Anda di halaman 1dari 4

Umur Dan Kasih Yang Menua Bersama

Bu, Aku merindukan setiap lekukan raut di wajahmu


Lekukan yang selalu hadir menggambarkan dari setiap kisah hidupku
Aku belajar banyak hal dari lekukan wajah cantikmu itu
Dari lekukan itu aku belajar tentang kehidupan yang ditakdirkan sang pencipta padaku

Bu ingatkah engkau, ketika tubuh mungil ini terjatuh dari sepedanya


Engkau menampilkan lekukan wajah yang penuh kesedihan dan rasa iba
Namun, ketika aku pulang membawa selembar kertas bernilai A
Engkau dengan bangga tersenyum dan tertawa lepas melihatnya

Tetapi, semua sudah berubah, karna paras cantik dari wajahmu perlahan-lahan mulai luntur
Sampai-sampai make up tidak lagi sanggup menutupi keriputnya
Sampai pada suatu hari aku sadar
Bahwa kecantikanmu yang di idolakan para lelaki dahulu, kini sudah diterkam ganasnya usia

Semakin hari, semua lekukan dari wajahmu semakin terlihat fana


Senyum dan sedihmu sudah tidak lagi mampu menggambarkan siapa dirimu
Jujur aku bingung dan seolah mati rasa dibuatnya
Aku tidak tau dunia seperti apa yang telah meregut semuanya darimu

Bu, apa kabarmu saat ini


Kulihat tubuhmu sudah semakin lesu dimakan usia
Kulihat senyummu sudah mulai terkesan memaksa
Apa yang sudah terjadi padamu bu, mengapa kau enggan untuk ceritakan pada anakmu ini

Bu, lihatlah diriku yang sekarang, aku sudah dewasa


Dasi yang biasa kau kenakan pada bapak, sekarang sudah melekat padaku setiap pagi
Bu, taukah engkau bahwa kegaduhan dari malaikat kecilmu yang kau dengarkan setiap harinya
Kini aku juga sudah mendengarkannya dirumahku sendiri
Bu, ada satu hal yang harus kau ketahui
Aku sering sekali mencoba memahami istriku dengan cara kubandingkan dengan dirimu
Sering sekali aku melihatnya marah pada malaikat kecilnya karena berbuat salah
Namun, setiap selesai memarahi, dia dibelakangku menangis karna rasa bersalah

Aku tau semua itu dia lakukan karena ia mencintai anaknya


Tapi terkadang amarahnya tidak tertahan karena rasa cintanya
Dan semua yang kulihat membuatku berpikir sejenak dan coba memahami
Ternyata semua yang kau lakukan selama ini karena rasa cinta bukan benci

Bu, aku mohon maafkan


Selama ini aku sudah salah dalam mengartikan amarahmu
Aku selalu memperdebatkamu dengan ungkapan kebencian
Tanpa sadar, aku telah melukai hati kecilmu

Bu, aku ingin mengungkapkan sesuatu padamu


Kali ini aku tidak ingin berdebat siapa yang benar dan salah lagi denganmu bu
Aku hanya ingin mengungkapkan aku cinta padamu
Dan maafkan atas segala kesalahanku

Bu, sosokmu yang seharusnya kubahagiakan


Malah belum sempat tersenyum karena ku
Bodohnya kedewasaan ini yang tidak pernah mencoba membuat rangkain kisah bersamamu
Kedewasaan yang selalu kudambakan ternyata melupakan kebahagiaanmu

Bu, aku sadar aktivitasku saat ini telah membuat kehilangan banyak waktuku bersamamu
Waktu untuk bercanda
Waktu untuk menangis lebih dalam dipundakmu
Dan juga waktu untuk cerita tentang hidupku yang mungkin sedikit bahagia
Bu, apakah engkau mengetahui
Bahwa sejauh ini aku sudah mulai terbiasa untuk tumbuh sendirian
Tanpa Pundak
Juga tanpa pelukan hangat saat semuanya sedang memudar

Bu, sekarang kau sudah pergi jauh


Sesungguhnya kepergiamu kali ini telah membuat hati kecilku terpukul
Namun, aku harus kuat
Karena aku yakin dirimu hanya pulang kepersinggahan terakhirmu untuk bertemu bapak

Bu, saat ini


Dikala teman-temanku silih berganti menggiring ibunya ke rumah makan mewah
Duduk di meja yang sama untuk memakan sepiring lauk kesukaan keluarganya
Dan saling melemparkan senyuman hangat diantaranya

Bu, jika engkau menangis melihat itu


Hapuslah air matamu
Sudah cukup dunia ini membuatmu bersedih
Dan sudah terlalu kejam dunia ini untuk kau bawa sampai ke rumah terakhirmu Bersama bapak

Bu, terimakasih untuk semuanya


Saat ini aku hanya bisa menggiringkan setiap doa ke rumahmu dan bapak
Aku hanya bisa menangis dan memohon dalam sujudku
Meminta kepada ilahi kebahagiaan untuk dirimu yang telah mengajarkanku sujud ini

Berbahagialah bu bersama bapak


Aku akan mengingat pesan-pesanmu
Aku akan membimbing cucumu untuk mengenal tuhan sebagaimana kau ajarkan padaku
Dan istriku akan kujaga sebagaimana aku menjagamu, terimakasih ibu atas kasih sayangmu
BIODATA PENULIS
1. Nama Lengkap: Arif Saputro
2. Email: arifsaputro357@gmail.com
3. No. Whatsapp: 081363019779
4. ID Instagram: arifsaputro.05
5. Alamat: Kepulauan Riau, Kota Batam, Kecamatan Batu Aji, Kelurahan Tanjung
Uncang, JL Brigjend Katamso, Perumahan Taman Carina, Blok 26 No 6, RW 02/RW
02, Kode Pos 29424.

Anda mungkin juga menyukai