1.NINDIA FINUHZIA
2.KARINA
3.DEANDRA FIONARI
4.PAUZIA
5.ABDUL BARIRAHIM
6.M.KHOLIL SETIAWAN
7.NIKEN ANANDA
8.RAFIKA ANGGRAINI
9.KEVITA WURDININGSIH XII IPA 3
10.HELMALIA JELITA PUTRI XII IPA 3
11.RAHMAT HADIRIANSYAH
Datang dan Pergi
Cipt. Nindia Finuhzia
Begitulah purnama
Selalu timbul tenggelam sesuka hati
Aku harus menahan sakit
Sakit untuk mencintainya
Perasaanku terperangkap
Hatiku terbentak
Sunyiku hilang
Terterangi secercah sinar
Menunggu……
Menunggu takdir menjemput cahaya
Agar ia menjadi takdirku
Menemani awal perjalananku
Aku tahu
Terlalu dini untuk mencintai
Tetapi adakah larangan untuk menyukai
Terlalu manusiawi bagiku untuk mencintai
Ia begitu mempesona
Untaian katanya sangatlah indah
Tak pernah ku jumpai sebelumnya
Cahaya seterang dia
Di dalam debu
Kutemukan catatan putih abu
Bertuliskan ketangguhan asa
Ketangkasan sebuah mimpi
Dia kehilangan
Aku menemukan
Kehidupannya yang keras
Kehidupanku yang nyaman
Mengapa?
Mengapa rinduku berubah
Kasih nyataku tertelan kepahitan
Mengapa?
Untuk kau
Kuingatkan
Tak semua senja itu indah
Tak semua semu itu samar
Bunga bermekaran
Kupu-kupu beterbangan
Semilir angin menyambut sinar mentari
Apa gerangan yang terjadi
Kini kusadari
Betapa jahatnya kau padaku
Perasaan kita tak sama besarnya
Kita tak berimbang
Sudahlah
Tak ada yang dapat diperbaiki
Layaknya cermin yang telah hancur
Hubungan kita pun sama luluh lantaknya
Tak terasa
Sudah bertahun-tahun kita bersama
Menapaki jalan yang sama
Berbagi suka dan duka
aku tau
bahwa kau tak akan pernah berada disisiku
seberapa pun lamanya aku menunggu
kau tak akan pernah kunjung hadir disisiku
karena kau telah menutup mata hatimu
namun
biarlah
segala hal telah usai sudah
biarkan segala lelah
berubah menjadi indah
Terimakasih
Cipt. Deandra Fionari
apa peduliku? asalkan aku senang aku tak peduli apa katamu
juga terimakasih telah sabar menjadi temanku
teman dalam suka maupun dukaku
teman dalam kegalauan serta ketidakjelasanku
terimakasih
sudah menyadarkanku
bahwa aku punya kasih
bukan tertuju untukmu
Aku Ingin
Cipt. Deandra Fionari
tapi
aku ingin menjadi diriku sendiri
untuk mencintaimu setulus hati
Tak Apa
Cipt. Deandra Fionari
tak apa
meski hanya menjadi sahabat
aku sangat bahagia
bisa bersama denganmu
Atas Segalanya
Cipt. Deandra Fionari
berjanjilah
untuk percaya bahwa aku sangat menyayangi kalian
lebih dari apa yang kalian pikirkan.
Akhir Dari Kita
Cipt. Deandra Fionari
Kau diam
Hening seketika
Ruangan seperti tak berudara
Waktu seperti berhenti
Aku berdegup
Sembari menutup mata
Mengharap apa yang akan kau katakan nanti
Seperti apa yang aku ingini
Maaf, katanya
Aku tak bisa
Hatiku sudah menjadi milik yang lain
Tapi apakah kita masih tetap bisa seperti ini?
Aku paham
Aku mengerti
Tapi kita tak bisa seperti ini lagi
Kita harus segera beranjak pergi
hei
tunggu dan lihatlah
aku yang dimasa depan
akan kutunjukkan
aku tidak akan sama
seperti sekarang
ingatlah aku
dan aku akan selalu mengingatmu
aku yang menyukaimu
seperti orang bodoh
namun, sekarang aku sadar
tak seharusnya balik
terima kasih
karenamu aku tahu
orang yang sepertimu
tak pantas untukku
kamu bukan jalanku
sudah cukup kau jadi masa laluku
takperlu jadi masa depanku
ingatlah
karma itu ada
kau tak boleh lupa
bersiaplah
memang sekarang kau bahagia
tapi lihatlah
ketika karma menjalankan tugasnya
Katakanlah
Cipt. Pauzia
Maafkan aku
Jikalau sikapku melukaimu
Aku ingin kita kembali satu
Seperti dulu
Dengarlah aku
Kumohon dengarlah aku
Aku merindukanmu
Aku rasa kau juga merindukanku
Bulan dan matahari tak bisa bersatu
Namun bulan dan bintang selalu bertemu
Kau bulanku
Dan aku bintangmu
Kita hanya terpisahkan oleh waktu
Jarak tak akan mengganggu
Jika begini
Tak bisa mulai dari awal lagi
Kalau begini
Hanya bisa mengakhiri
Dan mengiringi
Ku ingin menjaga hubungan ini
Beruntunglah kalian
Siapa saja yang punya pemanas air
Hingga air tak terasa begitu menyakitkan
Ku keringkan badan
Ku rapikan pakaian
Berangkatlah aku dengan semangat
Dan
Ku sayangi ia yang istimewa
Menentramkan kalbu
Mengobati lelah dan penat
Dari hiruk pikuk cakrawala
Dari kepadatan sang bumi
Malam
Sebuah media bagiku
Untuk mengirimkan perasaaan-perasaan
Angan-angan yang belum tersampaikan
Kemarin,saat ini, dan esok hari
LUKA
Cipt. M. Kholil Setiawan
Menyusur malam
Lebur mentari pagi di penghujung tahun
Di seberang laut
Terkapar kuda pejantan
Di bungkus rapi tulang pada kulit
Detak jantung mengalun lembut
Memantul papan pembaringan
Aku di sini
Masih beku yang tak hangat
Terasa sesak takkala tertatap
Mungkin dingin jadi penawar
Pagi........
Dikala tubuhku memberanikan diri bertemu terik matahari
Bunga-bunga menyapa diriku seakan akan diriku merupakan tamu bangsawan
Gemuruh angin terbangun mengeluarkan seluruh kedinginannya
Siang........
Matahari mengimbau kepada sang bumi agar mencari kesejukan
Diriku masih saja kebingungan seperti anak ayam mencari induknya
Enzim-enzim didalam tubuhku mulai merasakan rindunya pencernaan
Malam.......
Tak terasa malam berganti gelap dibawah cahaya kecil bintang
Ku menangis malu dibawah beton raksasa
Tak sadar ku bahwa selama ini telah kehilangan seseorang
Dulu........
Kita pernah menatap langit bersama
Mengelilingi dan merasakan indahnya kota kecil yang kita tempati
Menghirup segarnya udara tanpa polusi
Tetapi....
Kini semua tlah berubah
Semenjak jarak memisahakan kita
Dan segala kesibukan kita masing-masing
Seakan merubah segalanya menjadi bosan
Tak ada lagi alasan untuk bersama
Cinta dan bahagia tak lagi kita rasakan
Ketika cerita berakhir dengan air mata
Dan kini hal terpahit yang tak diinginkan itu terjadi
Yaitu....... perpisahan
Dan sekarang kebersamaan kita dulu hanya sebatas kenangan
KERINDUAN
Cipt. Niken Ananda
Mungkin sekarang
Kisah yang dulu kita rajut bersama kini harus berhenti
Kini ku harus menyimpan semua indahnya masa saat kita bersama dalam benakku
Berjalan dibawah teriknya matahari sambil membawa kerinduan
Menatap langit dengan kepedihan
Mungkin.......
Kenangan yang dulu sangat ku ingat
Saat pertama kau mengenggam tanganku
Kini.......
Kau tlah berbahagia dengan orang baru
Orang yang mungkin bisa membuatmu lebih bahagia
Dan sekarang aku hanya menjadi orang asing
Perjalanan cinta
Cipt. Rafika Anggraini
Ibu…
Ketika aku baru berbentuk segumpal darah di dalam rahimmu
Kau telah menyediakan tempat yang hangat untukku
Kau memberikan perlindungan
Kau memberikan makan dan minum
Bahkan engkau telah memberiku ketenangan dengan cara kau perdengarkan aku
Dengan ayat – ayat suci Al qur’an
Bahkan engkau telah mengajariku untuk sujud kehadapan Sang Pencipta
Ketika engkau melaksanakan sholat
Ibu…
Kau selalu menjagaku
Bahkan ketika aku dilahirkan
Nyawamu menjadi taruhan
Tangan lembutmu selalu membelaiku
Doa-doa mu selalu mengiringi jalanku
Kau jaga aku setiap waktu siang malam
Bahkan seekor nyamuk pun tak boleh hinggap di tubuhku
Ibu…
Kau tak pernah lelah dalam segala hal
Kau bekerja siang malam
Demi hidupku
Demi masa depanku
Tangan mu yang lembut selalu menuntun ku ke jalan yang seharusnya aku lalui
Ibu…
Engkau tempatku menghapus perih dan pedih
Tempatku belajar menjadi manusia yang baik
Tempat pelarianku dan tempatku mengadu
Disaat aku rapuh dan terjatuh
Tak dapat ku bayangkan
Jika aku tanpa mu dalam hidup ini
Aku tersesat dalam kegelapan
Karena tak ada cahaya penerangan darimu
Tuhan…
Tak banyak permintaan ku
Aku hanya minta
Tolong beri ketenangan dan kebahagiaan untuk ibuku
Tolong jaga di setiap langkahnya
Tolong ampuni segala dosanya
Tolonh ampuni segala kekhilafannya
Tolong maafkan semua kesalahannya
Tolong beri kesehatan padanya
Ku tak ingin ibu sakit
Aku selalu ingin bersamanya sampai akhir hayatku
Tuhan…
Kalaupun itu mungkin ku ingin hidup bersamanya di akhirat nanti
Ibu…
Walau seandainya pun seluruh isi dunia ini
Ku persembahkan untukmu
Itu tak akan cukup untuk membalas jasa dan kasih sayangmu
Karena kasihmu tiada tara
Karena kasihmu tiada tandingannya
Karena kasihmu sepanjang masa
Karena kasihmu membawaku ke syurga
Terimakasih atas segalanya
Terima kasih atas air susu yang mengalir dalam darahku
Kasih sayangmu yang kau curahkan tiada henti
Maafkan aku ibu yang telah membuatmu bersedih
Kau adalah matahariku
Sinar kasih sayangmu menerangi hidupku
Menghangatkan raga ku
Memberikan kekuatan dan memberikan cahaya di setiap kegelapan
Doa mu adalah kunci hidupku
Doa mu mengalir mengiringi ku di sepanjang hayat
Ribuan kilo jarak yang kau tempuh dengan segala rintangan demi aku anakmu ibuku
Terima kasih Tuhan…
Engkau telah menitipkanku kepada malaikatmu, yaitu ibuku
Ibu…
Ketika ku pandang kerutan disudut matamu
Tersimpan derita yang sangat mendalam
Tersimpan air mata yang kau tumpahkan untukku
Mungkin karena keegoisanku
Mungkin karena aku sering menolak segala nasihat – nasihatmu
Dan mungkin aku sering melawan apa yang engkau perintahkan
Maafkan aku ibu…
Atas jasa – jasamu yang telah aku lupakan
Maafkan aku ibu…
Belum bisa membuatmu meneteskan air mata bahagiamu
Maafkan aku ibu…
Atas sakit hatimu yang telah ku perbuat
Kau akan selalu menjadi syurgaku
Ibu…
Aku akan berusaha sekuat tenagaku
Walaupun nyawaku menjadi taruhannya
Tapi aku sadar itu belum cukup untuk membalas kasih saying dan pengorbananmu
Ibu…
Aku tak tau jadi apa aku tanpamu
Kau selalu mengerti aku
Kau lah orang yang selalu ada untukku, selalu menjagaku
Tanpamu aku takkan bisa hidup di dunia yang kejam ini
Tanpamu aku bukanlah apa – apa
Aku hanya seorang manusia lemah
Yang membutuhkan kekuatan, kekuatan cinta kasihmu ibu
Engkau sangat berharga bagiku
Aku akan selalu menyayangimu
Ibu…
Maafkan aku ibu, aku yang sangat jarang untuk menemui mu ibu
Semuanya terhalang oleh kesibukanku, pekejaanku
Yang menuntutku demi hidup dan masa depan ku
Betapa sedihnya aku membayangkan kesendirianmu
Tanpa anak – anakmu,
Yang selalu menghibur di kala sepi
Tuhan lindungi ibuku
Lindungi kesendiriannya
Berilah kekuatan
Berilah kesehatan dalam kesendiriannya
Aku benar – benar tak berdaya
Aku hanya mampu berdoa kepadamu untuk ibuku
Setiap nafas istighfarku
Aku selalu gelisah akan ibuku
Berilah aku kekuatan dan kesehatan agar aku bisa membahagiakan ibuku
Walaupun itu tak seberapa dibandingkan jasa ibuku selama ini
Tuhan…
Aku tak ingin ibuku sengsara di dunia dan akhirat nanti
Perintahkan malaikatmu untuk menjaga ibuku dimanapun ia berada
Jangan sampai kulitnya tergores meskipun sebesar biji sawi sekalipun
Ibu…
Maafkan aku yang telah dan pernah membuatmu menangis
Betapa egonya aku, betapa sombongnya aku
Oh…. Betapa, betapa dan betapa banyaknya betapa dan alasan – alasan yang ku berikan
kepadamu
Maafkan aku yang selalu memberikan pengharapan kepadamu
Tetapi tidak untuk mengabulkannya
Karena kelalaianku
Karena ku yang sibuk mengejar dunia ini yang tiada habisnya
Padahal
Kau selalu berjuang tanpa lelah demi hidupku dan demi masa depanku
Masa depan semua buah hatimu
Bahkan setelah merekan berhasil dan ingin menjeputmu untuk tinggal dirumah megah mereka
Kau hanya mengatakan
“Rumah kita lebih nyaman “
“Ibu lebih suka tinggal dirumah kita”
“Rumah yang penuh kenangan, susah senang kita”
Itu adalah kebohongan mu ibu
Kebohongan seorang ibu demi anaknya
Dan kau juga selalu mengatakan
Saat makan, jika makanan itu berkurang
Dan kau memberikannya kepada ku dan berkata
“cepatlah makan nak ibu sedang tidak lapar”
Kau selalu menyisihkan lauk pauk ikan atau sayur untuk ku anakmu
Dan kau berkata
“Ibu sedang tidak suka ikan, makanlah nak”
Sungguh mulia hati mu malaikatku
Ibu…
Saat tengah malam saat kau menjaga anakmu yang sakit
Kau berkata “Istirahatlah nak, ibu masih belum mengantuk.”
Saat anak – anakmu sudah mempunyai penghasilan
Dan akan mengirimkanmu uang
Kau berkata lagi “simpanlah nak, ibu masih ada uang”
Itulah kebohonganmu
Kebohongan seorang ibu demi anaknya
Kata – katamu yang lemah lembut, menyejukkan, memberi kedamaian
Memberi ketenangan untukku jalani kehidupan ini
Terkadang aku takut ibu
Aku takut kehilanganmu
Aku takut membayangkan hidup tanpa mu
Membayangkannya pun aku tak akan pernah sanggup
Aku tak kuat membayangkan kepergianmu
Kepergianmu adalah tangisku,
Kepergianmu adalah dukaku,
Duka yang sangat terdalam, perih, layaknya luka di perasi jeruk nipis
Kepergianmu adalah penyesalanku yang tiada artinya lagi
Kepergianmu yang tidak mengubah semuanya
Sehingga membuat aku sangat takut ibu
Ibu...
Sekali lagi ampuni aku ibu
Maafkan semua kesalahan dan kehilafanku selama ini
Tuhan…
Aku bertasbih
Ibuku telah menyampaikan amanatmu dengan kasih saying dan pengorbanannya
Maka kasihanilah ibuku
Seperti ia mengasihi kami di waktu kecil
Dan jika suatu saat nanti telah tiba
Tempatkanlah ibuku di syurga Mu
Berilah kebahagiaan yang tiada tara untuknya
Terimalah semua amal ibadahnya
Dan pertemukanlah kami
Karena aku ingin selalu hidup bersama ibuku
Dan kalaupun mungkin Engkau memberikan ku kesempatan untuk kedua kalinya
Aku akan selalu berusaha meneteskan air mata bahagia dari mata kerutan ibuku
Negeri di penghujung usia
Cipt. Kevita Wurningsih
Oh senja ku oh senja ku
Begitu kagum aku padamu
Keluarkan semua senjata mu
Buatlah aku semakin kagum
Terkangum kagum aku
Tiada henti nya
Ingin ku peluk erat
Tak akan ku lepas lagi engkau
Senja ku
Entah lah
Si senja membuat aku begitu bingung
Tapi tetap saja tak henti henti
Aku bertanya pada nya
tapi oh tetapi
senja ku
aku tak pernah ingin membenci mu
rasaku tetap sama seperti mula pertama
pekenalan kita berdua
oleh sang semesta
biarlah sakit ini aku yang rasakan
biarlah aku yang tetap bertahan akan mu
oh senja ku
kau yang sudah membuat hidupku menjadi berwarna
menjadi lebih berarti
dari aku sebelumnya
hari ke hari
minggu ke minggu
bulan ke belum
sampai tahaun ke tahun
berlalu
berlanjut
tak berhenti
tak akan ku biarkan terhenti
kebersamaan aku dan kau senja ku
entah mengapa
di kepala ku hanya dia saat itu
hingga saat ini
bahkan sampai nanti
tak ada henti
untuk memikirkan nya
tetapi oh tetapi
kembali lagi senja ku berulah
apalagi
semesta ku harap kau mau membantu ku
jangan kau biarkan aku berjalan sendiri
mengahadapi si senja
pujaan hati ku
wahai semesta
kali ini aku benar benar hancur
hancur semua nya
pengorbanan ku
perjuangkan ku
terbuang sia sia
Untuk ibu…
Demi senja yang berwarna jingga kala itu
Kerinduan ini seperti benalu
Membuncah dikala mendengar suaramu
Untuk ibu…
Demi burung di sawah yang melayang-layang
Tawamu selalu terngiang meski nyatanya hanya di ujung seberang
Untuk ibu…
Demi padi yang mulai kekuningan
Rindu ini lebih besar dari kepalan tangan
Namun yang ku tau bertemu denganmu hanyalah angan
Demi hamparan sawah, rinduku ini adalah barang yang mewah
Yang tak akan pernahku bagi meski dengan yang lain ku dalam satu wadah
Untuk ibu…
Demi awan yang berwarna kelabu
Mengucapkan rindu sesunggguhnya bukan hal yang tabu
Namun hanya doa yang selalu bisa ku bisikkan, ibu.
Aku bias apa, Tuan?
Cipt. Rachmad Hadi Riansyah
Demi senja…
Yang selalu memenuhi janjinya pada malam
Yang hanya dating sebentar demi mempersilahkan malam untuk hadir lebih lama
Demi senja…
Yang selalu membuat rindu bertemu
Yang selalu membuatku ingat padamu akan masa lalu
Demi senja…
Hari ini aku benar-benar merindukanmu
Rindu nasihatmu
Rindu suara besarmu
Rindu ketika kau menunggu kepulanganku
Rindu saat kau mengajariku apapun
Rindu wangi tubuhmu, juga rindu memelukmu
Demi senja…
Bertahun-tahun sudah kulewati tanpamu
Aku masih saja belum bias menemukan orang lain
Yang mampu menambal lubang yang kau buat
Tapi selalu rasa syukur juga terima kasihku padamu, Pak.
TENTANG PERASAAN
Cipt. Rachmad Hadi Riansyah
Nama Rachmat Hadi Riansyah, biasanya dipanggil Rahmat. Saya lahir di Lubuk Linggau, 25
April 2001. Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke 4.
Didalam puisi ini saya juga menulis puisi untuk orang tua saya yaitu: Ayah saya Alm. Hadi
Suyitno dan Ibu saya Almh. Ernawati. Hobi saya Bermain Sepak Bola. Alamat saya Jl. Siswa,
Kec. Muntok, Kab. Bangka Barat, Prov.Bangka Belitung.
s
Nama saya Nindia Finuhzia, biasanya dipanggil Nindia. Saya lahir di Muntok, 20 September
2001. Saya sekarang duduk di kelas XII IPA2 SMA N 1 MUNTOK. Nama ayah saya Fitriyadi
dan ibu saya Nurmega. Saya mempunyai dua saudara yaitu M. Abie Rizky dan Fatin Syahira.
Hobi saya Karate, Dance, Menulis Puisi. Puisi saya berhasil masuk ke daftar puisi terbaik dalam
lomba cipta puisi sekolah rujukan. Dan telah dibukukan. Judul puisinya, yaitu “ Ketika Teguran
Tak Dihiraukan” dan “Kuasa Ilahi”. Alamat saya Kp. Teluk Rubiah Laut.
Nama saya Abdul Barrirrahim, biasanya dipanggil Bari. Saya Lahir di Muntok, 18 April 2001.
Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-3 dari 3 bersaudara.
Nama ayah saya Alm. Suherman Bosimin dan ibu saya Masnun. Hobi saya Membaca. Alamat
saya Kp. Puput.
Nama saya Kevita Wurdiningsih, biasanya dipanggil kevita. Saya lahir di muntok, 18 Mei 2001.
Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 3 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-2 dari 3 bersaudara.
Nama ayah saya Muhammad Syafe’i dan ibu saya Sri Kemarawati. Hobi saya Mendengar Musik.
Alamat saya Kadur, Desa Air Belo.
Nama saya Karina. Saya lahir di Selindung, 04 Maret 2002. Saya sekarang duduk di kelas XII
IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak tunggal. Nama ayah saya Sulaiman.Ak dan ibu saya
Rohani. Hobi saya Membaca,menulis dan menonton. Saya tinggal di Dusun V Selindung, Desa
Air Putih.
Nama saya Pauzia. Saya lahir di Muntok, 02 Februari 2002. Saya sekarang duduk di kelas XII
IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-1 dari 3 bersaudara. Hobi saya Menggambar. Alamat
saya Desa Air Belo.
Nama saya M.Kholil Setiawan, biasanya dipanggil Kholil. Saya lahir di Sungailiat, 17 Mei 2001.
Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-1 dari 3 bersaudara.
Nama ayah saya Suyudi dan nama ibu saya Restu Ningsih. Hobi saya Menonton Film dan
Bermain Game. Alamat saya di Pait Jaya
Nama saya Niken Ananda, biasanya dipanggil Niken. Saya lahir di Muntok, 25 Juni 2001.
Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-2 dari 4. Nama
ayah saya Rajulaini dan ibu saya Sri Maharani. Hobi saya Traveling. Alamat Kp. Sawah.
Nama saya Rafika Anggraini, biasanya dipanggil Bombom. Saya lahir di Muntok, 26 Desember
2000. Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-1 dari 3
bersaudara. Nama ayah saya Deni Sufriatmin dan ibu saya Lisa Silfitri. Hobi saya Memasak.
Alamat Kp. Teluk Rubiah.
Nama saya Deandra Fionari, biasanya dipanggil Dean. Saya lahir di Muntok, 13 September
2001. Saya sekarang duduk di kelas XII IPA 2 SMA N 1 MUNTOK. Saya anak ke-2 dari 2
bersaudara. Nama ayah saya Budiarso dan ibu saya Fartini. Hobi Menonton Film dan Membaca
Novel. Alamat Kp. Keranggan Tengah.
Nama saya Helmalia Jelita Putri, biasanya dipanggil Elma. Saya lahir di Muntok, 08 Agustus
2001, saya sekarang duduk di kelas XII MIPA 3. Anak pertama dari 3 bersaudara. Nama ayah
saya Arfan Syukri Lubis dan ibu saya Linda Oktavia. Hobi saya menari, mendengarkan musik,
berselfi ria. Alamat saya di Kp. Air Samak.