Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Al- Islam & Kemuhammadiyahan (AIK V)


“Kriteria Memilih Jodoh & Tata Cara Meminang”

KELAS : AK20E
Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Bapak Dr. Dahlan Lama Bawa, S.Ag,M.Ag

Kelompok 4:

Putri Annisa Dewi (105731115820)


Rifal Alfaridzy Majid (105731116520)
Putri Hardiyanti (105731117820)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI AKUNTANSI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesehatan yang di berikan
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan yang kami
harapkan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Al- Islam &
Kemuhammadiyahan (AIK V) Bapak Dr. Dahlan Lama Bawa, S.Ag,M.Ag. atas bimbingan beliau
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dalam makalah yang berjudul “Kriteria Memilih
Jodoh dan Tata Cara Meminang” dengan tujuan untuk memenuhi tugas kelompok dan memperluas
wawasan kita tentang judul tersebut karena menyangkut kehidupan hidup. Besar harapan kami agar
para pembaca boleh mengambil perhatian untuk membaca makalah ini sehingga materi yang ada
didalamnya tidak hanya menjadi sebuah materi saja melainkan manjadi jendela pengetahuan
menuju masa depan yang cerah.
Melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang
tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Makassar, 16 Oktober 2022

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A. Kriteria Memilih Jodoh 5
B. Memilih Jodoh Karena Agamanya 6
C. Tata Cara Meminang & Uang Panai 6
D. Tes Kesehatan Sebelum Meminang dan Menerima Pinangan 10
BAB III PENUTUP 13
A. Kesimpulan 13
B. Saran 14

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama Islam mensyariatkan perkawinan sebagai salah satu cara untuk
mewujudkan keluarga bahagia, sejahtera, sehat dan bertanggung jawab. Melalui
perkawinan pasangan suami isteri dapat memperoleh kebahagiaan hidup, saling
menyayangi dan mencintai serta penuh pengertian dan keharmonisan. Allah menjadikan
pernikahan sebagai dasar yang kuat bagi kehidupan manusia karena adanya beberapa
nilai yang tinggi dan tujuan utama yang baik bagi manusia, makhluk yang paling
dimuliakan Allah subhānahu wa ta’āla.
Dalam pandangan Islam perkawinan adalah sesuatu sesuatu yang luhur dan
sakral, bermakna ibadah kepada Allah, mengikuti sunnah Rasulullah, dan dilaksanakan
atas dasar keikhlasan, tanggung jawab, dan mengikuti ketentuan-ketentuan hukum yang
harus diindahkan. Perkawinan sebagai saran untuk mewujudkan rumah tangga sakinah,
mawaddah dan rahmah, bahagia, kekal dan sejahtera lahir dan batin yang didasarkan pada
ikatan cinta, kasih sayangserta hasrat untuk hidup bersama.
B
erpasang-pasangan merupakan pola hidup yang ditetapkan oleh Allah bagi
umat-Nya sebagai sarana untuk memperbanyak keturunan dan mempertahankan hidup,
setelah Dia membekali dan mempersiapkan masing- masing pasangan agar dapat
menjalankan peran mereka untuk mencapai tujuan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Rumusan Masalah
B.
Bagaimana kriteria memilih jodoh?
1.
Bagaimana memilih jodoh karena agamanya?
2.
Bagaimana tata cara meminang & Uang panai?
3.
Apa saja tes kesehatan sebelum meminang dan menerima pinangan?
4.
Tujuan
C.
Untuk mengetahui bagaimana kriteria memilih jodoh
1.
Untuk mengetahui bagaimana memilih jodoh karena agamanya
2.
Untuk mengetahui bagaimana tata cara meminang & uang panai
3.
Untuk mengetahui apa saja tes kesehatan sebelum meminang dan menerima
4.
pinangan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kriteria Memilih Jodoh


Berikut 4 kriteria memilih pasangan hidup ala nabi:
1. Harta atau Kekayaan
Kekayaan berupa harta benda memang sangat menarik untuk dijadikan alasan
seseorang dalam memilih pasangan hidupnya. Meskipun harta bukan segalanya,
namun jika memiliki harta setidaknya semua kebutuhan dapat terpenuhi.
Selain itu, memiliki kekayaan akan memberikan kebahagian bagi seseorang di
dunia. Memang, uang bukan segalannya, tetapi segalanya membutuhkan uang. Meski
demikian, harta bukanlah segalanya. Harta adalah titipan dari Allah SWT yang kapan
saja bisa diambil dengan mudah. Maka dari itu, selagi kita memiliki harta yang
cukup, berbagilah dengan mereka yang membutuhkan, bersedekahlah, dan banyak
bersyukur.
2. Keturunan
Umat islam dianjurkan memiliki keturunan yang baik dan memiliki keturunan
yang baik dan memiliki wanitayang subur mendapatkan keturunan. Maka dari itu,
penting untuk memperhatikan keturunan atau nasabnya.
“Nikahilah wanita yang penyayan dan subur. Karena aku berbangga dengan
banyaknya umatku.” (HR Abu Dawud).
3. Paras
Memilih pasangan berdasarkan paras, tidak ada salahnya. Sebab, seseorang yang
memiliki paras yang bagus, tentu akan memberikan ketenangan dan senang untuk
dipandang.
Memang, memiliki paras yang cantik atau ganteng tidak akan berlangsung lama,
karena semua pasti akan mengalami perubahan seiring berjalannya usia. Tapi, dengan
memiliki paras yang enak dipandang akan meningkatkan kepercayaan diri,
4. Agama
Ketika ketiga hal di atas tidak bisa kamu dapatkan, carilah pasangan yang selalu
memperhatikan agamanya. Sebab, harta, keturunan, paras, bukanlah jaminan suatu
kebahagiaan, tapi agama bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk menggapai
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 221 yang artinya:
"Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan

5
wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang
mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Mereka
mengajak ke neraka, sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya.
Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia
supaya mereka mengambil pelajaran."
Jadi, keempat kriteria tersebut baik untuk diperhatikan dalam memilih pasangan
hidup.
B. Memilih Jodoh Karena Agamanya

Pertimbangan agama dalam memilih jodoh merupakan faktor yang utama setelah


harta, keturunan dan kecantikan atau ketampanan. Nabi Muhammad SAW begitu
menekankan pentingnya faktor agama sebagai pertimbangan yang harus diperhatikan
baik-baik."Sebab, dari kesemua pertimbangan terebut, hanya faktor agama lah yang kekal
dan bisa berjalan dalam waktu yang lama," kata Ustaz Ahmad Zarkasih dalam
bukunya Menakar Kufu Dalam Memilih Jodoh.

Menurutnya, pertimbangan agama berbeda dengan tiga faktor lainnya, yang


sifatnya relatif serta tidak bertahan lama. Padahal keluarga adalah bahtera yang harus
berjalan, dan perjalanannya lama serta jauh.

"Kalau penunjangnya hanya ada di awal-awal saja, bagaimana nasib bahtera," katanya

Karenanya Nabi SAW menekankan faktor agama dengan sangat yang


diungkapkan dengan kalimat “taribat yadak”, yang maknanya bahwa prihal agama adalah
penentu. Maka dari itu Agama menjadi faktor utama dibandingkan dengan faktor lainnya
dalam memilih jodoh.

Imam Nawani dalam kitabnya I’anah al-Thalibin menjelaskan, perhatikanlah


agamanya, maka taribat yadak (tanganmu akan berdebu), yakni tangannya menempel
denga tanah dan debu. Kalimat itu (taribat yadak) adalah ungkapan yang biasa diucapkan
oleh orang-orang Arab sebagai kiasan bahwasanya, jika tidak diperhatikan akan
menimbulkan kesusahan."Namun jika dikerjakan, maka tak perlu lagi hal lain; karena itu
sudah cukup”.

C. Tata Cara Meminang & Uang Panai

a. Meminang

Meminang adalah melamar, dalam bahasa Arab disebut dengan Khitbah,


maksudnya adalah meminta anak gadisnya supaya menjadi istrinya, atau permintaan
seorang laki-laki kepada seorang wanita untuk menikah dengannya.

6
Riwayat Ibn Majah dalam no 1.856: “… dari Al-Mugirah ibn Syu’bah ia
berkata, “Aku menemui Nabi Saw, lalu aku sebutkan perihal wanita yang akan aku
pinang. Beliau bersabda: “Pergi dan lihatlah ia, sebab itu akan membuat rumah
tanggamu kekal.” Setelah itu aku mendatangi dan meminangnya melalui kedua orang
tuanya,dan aku sampaikan kepada keduanya tentang sabda Nabi Saw. Namun,
sepertinya mereka berdua kurang menyukainya. “Al-Mugirah berkata, “percapakan
itu didengar oleh anak wanitanya yang ada di balik satir, hingga ia berkata “jika
memang Rasulullah Saw memerintahkanmu untuk melihat, maka lihatlah. Namun jika
tidak, maka aku akan menyumpahimu! “seakan wanita itu benar-benar menganggap
besar perkara tersebut. Al-Mugirah “Maka aku pun melihat dan menikahinya”. Al-
Mugirah lalu menyebutnya persetujuannya.

Hukum Meninang ada 3, merujuk pada:

1. Wanita yang boleh dipinang dengan terang-terangan dan dengan sindiran, yaitu
wanita masih singel
2. Wanita yang tidak boleh dipinang, yaitu masih dalam ikatan perkawinan dengan
orang
3. Wanita dipinang hanya boleh dengan sindiran saja, yaitu wanita dalam masa
Iddah, ditinggal suami mati.

Masa iddah untuk perempuan yang nggak hamil dan ditinggal meninggal oleh
sang suami yakni 4 bulan 10 hari. Masa iddah untuk perempuan yang masih
mengalami siklus haid, masa iddah-nya yakni sebanyak 3 kali siklus haidnya. Masa
iddah untuk perempuan yang masih kecil atau menopause yakni 3 bulan.

Dalam kitab Subulussalam, Jld 3, h111, Kalangan orang Arab ada sifat-sifat
wanita tidak terpuji sehingga harus di hindari, sifat ini adalah:

1. Annaanah, senantiasa mengeluh


2. Mannaanah, suka mengungkit perbuatanya terhadap suami
3. Hannaanah, berselikuh
4. Haddaqah, pintar membujuk dan merayu ketika menginginkan sesuatu, sehingga
suami terpaksa memenuhi keinginannya
5. Barraaqah, selalu sibuk berhias
6. Sallaaqah, Perempuan yang suka melebih”kan pembicaraan,suka bergosip,suka
nguping urusan

Tata cara melamar sesuai syariat islam:


1. Mengenali kepribadian calon pasangan

7
Sebelum melamar seseorang, tentukan terlebih dahulu wanita mana yang akan
dilamar, kemudian mencari tahu bagaimana kepribadiannya. Biasanya tahap ini
masuk dalam ta'aruf.
Mengenali kepribadiannya pun tidak boleh dengan cara jalan berdua, karena hal
tersebut akan mendatangkan zina. Untuk mengenali kepribadiannya bisa melalui
keluarganya ataupun teman-temannya.
2. Pasangan harus single
Sebelum melamar seorang wanita, pastikan dirinya lajang, tidak berstatus istri
orang, ataupun sudah dikhitbah pria lain.
3. Memantapkan hati sebelum melamar
Sebelum melamar, mantapkanlah hati terlebih dahulu dengan meminta petunjuk
dari Allah melalui sholat istikharah.
4. Meminta izin kepada wanita yang akan dilamar
Untuk meminimalisasi penolakan lamaran dari pihak wanita, sebaiknya meminta
izin dulu ke wanita yang akan dilamar. Jika sudah diterima dan bersepakat untuk
melakukan acara lamaran, maka sang pria baru meminta izin kepada orang tua si
wanita.
5. Meminta izin kepada orang tua pasangan
Tahap selanjutnya adalah meminta izin kepada orang tua dari calon pasangan,
terutama kepada sang ayah atau walinya. Jika diizinkan, barulah proses lamaran
akan berlanjut pada proses pernikahan antara kedua calon.
Hal tersebut sama dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:
"Janganlah engkau menikahkan janda sampai engkau meminta pendapatnya dan
janganlah engkau menikahkan perawan sampai engkau meminta izinnya." Para
sahabat bertanya, "Bagaimana kita tahu dia mengizinkan?" Beliau pun bersabda,
"Dia diam saja." (HR Bukhari dan Muslim).
6. Mendatangi kediaman calon pasangan
Jika seluruh proses di atas telah lancar dilakukan, maka selanjutnya adalah
mendatangi kediaman keluarga calon istri yang akan dilamar. Pihak keluarga
besar calon istri akan menyambut kedatangan pihak keluarga besar dari sang laki-
laki, di mana dalam proses ini keluarga laki-laki membawa buah tangan berupa
seserahan yang diberikan kepada keluarga pihak wanita atau biasanya seserahan
ini bisa dijadikan sebagai bahan pelengkap saat hari pernikahan nanti.
7. Menyampaikan maksud dan tujuan
Setelah tamu (pihak laki-laki) disambut, mereka akan dipersilakan duduk dengan
posisi saling berhadapan antar dua keluarga. Di sini akan ada prosesi pembukaan
lamaran sekaligus musyawarah di mana pihak keluarga laki-laki dan perempuan

8
saling menanggapi maksud dan tujuan serta membahas rencana untuk
pernikahan.Dalam rangkaian acara musyawarah ini juga akan disampaikan
penerimaan dari pihak keluarga perempuan, apakan lamaran diterima atau tidak.
8. Penyerahan hantaran
Hantaran yang dibawa pihak keluarga laki-laki diberikan kepada keluarga
perempuan dengan disaksikan seluruh keluarga secara simbolis, hantaran ini
biasanya buah-buahan, atau perhiasan.
9. Penutupan acara lamaran
Jika acara dan pembahasan untuk menuju ke pernikahan dirasa cukup, maka
selanjutnya adalah penutupan acara lamaran.
10. Dua keluarga saling bercengkrama
Setelah penutupan acara selesai, kedua belah pihak keluarga akan saling
bercengkrama untuk lebih mengenal satu sama lain dan supaya akrab, biasanya
mereka melakukannya sambil menikmati hidangan yang telah disajikan oleh
keluarga perempuan.
b. Uang panai
Uang panai atau panaik juga diartikan sebagai wujud dari keseriusan seorang pria,
ketka ia melamar seorang perempuan. Uang panai juga diartikan sebagai uang
belanja.Uang panai sejak dahulu, berlaku sebagai mahar ketika seorang pria ingin
melamar perempuan pilihannya yang berasal dari suku Bugis, Makassar di Sulawesi
Selatan dan masih berlaku hingga sekarang. Akan tetapi, karena nominal uang panai
cukup besar seringkali uang panai ini menjadi beban bagi laki-laki untuk melamar
seorang perempuan.
Uang panai yang harus dibayarkan oleh calon mempelai pria bergantung pada
kelasnya, sesuai dengan strata dari calon istri. Strata tersebut dipatok dari kecantikan,
pendidikan, keturunan bangsawan, hingga pekerjaan sang perempuan.Ketika seorang
perempuan bugis memiliki pendidikan sarjana misalnya, maka harga uang panai yang
harus dibayarkan pun akan lebih mahal dibandingkan perempuan bugis yang
memiliki pendidikan SMA, Semakin tinggi pendidikan dari calon istri, maka semakin
tinggi pula uang panai yang harus dibayarkan.
Apabila perempuan bugis lulusan SMA akan menikah, maka uang panai yang
harus dibayarkan adalah Rp. 50 juta, sedangkan untuk sarjana S1, uang panai
diperkirakan bisa mencapai Rp. 75 juta atau bahkan hingga Rp.100 juta. Perempuan
bugis yang memiliki keturunan bangsawan pun akan mendapatkan uang panai yang
besar dan bahkan sampai miliaran rupiah.

9
Selain dari pendidikan, kecantikan dan keturununannya uang panai pun
dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti apakah perempuan tersebut sudah berhaji atau
belum. Meskipun dipatok dengan nominal fantastis, uang panai masih harus
didiskusikan oleh kedua keluarga dan calon mempelai.

D. Tes Kesehatan sebelum Meminang dan Menerima Pinangan


Tes kesehatan ini muncul karena penurunan tingkat kepercayaan dari kejujuran
dalam menyampaikan informasi tentang kekurangan (cacat) seseorang, baik fisik maupun
kepribadian sebelum dilaksanakannya pernikahan.
Di sisi lain, adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan meningkatnya sikap kehati-
hatian untuk urusan kesehatan dalam rangka memperoleh data yang valid tentang
kesehatan calon suami atau istri, sehingga calon pengantin diminta untuk melakukan test
kesehatan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya penyakit turunan, penyakit
menular, penyakit kelamin, dan kebiasaan sehari-hari yang bisa memengaruhi kebiasaan
suami-istri di kemudian hari atau memengaruhi kesehatan keturunan mereka.

 Dampak positif dari tes kesehatan


1. Tes kesehatan sebelum menikah termasuk langkah antisipasi (pencegahan dini)
yang efektif untuk membatasi timbulnya penyakit keturunan dan penyakit penular
berbahaya.
2. Melindungi masyarakat dari tersebarnya berbagai penyakit, membatasinya, dan
meminimalisir penderita penyakit tersebut. Upaya ini dapat memberi pengaruh
dalam bidang ekonomi dan sosial masyarakat.
3. Sebagai upaya untuk menjamin lahirnya keturunan yang sehat dan normal, baik
mental maupun fisiknya, dan tidak mengidap berbagai penyakit keturunan yang
diderita oleh calon suami istri atau salah satu diantara keduanya.
4. Membatasi calon pasangan yang subur agar tidak menerima pinangan calon
pasangan yang tidak subur hingga batas tertentu, karena kemandulan yang
diderita oleh salah satu pihak terkadang menjadi sebab utama terjadinya
perselisihan dan perpisahan di antara suami-istri.
5. Memberi kepastian tentang tidak adanya cacat fisik atau psikologis dari kedua
pihak sehingga mereka dapat melakukan hubungan suami-istri dengan aman.
6. Memberi kepastian tidak adanya penyakit menahun yang akan memengaruhi
kelanjutan hidup mereka setelah menikah, karena adanya penyakit tersebut dapat
mengacaukan kelanggengan dalam kehidupan suami-istri.
7. Memberi jaminan tidak adanya bahaya bagi kesehatan kedua pihak ketika
berhubungan badan, ketika istri hamil, dan setelah dia melahirkan.
 Dampak negatif dari tes kesehatan

10
1. Tes kesehatan ini terkadang menimbulkan keresahan masyarakat. Misalnya, jika
ditetapkan bahwa seorang wanita kemungkinan menderita kemandulan atau
kanker payudara, maka ketika kasus ini diketahui orang banyak, tentu saja akan
berbahaya bagi diri yang bersangkutan, baik dari segi kejiwaan maupun sosial.
Hal ini bisa dikatakan menjatuhkan vonis masa depannya, padahal analisis medis
seperti ini kadang benar, kadang salah.
2. Tes kesehatan ini menjadikan sebagian orang gelisah, menderita, dan berputus
asa, jika diberitakan secara menyeluruh dan detail bahwa dirinya terkena penyakit
mematikan yang tidak bisa disembuhkan.
3. Hasil analisis masih bersifat “kemungkinan” dalam menentukan stadium penyakit
yang diderita seseorang. Sehingga hasilnya bukanlah petunjuk yang pasti dan
akurat untuk mengungkap ada tidaknya penyakit di masa mendatang.
4. Hasil tes kesehatan terkadang membuat sebagian orang tidak memperoleh
kesempatan untuk menjalin hubungan ke jenjang pernikahan, padahal hasil tes
tersebut belum pasti.
5. Tetap saja sedikit sekali orang yang terbebas dari semua penyakit. Terlebih lagi
jika kita mengetahui bahwa penyakit keturunan yang ada mencapai lebih dari tiga
ribu macam.
6. Terlalu tergesa-gesa dalam memberian hasil tes kesehatan bisa menimbulkan
masalah yang tidak mudah diselesaikan.
7. Terkadang orang yang hendak melakukan tes kesehatan merasa khawatir jika
hasil tes kesehatan dirinya itu disebarluaskan dan disalahgunakan untuk hal-hal
yang tidak benar.

 Pandangan syariat tentang tes kesehatan


Para ulama berselisih pendapat akan hal ini.
Pendapat pertama menyatakan bahwa tes kesehatan itu terlarang dan tidak perlu
dilakukan. Di antara ulama yang berpendapat seperti ini adalah Syaikh Ibnu Baz.
Alasannya, bahwa tes kesehatan membuat kita tidak husnuzhan kepada Allah dan
hasilnya tidak selalu akurat.
Pendapat kedua menyatakan bahwa tes kesehatan dibolehkan dan tidak
bertentangan dengan syariat Islam. Inilah pendapat jumhur (kebanyakan) ulama.
Mereka beralasan bahwa dalam tes kesehatan tidak terdapat unsur pertentangan
dengan syariat dan tidak berlawanan dengan kepercayaan kepada Allah. Ini hanyalah
salah satu upaya. Ketika wabah penyakit Tha’un terjadi di Syam, ‘Umar radhiyallahu
‘anhu pernah berkata, “Aku lari dari takdir Allah yang satu menuju takdir Allah yang
lain.”

Pendapat kedua ini lebih tepat karena memandang:

11
Pertama, kita diperintahkan memiliki keturunan yang thayyib (baik), sebagaimana
doa Nabi Zakariya ‘alaihis salam kepada Allah,

‫قَا َل َربِّ هَبْ لِي ِم ْن لَ ُد ْنكَ ُذرِّ يَّةً طَيِّبَةً ۖ ِإنَّكَ َس ِمي ُع ال ُّدعَا ِء‬

“Zakariya berdoa kepada Allah, ‘Wahai Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang
anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa’.” (QS. Ali Imran: 38)
Doa kaum mukminin pula kepada Allah,
‫َربَّنَا هَبْ لَنَا ِم ْن َأ ْز َوا ِجنَا َو ُذرِّ يَّاتِنَا قُ َّرةَ َأ ْعيُ ٍن َواجْ َع ْلنَا لِ ْل ُمتَّقِينَ ِإ َما ًما‬
“Wahai Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan
kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang
yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74)
Kedua, umat Islam diperintahkan menikahi wanita yang mempunyai banyak anak.
Dari Ma’qil bin Yasaar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
‫تَ َز َّوجُوا ْال َودُو َد ْال َولُو َد فَِإنِّى ُم َكاثِ ٌر بِ ُك ُم اُأل َم َم‬
“Nikahilah wanita yang penyayang yang subur punya banyak keturunan karena aku
bangga dengan banyaknya umatku pada hari kiamat kelak.” (HR. Abu Daud, no.
2050 dan An-Nasai, no. 3229. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits
tersebut hasan).
Ketiga, diriwayatkan dari Umar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Setiap wanita yang
laki-laki tertipu olehnya, di mana dia mempunyai penyakit gila, kusta, atau belang-
belang, maka pihak wanita itu berhak mendapat mahar jika dia telah dicampuri, dan
laki-laki berhak menuntut kembali mahar tersebut dari orang yang menipunya.” (HR.
Malik, Abdurrazaq, Al-Baihaqi. Syaikh Abu Malik menyatakan bahwa perawi hadits
ini terpercaya).
Keempat, diperintahkan untuk melakukan nazhor dan mengetahui aib wanita yang
dipinang. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah bersama
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian datanglah seorang laki-laki. Dia
mengabarkan kepada beliau bahwa dirinya akan menikah dengan seorang wanita
Anshar. Beliau bertanya kepadanya, “Apa engkau sudah melihatnya?” Dia
menjawab, “Belum.” Beliau bersabda, “Pergi dan lihatlah dia. Sesungguhnya di mata
kaum Anshar terdapat sesuatu.” (HR. Muslim, no. 1424)
Kelima, berdasarkan dalil umum yang memerintahkan agar menjauhi orang yang
terkena penyakit menular. Seperti sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Janganlah kalian mencampur orang yang sakit dan orang yang sehat.” (HR.

12
Bukhari, no. 5771 dan Muslim, no. 2221). Dalam hadits juga disebutkan, “Larilah
dari orang yang terkena kusta sebagaimana engkau lari dari singa.” (HR. Bukhari, no.
5380)

13
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

 Ada 4 kriteria dalam memilih jodoh diantaranya yaitu:

1. Harta atau kekayaan : Kekayaan berupa harta benda memang sangat menarik
untuk dijadikan alasan seseorang dalam memilih pasangan hidupnya. Meskipun
harta bukan segalanya, namun jika memiliki harta setidaknya semua kebutuhan
dapat terpenuhi.
2. Keturunan : Umat islam dianjurkan memiliki keturunan yang baik dan memiliki
keturunan yang baik dan memiliki wanitayang subur mendapatkan keturunan.
Maka dari itu, penting untuk memperhatikan keturunan atau nasabnya.
3. Paras : Memilih pasangan berdasarkan paras, tidak ada salahnya. Sebab,
seseorang yang memiliki paras yang bagus, tentu akan memberikan ketenangan
dan senang untuk dipandang.
4. Agama : Ketika ketiga hal di atas tidak bisa kamu dapatkan, carilah pasangan
yang selalu memperhatikan agamanya. Sebab, harta, keturunan, paras, bukanlah
jaminan suatu kebahagiaan, tapi agama bisa menjadi pegangan yang kokoh untuk
menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
 Pertimbangan agama dalam memilih jodoh merupakan faktor yang utama setelah
harta, keturunan dan kecantikan atau ketampanan. Nabi Muhammad SAW begitu
menekankan pentingnya faktor agama sebagai pertimbangan yang harus diperhatikan
baik-baik."Sebab, dari kesemua pertimbangan terebut, hanya faktor agama lah yang
kekal dan bisa berjalan dalam waktu yang lama," kata Ustaz Ahmad Zarkasih dalam
bukunya Menakar Kufu Dalam Memilih Jodoh.
 Tata cara melamar yaitu mengenali kepribadian calon pasanga, pasangan harus single,
memantapkan hati sebelum melamar, meminta izin kepada wanita yang ingin dilamar,
meminta izin kepada orang tua calon pasangan, mendatangi kediaman calon pasangan
,menyampaikan maksud dan tujuan, penyerahan hantaran, penutupan acara lamaran,
dan dua keluarga saling bercengkrama.
 Tes kesehatan ini muncul karena penurunan tingkat kepercayaan dari kejujuran dalam
menyampaikan informasi tentang kekurangan (cacat) seseorang, baik fisik maupun
kepribadian sebelum dilaksanakannya pernikahan. Di dalam tes kesehatan ini terdapat
dampak positif dan negatifnya.

14
B. SARAN

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah-makalah di kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca pada
umumnya.

15

Anda mungkin juga menyukai