Anda di halaman 1dari 27

BAB 9

BIOTEKNOLOGI

Sumber : id.wikipedia.org
PETA KONSEP
BIOTEKNOLOGI

Pengertian Bioteknologi Penggunaan Kloning pada Rekayasa


konvensional dan mikro- Kultur Dimensi
bioteknologi hewan genetika
modern organisme jaringan
pada
tumbuhan
Makanan Penghasilan Pemanfaatan
Perbedaan bioteknologi Kloning
dan obat embrio
konvensional & modern
minuman
Terapi gen

Penghasilan Penghasilan Kloning


Bioteknologi kondisi nonsteril Vaksin baru
protein (PST) energi
dan steril transfer
inti
Bidang Organisme
Penghasilan zat organik,
peternakan transgenik
enzim, dan vitamin

Bio- Bidang Fusi sel


pestisida pertambangan

Rekombinasi
bioplastik DNA
I. Pengertian Bioteknologi
Input
Bahan baku, mikroorganisme, serta sel hewan dan
Bioteknologi adalah ilmu tumbuhan
yang menerapkan prinsip
ilmah dan kerekayasaan
Proses
untuk penanganan dan Aplikasi prinsip ilmiah, kerekayasaan, dan teknologi
pengolahan bahan mentah
organik maupun anorganik
dengan bantuan makhluk
hidup untuk meningkatkan Output (Produk)
potensi makhluk hidup serta Makhluk hidup:
Hewan ternak dan tumbuhan yang bersifat unggul
menghasilkan produk dan
Produk:
jasa bagi kepentingan hidup Makanan, minuman, obat-obatan, bahan bakar, atau
manusia. senyawa biokimia
Jasa:
Pengolahan limbah, pemisahan logam, atau
pemberantasan hama
II. Bioteknologi Konvensional dan Modern
A. Perbedaan Bioteknologi Konvensional dengan Bioteknologi
Modern
No. Perbedaan Bioteknologi konvensional Bioteknologi modern

1. Mulai ada Sejak awal peradaban manusia Berkembang sejak struktur dan fungsi
DNA ditemukan
2. Cara pemanfaatan Menggunakan langsung hasil yang Menggunakan organisme untuk
diproduksi oleh mikroorganisme memperbaiki dan meningkatkan
kinerja genetik organisme

3. Peralatan dan teknologi Peralatan dan metode yang sederhana Peralatan modern dengan berbagai
yang digunakan teknologi

4. Proses dan hasilnya Kurang steril, hasilnya sedikit Steril, hasilnya banyak dalam waktu
(terbatas), dan kualitas belum cepat, dan kualitas terstandardisasi
terjamin
5. Contoh Pembuatan tempe, tapai, tuak, roti, Kultur jaringan, organisme transgenik,
yoghurt, keju, dan nata de coco hewan hasil kloning, dan insulin
buatan
II. Bioteknologi Konvensional dan Modern
B. Pengembangan Bioteknologi Kondisi Nonsteril dan Steril

Bioteknologi kondisi nonsteril

• Proses fermentasi dilakukan pada lingkungan yang terbuka sehingga memungkinkan


adanya kontaminasi mikroorganisme lain.
• Contoh: pengolahan limbah, pembuatan pupuk kompos.

Bioteknologi kondisi steril

• Proses fermentasi berlangsung tanpa adanya kontaminasi mikroorganisme lain


(steril), sehingga membutuhkan alat-alat yang modern.
• contoh: antibiotik, antibodi, enzim, asam amino, steroid, dan vitamin B 12.
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

A. Mikroorganisme Penghasil Makanan dan Minuman

Contoh produk makanan dan minuman hasil bioteknologi

No. Produk makanan Mikroorganisme Bahan baku Negara yang memproduksi

1. Keju mozzarella Streptococcus thermophilus Susu sapi/kerbau Italia

2. Yoghurt Lactobacillus bulgaricus Susu Seluruh dunia

3. Sosis Pediococcus cerevisiae Daging sapi dan babi Eropa dan Amerika Serikat

4. Roti Saccharomyces cerevisiae Tepung gandum Seluruh dunia

5. Oncom Neurospora sitophila Ampas tahu & kacang Indonesia

6. Kecap Aspergillus wentii Kacang kedelai Indonesia dan Jepang

7. Tauco Aspergillus oryzae Kacang kedelai Asia

8. Nata de coco Acetobacter xylinum Air kelapa Seluruh dunia


Proses Pembuatan Keju

Sumber: Wikimedia.org
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam Bioteknologi

A. Mikroorganisme Penghasil Makanan dan Minuman

Makanan dan minuman hasil bioteknologi

Sumber : id.wikipedia.org Sumber : commons.wikimedia.org


III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
B. Mikroorganisme Penghasil Protein
Protein sel tunggal (PST) atau SCP (Single cell protein) adalah bahan makanan berkadar protein
tinggi yang berasal dari mikroorganisme.

Ganggang penghasil protein:


Spirulina maxima, Spirulina platensis,
Scenedesmus sp., dan Chlorella

Jamur penghasil protein:


Saccharomyces cerevisiae, Candida utilis,
dan Paecilomyces variotii

Bakteri penghasil protein:


Methylophilus methylotrophus
Ganggang Spirulina
Sumber : es.wikipedia.org
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
C. Mikroorganisme Penghasil Zat-zat Organik, Enzim, dan Vitamin

No. Nama produk Mikroorganisme pemanfaatan


1. Asam amino Corynebacterium Penyedap rasa, suplemen hewan ternak
glutamicum
2. Asam cuka Saccharomyces bayanus Penyedap rasa
3. Asam sitrat Aspergillus niger Pemberi rasa, antioksidan, pembuatan
detergen
4. Enzim Aspergillus niger Industri tekstil, detergen, dan pengolahan
selulase kopi
5. Enzim laktase Saccharomyces fragilis Menghidrolisis laktosa dalam susu skim
6. Enzim lipase Aspergillus niger Industri lemak, menambah cita rasa keju
7. Vitamin B12 Pseudomonas Suplemen kesehatan
denitrificans
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
D. Mikroorganisme Penghasil Obat
1. Antibiotik
No. Nama antibiotik Mikroorganisme Kegunaan
1. Penisilin Penicillium notatum Menyembuhkan berbagai penyakit oleh infeksi kuman
2. Sefalosporin Cephalosporium sp. Menghambat kerja penisilin
3. Streptomisin Streptomyces griseus Membunuh mikroorganisme yang kebal terhadap
penisilin dan sefalosporin

4. Tetrasiklin Streptomyces aureofaciens Menghambat sintesis protein bakteri


5. Eritromisin Streptomyces erythreus Melawan bakteri yang resisten terhadap penisilin

2. Vaksin: mikroorganisme/bagian mikroorganisme yang telah dilemahkan untuk


memicu terbantuknya sistem kekebalan tubuh.
3. Interferon: senyawa glikoprotein yang disekresikan oleh sel hewan Vertebrata akibat
rangsangan biologis atau senyawa-senyawa tertentu.
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
E. Mikroorganisme Penghasil Energi

Bahan bakar alkohol Gas metana Gas hidrogen

• Penggunaan alkohol • Digunakan sebagai bahan


• Pemanfaatan biogas
sebagai pengganti bahan bakar karena sifatnya
metana sebagai sumber
bakas bensin pada 1890. mudah terbakar.
energi yang dihasilkan oleh
• Diperoleh dari hasil • Mikroorganisme: Chlorella
mikroorganisme dalam
fermentasi substrat gula pyrenoidosa dan
medium kotoran ternak.
tebu, pati, selulosa, atau • Mikroorganisme: Clostridium butyricum.
jagung dengan bakteri
Methanobacterium sp.,
Zymomonas mobilis,
Methanohalobium sp.,
Clostridium thermocellum,
Methanomicrobium sp.,
Thermoanaerobacter
Methanosarcina sp, dan
ethanolicus, dan khamir
Methanococcus sp.
mutan petite dari
Saccharomyces cerevisiae.
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
F. Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman (Biopestisida)

No Nama Mikroorganisme Kegunaan


. biopestisida
1. Senyaw delta- Bacillus thuringiensis, Membunuh hama seperti ulat dan ngengat
endotoksin B. popilliae

2. Bioinsektisida Baculovirus Memberantas hama tanaman budidaya


baculovirus

3. Bakteri minus Pseudomonas Mendesak pertumbuhan bakteri tanpa


es syringae merusak jaringan tumbuhan
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
G. Pemanfaatan Mikroorganisme dalam Bidang Peternakan

Bovine Growth Hormone (BGH)


Epidermal Growth Factor (EGF)

• Hormon yang dihasilkan


oleh bakteri Escherichia coli. • Hormon yang dapat
• Merangsang pertumbuhan mempercepat
hewan ternak sehingga pertumbuhan rambut
produksi daging dan susu domba penghasil wol.
dapat ditingkatkan.
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
H. Mikroorganisme Pengolah Limbah (Bioremediasi)

Pengolahan Penguraian Mikroorganisme


Pengolahan Pengolahan
limbah dengan lumpur secara pembersih limbah
limbah organik limbah dengan
sistem lumpur anerobik minyak
biofilm
aktif

• Bakteri • Bakter • Menggunakan


Clostridium anaerob
butyrium • Biofilm galur dari bakteri
• Menggunakan (lapisan Methanobact Pseudomonas
dimasukkan erium
mikroorganis bakteri) putida dan jamur
ke dalam mengurai
me aerob menguraikan Cladosporium
limbah. Gula bahan organik
pengoksidasi materi resinae yang
dalam limbah menjadi CH4,
material organik dalam mampu
diurai
organik. limbah. CO2, H2, dan mengonsumsi
menghasilkan
H2O. hidrokarbon.
gas hidrogen.
III. Penggunaan Mikroorganisme dalam
Bioteknologi
I. Bioplastik (Biodegradable Plastic)

Bioplastik dibuat dari pati,


selulosa, minyak nabati,
amilum jagung, klobot
jagung, amilum ercis, dan
biopolimer lainnya yang
berasal dari mikroorganisme.

Contoh mikroorganisme:
bakteri Alxaligenes
eutrophus dan jamur
Aureobasidium pullulans.
Contoh peralatan yang menggunakan bioplastik
Sumber : www.wikiwand.com
III. Penggunaan
Mikroorganisme
dalam Bioteknologi

J. Pemanfaatan Mikroorganisme
dalam Bidang Pertambangan

Penggunaan bakteri Thiobacillus


ferrooxidans dalam teknik pemisahan
logam dari bijinya
IV. Kultur Jaringan pada Tumbuhan
Kultur jaringan adalah salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif
berdasarkan sifat totipotensi, yaitu kemampuan setiap sel tumbuhan untuk tumbuh
menjadi individu baru yang sempurna.

Tahap kultur jaringan:


• Bagian tumbuhan yang akan dikultur
(eksplan) diambil dari jaringan muda yang
masih aktif membelah.
• Eksplan dibiarkan tumbuh menjadi massa sel
yang belum berdiferensiasi, disebut kalus.
• Sel-sel kalus dipisahkan dan dikultur agar
terbentuk kalus-kalus baru.
• Kalus akan tumbuh menjadi tanaman lengkap
berukuran kecil (planlet).
• Planet yang mulai tumbuh dipindahkan pada
medium tanah atau ditanam dengan sistem
hidroponik.

Sumber : id.wikipedia.org
V. Kloning pada Hewan

A. Kloning Embrio

Kloning embrio adalah usaha untuk


menghasilkan individu baru dengan sifat
secara genetik sama dengan kedua
induknya tanpa melalui perkawinan secara
alamiah.

Kloning embrio pada manusia dikenal


dengan istilah bayi tabung (In Vitro
Fertilization/IVF).
V. Kloning pada Hewan
B. Kloning Transfer Inti
(Transplantasi Inti)

Kloning transfer inti adalah teknik memindahkan


inti dari sel donor ke sel yang lain agar diperoleh
individu dengan sifat sama dengan inti sel donor.

Contoh transfer inti yang pernah dilakukan yaitu


transfer inti pada domba menghasilkan domba
Dolly.

Sumber : en.wikipedia.org
VI. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika adalah suatu usaha
memanipulasi sifat mekhluk hidup untuk
menghasilkan makhluk hidup dengan sifat
baru sesuai dengan yang diinginkan.

A. Fusi Sel (Teknologi Hibridoma)

Hibridoma adalah penyatuan (fusi) dua sel yang


berasal dari organisme yang sama atau berbeda
menghasilkan sel yang mengandung campuran
gen dari kedua sel tersebut.

Contoh hibridoma adalah pembuatan antibodi


monoklonal dari gabungan sel limfosit dan sel
kanker.
Sumber : eu.wikipedia.org
VI. Rekayasa Genetika
B. Rekombinasi DNA

1. Metode untuk memperoleh gen: metode tembak langsung, metode transkripsi balik, atau
metode sintesis gen.
2. Enzim pemotong dan penyambung DNA: enzim pemotong adalah enzim restriksi
endonuklease.
3. Sel wadah, yaitu sel yang menerima rekombinan. Umumnya menggunakan bakteri Escherichia
coli.
4. Vektor pembawa gen: sering
menggunakan plasmid, yaitu
rangkaian DNA
nonkromosom yang
berbentuk sirkuler.

Bakteri Contoh plasmid yang sering


Escherichia coli digunakan: Plasmid Ti
VI. Rekayasa
Genetika
B. Rekombinasi
DNA
VII. Pemanfaatan Rekayasa Genetika
A. Terapi Gen

Terapi gen adalah usaha perbaikan kelainan genetik dengan memperbaiki


susunan basa nitrogen pada rantai DNA dalam gen.

Diterapkan untuk memperbaiki kelainan genetik ADD (Adenosine Deaminase


Deficiency), yaitu kelainan berupa kehilangan daya tahan tubuh akibat tidak
adanya enzim ADA (adenosine deaminase) sehingga rentan terkena infeksi
patogen.

B. Pembuatan Vaksin Baru


Vaksin subunit adalah salah satu vaksin baru yang diproduksi dari rekayasa genetika,
yang dibuat dari bagian tertentu mikroorganisme yang imunogenik (mampu
menimbulkan respons imunitas tubuh) secara alamiah.
VII. Pemanfaatan Rekayasa Genetika
B. Pembuatan Organisme Transgenik

1. Tanaman transgenik
Adalah tanaman hasil rekayasa genetika dengan
sistem penggabungan gen pada suatu rangkaian
DNA.

2. Hewan transgenik

Sumber : PublicDomainImages, pixabay.com


Adalah hewan yang mengandung sisipan gen asing
di dalam genomnya.
Dapat dilakukan dengan dua metode:
• Pronuclear microinjection
• Embrionic stem (ES) cell electroporation dan
subsequent blastocyst injection

Contoh jagung transgenik


VII. Pemanfaatan Rekayasa Genetika
B. Pembuatan Organisme Transgenik

Pembuatan tanaman transgenik


VIII. Dampak Negatif Bioteknologi
a. Kemungkinan menciptakan mikroorganisme patogen baru
b. Timbulnya bahan makanan yang mengandung protein baru bersifat
toksik
c. Munculnya tanaman supergulma
d. Teknik bayi tabung dapat membingungkan status orang tuanya
e. Risiko tinggi pada bayi organisme hasil kloning
f. Penyebaran bakteri strain secara liar
g. Erosi plasma nutfah
h. Terganggunya keseimbangan ekosistem
i. Penyalahgunaan senjata biologis

Anda mungkin juga menyukai