0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Puisi ini menceritakan tentang kerinduan seseorang terhadap sahabat lamanya setelah berpisah lama akibat berjalannya waktu. Sang penyair merindukan masa-masa indah bersama sahabatnya dulu dan berharap dapat bertemu kembali untuk mengenang masa lalu. Ia juga menyadari bahwa usia mereka semakin tua seiring berjalannya waktu sehingga mengingatkan untuk segera berkumpul kembali sebel
Puisi ini menceritakan tentang kerinduan seseorang terhadap sahabat lamanya setelah berpisah lama akibat berjalannya waktu. Sang penyair merindukan masa-masa indah bersama sahabatnya dulu dan berharap dapat bertemu kembali untuk mengenang masa lalu. Ia juga menyadari bahwa usia mereka semakin tua seiring berjalannya waktu sehingga mengingatkan untuk segera berkumpul kembali sebel
Puisi ini menceritakan tentang kerinduan seseorang terhadap sahabat lamanya setelah berpisah lama akibat berjalannya waktu. Sang penyair merindukan masa-masa indah bersama sahabatnya dulu dan berharap dapat bertemu kembali untuk mengenang masa lalu. Ia juga menyadari bahwa usia mereka semakin tua seiring berjalannya waktu sehingga mengingatkan untuk segera berkumpul kembali sebel
Hilang tak berbekas tertiup angin, tenggelam ditelan masa. Nyaris terputus komunikasi Tiada angin menyampaikan kerinduan, kawan Walau hanya sesaat. Mungkinkah kau telah lupa? Aku selalu menunggu dan menunggu Di siang dan malam Namun tak kunjung berita Sahabat... Kemanakah kan kucari gerangan dirimu? Hampir2 aku putus asa mencarimu... Sungguh aku tak tahu di mana engkau rimbanya Aku merasa kehilanganmu Sejak kita lepas sekolah dulu Apakah engkau masih ada? Masa2 indah itu Atau sudah lupa? Sahabat... Aku baru merasa betapa kehilanganmu Betapa aku merindukanmuIngin bertemu Mengenang masa2 lalu yang penuh nostalgia Dalam sejuta kenangan yang tak 'kan terlupakan Saat2 seperti ini akankah kita berkumpul? Kita bertemu berbagi cerita Dunia maya telah mempertemukan kita Kita bertegur sapa melepas kangen Dalam canda di wa ria Namun tak cukup hanya sampai di situ? Sahabat,... Memang kita tak muda lagi Usia kita kian bertambah Dari hari kehari tubuh semakin rapuh Mata mulai kabur Rambut memutih Raut wajah berkeriput Gigi tanggal satu persatu Lari tinggalkan kita? Daunpun mulai berguguran Helai demi helai Jatuh ke pangkuan bumi Saat-saat indah tak terulang Tertulis dalam album kenangan Engkau yang dulu tampan dan cantik Pupus dimakan usia Hanya tertulis nama dalam pusara Sebelum itu terjadi Isilah album ini dengan tulisan terindah Agar hari- harimu tak sia2 Luangkanlah waktumu barang sejenak Bersama sahabat2 setia Dalam gelar reuni akbar nanti. Kangen Berbilang minggu, bulan, tahun tak jumpa denganmu dititik akhir pertemuan kita dulu Bergulir waktu seperti putaran bola bumi, tak membuatku lupa akanmu, sahabat Wahai Sang Pemilik waktu , ku ketuk pintu ArsyMu yang selalu terjaga dari kantuk hambaMu Izinkan hamba tuk bertemu walau hanya di ujung ufuk barat matahari Mu. Izinkan hamba lepaskan hasrat candatawa seperti dulu Sahabat . . .? Masihkah kau berkalung kangen saat kita bersama mengarungi bahtera ilmu pada bapak ibu guru ? Masihkah kita dapat berjabat tangan memeluk erat melepas rindu sebuah kenangan? Harapan ku bukan asa terbawa angin hilang bagaikan debu Harapan ku bukan cahaya yang makin redup ketika malam tiba Sahabat, ia semakin benderang berbinar ketika dipertemukan . . . Kangen