Anda di halaman 1dari 7

Menjalani waktu yang istimewa

Memperjuangkan cita - citaku

Dengan indah budi bahasa

Menjalankan misi ingin tahu

Dengan bekal buku dan pena

Ku arungi lautan ilmu

Duduk di gedung tua

Mendengarkan nasihat guru

Tiada lelah ku berusaha

Sungguh jauh menggapaimu

Meski harus ke negeri cina

Aku tetap mencarimu

Dari muda hingga tua

Tak cukup aku mencarimu

Untuk meninggikan cita - cita

Hingga lebih tinggi dari usahaku

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -


https://brainly.co.id/tugas/13847170#readmore
“Guruku”
Karya : Yayan Ainul Ikhsan

Guruku, engkaulah pahlawanku


Yang mengajariku dengan penuh kasih sayang
Dengan apa aku harus membalas kebaikanmu
Dirimu akan selalu kukenang

Tak kenal lelah pantang menyerah


Itulah prinsipmu
Aku pun takkan pernah menyerah
Aku ingin sama seperti dirimu

Engkau ibaratkan pelita


Yang selalu menerangi jalanku
Kau ajar kami tanpa iba
Agar tercapai semua cita-citaku

Guruku tak pernah lelah kau mengajari kami


Kan kuingat semua nasehatmu
Walaupun kita tak berjumpa lagi
Namun engkau akan selalu ada didalam hatiku
“Waktu”
Karya : Ayu Monika

Aku tak bisa mengulang waktuku


Tapi aku bisa menggenggarnya
Merencanakan hal-hal yang baru
Dari sekarang hingga esokan tiba

Bersama dengan sang waktu


Aku pasti bisa meraih mimpi
Melewati masa-masa sulitku
Dan menari-nari dengan sanang hati

Aku akan menaklukan waktu


Untuk sebuah cita-cita
Meninggalkan cerita kenangan bersamamu
Menuju kehidupan yang sesungguhnya

Wahai... waktuku, temanilah aku


Berputar mengelilingi roda kesejukan
Memeluk manis masa depanku
Merapaki jalan yang penuh rintangan
 “Cita-cita”     
Karya : Rukmayanti

Aku hanyalah insan biasa


Bernaung digedung ini untuk belajar
Berjuang demi cita-cita
Sampai dimanapun akan kukejar

Perjalananku sangat panjang nan jauh


Berlayar dilautan ilmu
Menggapai asa yang terarah
Bersenjatakan pena dan buku

Aku berlayar terus akhirnya


Lelah bukanlah hambatan
Walau harus menaiki tebing yang tinggi
Menuju puncak ilmu masa depan
“Matahari”
Karya : Muchlishah

Matahari terbit
Matahari tenggelam
Dihatiku engkau tidak pernah terbit
Dan tidak pernah pula tenggelam

Telah banyak ku tulis tentang kisah ini


Dalam gang pikiranku mengguman
Hatiku hancur pikiranku kacau badai
Aku menangis sepanjang malam

Kesedihan dalam hati


Menghilang menjauh dari hidupku
Kebahagiaan yang ku nanti
Menujuku datang membelaiku

Matahari kurindu sinarmu


Kurindu cahaya hangat sang surya
Ku damba salam sinarmu
Dihatiku ku harap bahagia
“Ibu”
Karya : Yeni Astuti

Wahai ibuku tercinta


Engkau tertidur dengan lelapmu
Setiap waktu engkau panjatkan doa
Demi kesuksesan aku anakmu

Wahai ibuku tercinta


Engkau lemah seiring berjalannya waktu
Tetapi engkau tetap tersenyum dengan indahnya
Di tengah keluh kisahmu

Ibu. . . kau wanita perkasa


Mampukah aku membalas perjuanganmu
Tatapi engkau tak pernah memintanya
Engkau hanya melihat kesuksesanku

Ibu... harapku kepada-nya


Engkau akan dapat tersenyum di hari kesuksesanku
Engkau memelukku dengan eratnya
Hinga haruspun menyatu

Ibu. . tetaplah menjadi pelita


Di jalan gelapku
Hingga maut memisahkan kita
Wahai ibuku
“sang putri”
Karya : Mahlil

menjunjung kasih cinta setya


membuai rindu santapan kalbu
biar luka jemala hamba
asal dapat sentuh bayanganmu

sulaman emas kebayah cinta


untuk putri berpadan sendu
mabuk kepayang sekilap mata
jangan cinta hamba di tuduh palsu

ingin membina istana dari permata


malang sekali hamba tak mampu
ingin mencoret warkah bertinta emas permata
tapi sayang tiada indah bahasa hamba mu

hanya mencoret kertas usang biasa


untuk melepas kasih dan sayang ku
jangan hamba dianggap gila
niat suci di hati hamba mu

Anda mungkin juga menyukai