Anda di halaman 1dari 2

Puisi Kemuliaan Sang Ibu

Terdiam sejenak dalam renungan..


Kala bayang wajahmu datang menyapa..
Waktupun berputar kebelakang
membuka memori kenangan kecilku

Tetesan keringat dan air mata


berjuang melawan maut..
Demi kehadiran sang buah hati
Mendengar tangisan pertamaku
jadi kebahagian tak ternilai bagimu

Saat ku mulai belajar berjalan


kau dengan setia menjaga ku..
Ku mulai belajar bicara
engkau dengan sabar mengenalkan ku pada kata-kata..

Hingga ku dewasa kasih sayang itu tetap sama..


Tak pernah pudar dan terkikis oleh waktu..

Bekerja tanpa mengenal kata lelah


Tidur tanpa mengenal kata lelap
Terjaga dalam gelapnya langit subuh
Demi mencari sesuap nasi untuk ku..

Tapi, balasan apa yang ku beri..


Hanya goresan luka dan air mata..
Meskipun begitu kasih sayang itu tak berkurang sedikitpun..

Slalu kau sebut namaku dalam setiap doamu..


Air mata ini jatuh berlinang dengan derasnya
Mengingat betapa mulianya engkau wahai ibu..

Ku duduk berdiam diri


Wanita yang mulai renta ku pandangi
Wanita yang selama ini mengasihi
Serta merawatku sepenuh hati

Seorang wanita yang tak kenal mengeluh


Yang tak peduli dipelipisnya berjuta peluh
Yang bekerja keras tak kenal waktu
Hanya demi kesuksesanku

Tapi pantaskah aku ?


Masih dicintainya
Masih disayanginya
Masih menjadi kebanggaannya

Aku hanyalah anak tak tau diri


Yang hanya tidur dan pergi setiap hari
Yang membentaknya kala dinasihati
Yang manja dan mementingkan diri sendiri

Pantaskah aku, ibu ?


Mendapat kasih sayangmu
Mendapat cinta tulusmu
Memanggilmu seorang ibu

Aku marah,
Aku benci,
Pada diri sendiri

Mengapa baru ku sadari ?


Aku mengecewakannya
Aku beban hidupnya
Aku berdosa padanya

Pantaskah aku,
Mendapat surgamu ibu ?

Anda mungkin juga menyukai