0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
3K tayangan1 halaman
Puisi ini menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu yang rela menanggung penderitaan siang dan malam demi memberikan harapan baru bagi anaknya, tanpa mengharapkan balasan berupa harta atau keberhasilan anaknya, tetapi hanya kebahagiaan anaknya. Ibu selalu menyayangi anaknya dengan ketulusan hati, baik saat bersama maupun kelak ketika tidak bersama lagi.
Puisi ini menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu yang rela menanggung penderitaan siang dan malam demi memberikan harapan baru bagi anaknya, tanpa mengharapkan balasan berupa harta atau keberhasilan anaknya, tetapi hanya kebahagiaan anaknya. Ibu selalu menyayangi anaknya dengan ketulusan hati, baik saat bersama maupun kelak ketika tidak bersama lagi.
Puisi ini menceritakan tentang kasih sayang seorang ibu yang rela menanggung penderitaan siang dan malam demi memberikan harapan baru bagi anaknya, tanpa mengharapkan balasan berupa harta atau keberhasilan anaknya, tetapi hanya kebahagiaan anaknya. Ibu selalu menyayangi anaknya dengan ketulusan hati, baik saat bersama maupun kelak ketika tidak bersama lagi.
Derita siang dan malam menimpamu Tak sedetikpun menghentikan langkahmu Untuk bisa memberi harapam baru bagiku Seonggok cacing selalu menghampirimu Secerah hinaan tak peduli bagimu Selalu kau letuskan langkah untuk masa depanku Mencari harapan baru lagi untuk anakmu Bukan setumpuk emas yang kau harapkan Dalam kesuksesanku Bukan gulungan uang yang kau minta dalam keberhasilanku bukan juga sebatang perunggu dalam kemenanganku tapi keinginan hatimu membahagiakan aku Dan selalu kau berkata padaku Aku menyayangimu sekarang dan Waktu aku tak lagi bersamamu Aku menyayangimu anakku dengan ketulusan hatiku