Anda di halaman 1dari 2

Puisi :

DALAM KERINDUAN Karya : Usman Jamhuri

Berpuluh tahun kita terpisah dalam era...


Hilang tak berbekas tertiup angin, tenggelam ditelan masa.
Nyaris terputus komunikasi
Tiada angin menyampaikan kerinduan, kawan
Walau hanya sesaat.
Mungkinkah kau telah lupa?
Aku selalu menunggu dan menunggu
Di siang dan malam Namun tak kunjung berita
Sahabat... Kemanakah kan kucari gerangan dirimu?
Hampir2 aku putus asa mencarimu...
Sungguh aku tak tahu di mana engkau rimbanya
Aku merasa kehilanganmu
Sejak kita lepas sekolah dulu
Apakah engkau masih ada?
Masa2 indah itu Atau sudah lupa?
Sahabat...
Aku baru merasa betapa kehilanganmu
Betapa aku merindukanmuIngin bertemu
Mengenang masa2 lalu yang penuh nostalgia
Dalam sejuta kenangan yang tak 'kan terlupakan
Saat2 seperti ini akankah kita berkumpul?
Kita bertemu berbagi cerita
Dunia maya telah mempertemukan kita
Kita bertegur sapa melepas kangen Dalam canda di wa ria
Namun tak cukup hanya sampai di situ?
Sahabat,...
Memang kita tak muda lagi
Usia kita kian bertambah
Dari hari kehari tubuh semakin rapuh
Mata mulai kabur
Rambut memutih
Raut wajah berkeriput
Gigi tanggal satu persatu
Lari tinggalkan kita?
Daunpun mulai berguguran
Helai demi helai
Jatuh ke pangkuan bumi
Saat-saat indah tak terulang
Tertulis dalam album kenangan
Engkau yang dulu tampan dan cantik
Pupus dimakan usia
Hanya tertulis nama dalam pusara
Sebelum itu terjadi
Isilah album ini dengan tulisan terindah
Agar hari- harimu tak sia2
Luangkanlah waktumu barang sejenak
Bersama sahabat2 setia
Dalam gelar reuni akbar nanti.
Kangen
Berbilang minggu, bulan, tahun tak jumpa denganmu
dititik akhir pertemuan kita dulu
Bergulir waktu seperti putaran bola bumi,
tak membuatku lupa akanmu, sahabat
Wahai Sang Pemilik waktu ,
ku ketuk pintu ArsyMu
yang selalu terjaga dari kantuk hambaMu
Izinkan hamba tuk bertemu
walau hanya di ujung ufuk barat matahari Mu.
Izinkan hamba lepaskan hasrat candatawa seperti dulu
Sahabat . . .?
Masihkah kau berkalung kangen saat kita bersama
mengarungi bahtera ilmu pada bapak ibu guru ?
Masihkah kita dapat berjabat tangan memeluk erat
melepas rindu sebuah kenangan?
Harapan ku bukan asa terbawa angin
hilang bagaikan debu
Harapan ku bukan cahaya yang makin redup ketika malam tiba
Sahabat, ia semakin benderang berbinar ketika dipertemukan . . . Kangen

Jak, Sembilan Januari Dua Ribu Dua Puluh Tiga

Anda mungkin juga menyukai