bianglala
Ketika rasa cinta anindita sedang ku ungkapkan
.
Masih ku rindukan waktu itu...
Disaat serayu dama menerpa hatiku dalam daksa
ini
Tapi hari itu sangatlah berbeda dengan hari ini
Sebuah asmaraloka tidak selamanya anitya
.
Kini kau telah menjauh dari diriku, meninggalkan
cintamu yang nirmala
Rasa rinduku berkobar disaat dirimu gata
Kampa hati ini, ingin rasanya berkorelasi lagi
denganmu
Tapi ku hanya bisa diam dan pasrah pada keadaan
.
Sukabumi, 14 Februari 2021

Nama:Trixie Janice
Judul :Rasa Pahit
Menyelami rasa pahit Dengan penuh kenikmatan.
Rasa pahit yang menusuk .
Ke dalam jiwa yang haus. .....
Apakah yang terjadi pada asa.
Yang menantikan kedatangannya.
Siapakah gerangan sang penentu rasa. Yang
Nikmat dan tidak. ......
Aku tenggelam,
Dalam rasa pahit,
Sedalam ribuan mil.
Dengan penuh nikmat.
.........
Menikmati detik-detik.
Setiap detik, dimana.
Aku begitu rindu.
Akan rasa manis.
Jakarta,15 Febuari 2021

Nama: Iqbal Hasibuan


Judul: Ati
1-Bagaimana hendak 'ku jelaskan lagi padamu?
Angin laut selatan yang kini tak sedekat hari itu.
Bagaimana hendak 'ku ceritakan lagi kisah saban
lalu?
Engkau malah bersembunyi di balik huruf-huruf
semu.
2-Ati...
Bukankah sudah barang tentu jelas?
Pipi merona
Perasaan menggelitik
Sebagai ungkapan rindu yang 'tak terucap?
3-Ati...
Usahlah menipu diri dengan kebenaran
Menunggu surat yang tak kunjung datang
Engkau meremas tanganmu sendiri tak sabaran
Sebab suaramu tiada kuasa menyentuh daun
telingaku
4-Bilamana senja itu datang lagi
Larilah!
Bilamana rindu itu datang lagi
Rindulah!
Medan, 14 Februari 2021

Catatan Rindu
Karya : Wuri Aulia
1/
Hitungan hari kian berlari
Balasan rindu tiada pasti
Bayangnya kian menjadi-jadi
Menghela napas pilihan diri
2/
Jaraknya bagai samudera Pasifik Hindia
Memilikinya hanya fatamorgana
Sikapnya menjadi beku
Laraku semakin menyeru
3/
Aku bisa apa?
Merindu pada yang dia yang telah pergi
Berharap asmaraloka kembali
Namun semesta tak pernah merestui
4/
Hambar sudah rasa dihati
Bukan kembali yang dinanti
Biar sang waktu yang akan mengobati
Tuk kembali berseri walau sendiri tanpa ditemani
Bandung, 15 Februari 2021

Nama : Ilham Rahmah Tsani Akmal


Judul : Bunga di Taman Kota
Isi :
1/ Kumencari – cari kesana kemari
Mataku tidak berhenti tuk memejam
Hatiku masih ragu tuk menerimanya
Bunga yang kau berikan tempo dulu

2/ Bukan itu yang kuinginkan tuk kupelihara


Bukan pula seperti di sudut kamarku
Bahkan kenanganmu terpuruk lesu
3/ Kau tak ingat bunga kesayanganku
Yang tiap hari kurawat dengan baik
Kau tau bunga apakah itu?
Bunga matahari di taman kota dekat rumahku

4/ Mengapa ku memilih bunga itu?


Ia bagai sinar surya di pagi hari
Membangkitkan semangatku tuk berkarya
Mana mungkin kau mengingatnya, kan?

5/ Cobalah tuk mengerti diriku, Kekasih


Bukan sekadar tentang bunga di taman kota
Hanya perhatianmu yang kubutuhkan

Sidoarjo, 14 Februari 2021 <3

=Nama_Langit biru= ●Rasa rindu yang tak usai●


Hati kita adalah sebuah pelabuhan cinta,rindu dan
juga sayang.
Meskipun laut ku laut mu sama sama biru dan di
bawah langit yang sama,belum tentu kita akan
bersatu.
Diantara kita pernah ada cinta yang tidak
terucapan,dancinta itu pernah hadir dalam mata
saling bertatapan.
Dan hari ini cinta itu menyisahkan luka dan rindu
untuk ku,dan menjadi rasa yang tak usai untuk ku
.
Maafkan aku,yang pernah memberi sebuah harap
tapi aku pergi meninggalkan mu,tanpa ucap salam
perpisahan .
<<>Langit biru__11__februari__2021><<<
===Bandar lampung===

Nama :Mila yastika


Judul : Sebatas Rindu
Isi :
Rindu , Hal yang paling dekat dengan ku
Terlukis rindu di qalbu ku ini
Sedikit ku jelaskan bagaimana aku hidup dalam
kerinduan
Dimana sebuah rasa baik itu besar atau pun kecil
yang tak terhingga
Jiwa dan raga terasa dikuasai oleh ego yang besar
Nafsu demi nafsu semakin tak tertahankan
Hati berkata iya
Namun logika berkata tidak
Terasa sesak jika ditahan
Namun jika diungkapkan
maka akan merubah segalanya
Ku tulis rindu ruai di sebuah catatan kecil
Ku uraikan bagaimana cara
Menahan diri dari rasa ini
Tiada kata menyerah dalam hidupku
Perjuangan adalah prioritas ku
Walau saat kita Punya keinginan
Semesta juga mutlak punya kenyataan Jembrana
15 Februari 2021

Nama : Nurul Insan


Judul : Melawat Kisah Silam
1//
Terpaku sendiri dalam hening malam kelam
membisu
Mengenang kisah silam yang usang ditelan waktu
Di puncak kesunyian malam, hasrat kembali
melawat ke jejak sahabat dahulu
Saat masih beradu di tapak jejak yang satu
2//
Tiada sesiapa menyampingi malam henyak penuh
rindu
Hanya nyanyian jangkrik dari balik semak bernada
pilu
Seakan tahu kesunyian hati tersayat sembilu rindu
Perih dan jatuh dalam lembah penantian yang
semu
3//
Akulah sang perindu memahat temu di puncak
kesunyian menderu
Berkelana sendu bersama sarayu malam kian
merayu
Mengusik hasrat hati memendam rasa ingin
bertemu
Mengikis karat-karat rindu menumpuk berat di
sudut-sudut kalbu
4//
Padamu sang bayu, bawalah rimpuh rinduku
berlayar ke muara kisah dahulu
Mengukir kenang karib yang lama terpendar di
titian waktu
Agar rimpuhan rindu saban hari kian berdebu
Kembali basah dalam pumpunan jejak di hari raya
pertemuan yang syahdu
_________________________
Lebong, 13 Februari 2021

Terbelenggu Sulaman Rindu


Oleh: Qonitia Lutfiah
Membancang benang-benang asmaramu
Kala jemarimu tak dapat menggenggamku
Tanpa kenal jeda renjana membelenggu
Mendekapku dalam barisan kenangan masa lalu
-
Hirapmu tak dapat menenangkanku
Justru semakin larut dalam sendu
Berkali kali kucoba tak terganggu
Tentang rindu yang enggan berlalu
-
Tentang afsunmu hadirkan harsa pada kalbu
Meski terhalang jarak dan waktu
Tak terpikir untuk ingkah dari akaramu
Sebab Tuhan masih enggan mengikat sulaman
rindu
-
Kini, rasanya terbelenggu oleh sulaman rinduku
Tertarik dan terulur tak jemu untuk menunggu
Hingga ujung benang dapat bertemu
Lalu terikat oleh Tuhan melalui garis waktu
Atap Teduh, 15 Februari 2021

Nama: Shakira Anisa Maharani


Judul: Portal Rindu
.
Pintu kuno yang begitu megah
Menarik hasrat untuk mampir
Membuat seakan-akan berpisah
Aku masuk dengan mahir
//
Aku kebingungan
Seisi ruang penuh sekat
Inginku berpegangan
Tapi mereka tampak dekat
//
Semuanya dinding
Tapi mengapa aku cermin
Tiba-tiba hening
Dan aku diam bercermin
//
Manusia-manusia itu berpasangan
Namun aku tampak abu-abu
Seperti ditampar sebuah tangan
Kusadari ternyata aku hanya merindukan aku
.
Kulon Progo, 16 Februari 2021

Syafriffah Jaslin
Hirap
.
Ada nan mengeong
Juga menggonggong
Adik digendong
Kakak makan kedondong
..
Suara simpang siur
Menggelenglah si nyiur
Mereka berbaur
Masa terulur
...
Apalah nasib tuan
Begitu pula puan
Setelah meluap pemberitaan
Tertera nama pemilik peliharaan
....
Padang Pariaman, 14 Februari 2021

Alfina Darmayanti
.
Sajak Rindu
.
Bukan perihal ego yang aku miliki
Terus memaksamu untuk saling bertemu
Ini tentang siapa yang menahan rindu tanpa temu
Nyatanya, aku tak cukup tahan bila terus
memendam rindu ini
.
Hatiku habis dilahap waktu
Selalu menunggu tanpa kepastian
Selalu diberi harapan palsu
Tak pernah diberi kejelasan
.
Dirikupun bertanya-tanya
Adakah dirimu merasa rindu padaku?
Seperti aku yang selalu merindukanmu
Berharap dirimupun merasa seperti apa yang
kurasa
.
Banten, 16 Februari 2021

Rindu di Sepertiga Malam


Karya: Hani Nikmatul Hikmah
🌺Bagai fajar dan senja
Sinar jingga yang tenggelam
Walau tak pernah bersama
Lalu di telan gulita malam.
🌺
Lantunan ayat di lafalkan
Pada dua insan yang terpisahkan
Dalam sepertiga malam
Bagai lentera yang tak pernah padam.
🌺
Saat pertama kali di pertemukan
Hati berdegup kencang
Arunika yang menyaksikan
Namun jarak menjadi penghalang.
🌺
Setiap doa ku sebut namanya
Beralaskan sajadah tenangkan jiwa
Mengadu pada Sang Pencipta
Karena kita akan kembali kepada-Nya.
🌺
Ciamis, 16 Februari 2021

Nama: Harfinayanti
Judul:melepas Rindu
Isi:
(1)
Pertemuan indah menghadirkan Baru,melepas
rindu yang menggebu
Mencoba tuk menghampiri dan bertekad
menyapanya
Kerinduan yang dapat terbalaskan karena
pertemuan
(2)
Sebuah pertemuan yang singkat untuk kerinduan
yang panjang
Dengan tekad,ku sapa cipataan tuhan dengan
senyuman yang merekah
Ribuan kerinduan seakan lepas dan tak bisa di
ungkapkan secara lisan
Sebuah pertemuan singkat untuk kerinduan yg
panjang
(3)
Hasrat rindu yang terbayar dengan pertemuan
yang ingin dijauhi perpisahan
Sekejap waktu rindu ini usai, mengembalikan
canda tawa mu di hidupku
Tak ad kondisi sempurna didunia,
Namun bersama mu aku tak butuh sempurna
(4)
Dengan penuh harap kulambaikan tangan dan
mengucapkan 'hai' dengan syahdu
Selasa bahagia yg mengudara
Seakan membawaku terbang ke angkasa
Kedatangan mu membawa desiran kebahagiaan yg
ku harapkn selama ini
_
Sulsel,16 februari 2021

Nama: Sabilah Widyanti


Judul: Untaian Rindu Kalbu
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Suara yang begitu sundara
Wajah yang begitu praba
Hingga asmara datang
Rindu daya menerpa
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Saat rindu menyentu kalbu
Astra datang menyusuk kalbu
Agni membakar isi kalbu
Tidak ada membawa harapan
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Tak kuat merasakannya
Kini aku harus apa?
Kau anca yang begitu luas
Kampa dan asa dikalbu
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Pergilah jauh ke antariksa
Agar kalbu ini tenang
Agar kalbu ini harsa
Agar rindu ini gugur
🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀
Medan, 16 februari 2021
Nama : Anjelica
Judul : Rindu tanpa Jiwa
Isi :
....
Kala langit jingga memerah diperaduannya
Pertanda sunyi 'kan hadir pada gelapnya malam
Menghadirkan rindu yang tak kunjung usai
Pada ia yang tak pernah berwujud
....
Menjalar ke seluruh sukma dan menyiksa
Bahkan awak pun ikut terkoyak
Kapankah candu ini akan usai?
Sungguh tak tahan aku dibuatnya
....
Akan kulangitkan doaku padaNya
Di sepertiga malam yang selalu kunanti
Berharap nestapa perlahan 'kan lenyap
Bersama angin malam yang mulai beranjak
Kendari, 16 Februari 2021

Husna Arianti
Rindu untuk Kalak
~
Pada jiwamu selalu ada kerinduan
Yang menyisai dalam kisah senja
Mengukir tangis jadi tawa kehilangan
Aku ingin bertemu, kakak, sekali saja
~
Pada ragamu selalu ada khayalan
Saat aku meraba bayangmu
Gundah, hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmu
~
Aku bagai mega pilon yang bergerak
Jauh sebelum aku menatap buana
Dirimu lebih dahulu melangkah ke ufuk
Meninggalkanku bersama anurika
~
Sumarah akan kehendak Sang Kuasa
Meski kita tak pernah bertemu
Aku selalu merindu padamu yang gata
Tuhan, kutitip rindu untuk kakakku
~
Makassar, 16 Februari 2021
Dina Mirda
SIKSAAN RINDU

Dalam rindu daksaku bergerutu
Menepis akan riak yang memecah karang berbatu
Menoleh ketika senja memanggilku
Memandang dengan bola mata penuh sendu

Kidung pada malam yang sunyi
Gemerlap pada galaksi
Suram afeksi tak dapat dipungkiri
Kontemplasi akan rindu tanpa simpati

Jiwa memaksa berintuisi
Mengekak ambisi
Menjerit pada luasnya bumi
Mencabik afeksi tanpa mau berkolaborasi
Perih merintih tangisan sanubari

Kebumen, 15 Februari 2021

Nama:Al anugrah IantaufiqulRahmat


Judul:Rindu semu
Tema:Rindu
Isi:a pada sang malam
Aku ingin bercerita
Tentang perkara “rasa”
Sudikah kau lebarkan telingamu
Dengarlah..

Gemuruh dadaku yang suaranya mirip kehancuran


Coba kau intip
Ada genangan air mata yang terus mengalir
Pada secawan rindu yang lalu tumpah dimeja
Ada rasa yang mengalir larut pada keresahan

Terlebih saat kupandangimu bintang


Bercumbu pada sang rembulan
Gemeretak bunyi hatiku patah
Remuk oleh gumpalan kecewa

Kau tahu kenapa?


Sebab rindu yang menggebu
Sebatas semu
Titi mangsa.skgTgl.17/02/2021/.

Nama: Jesica
Judul: Curahan Rindu
•••
Rindu menyita waktu juga kalbu
Yang datang dikala hening menyerbu
Menyiratkan akan dirimu
Yang kini menjadi ilusi di hidupku
•••
Padahal rindu itu sahaja yang ingin kama
Bukan rudita yang membuat mala
Yang membawa secercah warna penyempurna
dama
Namun selalu berbanding terbalik dengan realita
•••
Rindu yang selalu menggebu-gebu
Menumbuhkan asa tuk bertemu
Namun dibakar api cemburu
Yang kini menjadi abu dan sebatas curahan rindu.
_
Bogor, 17 Februari 2021
Rindu Tanpa Ujung
Karya: Mutiara Fitriyani
.
Pada senja dengan seribu keindahan
Terbesit keluh berjuta kerinduan
Bayangmu masih lekat dalam ingatan
Hanya rindu yang mampu ku utarakan
.
Bagai malam di huni kesunyian
Hati melangkah tanpa kedamaian
Rasa yang kian larut tak tertahan
Mengharap akan sebuah pertemuan
.
Tidakkah dikau mengingatnya?
Kisah indah pernah terukir bersama
Merajut asa di kediaman samudra
Menyusuri luas indahnya cinta
.
Rindu ini kan selalu menggebu
Abadi bersama garis sang waktu
Biarlah kesepian akan menemaniku
Hanya dikau alasan tuk merindu
.
Bantul, 17 Februari 2021

Nama: Mohamad Ganesha Editya Arta


Judul : Rindu Romantika Desa
Isi :
1./
Sudah satu dekade aku berkelana dalam
kemegahan ibu kota
Demi menggapai mimpi dan ambisi yang telah lama
kudamba
Berbekal segudang cinta darimu sang belahan jiwa
Saban hari batin ini terkoyak rindu ingin jumpa
2./
Kini masa yang kutunggu telah tiba
Untuk mengukir ulang romantika yang dulu
pernah tercipta
Denganmu yang hingga kini masih menanti dengan
setia
Di gubuk sederhana dalam balutan syahdunya
suasana desa
3./
Rasa rindu yang dahulu menggebu dalam kalbu
Usai sekian lama terpisah sekat jarak dan waktu
Kini perlahan mereda kala mendapat titik temu
Menatap paras ayumu yang abadi menjadi
canduku
4./
Terima kasih atas semua cinta yang tak lekang
oleh masa
Meski daksa kita tak bersua lama
Dalam bait-bait ini kuselipkan doa
Agar dirimu senantiasa berada dalam lindungan-
Nya
🌷
Sidoarjo, 16 Februari 2021

Nama: Mitha Priyana Citra


Judul: Menggelayut Sendu
1.
Aku rapuh di makan rindu
Menggelayut sendu pada cinta semu
Mengakar di jiwa yang sayu
Padamu aku perlu
2.
Cinta di batas waktu
Sumpah serapah dalam bentuk doa
Di kirim Tuhan menuju angkasa
Biar menancap pada jiwa anak muda
3.
Kalau kau jadi batu
Aku air yang mengalir tak tentu
Menuju kau yang tak pernah luluh oleh tamu
Dibantu waktu menghancurkan pertahananmu
4.
Padamu ingin segera bertemu
Menjadi satu merapal cinta paling syahdu
Sedu sedan biar aku bantu
Jadikan aku tempat pulangmu
Titimangsa: Tangerang, 16 Februari 2021

Nama : Jovita Chika


Judul : Rindu yang kau tinggalkan
/1/
Aku sudah tidak tahan lagi
Merindukan kehadiranmu yang kesekian kali
Yang pada akhirnya tak kunjung datang hampiri
Padahal kabarmu ku nanti di penghujung hari
/2/
Janjimu dulu, akan melindungi dan selalu ada
disisiku
Saat ini kegiatanku hanya dipenuhi memikirkanmu
Aku tak bisa melupakanmu, tapi juga tak bisa
menghubungimu
Bisa tidak jangan tinggalkan aku?
/3/
Sekarang... Aku membenci kata ‘akan'
Kau dapat memberikan pengharapan
Tapi akhirnya tak terlaksanakan
Akhirnya aku merindu tanpa kepastian
/4/
Aku tidak mau melihat kamu hanya sepintas lalu
saja
Ku harap kebersamaan ini bisa ku kisahkan
kepada dunia
Bahwa kita pernah sesaat melukis cerita
Tanpa sadar aku sering ngulur waktu saat kita
jumpa
Titimangsa : Surabaya, 17 Februari 2021

Title:👇
Sajak-Sajak Kerinduan Kita Dahulu
👇

Name:👇
Mohammad Syaikul Ilham
👇
Contents:👇
Gemerlap bintang begitu terang
Bulan tampak tersenyum dalam manis yang diam
Tak sedikit pun mampu aku lukiskan
Meskipun dalam nyanyian penghujung malam
👇
Dengarkanlah nada-nada indah yang menawan
Yang melukiskan setiap kenangan
Sajak-sajak kerinduan
Di Tengah malam waktu membisikkan kata-kata
yang tengah aku harapkan
👇
Aku mencoba menulis setiap kenangan itu,
Meski ku tahu,
Aku tak akan mampu membuatnya kembali
Namun sungguh ingin aku katakan kau telah
mengajariku
👇
Untuk merasakan kedamaian kuasai cinta, dan
Saat matahari terbit akan menciptakan kedamaian
di pagi hari itu
Terima kasih untuk setiap kenangan
Yang telah kita lalui bersama
👇
Kediri, 17 Februari 2021

Nama :Anita Ulfah


Judul : Kampung Halamanku
1// Sepuluh tahun telah berlalu
Meniti waktu terdahulu
Ada rasa rindu terpaut dikalbu
Mengingat kampung halamanku
*
2//Disanalah tempat mengadu
Akupun mulai terpaku
Dibawah naungan langit biru
Merangkai kisah masalalu
*
3// Oh, kampung halamanku
Ku sangat merindukan mu
Suara gemercik air sungaimu
Dan bisik-bisik anilamu
*
4// kini ku berada jauh darimu
Mencari secercah harapan kehidupanku
Aku tak akan pernah melupakanmu
Akan ku ceritakan nanti pada anak cucuku
*
Banjarmasin, 17 Februari 2021

Nama : Muhammad Adib Syauqil Kirom


Judul : Sendu Rindu Kelabu
Pada gelap gulita temaram
Teriring doa di penghujung malam
Dari seorang pemilik ingatan kelam
Untuk pencipta, sang pemilik kalam
------
Hari ini, aku terpuruk dan terjatuh
Merangkak melalui inersa dimensi penuh air mata
darah
Beserta sendu dan rindu terukir di wajah
Aku lantunkan bait rindu yang membuncah
------
Dari sini, kutumpahkan rasa pada bait sendu
Dengan pikiran dan hati beradu
Disertai keinginan untuk bersatu
Denganmu, sang pemilik kalbu
Jombang, 16 Februari 2021

Nama: Naya Aryanda


Judul: Sebuah Rindu kehilanganmu
Isi:
🌟
Tika nabastala muram
Termenung daku dalam kesendirian
Cahaya serayu malam
Bertemankan sinar rembulan
🌟
Membelenggu jiwa raga
Terjerat oleh asa
Menerpa serpihan luka
Pada takdir yang nyata
🌟
Saat atmamu terpisahkan raga
Lunglai daksaku melihatnya
Tertikam rindu menyeluk jiwa
Kala dirimu menutup mata
🌟
Redupkan sanubari
Menyangkal kau pergi
Penuh harap menyibak rasa
Merenggut dirimu dari semesta
🌟
Titimangsa: 17 February 2021
Nama : Tasya Ulul Asmi
Judul. : Kau dan Senja
Aku pernah menjadi pengagum senja,
Sebelum dirimu menghancurkan semua nya,
Dengan narasi yang tak berujung
Bersama kisah yang kian menghilang
Kemana hati itu pergi
Hati yang dulu nya seduh bersama ku
Kini bagai orang asing yang tak lagi sejuk
Tatapan yang tak lagi berarti
Sejauh apa langkahmu?
Hingga aku tak lagi sanggup untuk mengejar
Sejauh apa hati itu pergi
Hingga tak lagi ku temukan diriku di dalam nya
Rinduku, tak lagi dapat terukur
Bibirku, tak lagi sanggup berucap
Hatiku, tak lagi kuat menopang
Mataku, tak lagi sanggup menahan tangis
Sesakit ini luka yang kau ciptakan
Haruska diri ini menyerah
Pergi membawa cinta dan rindu
Hingga sampai di penghujung luka
Natasya ~¤Bulukumba, 18 februari 2020.

Nama : Tri Murni Listiani


Judul : Senja Dan Waktu
Isi
/1/
Layaknya gelap dan terang yang bertemu di kala
senja
Pertemuan yang singkat dan indah itu
tak akan pernah kulupa
Segala kenangan telah tersimpan dalam relung
atma
Biar kumiliki hingga senja tak lagi ada
/2/
Ada setitik kecewa yang menggores dalam kalbu
Bila aku mampu, aku ingin menghentika sang
waktu
Agar aku bisa melihat indahnya senyummu
Senyum yang membuatku candu dan takut akan
kehilanganmu
/3/
Namun kini kita terpisah oleh jarak
Tidak ada tegur sapa dan itu hanyalah
fatamorgana
Berharap pada langit senja
Agar aku bisa menitip rindu untuknya
/4/
Terimakasih sang waktu
Karena telah mempertemukan aku denganmu
walau sesaat
Dan terimakasih senja
Telah menjadi obat rindu walau sementara
Jateng, 18 Februari 2021

100 HARI KAU PERGI


-Fajar Ramdhan-
.
Tepat 100 hari,
Tepat 100 hari mawar hitam menghiasi dinding
hati
Tepat 100 hari pita hitam melingkar di pintu kelam
Tepat 100 hari kau kembali, dengan hati pucat pasi
.
Apakabar dengan hatimu kini?
Aku harap tak ada kata lelah karna kini hatimu
semakin tak terarah
Kau tak perlu mengembara, yang harus kau
lakukan hanya menjauhkan lara
Cinta tak tahan untuk singgah, jadi mengalahlah
.
Singkirkan sedihmu yang berlarut-larut, karna
tugasmu kini membuangnya jauh kelaut
Simpan semua rasa sedih, kecewa serta sederet
luka yang masih basah
Aku ingin pipimu kembali memerah
Biarkan rindu mengekspresikan diri, jangan
pernah sesekali kau menahannya
.
Dia tak kuasa bila terus memendamnya
Dia hanya ingin memeluk tubuhnya yang kini
memaku, dan menggenggam tangannya yang kian
beku
Jangan pernah anggap ini jadi akhir, karna ini
adalah permulaan tanpa akhir
Kembalilah untuk melukis, kanvas kenangan yang
sudah siap menantimu
Jakarta, 18 Februari 2021

Nama : Trixie Karin Silaban


Judul : Menuai Rindu
Isi :
Teruntuk kau yang istimewa.
Ayahku tersayang.
Sosok tergagah dalam hidupku.
Bahu kokohmu itu tak kujumpai lagi.

Tempat ternyaman dari buasnya dunia ini.
Tempat perlindungan yang tiap malamnya aku
tangisi.

Senyum kecilmu adalah yang paling manis.
Murka setiap mengingatnya.
Sesak tak bisa melihatnya lagi.

Tenangnya di dekatmu tidak ada yang bisa
menyamainya.
Telaga beningku menderas kala kutatap foto kita.
Ayah,aku menuai rindu akanmu.

Pematangsiantar,18 Februari 2021

Nama: Herawati
Judul: Mengenang Pahlawan Kedua
__________________________________
.
Ladang sawah terhampar luas diliput arumi pagi
mengudara
Di pematang tepi kelapa aku bersandar bersama
sosok lelaki tua
Keriput wajahnya, namun kekar daksanya meski
diterjang prahara
Kasar jemarinya, masih mampu menanam bibit
kacang di lanjut usia
.
Tubuhku yang mungil kala itu, dibelainya dengan
tangan menggigil
Garis tipis senyum manis terlukis di bibirnya
Setiap aku berlari-lari; menari sembari dirinya
kupanggil
Di tengah ladang lapang, serupa halaman istana
raja
.
Apa kau tahu, aku sedang menceritakan kisah lalu
Tentang aku dan sosok yang mendarma di
benakku
Lantaran rinduku kentara sudah, laksana unggun
membara
Tak mampu lagi kusekap dalam ruang imaji penuh
cerita
.
Jika ayahku adalah pahlawan pertama, dan ibu
adalah permaisurinya
Maka, lelaki kusebut 'kakek' ini adalah pahlawan
kedua selamanya
Terpisah dua dimensi, laksana tersekap dalam
belantara kerinduan sembari doa dirapalkan
Karena jika hati bertamu rindu, sejuta doa pun
terpanjatkan kepada Tuhan.
___________________________________
Lombok Barat, 18 Februari 2021

Titis Widawati
_________________________
Terbebang Rindu
.
Hanyalah serpihan kata yang terserak
Menghambur terbentur bentangan jarak
Ada satu nama memasung renjana di atas segala
rasa
Meski semesta berkabar hampa tanpa makna
.
Sungguh aku tidak ingin meramu puisi
Karena seindah apa pun seduhan diksi
Tidak akan mampu merengkuhmu kembali
Yang suah memapah hati berlalu pergi
.
Rinduku telah tersesat di kedalaman matamu
Tak ingin beranjak selain menuju hatimu
Dan ketika rindu harus menghapus air matanya
sendiri
Kuredam renjana yang tak mau menepi
.
Temuilah rinduku barang sebentar
Hiburlah perih menahun yang kian terkapar
Rengkuh rasaku yang meratap panjang
Memanggil namamu lirih mengerang
.
Banyuwangi, 18 Februari 2021
_________________________

Nama : Binti Mahmudah


Judul : Gugus Rindu Bernuansa Pilu
Isi :
Salam semu untukmu yang kurindu
Dalam dekap gelap kutitipkan salamku pada
tuhanmu
Saut haru berlalu begitu anindita
Sembari perlahan lepaskan bulir-bulir netra
***
Kini kumerindu temu yang kian candu
Bercumbu dengan pilu perlahan membiru
Tatkala sesosok penuh kasih mencerabut daksa
Namun akara dama tetap lekat dalam jiwa
***
Asa kian telah mengangkasa
Mengurung, menundukanku dalam alam fana
Beruntungnya, lepas tak jadikan kandas
Dan hanya ciptakan batas, yang bisa tuntas
***
Dalam kidung puisi rindu kumengadu
Melecutkan bait-bait temu tanpa restu
Sayang, kumohon peluk piluku dalam doa kalis
disetiap sujudmu
Agar kelak, gugus doa kita bisa saling bertemu.
Titimangsa : 19 Februari 2021

Nama: Muhamad Rizal


Judul: aksara Rindu
Kini kisahmu menjadi aksara rindu
Yang aku tulis dilembaran baru
Menghapus semua kenangan lalu
Merubah segalanya menjadi ambigu
.
Di setiap paragraf baru
Terdapat titik sendu
Yang tak saling bertemu
Diantara dua rindu
.
Cerita yang fatamorgana
Kini menjadi kisah nyata
Bergelut dengan nestapa
Berakhir pada derita
.
Di penghujung akhir cerita
Mengalir deras air mata
Yang jatuh secara tiba-tiba
Membalut kasih goresan luka
.
Bogor, 18 Februari 2021

Mulyono Ardiansyah
----------------------------------
MALAM KABUT

malam diiringi kabut


kantuk tak juga larut
aku beranjak pada peraduan yang menanti
di mana mata terungsi seraya merebah diri
tak usah kau usik hati
yang masih berharap telepon berbunyi
kau masih sibuk membaur
pada hari sebagai desah penghantar tidur

apa mungkin lelucon siang tadi


kau giring aku memikul rindu ini
memikirkan hal itu akan terjadi
aku gagap tak mendengar suaramu lagi

malam terlihat bergegas bersembunyi


berdoa kau meneleponku esok pagi
mendepak balutan rindu malam ini
bersatu dalam restu Ilahi

(Johor, Februari 2021)

Nama;Icha Rahma salamah Judul;Rindu mu ayah


Rindu....
Aku hanya merindukan kan sosok ayah
Sosok lelaki cinta pertamaku
Yang mendidik ku menjadi wanita berbakat.
Engkau yg mengajarkan ku arti kebahagiaan
🍃
Ayah.....
Aku ingin memeluk mu melepaskan semua
rinduku
Namun terhalang
Karena waktu dan keadaan
Aku hanya ingin engkau kembali
🍃
Aku menangis setiap malam
Memikirkan mu ayah
Rindu ini sangat berat
Ku mohon kembali lah
Garut,18 Febuari 2021

Nama :Suyanik Judul: Sepi


Malam ini terasa sepi
Kunang-kunang pun tak mau tampakkan diri
Walau hilir mudik mendaraan silih berganti
Lalu lalang orang mengais rezeki

Sepi hati ini
Dalam keramaian malam panjang
Tak ada kata-katamu lagi
Ucapan selamat tidur tak terdengar lagi
Tetesan air ini menambah kegalauan seorang diri

Gresik, 8 Februari 2021

Nama : Puji Sri Hanis Wulanningsih


Judul : Rinduku Terlukis Harapan pada Ibunda
Isi :
*
Badai ombak melanda terjang
Hembusan angin topan yang bertiup kencang
Setiap detik langkahku tersinar pancaran bintang
Wahai ibunda ku yang tersayang
*
Kaulah wanita tak bersayap tak bermahkota
Namun ber telapak kaki surga
Hadirku diselimuti canda tawa
Dari ratu dunia yang tiada duanya
*
Dunia ini semakin hari semakin menua
Beribu harapan ingin ku wujudkan
Tuk membuatnya tertawa meski tak mampu
mengalahkan jasanya
Wahai ibunda yang sangat ku rindukan
*
Sujud ku selalu terukir namamu dalam Doa
Teringat jasamu yang amat luar biasa
Ya Tuhan...izinkan ku tuk membawanya menuju
istana megah
Bersembahyang mencium hajar Aswad di sudut
bangunan Ka'bah.
BLORA, 19 FEBRUARI 2021

Husna Arianti
Rindu untuk Kalak
~
Pada jiwamu selalu ada kerinduan
Yang menyisai dalam kisah senja
Mengukir tangis jadi tawa kehilangan
Aku ingin bertemu, kakak, sekali saja
~
Pada ragamu selalu ada khayalan
Saat aku meraba bayangmu
Gundah, hingga aku kehilangan
Sebelum dapat memelukmu
~
Aku bagai mega pilon yang bergerak
Jauh sebelum aku menatap buana
Dirimu lebih dahulu melangkah ke ufuk
Meninggalkanku bersama anurika
~
Sumarah akan kehendak Sang Kuasa
Meski kita tak pernah bertemu
Aku selalu merindu padamu yang gata
Tuhan, kutitip rindu untuk kakakku
~
Makassar, 16 Februari 2021
Kerinduan si Tua
Buah Pena : Nirmala Sari
/1/ Kini sendiri...
Bagai kembali ke janin lagi
Sendiri bukan berarti tentram kembali
Angin kasih rindu pasti kan mendatangi
/2/ Kasihku telah pergi
Meninggalkan tuaku sendiri
Nyeri bahagia kan jadi satu bersama sang hati
Teringat rindu tentang mimpi pujaan hati
/3/ Bila kertas kan merobekku
Kan kusimpan karena itu kebutuhanku
Bila rindu menyakitiku
Kan kusimpan sebab itu bahagiaku
/4/ Bahagia dan nyeri hati
Bahkan tak ada dokter yang dapat mengobati
Hanya berdoa pada Sang Ilahi
Agar bahagia bila rindu mendekati...
Pekanbaru, 15 Februari 2021

Nama : Bilhana Bia


Judul : Ibu & Masa Kecilku
Isi :
📌
Melihat Ibu yang semakin menua
Aku teringat kembali masa kecilku
Dimana senyumnya masih merekah
Namun sekarang perlahan memudar
📌
Dulu aku anak yang masih lugu
Masih awam dengan segala hal
Yang kerap bermanja-manja dengan Ibuku
Tanpa ku tahu jika itu menyiksanya
📌
Teramat banyak cerita masa kecilku dulu
Jika di ulas satu per satu
Aku seakan-akan kembali ke masa lalu
Yang takkan terulang kembali lagi di masa kini
📌
Namun sekarang semuanya berubah
Hanya mampu bernostalgia jika merindu
Jika ada pilihan antara dulu dengan sekarang
Maka akan ku pilih masa kecil bersama Ibuku
📌
Muna Barat, 19 Februari 2021

Decak Rindu Nan Buncah


Karya : Sesilia Merli Harianja
✨__💜
Rintihan sendu terlukis hima nan dahayu
Cumbana chandra penuh bhama kegelapan
Kirana membendung seperti Kawi nirwana
Basirah membisu,menatap akara daksamu....
✨__💜
Perasaan seperti apa ini?
Kutatap payoda dengan segelintir pengharapan
Kuseka Atma hingga gundah kian mendekap
Citta sayu kini meluap menghujani buana...
✨__💜
Berapa banyak lagi waktu untuk merindu?
Decak nafas pun tak lagi eka
Derai awan hirap dalam kampa...
✨__ 💜
Kugapai indurasmi dengan matrik gulana
Serayu bersorak sayu mengintai perjalanan sang
waktu
Rinai ayar berbisik
"Lembayung melukis renjana atas asmaralokamu!"
Duri,17 Februari 2021💜

Pratama Okta. Akhir Cerita


/1/
Goresan lara merajam sukma
Sebab tangis menderu dengan rima
Hamparan kenangan berserakan
Rasa rindu kembali menoleh dalam ratapan
/2/
Rayuan membelenggu telah membuai candu
Mata yang berbinar melengkapi kesempurnaan
Namun semesta memutar cepat jarum waktu
Hingga jarak menghadang, memisahkan
/3/
Berlalu lalang menyantap lembayung senja
Melahap fajar yang mulai sirna
Pusaran angan membangun ekspektasi
Kian menerka pertemuan abadi
/4/
Lantunan harapan terucap lisan
Hanya memuji sebuah perdamaian
Terus mengembara gejolak asmara
Kian rapuh, usang di akhir cerita
... Yogyakarta, 17 Februari 2021

Ayu Sugiarti
Gulana yang Meraja

Anila berhembus menembus atma
Daku rasa arunika
Daku rasa penuh rindu yang menggebu tiada tara
Dengan peluk, dengan rindu yang tiada batasnya

Adamkaram kurasa menjajah diri dalam gelombang
cinta sejati
Di bilik pelik yang begitu apik membuatku serasa
mati
Dalam belenggu yang memaksaku jauh darimu
Biarkan kubinasa dengan berjuta rasa

Inginku tingalkan buana
Terbang menghampiri bagaskara
Berkolaborasi dengan asmaraloka cinta kita
Ini kali kutiada berdaya dengan berjuta rasa

Kini gundah kian meraja
Dalam gulita kunikmati indurasmi yang
membersamai diri
Kau pergi membaur pada jumantara
Membuatku serasa jauh dari khatulistiwa dan
jadikanku tiada

Lubuklinggau, 18 Februari 2021
Nama : Putri Indah S.
Judul : Seruak Rasa Penuh Gelora
Pergantian tahun menjadi awal perpisahan
Begitu berat rasanya meninggalkan
Engkau yang berbulan-bulan berdampingan
Sungguh ini kenyataan
🍓
Rasaku terus menyeruak
Menusuk ke sukma dan mebuatnya sesak
Segala rindu terus memberontak
Untuk seseorang yang sedang berjarak
🍓
Senyummu tak pernah hilang dari ingatan
Bak setan yang gentayangan
Hingga aku terbuai dengan penghayatan
Melihat sosok mu berdiri di depan

Bekasi, 18 Februari 2021

Nama: Diah Selfiana Putri


Judul: Hiruk Pikuk Gejolak Remuk
~
Denting jam menyulam berbagai cuplikan kenang
menjadi sebuah gambar padu
Iramanya mencipta melodi haru pada sela-sela titik
yang membentuk indah lekuk wajahmu
Namun, detiknya tersentak pada sekat antara bibir
rekah yang kini berubah kelabu
; bibir yang pernah kau kecup dulu, bibir yang tak
lelah mengucap zikir harap temu
~
Tulip di sana menguncup melihat langkahmu
remang dalam peluk
Pada vas lapuk penuh bercak pekik cakap kutuk
Dikandungnya bait pelik membentuk syair palsu
menusuk
Membujuk rindu untuk mengusik menggelitik atma
hingga remuk
~
Sayang, sukaku masih sama; melukis namamu di
antara dua tangan yang menengadah
Melipat jarak lewat hajat yang kurangkai menjadi
sebuah puisi doa
Terkemas rapih dalam balut janji setia, walau perih
sungguh, kubaca lirih dalam sajadah
Harapku kau pun sama; membisikkan namaku
dalam harap tujuan jumpa, semoga
~
Bekasi, 19 Februari 2021

" Merindukan Permata Rumah "


Karya: Muhammad Chandra Pratama
syahdu tangan mencekam dalam diam.
Menyusuri semak lereng serta bebatuan.
Tak kuasa meratapi lempingan demi lempingan tak
bertulang
Menyisakan rindu di tepis oleh angan
-
Sunyi,sepi,bagaikan langit tanpa rembulan
Berjalan dengan lentera kuning tak gemerlapan.
Ku coba menyusuri detik demi detik untuk pulang.
Menyisakan rindu yang kian takbertuan
-
Kini ranting ku mulai patah.
Tersesat dijalan yang rapuh nan nirmala.
Jangan biarkan awan hitam menggores pipimu.
Agar tidak hilang jiwa dalam tubuhmu.
Hati dikebut oleh rindu
Menguap dalam guci yang kian berdebuh
Menyuguhkan kilaunya kebahagiaan diwajah ibu
Hingga engkau terlelap dibawa oleh angin syahdu.

Nama: Muhamad Daffa S


Judul: Memori Rindu
Lagu lama terputar kembali
Mengembalikan sejuta memori
Tentang kisah kasih yang terpatri
Hingga menjalar kedalam imajinasi
.
Di setiap bait terdapat cinta
Merubah luka menjadi nirmala
Dalam syair yang anindita
Terukir kata indah nan anindya
.
Lirik demi lirik yang merdu
Membuat atma kian rindu
Pada masa yang telah berlalu
Hingga akhirnya lenyap ditelan waktu
.
Alunan nada yang harmonis
Dengan note balok yang berbaris
Yang dulu sempat kau tulis
Hingga menjadi cerita manis
Bogor, 18 Februari 2021

Kalau aku rindu? Sudikah kamu kembali bertamu?


Oleh : Michell Octavia
💜
Lalu fajar kembali membuatku berdesir,
Menyulam diri menjadi bait-bait kesepian yang
kemudian menjelma menjadi mimpi
Betapa aku ingin sekali berlabuh
Dalam hening sepekat kelabu langit
💜
Ribuan sajak kubingkai dan kupintal..
Aku merangkum seluruh rinduku,
Ku bingkis rapi dalam sunyi
Aku mengurai rindu,
💜
Dibawah rintikan hujan di Jakarta,
Aku menyulapnya menjadi sajak,
Juga air mata
Jika nanti kamu menemukanku disela-sela
pergantian waktu,
💜
Tolong rampas dukaku,
Tolong tinggalkan kecupan manis didahiku,
Tolong ceritakan resah yang membuatmu hilang
arah
Barangkali aku bisa menyeduhkan kopi dengan
gula merah untukmu.
💜
Ponorogo, 18 Februari 2020

*Nama* : Siti Nurharifah


*Judul* : Rinduku milikmu
*Isi* :
*..........*
Perihal rindu kasihku untukmu
Tetesan air mata menjadi kekuatanku
Aku tahu rasa cinta yang berujung semu
Secara perlahan membunuhku
*..........*
Biarlah tidak bertatap muka
Tidak saling bertegur sapa
Duhai Kanda izinkanlah aku
Melangitkan namamu di sepertiga malamku
*..........*
Di bawah langit di atas bumi
Biarlah aku menelaah rasa yang pernah ada
Hal paranoid mencekam diri
Menyalakan rindu dalam duka
*..........*
Mengapa senja selalu menyapa
Meskipun datang dan pergi seketika
Rasa, rindu, cinta dan kasihku
Ku kembalikan kepada Rabbku
*Titimangsa* : Padang, 18 Februari 2021

Nama: Adina Khairunisa


Judul: Penghancur Segalanya
Isi:
Dalam sepi ku menangis
Dalam rindu ku tertawa miris
Jika boleh aku menepis
Bahwa kepergiannya aku mati teriris
-
Rindu yang datang layaknya penghancur
Menghidupkan kembali rasa yang sempat terkubur
Menjelaskan kembali romantika yang sempat
mengabur
Tanpanya aku hancur lebur
-
Pada rindu ku titipkan doaku
Pada hujan ku titipkan rinduku
Teruntuk dirimu yang tersemat di dalam kalbu
Teruntuk kenangan yang memeluk erat kisah lalu
-
Titimangsa: Temanggung, 21 Februari 2021

Nama: Syafiatul azizah


Judul: Rindu Yang Sendu
Nabastala senja telah berlalu
Terhempas arus bersama serayu
Pergi jauh meninggalkanku
Merubah bahagia menjadi sendu
.
Atmamu yang selalu kutunggu
Dari waktu senja hingga kelabu
Merubah arah yang tak bertemu
Dan berakhir pada pelabuhan rindu
.
Semuanya hanya tinggal kenangan
Canda tawa pun sekilas ingatan
Hanya menyisakan jejak kepedihan
Terangkul erat dalam dekapan
.
Kebisingan berubah menjadi keheningan
Menerpa logika akan pahitnya kenyataan
Dari sepasang atma yang terpisahkan
Dan kini semuanya hanya tinggal kerinduan
Bogor, 19 Februari 2021

Karya: Yanuar Abdillah Setiadi


Kopi Rindu: Kopi Ibu

Secangkir kopi menyuguhkan diri kepadaku


dengan seorang diri. Dengan
lantang ia berkata “cumbu mesra bibirmu dengan
ujung cangkirku.
Lekatkan pahit hidupmu pada pekat kopiku, aku
paham betul hidupmu tak
sesemerbak masa kecilmu”

Aromanya menggugah ingatanku tentang seorang


nun jauh di sana. Seorang
yang menyeduh kopi dengan derai air mata kasih.
Menyuguhkannya dengan langkah
penuh tapak jejak doa. Saat daku cumbu
cangkirnya;
melarutkan penat hidupku, mumet kisah cintaku,
dan ruwet pekerjaanku.

Kopi rindu adalah kopi racikan ibu


yang selalu dihangatkan dengan dekap
tulusnya pada cangkir kopi hingga
mengalir pada muara kalbuku.

Purwokerto, 19 Februari 2021

Nama: Novita Maharani


Judul: Belantara Rindu
Isi:
.
Kau memilih pergi.
Kau bilang demi masa depanmu dan kita.
Maka aku percaya:
mengantarmu dengan sukarela.
.
Satu, tiga, tujuh, berapa tahun aku harus
menunggu?
Agar tahu berapa banyak amunisi harus disimpan,
sebab pergimu telah membawaku menuju
belantara:
kediaman rindu beranak pinak.
.
Lima, delapan, sepuluh, rindu tak kunjung
menebus temu.
Belantara ini semakin cekam,
membiarkan aku mendekam,
pada hari-hari kelam; dengan hati lebam.
.
Sudah begitu lama rindu jelma randu.
Bunganya berwarna kecewa, buahnya berbentuk
amarah.
Suatu hari di pohon itu, dililit akarnya yang
merambat ke ranting,
cintaku gantung diri.
.
(Di hadapan hujan, 6 November 2020)

Nama : Siti Khoningah


Judul : Lemari Wadah Rindu
/1/
Pagun berpijak secorak lemari dalam temaram
malam
Laksana saksi air nayamku yang tengah membuat
kolam
Menakhlikkan bekas lekat dipipi yang mulai ranum
Terbetik bisik riak sukma menderam: berdegum
/2/
Lalu kuintip perlahan, pintu lemari kusam yang
tersibak
Disinilah wadah butiran permata doa untuk
keluarga rancak
Yang kutoreh dari tasbih-tasbih bermadah Tuhan
Maha Esa
Aku merindu tumpah darah, barangkali kini sudah
renta
/3/
Lalu kusibak pintu itu, hingga menakhlikkan
celangap
Disinilah aku menyulam rindu menahun hingga
genap
Serupa kemeja bersahaja yang akan kuagihkan
pada bapak ibu
Selaku bukti: telah lama menyulam rindu
bertambun lebu
/4/
Lalu kukunci kembali pintu itu; terik tidak
bercelah
Agar siapa tiada mengintip, kecuali aku yang
tengah galabah
Akan kusibak lagi pintu itu di watan bersama
bapak ibu
Biar tahu, sungguh aku rindu walau kini
tenggelam di wadah baru
-
Purworejo, 19 Februari 2021

Nama : NHimas arum


Judul : Rindu yang dulu
Hari hari yang indah
Kenapa kita harus berpisah?
Kenapa kau harus berubah?
Kenapa kita harus beda langkah?
🥀
Tak ada jawabmu
Kau pura pura tak mengenalku
Seakan tak ingat masa kecilmu
Masa masa yang indah bersamaku
🥀
Dulu, kau aku dan kita
Bersukaria bersama
Membagi suka dan duka
Bermain sampai waktu terlupa
🥀
Apakah kau tau?
Aku rindu kau yang dulu
Yang selalu ceria sepanjang waktu
Dan selalu mengingatku dalam hatimu

Nama : Rizki Adi Saputra


Judul : Menahan Rindu
Isi :

Di Surau itu kita bertemu
Menabuh warna baru menjadi rindu
Rindu yang terus bertengger di dalam dadaku
Indah tak melulu karena mudah
Menapak bersama dalam satu langkah
Remeh kerap jadi masalah.

Di surau itu hanya bayangmu yang ditangkap oleh
netraku
Wangi tubuhmu seakan candu
Menyeruak masuk ke dalam benteng pertahananku
Menghidu aroma kerinduan yang menggebu

Di surau itu aku bersimpuh
Menyeduh hangatnya jiwa yang rapuh
Kuhapus kabut yang luruh di wajahku.

Wahai sang pemberi rasa
Jangan biarkan hatiku terus berduka
Menahan rindu yang tak kunjung jumpa
Bagan Siapi-api, 19 Februari 2021
Mulyono Ardiansyah
----------------------------------
MALAM KABUT

malam diiringi kabut


kantuk tak juga larut
aku beranjak pada peraduan yang menanti
di mana mata terungsi seraya merebah diri

tak usah kau usik hati


yang masih berharap telepon berbunyi
kau masih sibuk membaur
pada hari sebagai desah penghantar tidur

apa mungkin lelucon siang tadi


kau giring aku memikul rindu ini
memikirkan hal itu akan terjadi
aku gagap tak mendengar suaramu lagi

malam terlihat bergegas bersembunyi


berdoa kau meneleponku esok pagi
mendepak balutan rindu malam ini
bersatu dalam restu Ilahi
(Johor, Februari 2021)

"Saya merindukan seseorang"


Hai buat kamu yang sedang membaca puisi ini..
Apakah kamu baik baik saja..?
Iya atau tidak aku tidak tau..?
Tapi ku harap kamu baik baik saja..
Apa kau tau?
Di hidup ini tidak ada yang enak..
Tidak ada yang instan..
Dan orang juga tidak peduli kamu baik baik saja
atau malah sebaliknya..
Dengarkanlah pesan ini jika kamu merasa..
Kamu sedang tidak baik baik saja ..
Bilang pada dirimu bahwa..
"Aku sedang merindukan seseorang yang bukan.
"Milikku lagi"..
Jujurlah pada dirimu..
Biarkan tubuhmu menangis...
Dan mengeluh sebentar karena ia terus bekerja..
Menarilah bersama hujan..
Nikmatilah momen itu..
By: Amelia Romauli Sianturi
19 February 2021

Dear Rinduku,
Penulis : Cindy Andika Fiona
/1/
Kutermangu terdiam terpaku dalam mengingatmu
Rindu ini sungguh mengusik kalbuku
Menyisakan kehampaan yang menjeruji belenggu
Namun sekat jarak menjadi penghalang yang
begitu menghantuiku
/2/
Elektrolit rasa daku transformasi menjadi
perubahan luar biasa
Romansa indah sungguh memberikan banyak
warna
Ingin kuukir elokmu di angkasa nabastala
Kutitipkan serumpun doa kepada semesta untuk
menyampaikan salamnya
/3/
Dear sumber rinduku yang istimewa ….
Upaya satukan raga selaraskan atma
Tawamu adalah sumber bahagiaku jua
Menjadi ornamen pemanis taburan bagi cinta yang
kita cipta
/4/
Kuubah segala getir menjadi manis rasanya
Rindu yang kita punya semoga menjadi saksi
ikatan cinta
Yang terbenam dalam alunan senandung irama
melodi rahsa
Membentuk kisah rasi gugusan renjana abadi
selamanya.
Kamar Rindu Sendu, 19 Februari 2021
Instagram : @cindyandikaf @medialiteracyindonesia

Nama: Kumaidatun Nisfiyah


Judul: PERIHAL RINDU KEPADA AKSARA

Sebait salam kutitipkan pada anila


Berembus cepat melewati sudut dinginnya kota tua
Hanya untukmu, panjatan aksara dalam doa
Setiap hari bahkan syahdu saat sepertiga malam
menyapa

Mengharapkan balasan darimu melalui gema


Namun, yang kuterima hanyalah pantulan suara
Mengapa aku tak bisa melepaskannya?
Merapah linglung mencari celah untuk bersua

Perihalmu membayangkan akaramu serasa sirna


Bagaikan binar bagaskara terselimuti payoda hitam
Atau senja berpamit pulang menenggelamkan
dirinya
Memupuskan asa kabar bersama serpihan kelam

Rindu, memanggil kembali dan memulihkan


ingatan
Memeluk terus-menerus sampai hati meluluh
Walau remang kupegang sebagai kenangan
Melelapkan mata dari tusukan nyata derasnya air
mengeluh

Jepara, 19 Februari 2021

Nama : ikbal maysarandi


judul: rindu yang jauh di sana
isi : Rindu...
Rindu, hanya seulas kata kata yang mungkin
dianggap sepele.
Tapi rindu, rindu mengajarkan kita arti dari
kehadiran.
Rindu...
Rindu ku pada mu, tak kan pernah hilang.
Hati ini sedang menanti.
Menanti kehadiran mu...
Hati ini sedih, kecewa, menjadi satu, Itu adalah
rindu...
Rindu...
Sungguh,aku sangat Rindu.
Andai, aku di beri waktu untuk memperbaiki
semua nya. Aku pasti akan memperbaiki nya.
Sungguh, aku sangat rindu..
Rindu...
Kata rindu tak cukup rasa nya jika tanpa rasa
penyesalan.
Rindu...
Rindu adalah sebuah kata yang di lontarkan
kepada seseorang yang ia rindukan.
Rindu...
Kita tak kan bisa menahan rasa Rindu..
Rindu... Oh... Rindu...
Hati ini sangat rindu.
titimangsa : 19-02-21

Anda mungkin juga menyukai