Anda di halaman 1dari 6

Menunggu Mawar Putih

Sudah ada mawar putih


Sekian lama aku menunggu Jangan cari yang merah
Untuk kedatanganmu Sudah punya cinta suci
Bukankah engkau telah berjanji Jangan cari masalah
Kita jumpa di sini
Datanglah, kedatanganmu kutunggu Mahkota cinta ku berikan
Telah lama, telah lama ku menunggu Benang sari janganlah bimbang
Jaga .. Jaga ..
Derita hidup yang kualami Jaga jaga jaga setia ...
Duhai pahit sekali
Pada siapa aku berbagi Sudah ada mawar putih
Kalau bukan padamu Jangan cari yang merah
Datanglah, kedatanganmu kutunggu Sudah punya cinta suci
Telah lama, telah lama ku menunggu Jangan cari masalah

Selain dirimu kasih Bunga yang mekar di taman


Tiada yang lain lagi Jaga dan pelihara
Tempat cintaku bersemi Jangan engkau lalai
Mencurahkan isi hati Terlena dipetik orang

Lama sekali aku menanti Kemesraan menghangatkan


Kedatanganmu kekasih Hati yang dilanda cinta
Betapa hati tidak kan sedih Awas jangan sampai
Kau biarkan ku sendiri Terbakar panasnya dusta

Sekian lama aku menunggu Jangan sampai putik berpaling


Untuk kedatanganmu Ke lain cinta
Bukankah engkau telah berjanji Jangan sampai engkau menyesal
Kita jumpa di sini Kemudian terluk merana
Datanglah, kedatanganmu kutunggu
Telah lama, telah lama ku menunggu Sudah ada mawar putih
Jangan cari yang merah
Sudah punya cinta suci
Jangan cari masalah

Bunga yang mekar di taman


Jaga dan pelihara
Jangan engkau lalai
Terlena dipetik orang

Kemesraan menghangatkan
Hati yang dilanda cinta
Awas jangan sampai
Terbakar panasnya dusta

Jangan sampai putik berpaling


Ke lain cinta
Jangan sampai engkau menyesal
Kemudian terluk merana
Akhir Sebuah Cerita Secangkir Kopi
Tak mampu lagi diri kupaksakan Bagaimana aku kan betah dirumah
Untuk tak pergi darimu
Setiap pulang kerja engkau tiada
Tak sanggup lagi diriku bertahan
Jangan kan menyambutku dengan
Untuk hidup bersamamu
senyum manis mu
Walau sesungguhnya diriku ini Secangkir kopi pun tak tersedia
Teramat sayang padamu
Dan sejujurnya aku menyadari Suami yang mana yang tak akan marah
Tiada mudah setiap pulang kerja engkau tiada
Jangan kan menyambutku dengan kasih
Bagi diriku melupakanmu sayang mu
Menghapuskan bayangmu Secangkir kopi pun tak tersedia
Tak mudah pula bagi diriku
Untuk tak membencimu Reff
Ku pulang malam karna tak tahan
Lelah diriku mencoba
Mencari hiburan diluar rumah
Mempertahankan semua demi cinta
Salah kah aku dosa kah aku
Walau terkadang diri rendah terhina
bila diriku tak lagi setia
Namun diriku tak kuasa
Menerima pengkhianatan cinta semua ku lakukan untuk pelarian
Langkah terbaik hanyalah berpisah agar engkau sadar istriku sayang

Biarlah cinta dan kenangan Suami yang mana yang tak akan marah
Terkubur bersama luka setiap pulang kerja engkau tiada
Namun tak akan ku biarkan Jangan kan menyambutku dengan
Diriku berputus asa senyum manis mu
Bicara saja seakan tak mau
Tak mampu lagi diri kupaksakan
Back to Reff
Untuk tak pergi darimu
Tak sanggup lagi diriku bertahan
Untuk hidup bersamamu
Suami yang mana yang betah dirumah
setiap pulang kerja engkau tiada
Walau sesungguhnya diriku ini
Teramat sayang padamu
Dan sejujurnya aku menyadari
Tiada mudah

Bagi diriku melupakanmu


Menghapuskan bayangmu
Tak mudah pula bagi diriku
Untuk tak membencimu

Tak mampu lagi diri kupaksakan


Untuk tak pergi darimu
Tak sanggup lagi diriku bertahan
Untuk hidup bersamamu
Suami Yang Kejam Pria Idaman
Sungguh kau suami yang kejam Sikapmu yang penuh kasih dan sayang
Yang tiada berperasaan Membuat aku hai mabuk kepayang
Bila engkau marah aku menjadi sasaran Sifatmu yang peramah dan pendiam
Aku kau pukuli bagaikan seekor hewan Membuat aku rindu siang-malam
Sungguh kau suami yang kejam
Yang tiada berperasaan Juga wajahmu yang teramat tampan
Akan selalu jadi perhatian
Sesuka hatimu engkau menjatuhkan Sungguh kau seorang pria idaman
tangan Idamannya gadis sepanjang zaman
Jerit tangisku tiada engkau hiraukan
Kau tahu aku hanya seorang Sungguh sukar dicari masa kini
perempuan Orang sepertimu pria sejati
Cuma menangis tak ‘kan bisa melawan Bagaimana aku tak bahagia
Kejam, oh kejam Berdampingan denganmu hai kekasih

Bila aku salah berkata Sopan-santunmu menyejukkan kalbu


Maka tanganmu yang bicara Tutur-sapamu hai semanis madu
Rupanya kaupikir tanpamu aku tak Bentuk tubuhmu lelaki perkasa
makan Kejujuranmu dapat dipercaya
Hingga aku kauperlakukan seperti
hewan
Lepaskanlah aku lepaskan
Aku tak tahan ku tak tahan

Mandul
Sepuluh tahun sudah kita berumah
tangga
Tapi belum juga mendapatkan putra
Jangan kau sedih jangan berduka
Mohon pada-Nya dalam berdoa

Sebagai seorang isteri ku merasa sedih


Ku takut dirimu kecewa padaku

Cintaku padamu tak akan pudar


Walau seumur hidupmu dalam
kemandulan
Cintaku padamu tak akan pudar
Walau seumur hidupmu dalam
kemandulan

Kurasa tiada sempurna kebahagiaan


kita
Tanpa adanya seorang putra belahan
jiwa
MALAM TERAKHIR Untuk Apa Lagi
Malam ini malam terakhir bagi kita Bukan maksud hatiku untuk menyakiti
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada Ataupun mengkhianati
Esok aku akan pergi lama kembali Bukan maksud hatiku pergi dan berlari
Dari kenyataan ini
Kuharapkan agar engkau sabar menanti
Bukan aku sembunyi sayang
Bukan aku tak ingin bersama dirimu kasih
Esok aku akan pergi lama kembali Cerita cinta diantara kita
Kuharapkan agar engkau sabar menanti Masih terukir di dalam dada
Aku akan sabar menanti kembali
Bila memang kau pergi
Selamat jalan dan sampai jumpa lagi Dimanakah lagi akan ku cari pengganti
Bila kau tiada lagi
Esok kita akan berpisah Mana mungkin nanti cinta kita kan bersemi
Tentu hari-hari kan jadi sunyi Berikan kesempatan sayang
Esok kita akan berpisah Mungkin aku dapat mengambil suatu
Tentu hari-hari kan jadi sunyi keputusan
Serasa tiada guna hidup ini
Semakin lama kita berpisah Bila kau dan aku tak bersama lagi
Semakin mesra untuk berjumpa
Untuk apa lagi ada cinta di dada
Bila semua ini tak berbunga
Malam ini malam terakhir bagi kita Berikanlah waktu untuk diriku ini
Untuk mencurahkan rasa rindu di dada Aku pun tak ingin cinta kan terbagi
Kita akan berjumpa di saat bahagia Andaikan kau tak lagi kembali disini
Di saat malam pesta perkawinan kita Tak mungkin semua ini terjadi
Untuk apa lagi ada cinta di dada
Mengapa... Mengapa hatiku berdebar- Bila semua ini tak berbunga
debar Berikanlah waktu untuk diriku ini
Seakan-akan ku ragu Aku pun tak ingin cinta kan terbagi
Untuk merelakan kepergianmu kasih Andaikan kau tak lagi kembali disini
Tak mungkin semua ini terjadi
Mengapa... Mengapa hatiku berkata-kata Untuk apa lagi ada cinta di dada
Seakan-akan berbisik Bila semua ini tak berbunga
Bahwa kita tidak akan berjumpa lagi Berikanlah waktu untuk diriku ini
Aku pun tak ingin cinta kan terbagi
Kepergianku hanya untuk kembali Andaikan kau tak lagi kembali disini
Kita berpisah untuk berjumpa lagi Tak mungkin semua ini terjadi
Kecuali bila Tuhan menghendaki
Tentu saja kita harus rela hati
Karena kehendak-Nya itu yang terjadi
Luka Diatas Luka Lukaku
Belum kering lukanya hatiku
Rasa tak percaya aku mendengarnya luka bekas kau sakiti dulu
dia putuskan cinta dengan tiba-tiba tapi kini engkau kembali
memohon .. megharapkan cintaku
mengapa dia tambah pula dengan sebelum kau kembali padaku
menuduhku baik puaskan dulu hatimu
khianati cinta dengan perbuatan nista dari cinta ke lain cinta
bulatkan .. puaskan hatimu
Rasa tak percaya aku mendengarnya nanti baru kau datang padaku
Masih terasa sakit atas putusannya
Kini carilah olehmu
bertambah pedih dengan semua kasih pengganti dirku
tuduhannya lalu bandingkan olehmu
umpama luka telah tergores di tubuh cintanya dengan cintaku
setelah itu
disiram pula dengan asam cuka kau bar5u tahu
sungguh derita diatas derita betapa besar cintaku padamu
Belum kering lukanya hatiku
sungguh luka diatas luka luka bekas kau sakiti dulu
Rasa tak percaya aku mendengarnya tapi kini engkau kembali
memohon .. megharapkan cintaku
nanti baru kau datang padaku
Ya Nabi Salam 'Alaika - Sholawat Nabi

Ya Nabi Salam ’Alaika


Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Asyroqol Badru ’Alaina


Fakhtafat Minhul Buduruu
Mitsla Husnik Maa Ro’aina
Khottu Ya Wajha Sururii

Ya Nabi Salam ’Alaika


Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Anta Syamsun Anta Badrun


Anta Nuurun Fauqo Nuuri
Anta Iksiru Wagholi…
Anta Misbahus Shuduri

Ya Nabi Salam ’Alaika


Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Ya Habibi Ya Muhammad
Ya ’Arusal Khofiqoini
Ya Muayyad Ya Mumajaad
Ya Imamal Qiblataini

Ya Nabi Salam ’Alaika


Ya Rasul Salam ’Alaika
Ya Habib Salam ’Alaika
Sholawatullah ’Alaika

Anda mungkin juga menyukai